Yuukyuu dan Jenis Cuti Kerja Lainnya di Jepang

WeXpats
2021/10/12

Ketika lelah dengan rutinitas, cuti bekerja adalah salah satu pilihan yang bisa diambil. Bahkan, negara maju seperti Jepang memiliki sebuah regulasi bernama Yuukyuu, yang membuat setiap pekerja di sana wajib mengambil cuti dalam waktu dan alasan yang sudah ditentukan.

Cuti semacam ini di Jepang merupakan hal wajib, bahkan diatur oleh undang-undang. Dengan demikian, perusahaan yang tidak menerapkan aturan ini dengan benar, berisiko mendapat teguran dari pemerintah setempat.

Daftar Isi

  1. Jenis-Jenis Cuti di Jepang
  2. Lama Cuti Wajib
  3. Hal Penting Ketika Cuti
  4. Hal Unik Terkait Cuti
Apakah Anda memiliki kesulitan dalam mencari pekerjaan di Jepang?
Apakah Anda menemukan pekerjaan yang cocok dengan diri Anda? Tidak tahu bagaimana caranya mencari pekerjaan di Jepang Tidak bisa menemukan loker yang menerima WNA Ada kekhawatiran tentang bahasa Jepang
Jika Anda memiliki kesulitan dalam mencari kerja, WeXpats siap membantu Anda. Cari pekerjaan dengan WeXpats Jobs

Jenis-Jenis Cuti di Jepang

Seperti halnya yang ada di dalam negeri, Jepang juga memiliki berbagai kondisi yang memperbolehkan pegawai mengambil hak cuti. Jenis-jenis cuti yang ada di Jepang diklasifikasikan berdasarkan berbagai alasan diambilnya hak kepegawaian tersebut.

1. Cuti Berbayar

Salah satu cuti yang lazim adalah cuti berbayar atau yang disebut dengan yuukyuu. Di dalam negeri, cuti ini sama artinya dengan cuti tahunan, atau hak yang diberikan kepada pegawai yang sudah bekerja dalam masa kerja tertentu.

Pengaturan yuukyuu di Jepang ditetapkan mulai dari masa kerja pegawai 6 bulan. Masa kerja ini dipandang sudah cukup sebagai sebuah pengabdian kepada perusahaan. Selain itu, perusahaan juga tentu mempertimbangkan kejenuhan yang bisa muncul pada diri seseorang setelah 6 bulan bekerja.

2. Cuti Haid

Jenis cuti lainnya yang diberikan kepada pegawai di Jepang adalah cuti haid. Sebenarnya, undang-undang tenaga kerja di Indonesia juga mengatur hal ini. Namun pada kenyataannya, cuti haid jarang sekali digunakan bahkan diterapkan di beberapa perusahaan.

Cuti haid di Jepang disebut dengan seiri kyuka, dan diberikan sebagai bentuk kelonggaran bila pegawai perempuan mengalami masa yang berat ketika haid. Lama waktunya pun sangat fleksibel, bahkan boleh mengambil hanya setengah hari atau beberapa jam saja.

3. Cuti Hamil

Masa kehamilan tentu membutuhkan waktu yang ekstra untuk mengatur kesehatan diri, terutama pada ibu bekerja. Cuti hamil dalam hal ini diidentikkan juga dengan cuti menjelang persalinan. Pegawai hamil yang telah menghadapi masa melahirkan, dapat mengambil masa cuti 6 sampai 14 minggu.

Lamanya cuti yang diambil tentu disesuaikan dengan kondisi kehamilan, dan disertakan juga bukti berupa keterangan dokter. Setelah melahirkan pun, pegawai dipersilakan mengambil cuti tambahan dalam jangka waktu 6-8 minggu, dan tetap dilampirkan keterangan sebagai izin dari dokter.

4. Cuti Mengasuh Anak

Ada hal menarik dari jenis cuti yang ada di Jepang, yaitu cuti untuk mengurus anak. Negara ini sangat toleran dan concern dalam hal pengasuhan anak, terutama bayi baru lahir. Perawatan dan perhatian penuh tentu diperlukan oleh bayi, sehingga perusahaan pun memfasilitasi dalam bentuk cuti.

Bagi pegawai yang telah bekerja selama satu tahun mempunyai hak untuk cuti mengasuh ketika anak mereka lahir. Ayah maupun ibu dapat mengambil cuti sampai anak tersebut berusia 1 tahun.

Tidak hanya itu, jika setelah anak berusia 1 tahun orang tua tidak menemukan ‘day care’ untuk anaknya, maka cuti bisa diperpanjang hingga anak berusia 2 tahun. Perpanjangan cuti tersebut harus melalui prosedur seperti pengajuan awal ketika anak baru lahir.

5. Cuti Merawat Keluarga

Hal menarik lainnya yang difasilitasi oleh undang-undang tenaga kerja di Jepang adalah hak cuti untuk merawat keluarga. Sebuah aturan yang humanis karena ada kalanya anggota keluarga dari pegawai misalnya suami, istri, orang tua, atau anak, mengalami sakit yang membutuhkan perawatan.

Hak cuti ini diberikan kepada pegawai yang sudah memiliki masa kerja lebih dari 1 tahun, dan anggota keluarganya pun tidak terbatas pada keluarga sedarah saja. Diperbolehkan juga cuti untuk merawat mertua, anak adopsi, atau kakek dan nenek, sepanjang membutuhkan perawatan yang intensif dalam jangka waktu lama.

Terkait dengan hal ini, cuti diberikan sampai batas waktu 93 hari selama setahun per orang yang dirawat. Lama hari cuti tersebut dapat dibagi menjadi 3 kali jatah cuti. Selain itu, pegawai juga bisa mengajukan permohonan untuk bekerja dalam jam kerja yang lebih singkat alih-alih mengambil cuti penuh.

Lama Cuti Wajib

Yuukyuu dapat dikatakan sebagai cuti wajib, karena pertimbangan fisik dan mental pegawai yang sudah bekerja dalam masa tertentu. Cuti wajib ini memiliki lama waktu yang berbeda-beda, namun mengalami peningkatan setiap tahunnya.

1. Masa Kerja di Bawah 1 tahun

Para pegawai di Jepang mulai memiliki hak mengambil yuukyuu setelah bekerja selama 6 bulan atau setengah tahun. Dalam masa kerja ini, pegawai dapat mengambil masa istirahat selama 10 hari kerja. Waktu tersebut dirasa sangat cukup untuk beristirahat dan sekadar merelaksasi pikiran.

Hak cuti ini juga berlaku bagi para pekerja part-time. Namun, jatah hari cuti yang diberikan lebih sedikit dibandingkan dengan pegawai full-time. Jika pekerja penuh bisa mengambil hingga 10 hari kerja, maka pekerja paruh waktu hanya diberikan waktu 7 hari untuk masa kerja di bawah 1 tahun.

2. Masa Kerja 1 – 5 Tahun

Semakin bertambah masa kerja, semakin bertambah juga yuukyuu yang didapatkan. Para pekerja yang sudah mencapai waktu 1,5 tahun akan mendapatkan 11 hari kerja dalam setahun untuk beristirahat. Sementara para pekerja part-time diperbolehkan libur 8 hari dengan tetap mendapat upah.

Peningkatan ini berlaku tambahan hari untuk setiap 1 tahun tambahan masa kerja. Masa kerja 2,5 tahun akan mempunyai jatah 12 hari, lalu 13 hari untuk masa kerja 3,5 tahun, dan 16 hari bagi pegawai dengan masa kerja 4,5 tahun. Demikian halnya para pekerja part-time, yang akan mendapatkan waktu 9, 10, dan 12 hari untuk masa kerja tersebut.

3. Masa Kerja di atas 5 Tahun

Sebuah penghargaan berupa cuti panjang biasanya diberikan kepada pegawai di dalam negeri berupa cuti sebulan penuh. Hal tersebut tidak berlaku di Jepang. Pegawai dengan masa kerja 5,5 tahun hanya akan mendapat waktu cuti 18 hari kerja. Sementara yang sudah bekerja 6 tahun ke atas akan diberi waktu selama 20 hari kerja.

Hal Penting Ketika Cuti

Yuukyuu adalah hak setiap pegawai. Namun, ada baiknya para pegawai juga memperhatikan etika ketika bekerja, sehingga kebutuhan istirahat pegawai tidak mengganggu keberlangsungan operasional perusahaan.

  • Sampaikan izin untuk cuti beberapa hari sebelum mengambil waktu libur. Hal ini, selain berpengaruh pada etika pegawai, juga untuk mencegah kekosongan yang mendadak.

  • Sesuaikan jadwal dengan kolega, agar ketika cuti tidak mengganggu atau menurunkan standar pelayanan.

  • Perhatikan hari cuti dan hari untuk bekerja kembali, supaya etis dan tetap menghormati perusahaan meskipun sedang menggunakan hak.

Hal Unik Terkait Cuti

Serba-serbi cuti di Jepang, mulai dari yuukyuu yang berbayar sampai dengan cuti dengan alasan tertentu, adalah hal yang wajar di negara mana pun. Namun di Jepang, ada hak cuti lain yang unik tetapi nyata terjadi dan dikabulkan oleh perusahaan.

1. Cuti Ketika Idolanya Pensiun

Keunikan pertama adalah cuti ketika sang idola pensiun. Jepang adalah negara yang sangat kreatif, termasuk dalam hal seni tarik suara. Tak sedikit kelompok vokal yang bertaburan, dan menyatakan pensiun dari panggung hiburan.

Bagi para penggemar yang ingin turut merasakan kesedihan bersama keputusan hiatus sang idola, perusahaan bisa memberikan cuti kepada pegawainya. Perusahaan yang melakukan hal ini di Jepang adalah sebuah perusahaan agen media. Pegawai boleh cuti meskipun yang pensiun bukan artis favoritnya.

2. Cuti Refreshing

Pegawai yang mengambil yuukyuu rata-rata memanfaatkan waktunya untuk benar-benar merelaksasi fisik dan mental. Namun demikian, sebenarnya Jepang punya waktu cuti khusus untuk refreshing, yang diberikan kepada pegawai setelah mencapai masa kerja minimal 10 tahun di perusahaan tersebut.

3. Cuti Ulang Tahun Pernikahan

Merayakan ulang tahun pernikahan tanpa terganggu agenda meeting tentu menyenangkan. Tak perlu khawatir, karena Jepang juga memberikan fasilitas tersebut kepada pegawai. Tak hanya anniversary, bahkan cuti untuk ulang tahun pegawai pun termasuk fasilitas yang diberikan oleh perusahaan.

Yuukyuu menjadi sebuah waktu yang ditunggu-tunggu oleh banyak pegawai. Selain untuk menyegarkan pikiran, cuti ini juga resmi dan tetap mendapat upah cuti yang dibayar perusahaan. Bagi perusahaan, memberikan hak cuti dinilai sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi yang diberikan.

Penulis

WeXpats
Di sini kami menyediakan artikel yang mencakup berbagai informasi yang berguna tentang kehidupan, pekerjaan, dan studi di Jepang hingga pesona dan kualitas Jepang yang menarik.

Sosial Media ソーシャルメディア

Kami berbagi berita terbaru tentang Jepang dalam 9bahasa.

  • English
  • 한국어
  • Tiếng Việt
  • မြန်မာဘာသာစကား
  • Bahasa Indonesia
  • 中文 (繁體)
  • Español
  • Português
  • ภาษาไทย
TOP/ Bekerja di Jepang/ Mengetahui budaya bekerja di jepang (peraturan, gaji, karir)/ Yuukyuu dan Jenis Cuti Kerja Lainnya di Jepang

Situs web kami menggunakan Cookies dengan tujuan meningkatkan aksesibilitas dan kualitas kami. Silakan klik "Setuju" jika Anda menyetujui penggunaan Cookie kami. Untuk melihat detail lebih lanjut tentang bagaimana perusahaan kami menggunakan Cookies, silakan lihat di sini.

Kebijakan Cookie