Wisata ke Jepang belum lengkap rasanya jika belum mencoba menginap di Ryokan, penginapan tradisional ala Jepang yang akan membuat liburanmu menjadi sempurna. Dengan seluruh fasilitas menyenangkan yang Jepang banget, sebagian kecil dari Jepang yang sesungguhnya bisa kamu rasakan di sini. Apa saja hal-hal yang bisa kamu lakukan di Ryokan?
Pilih Ryokan atau Hotel di Jepang
Di Jepang ada lebih dari 80.000 akomodasi yang tersedia. Dari jumlah akomodasi tersebut, sepuluh ribu di antaranya adalah hotel dan ada kurang dari 50.000 ryokan. Sisanya dilengkapi dengan penginapan-penginapan kecil, ryokan kecil, hotel kapsul dan akomodasi lainnya. Apa yang membuat ryokan berbeda dengan hotel biasa?
Ryokan adalah fasilitas akomodasi yang sebagian besar memiliki struktur dan perlengkapan ala Jepang. Sedangkan hotel adalah fasilitas yang sebagian besar memiliki struktur dan peralatan ala Barat. Saat melakukan wisata ke Jepang, ataupun ke negara lainnya, tentunya wisatawan ingin mendapatkan pengalaman yang hanya bisa didapatkan di negara tersebut. Maka dari itu turis bisa mendapatkan apa yang ia cari di ryokan.
Dengan kata lain, di ryokan, tamu tidur di Futon dalam tipe kamar dengan lantai Tatami Jepang dan di hotel, tamu tidur di tempat tidur biasa dan kamar biasa ala Barat. Di banyak ryokan, kamu harus lepas sepatu di pintu masuk dan ganti ke sepatu kamar, seperti sandal.
Meskipun kebanyakan dari ryokan dan hotel diterapkan pada definisi ini, tapi kadang-kadang, ryokan yang relatif besar di kota onsen menyebut dirinya sebagai hotel dan beberapa ryokan menyediakan kamar dengan tempat tidur biasa (bukan futon).
Artikel Pilihan
Asal-Usul Ryokan di Jepang
Dulu, para biksu Nara membangun akomodasi pada zaman Nara secara gratis untuk melindungi keselamatan para pelancong. Sama sekali tidak ditujukan untuk tujuan wisata ke Jepang. Setelah itu, penginapan untuk perjalanan beribadah lahir, kemudian Honjin, tempat Daimyo tinggal. Pertumbuhan penginapan bersamaan dengan bertambahnya jalan dan Hatago, tempat orang biasa tinggal. Ketersediaan akomodasi pun meningkat secara drastis pada periode Edo.
Sebaliknya, hotel-hotel Jepang adalah akomodasi bagi orang-orang Barat dari akhir zaman Edo hingga Meiji, ketika seluruh Jepang banyak berubah sejak Sakoku (kebijakan menutup diri dari negara asing) menjadi negara yang terbuka. Asal mula hotel di Jepang adalah "Hotel Yokohama" di Yokohama, Kanagawa, yang dibuka pada tahun 1860.
Makanan Jepang di Ryokan
Jika kamu berniat untuk menginap di ryokan saat wisata ke Jepang, makanan yang disajikan juga menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam memilih ryokan. Saat ini beberapa ryokan menerapkan buffet untuk makan seperti hotel biasa. Padahal salah satu keseruan ryokan adalah kaiseki yang diantar secara private ke kamar.
Makan Malam
Kaiseki (懐石料理) adalah makanan tradisional Jepang dengan berbagai macam hidangan. Kaiseki biasanya disajikan pada makan malam dengan 6 hingga 15 hidangan dimulai dengan makanan pembuka. Makanan pembuka diikuti oleh "sashimi" atau irisan ikan mentah. Celupkan makanan laut tersebut dalam hidangan kecap dan bumbui dengan wasabi. Berikutnya adalah sup bening, daging atau ikan bakar, sayuran kukus, hot-pot, dan salad dengan saus. Nasi, sup miso, dan acar Jepang (tsukemono) disajikan di akhir makan, dan juga ada buah atau jeli disajikan untuk pencuci mulut.
Sarapan
Kemudian ada sarapan khas Jepang berupa nasi, sup miso, ikan bakar, dan acar Jepang (tsukemono). Sarapan juga dilengkapi dengan "nori" atau rumput laut kering untuk dimakan bersama nasi. Beberapa ryokan menyajikan sarapan khusus mereka sendiri yang menghidangkan hidangan lokal. Beberapa ryokan juga menawarkan sarapan ala Barat meskipun ini harus dipesan lebih dulu ketika melakukan pemesanan.
Banyak ryokan yang memiliki kebanggaan luar biasa dalam melayani tamu mereka dengan pelayanan yang terbaik dari masakan lokal di daerah tersebut. Di daerah Takayama atau Gero Onsen, misalnya, santaplah hidangan daging sapi Hida, trout sungai, dan sayuran gunung yang baru dipetik. Di ryokan sepanjang pantai, para tamu biasanya akan makan ikan yang baru ditangkap dan hidangan laut lainnya. Makanan disajikan baik secara privasi ke kamar tamu atau di ruang makan yang besar. Pemberian tip tidak diperlukan. Tetapi jika kamu ingin memberikan tip, masukkan 1.000 yen dalam amplop kecil atau bungkus dengan kertas putih dan berikan kepada pelayan ketika makan malam terakhir disajikan. Jika makan malam disajikan ke kamar, staf ryokan akan menyiapkan semuanya di meja rendah. Waktu makan malam biasanya sekitar pukul 18.00.
Kamar Khas Jepang dan Tatami
Sensasi tatami juga menjadi salah satu tujuan para turis pada wisata ke Jepang. Lantai kamar khas Jepang pasti ditutupi dengan Tatami. Tatami adalah lantai tradisional yang digunakan di Jepang berupa tikar persegi panjang sekitar 1,8m x 0,9m dengan inti yang terbuat dari batang padi terkompresi dan Tatami-omote, terbuat dari Igusa, sejenis rumput. Tatami ini diletakkan di kamar-kamar di sebagian besar ryokan.
Kamu harus melepas sepatu, karena tentu saja, kamu harus bersantai dengan kaki telanjang di kamar Tatami, atau bisa menggunakan sandal ruangan yang disediakan. Jadi, ketika memasuki ruang tamu, lepas sepatu dan sandal di depan ruang utama. Selain itu, disarankan untuk mengatur sepatu dan sandal yang dilepas pada saat itu agar tetap terlihat rapi.
Jika kamu melihat dengan cermat kamar bergaya Jepang, akan terlihat bahwa banyak "kertas" digunakan di dalam ruangan, seperti Shoji (sekat), Fusuma (pintu geser), wallpaper, kap lampu, dan sebagainya. Karena itu kertas, mudah robek atau sulit dibersihkan jika kotor. Jadi tolong gunakan kamar ryokan dengan hati-hati. Jika kamu tidak sengaja merusak atau menodai mereka, beri tahu staf ryokan.
Pada dasarnya, kamu sah-sah saja meninggalkan Futon (kasur lipat) yang digunakan selama waktu tidur tanpa melipatnya kembali. Tetapi tetap jangan lupa untuk menginformasikan kepada staf ryokan jika membuatnya kotor.
Baca juga: Cara Mencari Apartemen di Jepang untuk Memulai Hidupmu yang Baru
Memakai Yukata di Ryokan
Sebagian besar ryokan dilengkapi dengan Yukata sebagai baju tidur. Kamu dapat mengenakan Yukata kapan saja selama kamu tinggal di ryokan. Kamu bisa memakainya di dalam dan bahkan bisa pergi jalan-jalan memakai yukata di kota onsen.
Yukata adalah sejenis Kimono tradisional Jepang yang merupakan pakaian untuk mandi di zaman kuno. Yukata menjadi banyak digunakan dalam tujuan menyerap kelembaban kulit dengan memakainya setelah mandi dari sekitar era Azuchi Momoyama. Sekarang, popularitas yukata tidak main-main di kalangan turis saat wisata ke Jepang. Di kota-kota atau spot wisata lainnya, penyewaan yukata juga sudah menjamur.
Ada aturan tentang cara mengenakan Yukata.
・ Silakan ganti pakaianmu dengan yukata selama tinggal.
・ Silakan gunakan yukata sebagai piyama atau kamu bisa keluar dari kamar dengan menggunakan yukata juga.
・ Juga, ada Chabaori (jubah luar) untuk dipakai di atas yukata selama musim gugur hingga musim semi.
Pemandian Air Panas di Ryokan
Salah satu yang menjadi highlight kunjungan ke ryokan dalam wisata ke Jepang! DI Jepang, mata air panas alami 100% berlimpah dalam komponen alami dengan efek terapi yang luar biasa. Selain itu, juga bisa memelihara kulit agar tetap indah.
Di ryokan, kamu bisa berendam di pemandian umum terbuka, pemandian tertutup atau pemandian privat yang disediakan di beberapa kamar. Jika menginginkan privasi, pilihlah kamar yang menyediakan pemandian air panas privat di kamar. Tapi jika kamu menginginkan pemandangan yang majestik, tidak ada salahnya mencoba pemandian terbuka.
Mata air panas Jepang kaya akan komponen alami, dan efek dan sifatnya berbeda tergantung pada kualitas air setiap mata air tertentu. Sebagai contoh, sementara satu sumber air panas mungkin efektif di daerah-daerah seperti diabetes, asam urat, anemia, sembelit, nyeri otot, cedera, perawatan pasca sakit, diet, atau kelelahan fisik dan mental.
Jadi, apalagi yang kamu tunggu untuk menyempurnakan wisata ke Jepang? Tentunya bersantai dan menikmati salah satu keindahan budaya Jepang di ryokan!
Baca juga: Eh, Mandi Bareng? Mengenal Uniknya Budaya Jepang: Onsen dan Sento