Seperti Apa Pajak Penghasilan di Jepang? Ini Dia Ulasannya

WeXpats
2020/06/17

Bagi yang berminat untuk tinggal di Jepang atau berkarir di Jepang, mulailah untuk mengetahui perihal pajak penghasilan di Jepang. Pasalnya pajak dikenakan pada orang yang tinggal di Jepang selama lebih dari satu tahun. Selain itu, pajak juga dikenakan bagi orang berkewarganegaraan asing yang memiliki pendapatan per bulan.

Mengetahui pajak penghasilan akan berguna untuk memahami slip gaji yang diberikan oleh perusahaan atau dalam mengurus formulir laporan penghasilan. Terlebih lagi bagi warga negara asing, slip gaji berguna untuk mengurus berbagai dokumen penting. Jika tertarik untuk mengetahui lebih lanjut soal pajak penghasilan di Jepang, berikut ini adalah ulasannya.

Apakah Anda memiliki kesulitan dalam mencari pekerjaan di Jepang?
Apakah Anda menemukan pekerjaan yang cocok dengan diri Anda? Ingin tahu perusahaan yang merekrut tenaga kerja asing Khawatir tentang prospek karir di Jepang Bingung bisa kerja apa dengan visa yang dimiliki
WeXpats Agent mendukung penuh untuk masalah pencarian kerja di Jepang! Gratis Konsultasi dengan WeXpats Agent

Bagaimana Sistem Pajak Penghasilan di Jepang?

Sistem perpajakan di Jepang sendiri memiliki beberapa bagian, yaitu pajak negara dan pajak pemerintah daerah (terdiri dari pajak daerah provinsi dan pajak daerah kelurahan). Pajak negara mencakup pada pajak penghasilan, sedangkan pajak daerah mencakup pajak kendaraan, pajak penduduk, dan lain sebagainya.

Di kedua jenis pajak tersebut, baik pajak negara maupun pajak daerah dibagi menjadi dua kategori, yaitu pajak langsung dan pajak perantara. Pajak pendapatan, pajak warisan, pajak korporasi, termasuk dalam pajak langsung pada pajak negara.

Sedangkan, pajak konsumsi, pajak minuman keras, pajak rokok, pajak cukai termasuk dalam pajak perantara pada pajak negara. Pajak langsung pada pajak daerah provinsi, contohnya yaitu pajak perusahaan, pajak pemukiman di daerah provinsi, dan lain sebagainya.

Kemudian, pajak perantara pada pajak daerah provinsi, yaitu seperti pajak konsumsi daerah, pajak rokok di provinsi, dan lain-lain. Pajak daerah kelurahan atau distrik terdiri dari pajak mobil kecil, pajak penduduk daerah distrik, dan lain-lain. Sedangkan pajak perantara pada pajak daerah kelurahan adalah pajak pokok daerah distrik, pajak spa, dan lain-lain.

Dari informasi tersebut bisa dikatakan bahwa pajak penghasilan di jepang termasuk dalam pajak negara. Pajak pendapatan di Jepang menggunakan sistem pajak pemotongan (withholding tax) atau gensen choshu. Dengan begitu, pembayaran pajak dilakukan oleh pembayar penghasilan dengan pemotongan langsung dari penghasilan yang dibayarkan.

Kemudian, pembayar penghasilan wajib untuk melakukan pelaporan dan menyetorkan pajak tersebut ke pemerintah. Pembayar penghasilan dalam hal ini adalah perusahaan, wirausaha (baik badan ataupun perorangan) yang membayarkan gaji, dividen, kompensasi, dan lain sebagainya. Jadi, penerima pendapatan akan menerima jumlah pendapatan yang sudah dipotong pajak penghasilan atau PPh.

Mengenal 3 Istilah yang Berhubungan dengan Pajak Penghasilan di Jepang

Di atas telah diketahui bagaimana sistem pajak penghasilan yang ada di negeri sakura. Kini saatnya mengetahui istilah-istilah dalam Bahasa Jepang yang berkaitan dengan pajak penghasilan. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah ulasan tentang istilah yang berkaitan dengan PPh atau pajak penghasilan di Jepang:

1. Gensen Choshu Hyou

Di atas telah diketahui bahwa pajak penghasilan di Jepang menggunakan sistem withholding tax atau gensen choshu (源泉徴収). Sedangkan gensen choshu hyou (源泉徴収票) merupakan slip yang berisi jumlah pajak penghasilan (PPh) yang dipotong dari penghasilan.

Pada slip tersebut tidak hanya tercatat jumlah PPh yang dipotong tetapi juga jumlah penghasilan yang dibayarkan mulai bulan Januari sampai Desember pada tahun tersebut. Pembayar penghasilan wajib membuat dua lembar slip ini untuk mengirimkannya ke penerima penghasilan dan sebagai laporan ke Kantor Pajak.

Jadi, fungsi dari gensen choshu hyou yaitu sebagai bukti tertulis dari jumlah pajak penghasilan yang dipotong dari gaji dalam satu tahun dan jumlah pendapatan yang telah dibayarkan. Dengan begitu, simpanlah slip gaji yang diperoleh karena sifatnya sangat penting untuk mengurus berbagai dokumen, seperti perubahan status izin tinggal.

2. Kakutei Shinkoku

Saat pihak pembayar penghasilan memotong penghasilan, biasanya tanpa mempertimbangkan berapa jumlah pengeluaran penerima penghasilan pada tahun tersebut, Oleh karena itu, jumlah PPh yang sebenarnya bisa dihitung kembali dan proses penghitungan ulang untuk mengetahui jumlah PPh inilah yang dinamakan dengan kakutei shinkoku (確定申告).

Kakutei shinkoku bisa diartikan sebagai proses penghitungan jumlah penghasilan kena pajak dan jumlah pajak penghasilan yang harus dibayar dalam satu tahun. Pada kakutei shinkoku, jumlah PPh akan mempertimbangkan pengeluaran sehingga tidak semua penghasilan terkena PPh. Dengan jumlah PPh yang berkurang, maka jumlah kelebihan PPh yang dipotong dalam penghasilan pada satu tahun akan dikembalikan.

3. Nenmatsu Chousei

Bagi karyawan dan pegawai negeri, wajib untuk mengikuti proses nenmatsu chousei (年末調整). Sama seperti kakutei shinkoku, pada proses ini jumlah pajak penghasilan yang dipotong dari gaji tiap bulan akan dihitung berdasarkan beberapa hal. Misalnya, apakah ada keluarga yang dinafkahi, jumlah uang asuransi yang dibayarkan dalam setahun tersebut, dan lain sebagainya.

Apabila banyak terpotong dari gaji, maka kelebihan pajak penghasilan yang dibayarkan akan dikembalikan dan hal ini juga berlaku kebalikannya. Setiap karyawan wajib melengkapi dokumen nenmatsu chousei sekitar bulan Oktober sampai dengan November.

Dengan melengkapi dokumen ini, perusahaan akan membuat laporan dan membayar pajak penghasilan ke lembaga pajak. Dengan begitu, karyawan tidak perlu repot melakukan prosedur ini ke kantor pajak. Namun, bagi karyawan memiliki gaji pendapatan pertahun lebih dari 20 juta Yen dan mendapatkan gaji dari dua tempat kerja, wajib melakukan prosedur ini.

Contoh Perhitungan Pajak Penghasilan di Jepang

Semua orang di Jepang akan dikenakan pajak penghasilan dan biasanya perusahaan akan memotong pajak dari gaji bulanan yang diperoleh. Penghitungan pajak penghasilan yaitu ‘Pajak Penghasilan = Penghasilan Kena Pajak X % Pajak – Pengurangan Pajak’.

Persentase penghasilan kena pajak beragam, misalnya di bawah 195.000 Yen dikenakan pajak 5% dengan jumlah pengurangan 0 Yen. Untuk penghasilan antara 195.000 Yen – 330.000 Yen, dikenakan pajak 10% dengan jumlah pengurangan 97.500 Yen, dan lain sebagainya.

Sedangkan untuk pengurangan pajak berlaku apabila mendapatkan pendapatan dari dividen saham perusahaan Jepang, donasi, kredit pajak asing, dan lain sebagainya. Kemudian, untuk perhitungan penghasilan kena pajak adalah, ‘Penghasilan Kena Pajak = Total Penghasilan – Tunjangan Bebas Pajak – Pengurangan Penghasilan’.

Tunjangan bebas pajak sendiri biasanya berhubungan dengan biaya kantor, seperti biaya perjalanan dinas, biaya transportasi, dan lain sebagainya. Kemudian, pengurangan penghasilan meliputi kerugian (kerugian karena kebakaran, perampokan), biaya kesehatan, asuransi sosial, pelajar yang bekerja, dan lain sebagainya. Sedangkan untuk Pajak Penduduk= Total Penghasilan Kena Pajak X 10%.

Dari rumus tersebut bisa diambil contoh, misalnya gaji yang didapat perbulan adalah 270.000 Yen termasuk tunjangan di dalamnya. Berarti penghasilan kotor selama 1 tahun adalah 3.240.000 Yen. Diharapkan untuk membayar 20% dari pendapatan tahunan untuk pajak dan asuransi sehingga pendapatan bersih diperoleh sekitar 80%.

Penghasilan Bersih = Gaji – Asuransi – Pajak Penghasilan – Pajak Penduduk, sehingga penghasilan bersih didapatkan sekitar 2.598.000 Yen per tahun, Rinciannya, yaitu 643.000 atau 20% dari penghasilan, diperoleh dari asuransi dan pensiun 14% sebesar 442.000 Yen. Kemudian, pajak penghasilan 2% sebesar 64.000 Yen, dan pajak penduduk 4% sebesar 137.000 Yen.

Cara Membayar Pajak Penghasilan di Jepang

Untuk karyawan, pembayaran pajak dilakukan oleh perusahaan dengan cara memotong gaji bulanan yang didapat. Kemudian, perusahaan tersebut melaporkan dan membayarkannya pada lembaga perpajakan.

Sedangkan bagi orang yang pekerjaannya berdagang, maka perhitungan jumlah pendapatan dan biaya keperluan anggaran belanja dilakukan secara mandiri. Lalu, serahkan secara langsung ke lembaga perpajakan yang berwenang.

Itulah ulasan lengkap mengenai pajak penghasilan di Jepang yang bisa dijadikan sebagai referensi. Mengetahui pajak penghasilan tentunya berguna bagi yang ingin tinggal di Jepang lebih dari satu tahun atau yang ingin kerja di Jepang. Pasalnya, sistem pajak penghasilan yang diaplikasikan di Jepang berbeda dengan negara lainnya.

Baca juga: Hidup di Jepang, Jangan Lupa Bayar Pajak! Bagaimana Sistemnya?

Penulis

WeXpats
Di sini kami menyediakan artikel yang mencakup berbagai informasi yang berguna tentang kehidupan, pekerjaan, dan studi di Jepang hingga pesona dan kualitas Jepang yang menarik.

Sosial Media ソーシャルメディア

Kami berbagi berita terbaru tentang Jepang dalam 9bahasa.

  • English
  • 한국어
  • Tiếng Việt
  • မြန်မာဘာသာစကား
  • Bahasa Indonesia
  • 中文 (繁體)
  • Español
  • Português
  • ภาษาไทย
TOP/ Bekerja di Jepang/ Mengetahui budaya bekerja di jepang (peraturan, gaji, karir)/ Seperti Apa Pajak Penghasilan di Jepang? Ini Dia Ulasannya

Situs web kami menggunakan Cookies dengan tujuan meningkatkan aksesibilitas dan kualitas kami. Silakan klik "Setuju" jika Anda menyetujui penggunaan Cookie kami. Untuk melihat detail lebih lanjut tentang bagaimana perusahaan kami menggunakan Cookies, silakan lihat di sini.

Kebijakan Cookie