Jepang menganggap pendidikan adalah sesuatu yang penting bagi warganya. Keseriusan ini bisa dilihat dari berbagai fasilitas sekolah di Jepang yang tersedia. Seluruhnya diberikan oleh sekolah agar kegiatan belajar-mengajar dan aktivitas ekstrakurikuler berjalan efektif. Dengan begitu, lulusan-lulusan yang dicetak memiliki kemampuan akademis dan skill yang bisa menghadapi persaingan global.
Secara kelengkapan dan kualitas fasilitas sekolah di Jepang mungkin akan berbeda-beda. Hal tersebut disesuaikan dengan lokasi dan budget yang dimiliki. Walaupun demikian, bukan berarti sekolah di Jepang menyediakan infrastruktur yang seadanya bahkan tidak layak pakai. Ini sama sekali jauh dari prinsip pendidikan di Jepang. Sebab mereka percaya kalau fasilitas sekolah membantu dalam mencapai tujuan pendidikan secara maksimal.
Sistem Pendidikan Jepang yang Menginspirasi
Sebagai salah satu negara tujuan pelajar-pelajar asing, tentu saja Jepang memiliki sistem pendidikan yang menarik perhatian dunia. Sebab tidak mungkin negara ini menjadi destinasi favorit kalau tidak menjalankan sistem yang berkualitas.
Diawali dengan kedisiplinan anak-anaknya. Sejak di bangku sekolah mereka diajarkan untuk disiplin, baik dalam hal ketepatan waktu, menjaga kebersihan, hingga beretika di tempat umum. Sebagai contoh, siapapun yang datang terlambat maka akan mendapatkan hukuman. Contoh lainnya adalah penggunaan seragam yang wajib bagi seluruh siswa sebagai bentuk kesetaraan sosial. Masih banyak contoh lainnya yang memiliki nilai filosofis mendalam.
Sistem pendidikan di Jepang juga menuntut para murid untuk berpikir kritis. Mereka akan diminta mempelajari dulu materi yang akan dibahas keesokan hari atau setidaknya membaca selama sepuluh menit sebelum sesi belajar dimulai. Adapun jumlah mata pelajarannya tidak sebanyak di Indonesia sehingga anak-anak bisa lebih berfokus pada hal-hal yang benar-benar diminatinya.
Artikel Pilihan
Kebiasaan Murid-Murid di Jepang
Fasilitas sekolah di Jepang tidak hanya mendukung kegiatan ekstrakurikuler dan akademis di dalam kelas. Tanpa disadari, aturan-aturan dan fasilitas yang disediakan membentuk kebiasaan mereka. Hal ini sangat baik karena pada akhirnya anak-anak di Jepang sadar akan kedisiplinan, kesetaraan, dan nilai-nilai moral lainnya. Inilah beberapa kebiasaan murid-murid di Jepang yang baik untuk ditiru:
1. Jalan Kaki
Pernah melihat barisan anak-anak TK atau SD berjalan bersamaan di adegan film Jepang? Memang begitulah kenyataannya, anak-anak sekolah di Jepang dilarang membawa kendaraan bermotor. Oleh sebab itu, pilihan mereka adalah berjalan kaki atau menggunakan fasilitas bus sekolah. Kalau pun ingin membawa kendaraan pribadi, mereka akan mengendarai sepeda ke sekolah.
2. Tidak Ada Upacara Bendera
Di Indonesia kegiatan upacara bendera digelar setiap hari Senin. Hal ini tidak akan ditemui di Jepang sebab tidak ada upacara bendera di sekolah. Namun bukan berarti murid-murid tidak diajarkan tentang nasionalisme. Bagi mereka penghormatan kepada negara salah satunya bukan dilakukan dengan berdiri selama satu jam, menghadap bendera, dan melakukan sikap hormat.
3. Randoseru
Kalau melihat film-film Jepang, anak-anak SD menggunakan tas khas yang berbentuk kotak. Tas tersebut dinamakan “randoseru”. Ini adalah kebiasaan yang sudah dilakukan sejak lama oleh orang Jepang. Randoseru bukan tas pada umumnya karena terbuat dari kulit dan besi sehingga awet dipakai hingga lulus SD.
Selain itu, randoseru pun memiliki berbagai fungsi, misalnya ada pluit yang bisa digunakan jika anak dalam bahaya, menjadi pelampung apabila tenggelam, dan melindungi kepala jika si anak jatuh ke belakang.
4. Makan Siang dengan Menu yang Sama
Salah satu fasilitas sekolah di Jepang yang menarik adalah penyediaan makan siang. Walaupun ada momen-momen tertentu setiap anak diperbolehkan membawa bekal dengan ketentuan dari sekolah, misalnya berisi sayuran, tidak membawa makanan yang manis-manis, dan sebagainya. Selain menunya sama, murid-murid pun makan hingga waktu tertentu sehingga mereka terbiasa disiplin dengan jam makan.
5. Klub Sekolah
Di luar jam pelajaran di kelas, anak-anak di Jepang pun diwajibkan untuk mengikuti satu kegiatan ekstrakurikuler. Mereka bebas memilih sesuai minatnya. Ada ekstrakurikuler band/musik, kesenian, debat bahasa Inggris, kelompok belajar sains, olahraga, dan sebagainya. Kegiatan-kegiatan tersebut membentuk sebuah klub di mana setiap anak bisa mengasah keterampilannya, ikut dalam berbagai perlombaan, hingga melatih leadership skill.
Fasilitas Sekolah di Jepang
Membicarakan fasilitas sekolah di Jepang cukup unik karena berbeda dengan sekolah-sekolah dari negara lain. Sebagai negara yang sangat memperhatikan pendidikan, pemerintah Jepang menetapkan beberapa kebijakan yang harus ditaati oleh sekolah di sana, termasuk dalam penyediaan fasilitas. Berikut adalah fasilitas-fasilitas yang dapat ditemui:
1. Tidak Ada Petugas Kebersihan
Adanya petugas kebersihan menjadi salah satu fasilitas di sekolah di negara lain. Sebaliknya, sekolah di Jepang justru tidak membayar petugas kebersihan untuk menjaga lingkungan sekolahnya. Mereka melibatkan seluruh murid untuk membersihkan lingkungan sekolah. Hal ini bertujuan untuk menanamkan sikap tanggung jawab, peduli, dan rasa memiliki terhadap lingkungan sekitar.
2. Bus Siswa
Bus siswa merupakan salah satu fasilitas dari sekolah yang diperuntukkan bagi murid-murid. Seperti yang disebutkan di atas bahwa murid-murid di Jepang hanya diperbolehkan berjalan kaki, membawa sepeda, atau menggunakan transportasi umum. Kalau dari ketiga pilihan itu dirasa kurang pas untuk menjangkau sekolah, maka anak-anak bisa memanfaatkan bus yang disediakan.
3. Gedung Sekolah
Mayoritas gedung sekolah di Jepang berukuran besar dan terlihat megah. Ini menunjukkan bahwa ada banyak fasilitas di dalamnya. Tampilan bangunan didesain agar sekolah memiliki kesan yang menyenangkan untuk belajar. Maka wajar saja kalau beberapa murid di Jepang merasa bangga dengan gedung sekolah yang ditempatinya.
4. Loker
Sikap disiplin murid-murid di Jepang dapat dilihat juga dari kebiasaan mereka untuk menempatkan sesuatu di loker. Kebiasaan mereka begitu memasuki gedung sekolah adalah berjalan ke loker dan menaruh alas kakinya di sana. Ada juga sekolah yang memfungsikan loker sebagai tempat menyimpan barang-barang milik murid. Beberapa sekolah menerapkan aturan hanya boleh masuk ke dalam kelas menggunakan kaos kaki.
5. Ruang Kelas
Fasilitas di dalam kelas tak kalah lengkapnya untuk menunjang kegiatan belajar. Dimulai dari tata ruang yang mampu memberikan penyinaran dan sirkulasi udara yang baik. Jendela besar ditempatkan di salah satu sisi agar cahaya bisa masuk dan mencerahkan. Selain itu, kesegaran udara pun terjaga sehingga anak-anak belajar dalam kondisi fresh dan tidak suram.
6. Aula dan Lapangan/Gedung Olah Raga
Sama halnya seperti ruang kelas, sekolah-sekolah di Jepang pun memperhatikan bagian aula dan fasilitas olah raga, yakni lapangan atau gedung khusus olahraga. Aula digunakan untuk berbagai kegiatan, seperti pertunjukan seni, pertemuan, dan acara sekolah lainnya. Sedangkan untuk lapangan atau gedung olah raga diperuntukkan khusus kegiatan olahraga. Ada sekolah yang memiliki keduanya, namun ada pula yang hanya memiliki lapangan saja.
7. Perpustakaan
Fasilitas sekolah di Jepang yang tidak dapat dilupakan adalah perpustakaan. Tempat ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat meminjam buku, tetapi dimaksimalkan untuk kegiatan belajar mandiri. Suasananya sangat nyaman dan teratur. Anak-anak tidak akan kesulitan untuk berkonsentrasi, mencari buku, dan betah untuk berlama-lama di sana.
Tips Memilih Sekolah di Jepang
Melihat sejumlah fasilitas sekolah di Jepang membuat beberapa pelajar dari negara lain ingin melanjutkan studi di sana. Kian hari jumlah pelajar asing bertambah, baik di level SMA maupun universitas. Bagi yang ingin belajar di Jepang, berikut adalah beberapa hal yang dapat diperhatikan saat memilih sekolah:
1. Kota
Lokasi merupakan salah satu faktor yang menentukan kenyamanan seseorang dalam menuntut ilmu. Bagi yang senang dengan kehidupan ramai, maka bisa pilih kota-kota besar. Sebaliknya, kalau ingin belajar dengan suasana nyaman, banyak pilihan kota-kota kecil di Jepang. Kota pun akan menentukan biaya hidup yang dibutuhkan selama di sana.
2. Keberadaan Pelajar Asing
Sebelum mendaftar ke salah satu sekolah di sana, sebaiknya cari tahu dulu di mana pelajar-pelajar asing mayoritas berada, khususnya yang dari Indonesia. Ini akan memudahkan jika butuh sesuatu, seperti bertanya soal tempat tinggal, fasilitas-fasilitas umum, dan lainnya. Namun jika dirasa hal ini tidak begitu penting, maka bebas memilih sekolah sesuai yang diinginkan.
3. Kuota
Meski Jepang terbuka dengan pelajar-pelajar dari negara lain, beberapa sekolah dan institusi pendidikan di sana memiliki kuota tertentu untuk pelajar non-Jepang. Bagaimanapun mereka tetap mengutamakan anak-anak Jepang untuk bersekolah di tempatnya. Perhatikan kuota yang disediakan, semakin banyak yang diberikan maka semakin besar peluang untuk bisa masuk.
4. Kurikulum
Kurikulum sekolah di sana hampir semuanya sama, apalagi untuk pendidikan SD dan SMP. Tapi kalau mendaftar ke SMA swasta mungkin saja beda. Begitu pula saat mendaftar ke perguruan tinggi akan tidak sama di masing-masing lembaga dan jurusannya. Jadi perhatikan materi-materi yang akan dipelajari serta sistem akademiknya di tempat yang akan dituju.
5. Fasilitas
Mayoritas sekolah di Jepang memiliki fasilitas-fasilitas yang telah dibahas di atas. Jika ingin melihat lebih detail, bisa mengeceknya dulu di situs resmi sekolah atau universitas. Biasanya mereka menampilkan apa saja yang ada di tempat mereka beserta kegiatan-kegiatan tambahannya. Dengan mengetahui fasilitas-fasilitas ini, setidaknya dapat terbayang kegiatan seperti apa yang dapat dilakukan.
Fasilitas sekolah di Jepang tak perlu diragukan lagi ketersediaannya. Apalagi yang ingin mendaftar ke sekolah kejuruan tertentu, maka pihak sekolah pasti menyiapkan infrastruktur yang sesuai dengan kebutuhan murid-muridnya. Kemajuan negara Jepang membantu siapa pun yang akan belajar di sana dengan teknologi komunikasi dan informasi terkini.