Di Jepang, tingkat konsumsi teh begitu tinggi, hampir menyaingi air mineral dan soda. Menurut survey, 72.3% orang jepang mengkonsumsi teh hijau setiap harinya dan lebih dari 89.6% orang mengonsumsi teh hijau lebih dari satu kali seminggu. Dengan adanya kebiasaan tersebut, membuat teh Jepang begitu mendunia.
Selain itu, adanya upacara minum teh juga membuat kebanyakan orang tertarik untuk ingin mencoba teh Jepang. Di Jepang, terdapat beragam jenis teh meskipun mayoritas adalah jenis teh hijau. Sebelum membahas hal tersebut, ketahui dulu bagaimana Jepang mengenal teh dan seperti apa tradisi minum teh di Jepang berikut ini.
Daftar Isi
Sejarah Tradisi Minum Teh di Jepang
Bagaimana Upacara Minum Teh Berlangsung?
Kenali Beragam Jenis Teh Jepang
Sejarah Tradisi Minum Teh di Jepang
Dalam bahasa Jepang, upacara minum teh dikenal juga sebagai sado atau chanoyu. Di Jepang, upacara minum teh termasuk dalam seni klasik dan berakar dari Zen Buddhisme tahun 815. Di tahun tersebut, biksu Eichu baru kembali dari Tiongkok dan menyiapkan teh hijau untuk Kaisar Saga.
Kaisar Saga kemudian terkesan bagaimana sang biksu menyiapkan teh hijau dan memerintahkan ke penjuru Jepang untuk memulai budidaya perkebunan teh. Teh kemudian mulai dikenal luas di seluruh penjuru Jepang dan kaum bangsawan mulai menyukainya. Kemudian, di tahun 133 – 1573 mulai bermunculan estetika dalam upacara minum teh.
Di abad ke-16, semua kalangan masyarakat Jepang mulai lazim mengonsumsi teh, terutama ketika adanya pertemuan. Di pertemuan tersebut, teh tidak hanya dihidangkan begitu saja tetapi saat proses pembuatan, mengaduk, dan menuangkannya, ada cara tersendiri. Itulah awalan dari bagaimana tradisi minum teh di Jepang yang masih berlangsung hingga kini.
Artikel Pilihan
Bagaimana Upacara Minum Teh Berlangsung?
Setelah memahami bagaimana tradisi minum teh di Jepang, saatnya mengetahui bagaimana upacara minum teh berlangsung. Upacara minum teh diadakan di ruangan khusus yang beralaskan tatami dan biasanya tempatnya sangat kental dengan nuansa tradisional Jepang. Kemudian seorang teh master membawa peralatan khusus untuk untuk keperluan upacara minum teh.
Peralatan yang diperlukan, mulai dari mangkuk teh atau cawan, teh bubuk, sendok, dan juga pengaduk teh. Tamu yang hadir kemudian disambut oleh tuan rumah dan tamu mulai membersihkan diri di baskom batu. Caranya yaitu dengan mencuci tangan dan berkumur sebelum memasuki ruangan upacara minum teh.
Jika sudah, tamu diperkenankan untuk duduk dengan posisi seiza dan master teh memulai upacara minum teh. Master teh memulai upacara minum teh dengan membersihkan peralatan yang dibawa terlebih dahulu secara berurutan. Kemudian, teh disiapkan di dalam ceret yang sudah berada di atas arang.
Lalu, teh dituangkan ke dalam mangkuk dan diserahkan pada tamu pertama dan yang paling penting. Tamu harus menerima mangkuk tersebut dengan cara diangkat sebagai tanda hormat pada master teh. Untuk meminumnya, tamu harus memutarnya sedikit dari bagian depan dan minumlah seteguk. Setelah itu, tamu diharapkan memuji master teh atas rasa teh yang telah disajikan.
Master teh kemudian menyerahkan mangkuk teh pada tamu selanjutnya sesuai dengan proses tersebut. Itulah proses upacara minum teh Jepang yang mengedepankan etika dan detail. Biasanya upacara minum teh bisa berlangsung berjam-jam, namun kini banyak tempat yang menawarkan versi singkatnya bagi wisatawan yang ingin mencoba.
Karakteristik Khas Teh Jepang
Di atas telah dijelaskan bagaimana upacara teh yang begitu menarik untuk dinikmati. Di upacara teh tersebut, teh yang umumnya digunakan adalah teh hijau. Meskipun di beberapa negara lainnya juga terdapat teh hijau, namun teh hijau Jepang memiliki karakteristik tersendiri.
Secara fisik, teh Jepang memiliki ukuran daun yang kecil karena berasal dari Camellia Sinensis var Sinensis. Itu adalah teh yang sangat cocok dibudidayakan di daerah subtropis seperti Jepang. Rasa tehnya pun sangat khas karena proses pengambilannya yang berbeda seperti perkebunan teh di negara lain. Di Jepang, mesin pemetik teh yang digunakan ada dua jenis, yaitu yang berbentuk bulat dan rata.
Namun, mesin tersebut setiap hari bekerja dan mengambil bagian pucuknya saja. Selain itu, proses pengambilannya dibagi menjadi beberapa periode, misalnya pada periode pertama akan menghasilkan teh yang premium. Pasalnya, teh pada pemetikan periode pertama memiliki nutrisi yang paling tinggi. Biasanya, pemetikan periode pertama berlangsung bulan April hingga Mei tergantung wilayah.
Oleh karena itu, Jepang mampu menghasilkan teh yang sangat berkualitas dan mendunia. Rasa teh hijau Jepang memiliki ciri khas tersendiri karena adanya proses steaming. Proses tersebut yaitu dengan memberikan uap panas yang gunanya untuk menghentikan oksidasi. Itulah proses dimana warna teh bisa menjadi hijau. Proses tersebut juga membuat rasa teh menjadi lebih gurih atau umami, sebagai rasa teh khas Jepang.
Kenali Beragam Jenis Teh Jepang
Ternyata teh Jepang memiliki karakteristik tersendiri dan berbeda dibandingkan dengan teh hijau lainnya. Kini saatnya mengetahui beragam jenis teh karena tidak hanya ada teh hijau saja di Jepang. Ada beragam jenis teh lainnya yang bisa dinikmati ketika di Jepang, berikut ini adalah ulasannya.
1. Sencha
Ini adalah jenis teh yang paling umum di Jepang dan rasanya berbeda dengan teh lainnya karena tingkat fermentasinya rendah. Sencha dibuat dari daun teh segar yang baru dipetik dan untuk menghentikan fermentasinya, teh sencha dipanaskan dengan cara direbus ataupun dikukus.
Teh hijau atau sencha banyak dijual dengan beragam wujud, mulai dari teh celup, teh daun kering, hingga teh bubuk. Sencha begitu umum di Jepang karena semua daerah di Jepang mampu membudidayakannya dengan kualitas baik.
2. Matcha
Dari beberapa jenis teh Jepang, matcha adalah jenis teh yang tidak jernih. Pasalnya, proses pengolahan matcha yaitu dengan mengeringkan daun teh yang baru dipetik kemudian digiling hingga menjadi bubuk. Matcha dibudidayakan di bawah naungan pelindung matahari mulai dari tiga minggu hingga satu bulan sebelum panen.
Keunggulan dari matcha adalah aromanya yang harum sehingga matcha biasanya digunakan untuk upacara minum teh. Prefektur di Jepang yang memproduksi matcha adalah Kyoto dan juga Aichi.
3. Hojicha
Jika tidak terlalu menyukai teh dengan rasa yang asam ataupun pahit, teh hojicha bisa jadi pilihan. Hal ini karena cara pengolahan hojicha yaitu dengan memanaskannya dengan suhu yang tinggi (dipanggang) sehingga menimbulkan aroma yang khas. Dengan proses itulah hojicha mampu menghasilkan teh dengan rasa yang jernih.
4. Genmaicha
Ini adalah teh yang unik karena terbuat dari teh hijau yang dikombinasikan dengan beras merah bakar. Warna dari teh genmaicha adalah kuning muda dengan rasa yang segar teh hijau, ringan dan juga aroma beras merah yang kuat. Kandungan kafein pada teh genmaicha tidak terlalu tinggi karena campuran daun tehnya sedikit.
Itulah ulasan menarik soal teh Jepang, mulai dari bagaimana Jepang mengenal teh hingga upacara teh yang hingga kini masih dilestarikan. Bagi yang ingin mencobanya, kini banyak tempat yang menawarkan pengunjung untuk bisa menikmati upacara minum teh. Setelah itu, jangan lupa untuk mencoba beragam jenis teh lainnya selain sencha, ya.
Baca juga: Mengenal Budaya Makan dan Beragam Makanan Orang Jepang. Sehat dan Menggiurkan!