Kalender Jepang: Hari Libur Nasional dan Nama Era Jepang

WeXpats
2022/11/25

Pernah bingung tentang kalender Jepang? Kami mencoba merangkum semua tentang kalender Jepang mulai dari hari libur nasional, sistem penamaan era, serta latar belakang budaya yang mempengaruhi kalender Jepang hingga sekarang. Libur di Jepang juga ada pada setiap musimnya, mulai dari musim semi hingga musim dingin. Dengan begitu, tinggal memilih waktu yang diinginkan untuk berkunjung ke sana. Satu hal yang perlu diingat, apabila pergi ke Jepang saat hari libur nasional atau hari-hari peringatan khusus, maka kemungkinan hotel akan penuh, tiket pesawat mahal, dan tempat wisata pun akan ramai orang.

目次

  1. Dasar-dasar Kalender Jepang
  2. Hari Libur di Jepang
  3. Gengo (Nengo): Tahun Kalender Jepang
  4. Kalender Jepang Menarik Lainnya
  5. Rangkuman

Dasar-dasar Kalender Jepang

Di sini, kami akan membahas sistem kalender yang digunakan Jepang secara singkat. Mari kita lihat penjelasan dibawah ini bersama-sama. 

Sistem Kalender & Tahun Anggaran

Kalender Jepang mengikuti kalender Gregorian seperti kebanyakan negara lain yang ada di dunia. Jepang mulai menggunakannya selama Era Meiji pada tahun 1973. Sebelumnya mereka menggunakan Kalender Lunar, tetapi untuk menjaga Tahun Baru Imlek untuk penduduk atau keturunan negara-negara Asia lainnya Jepang memutuskan untuk hanya melakukan perpindahan tradisi Tahun Baru Imlek ke 1 Januari. 

Namun, tahun fiskal (pemerintah) dimulai dari April hingga Maret dengan 4 periode tiga bulan: April hingga Juni, Juli hingga September, Oktober hingga Desember, dan Januari hingga Maret. Oleh karena itu, tahun ajaran dan kerja baru dimulai pada bulan April. Namun, perusahaan bebas menentukan tahun anggarannya sendiri, jadi ada yang mengikuti tahun anggaran yang ditetapkan pemerintah, dan ada yang mengikuti tahun kalender. 

Hari Libur di Jepang

Golden Week, Libur Terlama di Musim Semi

Hari libur di Jepang yang paling dinanti adalah Golden Week. Ini merupakan hari libur nasional sekaligus periode libur terpanjang di Jepang. Jatuhnya tepat pada minggu terakhir di bulan April hingga awal bulan Mei setiap tahunnya. Mungkin ada yang penasaran mengapa dinamakan “Golden Week”? Alasannya sederhana karena kata “golden” menggambarkan hari libur terlama yang didapatkan para pekerja Jepang sepanjang tahun.

Selama Golden Week ada beberapa hari libur resmi karena bertepatan dengan hari peringatan, seperti tanggal 29 April (Hari Kelahiran Kaisar atau “Showa Day”), 3 Mei (Constitution Memorial Day), 4 Mei (Hari Lingkungan atau “Greenery Day”), serta 5 Mei (Hari Festival Anak). Maka jangan heran kalau datang di periode ini pesawat dan shinkansen akan dipadati orang-orang, begitu pula jalanan utama.

Buat yang ingin rileks dan butuh ketenangan, tidak disarankan berlibur pada periode Golden Week. Namun kalau mau merasakan keseruan Jepang, ini adalah waktu yang tepat. Sebab spot-spot wisata outdoor akan menawarkan berbagai macam pengalaman menarik. Hanya saja harus tahan berdesakan dengan orang-orang di sana.

Obon, Waktu nya Berkumpul Pada Musim Panas

Libur di Jepang ternyata ada juga yang dirancang khusus untuk menghormati arwah leluhur. Hari libur ini bernama “Obon”, yang artinya “Lantern Festival”. Orang-orang Jepang percaya kalau saat itu arwah-arwah leluhur sedang turun ke bumi sehingga mereka berkumpul dengan seluruh anggota keluarga. Kegiatan yang dilakukan adalah berdo'a bersama atau mengunjungi makam.

Obon jatuh pada musim panas, meskipun waktu penyelenggaraannya berbeda-beda. Misalnya, di Tokyo event ini berlangsung selama empat hari, yakni mulai dari tanggal 13 sampai dengan 16 Juli. Sedangkan di beberapa tempat baru digelar pada 13 sampai 16 Agustus. Pada tanggal-tanggal itulah pemandangan mudik bisa disaksikan. Banyak orang yang pulang kampung menggunakan transportasi umum.

Di lain sisi, anak-anak sekolah pun sedang liburan musim panas. Bagi mereka yang sudah melaksanakan ritual atau tidak mengikuti tradisi, biasanya pergi ke kota besar bersama keluarga. Kota Tokyo menjadi salah satu destinasi utama dan tempat yang paling dipadati saat musim panas.

Hari-Hari Libur Musim Gugur

Libur di Jepang yang cukup panjang pun terjadi di musim gugur. Meski periodenya tak selama musim panas, yakni hanya tiga hari, namun orang-orang Jepang sangat memanfaatkannya dengan baik. Ada yang pergi ke gunung untuk hiking, berkemah, dan sebagainya. Berikut adalah beberapa hari libur pada musim gugur di Jepang:

1. Silver Week

Silver Week (Pekan Perak) merupakan hari libur panjang selama dua hingga tiga hari. Bagi masyarakat dengan budaya kerja yang tinggi, mendapatkan hari libur dua atau tiga hari berturut-turut adalah anugerah. Meski tanggal peringatannya setiap tahun berbeda, orang-orang Jepang menjadikan ini sebagai momen untuk berkegiatan outdoor karena cuaca panas mulai menghilang.

Sepanjang Silver Week, ada dua hari peringatan yang cukup esensial, yaitu tanggal 17 September (Respect for the Aged Day) dan 23 September (Autumn Equinox Day). Walaupun perkantoran tidak mewajibkan tutup dan libur tapi banyak pekerja Jepang yang mengambil cuti diantara periode tanggal-tanggal tersebut.

2. Taiiku no Hi

Hari libur di Jepang satu ini agak unik karena tujuannya untuk membiarkan warganya berolahraga. Taiiku no hi adalah Hari Olahraga Nasional yang mana seluruh warga Jepang dihimbau berolahraga agar tubuhnya sehat dan kuat. Semua lapangan olahraga dan stadion menyelenggarakan event tertentu, seperti pertandingan dan berbagai acara olahraga lainnya.

Hari peringatan ini jatuh di hari Senin kedua pada bulan Oktober. Oleh sebab itu, bagi pecinta olahraga rasanya tepat berkunjung ke Jepang pada momen Taiiku no hi. Kalaupun tidak hobi olahraga, jangan khawatir, karena jalanan tidak akan sepadat seperti saat Golden Week ataupun Silver Week.

3. Kinro Kansha no Hi

Selain 1 Mei, Jepang memiliki Hari Buruh Nasional yang diperingati setiap tanggal 23 November. Dulunya hari ini merupakan hari festival panen sebagai bentuk syukur kepada dewa atas keberkahan panen yang diberikan selama musim panas. Namun kini menjadi salah satu hari libur di Jepang untuk mengapresiasi kepada para pekerja buruh.

Libur Akhir Tahun di Musim Dingin

Suhu di Jepang akan menurun begitu memasuki akhir tahun. Ini tandanya sebentar lagi akan musim dingin yang diiringi dengan kemeriahan malam natal dan tahun baru. Selain kedua waktu spesial itu, ada lagi hari-hari libur lainnya yang bisa dijadikan momen berkunjung ke Jepang. Berikut adalah hari libur di Jepang pada musim dingin:

1. Nenmatsu Nenshi

Nenmatsu Nenshi adalah hari libur akhir tahun selama tiga hari, yaitu mulai dari tanggal 29 hingga 31 Desember. Namun perlu diketahui bahwa ini bukanlah hari libur nasional sehingga sekolah dan perkantoran tetap melaksanakan kegiatan seperti biasanya. Walaupun demikian, dalam tiga hari ini banyak wisatawan lokal dan asing yang pergi berlibur di daerah sekitar.

Selama libur akhir tahun tentu saja akomodasi dan transportasi akan menjadi sangat padat. Bandara, stasiun kereta, bus, serta tempat-tempat wisata dipadati orang-orang, baik yang akan pulang kampung maupun pergi jalan-jalan. Sejumlah harga hotel dan barang-barang pun bisa lebih mahal dari biasanya.

2. O-shogatsu

Pada tiga hari sebelumnya sampai dengan malam tahun baru perkantoran dan sekolah tidak diliburkan. Barulah saat tanggal 1 Januari menjadi hari libur nasional di Jepang. Meskipun begitu, kemeriahan tahun baru dapat tetap dirasakan hingga tanggal 3 Januari di berbagai tempat, khususnya daerah wisata.

Namun sebenarnya orang Jepang punya kebiasaan sendiri di momen ini. Misalnya, budaya Omisoka, yaitu rangkaian persiapan menyambut tahun baru, seperti Osoji (bersih-bersih rumah), persiapan Osechi Ryori, dan dekorasi rumah. Ada juga kebiasaan Hatsumode, yakni mengunjungi kuil di awal tahun untuk berdo'a agar di tahun yang baru mendapatkan keberkahan dan keberuntungan.

3. Seijin no Hi

Mungkin hanya Jepang yang memperingati Hari Kedewasaan di mana negara merayakan generasi mudanya yang ingin hidup mandiri dan tumbuh dewasa. Uniknya, ini menjadi hari libur nasional di Jepang yang biasanya diperingati setiap hari Senin di minggu kedua bulan Januari. Saat itu warga Jepang yang berusia 20 tahun akan memakai kimono cantik bagi perempuan, sedangkan jas dan dasi bagi laki-laki.

Seijin no Hi adalah hari khusus bagi mereka sehingga semuanya sibuk mempercantik diri agar terlihat paling menarik. Setelah itu, mereka akan pergi ke upacara Seijin Shiki yang digelar di setiap kota di Jepang. Setelah upacara selesai, masyarakat akan menganggap mereka sebagai seorang yang dewasa, memiliki tanggung jawab lebih, serta mendapatkan kebebasan, seperti membeli minuman beralkohol, mengemudi, dan sebagainya.

4. Tenno no Tanjoubi

Tenno no Tanjoubi merupakan salah satu hari libur di Jepang yang cukup penting. Ini adalah Hari Peringatan Ulang Tahun Kaisar. Jadi jangan heran kalau pergi ke sana saat akhir bulan Desember, tepatnya tanggal 23 Desember, seluruh warga Jepang sedang menunjukkan patriotismenya. Hal menarik lainnya adalah pada momen ini istana kaisar dibuka. Walau tidak semua bisa masuk, warga Jepang bisa berjalan-jalan di sekitaran taman.

Gengo (Nengo): Tahun Kalender Jepang

Di Jepang, anda mungkin pernah mendengar cara yang berbeda untuk merujuk tahun selain tahun kalender 4 digit pada umumnya.

Anda mungkin pernah mendengar hal disebut “(nama) era/periode” dalam bahasa Inggris.

Nah, Era atau periode ini disebut gengo atau kadang-kadang nengo (Mereka memiliki arti yang sama dan dapat digunakan keduanya). Salah satu momen menarik yaitu di tahun 2019 ketika nama gengo baru, Reiwa diumumkan di Jepang. 

Catatan : Tahun kalender 4 digit (seperti 2022) disebut sebagai seireki

Jika anda melihat seireki pada formulir seperti saat mengisi tanggal ulang tahun anda atau tanggal hari ini, anda dapat menulis tahun dengan 4 digit. tetapi jika anda menemukan formulir yang menanyakan tahun gengo kelahiran, maka anda harus melingkari salah satu yang sesuai dan menulis tahun gengo tersebut. Misalnya, jika ulang tahun anda pada tahun 1990 anda harus melingkari dan menulis 2 untuk tahun tersebut karena 1990 adalah tahun kedua Era Heisei.

Jadi di Jepang, penting untuk setidaknya mengetahui tahun gengo ulang tahun anda sendiri, serta gengo tahun ini. 

Nama Gengo

Nama-nama Gengo saat ini berkorelasi dengan seorang kaisar yang memerintah Jepang pada saat itu, dan angka yang mengikutinya adalah tahun pemerintahan mereka. Di masa lalu, nama gengo akan lebih sering berubah karena berbagai alasan, termasuk ketika peristiwa penting atau bencana alam terjadi. 

Saat ini, gengo baru dimulai ketika kaisar baru naik takhta (tidak peduli bulan apa dalam setahun) dan tahun pertama gengo itu berlangsung hingga akhir tahun kalender itu. Misalnya, Reiwa 1 (Reiwa Gannen) adalah dari 1 Mei 2019 hingga 31 Desember 2019. Setelah itu, gengo akan mengikuti tahun kalender hingga kematian kaisar, atau seperti dalam kasus perubahan gengo terbaru, abdikasi.

Nama-nama era dipilih dengan sangat hati-hati. Beberapa kriteria nama tersebut antara lain harus kata yang dapat membangkitkan citra harapan bagi masyarakat Jepang, dengan berupa dua huruf kanji, mudah dibaca dan ditulis, belum pernah digunakan sebelumnya, dan lain-lain. 

Sistem perubahan nama saat ini adalah ketika seorang kaisar baru naik takhta, dan cara ini dimulai pada periode Meiji. Berikut adalah nama-nama gengo sejak saat itu. 

Meiji, tahun 1868-1912

Taisho, tahun 1912-1926

Showa, 1926-1989

Heisei, 1989-2019.04

Reiwa, 2019.05~

Jadi 1868 adalah Meiji 1 sedangkan 1912 adalah Taisho 1. Tahun pertama gengo juga disebut gannen, bukan 1 (misalnya bukan dikatakan sebagai Taisho 1, tetapi disebut Taisho Gannen).

Konversi Tahun Kalender Jepang: Heisei dan Reiwa

Mari kita lihat Heisei dan Reiwa secara detail. Periode Heisei dimulai pada akhir 1980-an, satu hari setelah Kaisar Hirohito meninggal karena kanker. Penggantinya, Kaisar Akihito naik takhta sebagai Kaisar Jepang ke-125 sesuai dengan tradisi Jepang. Heisei dapat diterjemahkan sebagai "Perdamaian di manapun" yang diambil dari dua buku Cina dan Filsafat yang masing-masing nya memiliki catatan Sejarawan Agung dan Buku Dokumen.

Pada bulan Agustus tahun 2016, Kaisar Akihito berpidato yang ditujukan kepada publik. Dia menyatakan bahwa ketika dia tumbuh dewasa, dia tidak akan dapat melakukan tugas seorang kaisar, itulah sebabnya dia memutuskan untuk turun takhta pada akhir April 2019.

Era Reiwa atau era Jepang saat ini, dimulai pada 01 Mei 2019. Reiwa diterjemahkan sebagai "harmoni yang indah". Nama Reiwa diambil dari sastra klasik Jepang, bukan asal Cina sebelumnya.

Kalender Jepang Menarik Lainnya

Berikut ini adalah cara tradisional untuk melihat dan membagi kalender Jepang. Tidak banyak yang digunakan saat ini dalam skala luas, tetapi hari-hari tradisional itu masih diingat oleh beberapa orang Jepang dan digunakan sebagai dasar bagi banyak festival dan kebiasaan yang masih kita amati di Jepang hari ini. 

  • Nijushi Sekki adalah nama untuk 24 divisi tahun matahari, acara ini berasal dari Cina. Meskipun kebanyakan orang tidak tahu atau tidak dapat mengingat semua nya dari 24 divisi, beberapa seperti “shubun” dikenal karena itu adalah nama dan waktu dari salah satu hari libur nasional.

  • Sekku adalah 5 hari istimewa dalam setahun yang merupakan festival musiman. Sementara 3 di antaranya masih dirayakan secara luas sampai sekarang, tetapi tanggal-tanggal itu bukan lagi hari libur nasional. 

    • 3 Maret - “Momo no Sekku” sekarang diperingati sebagai Hinamatsuri atau Hari Perempuan

    • 5 Mei - “Tango no Sekku” sekarang diperingati sebagai Kodomo no Hi atau Hari Anak

    • 7 Juli - “Sasa no Sekku” sekarang dirayakan sebagai Tanabata 

  • Zassetsu adalah semua hari atau periode musiman yang tidak termasuk dalam dua hari di atas. Yang terkenal dan masih dirayakan sampai saat ini termasuk “Setsubun” pada bulan Februari dan “chugen” pada bulan Agustus. 

Rokuyo

Rokuyo adalah sistem kalender tradisional lain yang agak tidak resmi yang masih dapat ditemukan di beberpa kalender sekarang. Anda mungkin pernah melihat beberapa kanji tertulis di sebelah tanggal di kalender. Kanji, satu dari enam jenis yang berbeda akan menunjukkan keberuntungan untuk tanggal tersebut.

Kalender ini sebagian besar dibuat berdasarkan takhayul yang dikatakan sangat berpengaruh bagi orang China. Meskipun tidak ada dasar ilmiah di balik hari-hari Rokuyo, banyak orang Jepang masih mempercayainya dan digunakan setidaknya untuk merencanakan acara besar. Beberapa contoh utama :

  • Taian - yang paling beruntung dari semuanya. Acara-acara besar seperti pernikahan, pembukaan bisnis dapat direncanakan pada hari-hari ini.

  • Sakigachi- yang mengartikan bahwa keberuntungan sangat terasa di pagi hari dan perlahan berkurang seiring berjalannya hari, sedangkan Sakimake adalah kebalikannya di mana keberuntungan tidak ada di pagi hari dan semakin kuat seiring berjalannya waktu

  • Butsumetsu - adalah hari paling sial sehingga orang-orang diperingatkan untuk menghindari nasib buruk. Orang yang percaya pada Rokuyo pasti tidak akan menikah pada hari itu. 

Rangkuman

Dengan mengetahui tentang kalender Jepang dan hari-hari libur di Jepang sebenarnya sangat membantu anda selama berada di sana. Cobalah sesekali bergabung dengan keramaian dan ikut merasakan meriahnya perayaan satu hari peringatan di Jepang. Namun jika ingin ketenangan, memang sebaiknya menghindari waktu-waktu di atas supaya liburan tidak terganggu.

Penulis

WeXpats
Di sini kami menyediakan artikel yang mencakup berbagai informasi yang berguna tentang kehidupan, pekerjaan, dan studi di Jepang hingga pesona dan kualitas Jepang yang menarik.

Sosial Media ソーシャルメディア

Kami berbagi berita terbaru tentang Jepang dalam 9bahasa.

  • English
  • 한국어
  • Tiếng Việt
  • မြန်မာဘာသာစကား
  • Bahasa Indonesia
  • 中文 (繁體)
  • Español
  • Português
  • ภาษาไทย
TOP/ Kehidupan di Jepang/ Tradisi budaya Jepang/ Kalender Jepang: Hari Libur Nasional dan Nama Era Jepang

Situs web kami menggunakan Cookies dengan tujuan meningkatkan aksesibilitas dan kualitas kami. Silakan klik "Setuju" jika Anda menyetujui penggunaan Cookie kami. Untuk melihat detail lebih lanjut tentang bagaimana perusahaan kami menggunakan Cookies, silakan lihat di sini.

Kebijakan Cookie