Setiap negara memiliki tradisi perayaan tahun baru yang berbeda-beda, termasuk di Jepang. Perayaan tahun baru Jepang dirayakan dengan sangat meriah sekaligus khidmat. Pasalnya, orang Jepang akan merayakannya dengan menghiasi seluruh sudut kota, menikmati hidangan khas tahun baru, dan pergi ke kuil untuk berdoa.
Selain itu, toko-toko di Jepang pun turut memeriahkan moment tahun baru dengan menawarkan barang obral. Oleh karena itu, tidak heran jika momen perayaan tahun baru di Jepang setiap tahunnya selalu semarak dan ramai. Jika ingin tahu lebih lanjut soal perayaan tahun baru Jepang, di bawah ini adalah ulasannya.
Daftar Isi
Bagaimana Perayaan Tahun Baru Jepang?
Ciri Khas Perayaan Tahun Baru Jepang
Makanan Khas Perayaan Tahun Baru Jepang
Bagaimana Perayaan Tahun Baru Jepang?
Di Jepang, perayaan tahun baru diawali dengan pemasangan dekorasi tahun baru sekitar tanggal 26 Desember. Adapun ornament budaya yang ditemui ketika perayaan tahun baru adalah kagamimochi, kadomatsu, dan juga shimenawa. Pada tahun baru, genta di kuil dipukul sebanyak 108 kali sebagai simbolis melepaskan diri dari dosa-dosa dan menjadi pribadi yang bersih ditahun yang baru.
Kemudian, ada pula orang Jepang yang menyaksikan terbitnya matahari pertama kali ditahun yang baru atau disebut juga dengan hatsuhinode. Dengan begitu, tidak heran ketika tahun baru banyak orang Jepang mengunjungi pantai atau gunung untuk melakukan hatsuhinode dan memanjatkan doa. Ada pula yang pergi ke kuil pada tiga hari pertama tahun baru untuk melakukan doa pertama di awal tahun.
Ketika di kuil, mereka mengambil lidi suci (omikuji) untuk mengetahui keberuntungan di tahun yang baru. Kemudian, mereka juga membeli omamori untuk memperoleh nasib yang lebih baik dan mengusir roh jahat. Cara untuk merayakan tahun baru jepang selanjutnya yaitu dengan memainkan permainan tradisional atau menonton barongsai.
Artikel Pilihan
Ciri Khas Perayaan Tahun Baru Jepang
Di atas telah dijelaskan bagaimana Jepang merayakan tahun baru yang begitu semarak. Di Jepang sendiri terdapat ciri khas perayaan tahun baru yang tidak ditemukan di negara lainnya. Adapun ciri khas perayaan tahun baru tersebut adalah sebagai berikut:
1. Nengajo
Di jepang, ciri khas perayaan tahun baru yaitu adanya kartu pos tahun baru atau disebut juga sebagai Nengajo dalam bahasa Jepang. Meskipun sudah ada teknologi yang memungkinkan orang-orang untuk mengirimkan ucapan tahun baru, namun Nengajo tetap marak digunakan.
Meskipun proses pembuatan dan juga pengiriman Nengajo lebih memakan banyak waktu, namun ini adalah itikad baik dalam menjaga hubungan. Pesan yang ditulis pada Nengajo selain mengucapkan tahun baru yaitu harapan agar kerja sama yang terjalin dapat terus dilanjutkan. Dalam bahasa Jepang, penulisan ucapan pada Nengajo adalah ‘shinnen akemashite omedetou gozaimasu. Kotoshi mo yoroshiku onegaishimasu’.
2. Kazari Mono
Selain kartu poas, ciri khas perayaan tahun baru Jepang selanjutnya yaitu berbagai benda hiasan atau disebut juga dengan kazari mono. Biasanya kazari mono dipajang di berbagai tempat, mulai di rumah, toko, maupun sudut-sudut jalan perkotaan. Salah satu benda yang paling sering dipajang yaitu kadomatsu atau potongan bambu yang dihias dengan bunga dan juga daun cemara.
Kadomatsu biasanya dipasang berpasangan, seperti di sisi kanan dan kiri pintu masuk. Hal tersebut melambangkan ungkapan selamat datang bagi dewa pembawa keselamatan seluruh penghuni rumah. Ada pula shimenawa yaitu jerami yang dijalin dan dihias dengan bunga-bunga. Adanya kazari mono akan menambah semarak tahun baru di Jepang dan berisi doa serta harapan yang baik ditahun yang baru.
3. Hatsuuri
Ini adalah salah satu hal yang paling ditunggu-tunggu oleh orang Jepang saat pergantian tahun. Hatsuuri adalah hari jualan pertama yang biasanya diselenggarakan pada 2 Januari dan pada saat inilah seluruh toko memberikan diskon besar-besaran. Namun, untuk mendapatkannya, seseorang tersebut harus menjadi pembeli pertama yang masuk ke dalam toko.
Maka, akan banyak orang yang rela antri sebelum toko buka untuk mendapatkan barang dengan harga yang super murah. Padahal, pada tahun baru suhu di Jepang sangat dingin dan bisa mencapai minus derajat celcius, meskipun begitu, akan tetap banyak orang mengantri di luar toko dan menikmati suasana riuhnya tahun baru.
Makanan Khas Perayaan Tahun Baru Jepang
Di Jepang, perayaan tahun baru dirayakan dengan meriah sekaligus khidmat. Ada banyak ciri khas perayaan tahun baru yang tidak bisa ditemui di negara lainnya. Selain itu, di Jepang juga mengenal banyak makanan khas perayaan tahun baru, yaitu sebagai berikut:
1. Mochi
Salah satu tradisi saat menjelang tahun baru adalah membuat mochi dengan cara tradisional. Mochi terbuat dari beras ketan dan menjadi makanan penting pada momen tahun baru. Pembuatan mochi diawali dengan merendam beras ketan semalaman, lalu dimasak dan ditumbuk berulang-ulang pada lesung hingga menjadi kenyal. Jika sudah menjadi kue, lalu mochi dihias dalam tatanan kagami-mochi.
2. Soba
Dalam bahasa Jepang, soba juga berarti pergantian tahun sehingga makanan ini dianggap menjadi makanan wajib yang dimakan ketika pergantian tahun. Dengan begitu, menghidangkan soba pada tahun baru memiliki tujuan simbolis dan juga praktis. Pasalnya, orang Jepang biasanya sibuk ketika mempersiapkan tahun baru sehingga membutuhkan makanan yang praktis untuk dihidangkan.
3. Nanakusa
Ini adalah hidangan bubur yang dimasak dengan tujuh jenis bahan khas Jepang. Tujuh jenis bahan itu adalah kacang azuki, jewawut, proso milet, wijen, beckmannia syzigacne, echinochloa esculenta, rumput-rumputan, dan juga beras. Biasanya hidangan ini disantap saat perayaan tahun baru yaitu sekitar 7 Januari.
4. Konbu
Biasanya konbu (sejenis rumput laut) digunakan sebagai kaldu sup atau yang biasanya dihidangkan di atas nabe. Ada beragam bentuk konbu di Jepang, yaitu berupa lembaran, datar, maupun konbu yang bentuknya keras. Di perayaan tahun baru Jepang, Konbu digunakan sebagai simbolis sukacita. Konbu bisa dihidangkan bersama nasi sushi atau sebagai bahan kaldu khas Jepang.
5. Osechi Ryori
Hidangan ini berasal dari kata ‘o-sechi’ ini memiliki makna masa-masa penting atau musim. Tradisi osechi ryori sudah ada dari tahun 794 hingga 1185 M dan sampai sekarang makanan ini terus hadir ketika perayaan tahun baru. Ada dua makanan khas osechi ryori yaitu box kemasan tempat makanan (Jubako) dan makanannya.
Ritual di Kuil
Di Jepang, saat pergantian tahun genta di kuil akan berbunyi sebanyak 108 kali. Genta yang berbunyi saat pergantian tahun disebut juga sebagai ‘Joya no Kane’. Angka 108 diperoleh dari hasil perhitungan antara (4 x 9) + (8 x 9) serta angka 4 dan 8 adalah simbol atas kepedihan dalam hidup.
Pasalnya, dalam bahasa Jepang, 4 dibaca shi yang memiliki bunyi yang sama dengan ‘kematian’ dan menjadi kesedihan utama. Adapun penambahan angka 4 lainnya adalah sebagai simbol kesedihan tambahan. Konsep ini terdapat pada ajaran agama Budha yang bernama ‘Shiku Hakku’.
Kemudian, pada tanggal 1, untuk mengawali hari pertama ditahun yang baru, biasanya orang Jepang mengunjungi kuil untuk berdoa. Tahun kunjungan pertama ke kuil seperti ini disebut juga sebagai Hatsumode. Ritual ini digunakan untuk berdoa agar tahun mendatang menjadi tahun yang lebih baik dan dipenuhi keberkahan.
Itulah ulasan lengkap mengenai tahun baru Jepang yang menarik untuk diketahui. Ternyata di Jepang perayaan tahun baru begitu meriah karena setiap sudut kota dihiasi ornamen khas tahun baru dan terdapat acara-acara menarik. Orang Jepang juga merayakan tahun baru dengan mengunjungi kuil untuk berdoa agar selalu dikelilingi kebaikan.
Baca juga: Melihat Pernikahan Jepang yang Unik Namun Tetap Sakral dan Penuh Makna