Segala Hal yang Perlu Diketahui Tentang Daruma Jepang

WeXpats
2020/11/12

Mendapat keberuntungan adalah suatu hal yang diinginkan oleh setiap orang. Banyak cara dilakukan untuk mendatangkan keberuntungan, dan Jepang punya cara yang cukup unik. Orang Jepang biasanya menggunakan berbagai macam benda untuk mendatangkan keberuntungan. Salah satunya adalah boneka daruma.

Bersama dengan Maneki Neko, boneka ini dipercaya bisa mendatangkan keberuntungan bagi siapa saja yang memilikinya. Nah, ternyata ada kisah dibalik kepercayaan mengenai keberuntungan yang didatangkan oleh boneka ini. Kira-kira seperti apa kisah tentang boneka ini? 

Daftar Isi

Apa Itu Daruma dan Kisah Dibaliknya

Tipe-Tipe Boneka Ini

Permainan yang Berkaitan dengan Boneka Ini

Festival Tentang Boneka Ini

Apa Itu Daruma dan Kisah Dibaliknya

Daruma merupakan nama boneka dengan bentuk bulat, berwarna merah dan tidak memiliki tangan serta kaki. Boneka tersebut dibuat dengan demikian rupa bukan tanpa sebab. Model pembuatan boneka ini adalah seorang biksu bernama Bodhidharma yang juga merupakan pendiri Zen, 1500 tahun yang lalu.

Pada suatu hari, Bodhidharma yang ingin mendapatkan pencerahan melakukan meditasi selama tujuh tahun tanpa menutup matanya. Namun, pada suatu waktu di masa meditasinya Bodhidharma menutup mata. Bodhidharma yang merasa gagal, lalu melukai matanya sendiri. Inilah satu alasan mengapa sebagian besar boneka ini tidak memiliki mata.

Setelah kejadian itu, beliau melanjutkan meditasinya kembali hingga 9 tahun berlalu. Akibat terlalu lama bermeditasi, kaki dan tangan Bodhidharma kehilangan fungsinya dan beliau pun mengalami kelumpuhan. Oleh karena itu, setiap boneka ini tidak memiliki kaki dan tangan. 

Sedangkan penggambaran alis mata pada boneka ini yang serupa dengan bangau dan kumis layaknya cangkang kura-kura melambangkan umur panjang. Warna merah pada boneka ini juga bukan tanpa arti. Menurut legenda Bodhidharma mengenakan jubah berwarna merah, karena itu kebanyakan boneka ini digambarkan dengan warna merah. 

Selain melambangkan jubah yang dipakai Bodhidharma, warna merah pada boneka ini juga melambangkan semangat dan kesehatan. Di samping itu, ada ajaran Bodhidharma yang juga dimasukan pada boneka ini yakni pantang menyerah dalam mencapai tujuan dan terus bangkit meski terus mengalami kegagalan. Dalam boneka ini ajaran tersebut dilambangkan dengan boneka yang jika didorong dan jatuh akan berdiri tegak pada posisi sebelumnya. 

Tipe-Tipe Boneka Ini

Ternyata, boneka ini memiliki beberapa jenis. Berikut beberapa tipe dari boneka khas Jepang yang satu ini:

1. Koshigaya 

Boneka Koshigaya merupakan boneka yang diproduksi di kawasan Koshigaya, Saitama. Konon asal mula boneka ini adalah sebuah mainan yang disebut okiagari koboshi. Ciri khusus dari boneka ini dibandingkan dengan boneka-boneka lain adalah wajahnya cerah, memiliki hidung tinggi dengan ekspresi penuh keberuntungan.

Boneka yang dibuat di Koshigaya ini merupakan salah satu boneka yang dipasarkan di seluruh daerah di Jepang. Yang unik dari boneka asal Koshigaya ini adalah semuanya dibuat menggunakan tangan. 

2. Putri atau Hime

Hime atau putri daruma adalah boneka yang berasal dari Prefektur Ehime. Akan tetapi, boneka ini juga diproduksi di Kota Takeda, Prefektur Oita. Tidak seperti boneka yang berada di daerah lain, boneka ini digambarkan sebagai seorang wanita yang modelnya adalah Permaisuri Jingu, istri dari penguasa Matsuyama, Ehime.

Boneka ini disebut-sebut sebagai ikon atau lambang di daerah Matsuyama, Ehime. Oleh karena itu, boneka ini sering dibeli oleh wisatawan sebagai souvenir. Pada awal mulanya, boneka ini dibuat menggunakan kayu, tetapi kini boneka ini dibuat menggunakan paper-mâché dan brokat.

3. Shirakawa 

Boneka ini dibuat di Shirakawa, Fukushima. Ciri khas dari boneka ini adalah jenggot yang panjang. Ada dua jenis boneka yang dibuat di tempat ini, yakni boneka berwarna putih yang dipercaya membawa nasib baik dan juga boneka berwarna merah yang digunakan untuk mengusir kejahatan serta menjaga keluarga tetap aman. 

4. Goshiki Gankake 

Goshiki Gankake adalah boneka yang berasal dari sebuah kuil di Kota Izu, Prefektur Shizuoka. Boneka ini dibuat dengan gaya Kyoto, yakni diwarnai dengan lima warna, merah, biru, kuning, hitam, dan putih. Masing-masing warna tersebut melambangkan elemen api, langit , angin, bumi, dan air. 

Elemen-elemen tersebut merupakan lima elemen dalam ajaran Budha. Selain memiliki lima warna, boneka ini juga memiliki tally keberuntungan yang ditulis dengan keinginan pemiliknya. 

Permainan yang Berkaitan dengan Boneka Ini

Selain berbentuk boneka, terdapat pula permainan yang berhubungan daruma. Permainan-permainan ini cukup terkenal di Sepang dan sering dimainkan, terutama oleh anak-anak. Permainan yang pertama adalah Daruma-san koronda.

Permainan ini terdiri dari tiga orang atau lebih. Satu orang akan bertugas menjadi penjaga pos, sedangkan yang lain berusaha mendekati penjaga pos. Permainan ini dimulai ketika penjaga pos membelakangi pemain lain sambil mengucapkan kalimat daruma-san koronda. Kalimat ini bisa diucapkan dengan berbagai irama.

Ketika penjaga pos selesai mengucapkan kata terakhir, semua pemain harus berhenti bergerak. Jika ditemukan pemain yang masih bergerak, maka penjaga pos akan menangkapnya. Tujuan dari permainan ini adalah membebaskan pemain yang ditangkap penjaga pos.

Permainan yang kedua disebut sebagai daruma otoshi. Permainan ini terdiri dari kepala boneka ini dan potongan kayu yang disusun layaknya menara di bawah kepala boneka. Cara memainkan permainan ini yakni dengan mengeluarkan potongan kayu dengan menggunakan palu kayu. Namun, pada proses pengeluaran kayu tersebut, kepala boneka tidak diperbolehkan jatuh.

Festival Tentang Boneka Ini

Boneka ini merupakan salah satu boneka yang terkenal di Jepang. Begitu terkenalnya boneka ini hingga terdapat beberapa festival yang merayakannya. Salah satu festival yang berhubungan dengan boneka ini adalah Hatsuichi Matsuri. 

Festival ini dirayakan setiap bulan Januari atau pada awal tahun di Prefektur Gunma. Banyak orang datang untuk berterima kasih atas berkah tahun lalu, dan mengharapkan keberuntungan untuk tahun selanjutnya. Sebagai wujud pengharapan akan keberuntungan tahun baru, peserta festival menggunakan boneka paper-mâché.

Kemeriahan festival Hatsuichi Matsuri tidak sampai itu saja. Setelahnya, peserta festival akan mengumpulkan boneka mereka yang lama dan membakarnya. Sesudah boneka dibakar, peserta festival akan membeli boneka yang baru dan mengharap keberuntungan untuk tahun selanjutnya.

Selain Hatsuichi Matsuri, festival di Jepang yang berhubungan dengan boneka ini adalah Mihara Sinmei-ichi Daruma Festival yang dilaksanakan pada bulan Februari. Saat festival ini berlangsung, ada lebih dari 500 stan yang sebagian besar menjual boneka ini.

Ketika festival ini berlangsung, banyak pengunjung yang membeli boneka ini untuk menggantikan boneka yang lama. Hal ini dilakukan untuk mengganti harapan dan keinginan tahun baru yang ditulis di atas boneka ini.

Yang mencolok dari pengadaan festival ini adalah adanya boneka yang dikatakan sebagai boneka terbesar di Jepang. Boneka ini akan terlihat di jalan utama sepanjang festival berlangsung.

Bagi masyarakat Jepang, boneka daruma bukanlah sekedar boneka penghias. Kepercayaan bahwa boneka ini bisa mendatangkan keberuntungan telah mengakar cukup kuat. Selain itu, boneka ini juga sebagai media pengharapan.

Ini dilakukan dengan cara mewarnai satu mata boneka saat pengharapan diucapkan. Jika harapan dan keinginan tersebut telah terwujud, maka mata boneka yang lain akan diwarnai. Oleh karena itu, hampir setiap tahun, boneka ini akan diganti.

Baca juga: Mengenal Berbagai Jenis Boneka Jepang yang Mengandung Makna Mendalam

Penulis

WeXpats
Di sini kami menyediakan artikel yang mencakup berbagai informasi yang berguna tentang kehidupan, pekerjaan, dan studi di Jepang hingga pesona dan kualitas Jepang yang menarik.

Sosial Media ソーシャルメディア

Kami berbagi berita terbaru tentang Jepang dalam 9bahasa.

  • English
  • 한국어
  • Tiếng Việt
  • မြန်မာဘာသာစကား
  • Bahasa Indonesia
  • 中文 (繁體)
  • Español
  • Português
  • ภาษาไทย
TOP/ Budaya Jepang/ Tradisi budaya Jepang/ Segala Hal yang Perlu Diketahui Tentang Daruma Jepang

Situs web kami menggunakan Cookies dengan tujuan meningkatkan aksesibilitas dan kualitas kami. Silakan klik "Setuju" jika Anda menyetujui penggunaan Cookie kami. Untuk melihat detail lebih lanjut tentang bagaimana perusahaan kami menggunakan Cookies, silakan lihat di sini.

Kebijakan Cookie