Orang tua tiap negara memiliki pola asuh berbeda sehingga anak disuatu negara akan berbeda dengan negara lainnya. Kebanyakan orang tua akan menerapkan pola asuh yang umum dilakukan di negara tempat tinggal mereka. Para orang tua di Jepang misalnya terbiasa untuk melatih kemandirian sejak kecil sehingga anak Jepang semuanya mandiri.
Selain itu, dilansir dari The Lancet, anak-anak di Jepang adalah anak-anak yang paling sehat dan bahagia di dunia. Hal tersebut tentunya sangat menarik untuk diketahui rahasianya karena bisa diaplikasikan di kehidupan pribadi. Meskipun begitu istimewa, faktanya jumlah anak di Jepang terus menurun, yang akan diulas pada artikel di bawah ini.
Daftar Isi
- Menurunnya Jumlah Anak-anak di Jepang
- Anak Jepang adalah yang Paling Sehat di Dunia, Apa Rahasianya?
- Mengapa Anak Jepang Paling Bahagia di Dunia?
- Mandirinya Anak Jepang
Menurunnya Jumlah Anak-anak di Jepang
Kementerian kesehatan Jepang mengumumkan bahwa jumlah bayi lahir pada tahun 2019 menurun sekitar 5,9% menjadi 864.000. Ini adalah jumlah paling sedikit pertama kalinya sejak 1899, yaitu berjumlah di bawah 900.000. Ada beberapa faktor yang menyebabkan penurunan tajam angka kelahiran bayi di Jepang.
Misalnya, merujuk pada jumlah orang usia reproduksi dan bertambahnya usia generasi baby boomer. Selain itu, ada pula faktor di mana wanita Jepang wajib untuk melakukan pekerjaan rumah tangga dan mengasuh anak sendiri. Serta, di jepang adanya budaya yang sulit untuk memiliki pekerjaan di luar rumah dan menjadi seorang ibu.
Dengan demikian, wanita muda Jepang memilih untuk terus bekerja daripada menikah dan memiliki anak. Memiliki anak di luar nikah juga amat jarang di Jepang, yaitu hanya 2,3%, dibandingkan di Amerika Serikat yang jumlahnya mencapai 40% (※).
Kemudian, tingkat pernikahan di Jepang juga mulai terus turun sejak awal tahun 1970-an dan berpengaruh pada menurunnya angka kelahiran. Dengan begitu, faktor-faktor tersebut adalah yang menyebabkan mengapa jumlah anak di Jepang selalu menurun setiap tahunnya.
Artikel Pilihan
Anak Jepang adalah yang Paling Sehat di Dunia, Apa Rahasianya?
Meskipun di Jepang jumlah anak-anaknya terus menurun, namun ada satu hal yang dibanggakan bagi anak-anak di Jepang. Misalnya, yaitu mereka terkenal sebagai anak yang paling sehat di dunia. Jika ingin tahu mengapa mereka dijuluki anak paling sehat di dunia, berikut adalah rahasianya:
1. Makan Gaya Jepang
Di Jepang, semua anggota keluarga termasuk anak-anak selalu makan makanan yang tinggi nutrisi. Misalnya, dalam sekali makan ada lauk pauk yang lengkap, seperti sayur mayur, kacang-kacangan, lemak sehat, dan protein tinggi. Pola makan yang diterapkan adalah tinggi nutrisi, rendah kalori, dan amat efisien untuk mengenyangkan.
2. Peraturan Makan yang Fleksibel
Dibandingkan dengan negara barat, anak-anak di Jepang boleh untuk menikmati camilan dalam frekuensi dan jumlah yang lebih kecil dan lebih jarang. Hal ini dilakukan agar anak-anak merasa nyaman dan tetap bisa menikmati makan. Dengan begitu, anak-anak akan lebih menyukai waktu makannya karena tidak merasa dipaksa.
3. Porsi Gaya Jepang
Orang Jepang memiliki kebiasaan untuk menyajikan makanan di piring yang lebih kecil. Misalnya untuk cawan yaitu sekitar 1-3 inci sedangkan untuk piring berdiameter 4-6 inci. Kebiasaan inilah yang mampu menjaga orang Jepang termasuk anak-anak selalu menjaga ukuran porsi makan sehingga mencegah makan secara berlebihan.
4. Gaya Hidup Makan Sehat
Anak Jepang terbiasa untuk mempraktikkan gaya hidup makan sehat, baik di rumah maupun di sekolah. Pasalnya, tiap sekolah terdapat kyushoku di mana anak-anak akan makan siang sehat bersama. Oleh karena itu, di Jepang anaknya tumbuh dan berkembang dengan sehat karena menerapkan gaya hidup makan sehat di lingkungannya.
5. Kebiasaan Olahraga
Untuk pergi ke sekolah, anak-anak akan berjalan maupun bersepeda dari rumah. Jumlah anak-anak yang melakukan aktivitas tersebut mencapai 98.3% dibandingkan anak-anak di negara yang memiliki penghasilan serupa. Adanya aktivitas fisik harian membuat anak-anak tumbuh dengan optimal dan baik untuk perkembangan otot, sendi, dan tulang.
Mengapa Anak Jepang Paling Bahagia di Dunia?
Tidak hanya sehat, anak-anak di Jepang juga dinilai sebagai anak-anak yang paling bahagia. Pasalnya, para orang tua di Jepang akan membiarkan anak-anaknya untuk mencoba pengalaman baru sendiri. Misalnya, anak-anak sudah dibiasakan sejak dini untuk membiarkan untuk mengambil makan makanan kesukaannya.
Namun, sebagai orang tua wajib untuk selalu menawarkan makanan sehat setiap sesi makannya. Dengan begitu, anak-anak tetap akan mengonsumsi makanan sehat namun mereka hanya mengambil makanan yang ingin mereka makan. Dengan begitu, anak-anak menjadi lebih santai dan mampu memutuskan apa yang ingin dimakan. Aturan yang fleksibel seperti itu juga membuat anak Jepang menjadi bahagia meski pada waktu makan sekalipun.
Selain itu, di Jepang anak-anak akan terlibat dalam banyak hal, misalnya yaitu mempersiapkan makanan baik di rumah maupun di sekolah. Dari kegiatan tersebut, anak-anak akan tahu bagaimana proses makanan hingga siap santap dan akan merasa senang karena dilibatkan.
Di Jepang anak-anak menjadi lebih bahagia juga karena para orang tua membebaskan anak-anaknya untuk memilih apa yang disukainya. Mereka cenderung tidak akan memaksa juga tidak akan terlalu tefas. Meskipun, orang tua di Jepang menggunakan pola asuh otoritatif di mana orang tualah yang menciptakan peraturan-peraturan dan anak-anak didorong untuk mengikuti aturan tersebut.
Mandirinya Anak Jepang
Jika baru pertama kali di Jepang, pasti seringkali menemukan anak Jepang yang sendiri di kereta. Tidak perlu heran karena anak-anak di Jepang sudah diajarkan untuk mandiri sejak usia dini, sehingga pemandangan tersebut adalah hal yang biasa. Pada awalnya, orang tua juga akan merasa khawatir namun mereka mengesampikan rasa takutnya.
Pasalnya, banyak anak di Jepang juga berhasil melakukannya dengan selamat. Mengajarkan anak untuk berjalan ke sekolah atau kunjungan wisata sekolah merupakan langkah awal bagi orang tua di Jepang untuk mengajarkan anak-anaknya mandiri. Orang tua di Jepang juga mulai memberikan tugas sederhana pada anak-anaknya yang berumur 2-3 tahun, seperti membersihkan dan membuang sampah kecil.
Tugas tersebut tidak hanya dilakukan di rumah saja tetapi di sekolah mereka juga membersihkan kelas dan menyiapkan makan siang. Kebiasaan tersebut tidak hanya membuat mereka mandiri tetapi mereka juga lebih bertanggung jawab pada diri sendiri dan lingkungannya. Jika sudah mulai berani untuk mandiri, anak Jepang dilatih untuk naik transportasi sendiri.
Semua orang tua di Jepang percaya jika kereta adalah transportasi yang tepat waktu dan aman karena mudah untuk di track keberadaannya. Selain itu, Jepang juga merupakan negara dengan tingkat kejahatan terendah di dunia sehingga orang tua percaya diri untuk membuat anak-anaknya keluar rumah sendirian.
Masyarakat di seluruh Jepang juga mendukung kemandirian anak-anak. Mereka akan membantu memastikan bahwa anak-anak akan sampai di rumah atau sekolah dengan selamat dan aman. Dengan begitu, anak Jepang juga akan merasa aman dan mandiri yang nantinya berpengaruh pada meningkatnya rasa percaya diri mereka.
Setiap tahunnya, populasi anak Jepang terus menurun karena banyak faktor pendorongnya. Meskipun begitu, mereka tetap istimewa karena kemandiriannya, menjadi paling sehat, dan juga paling bahagia sedunia. Namun, jika ingin menerapkan pola asuh seperti orang Jepang, cobalah untuk tetap berkaca pada dukungan lingkungan di negara masing-masing, ya.
Baca juga: Kyushoku: Kehidupan Sekolah di Jepang, Program Makan Siang Bersama yang Membangun Kemandirian Siswa