Mengenal Tadoushi, Kalimat Transitif dalam Bahasa Jepang

WeXpats
2021/02/09

Bagi sebagian orang, bahasa Jepang merupakan bahasa yang sulit dipelajari. Huruf yang berbeda dari alphabet yang merupakan huruf paling umum ditemukan, menjadi salah satu alasan bahasa Jepang sulit dipelajari. Selain itu, banyaknya tata bahasa atau bunpo juga mempengaruhi tingkat kesulitan. Salah satu tata bahasa yang sulit dipahami adalah kalimat transitif.

Ketika mempelajari bahasa Jepang, pemahaman tentang huruf Jepang menjadi hal yang utama. Setelah itu, hal yang dipelajari selanjutnya adalah mengenai kalimat. Sama seperti di Indonesia, Jepang pun mengenal dua jenis kalimat yakni transitif dan kalimat intransitif. Nah, kira-kira apa perbedaan kalimat ini pada bahasa Indonesia dan Jepang? Yuk, simak ulasan berikut:

Daftar Isi

  1. Apa Itu Kalimat Verba Transitif dalam Bahasa Jepang
  2. Ciri Kalimat Transitif - Tadoushi
  3. Perbedaan Kalimat Intransitif dan Transitif
  4. Contoh Kalimat

Apa Itu Kalimat Verba Transitif dalam Bahasa Jepang

Pada dasarnya tidak ada perbedaan definisi antara kalimat transitif dalam bahasa Indonesia dengan transitif dalam bahasa Jepang. Sebuah kalimat yang memerlukan objek adalah pengertian dari transitif. Dalam bahasa Jepang kalimat ini disebut dengan Tadoushi.

Dalam bahasa Jepang, biasanya verba transitif bisa diketahui dari bentuk kalimatnya. Namun, tidak semua bentuk bisa diidentifikasi dengan mudah. Oleh karena itu, keberadaan kamus Jepang sangat diperlukan, terlebih baik pemula yang baru saja belajar bahasa Jepang.

Selain verba transitif, bahasa Jepang juga mengenal kalimat intransitif atau jidoushi. Jika kalimat transitif memerlukan objek agar menjadi kalimat sempurna, kalimat intransitif bisa berdiri sendiri. Berkebalikan dengan verba transitif, verba intransitif tidak memerlukan objek agar kalimat bisa dipahami.

Baca juga >> Memahami Lebih Jauh Tentang Ukemi, Kalimat Pasif Bahasa Jepang

Ciri Kalimat Transitif - Tadoushi

Jika hanya dilihat berdasarkan bentuknya saja, verba transitif memang sulit diidentifikasi. Namun, jika verba tersebut telah menyatu dalam sebuah kalimat, maka akan lebih mudah mengenali mana verba transitif dan mana verba intransitif. Hal ini dikarenakan kalimat yang menggunakan verba transitif memiliki ciri-ciri khusus yang mudah dikenali.

1. Memerlukan Objek

Seperti yang telah diketahui, verba transitif atau Tadoushi tidak bisa berdiri sendiri sebagai sebuah kalimat. Agar verba ini menjadi sempurna, Tadoushi membutuhkan objek yang dikenai aksi.

Pada dasarnya verba transitif menunjukan sebuah aksi yang dilakukan oleh pelaku atau subjek. Contohnya dalam bahasa Indonesia “Saya memotong sayur.” Kalimat ini merupakan kalimat transitif karena menunjukan aksi pelaku, yakni memotong dan agar kalimat terbentuk sempurna ada objek yang dikenai aksi, dalam hal ini pisau.

Hal yang sama juga berlaku pada bahasa Jepang. Sebuah kalimat yang menggunakan verba transitif juga harus menyertakan objek yang dikenai aksi oleh pelaku. Misalnya saja kata verba otosu atau menjatuhkan. Agar verba otosu menjadi kalimat yang baik dan sempurna, maka kata tersebut harus disertai objek, misalnya “watashi wa yubi wo otosu (saya menjatuhkan cincin).

2. Biasanya Menggunakan Partikel Wo (を)

Dalam bahasa Jepang, partikel adalah unsur yang sangat penting agar kalimat mudah diidentifikasi dan mudah dimengerti. Tanpa adanya partikel, lawan bicara akan kesulitan mengetahui pesan apa yang ingin disampaikan dalam sebuah kalimat.

Bahasa Jepang sendiri juga memiliki beberapa partikel untuk menyusun sebuah kalimat. Kadang kala, partikel bisa digunakan untuk mengidentifikasi jenis kalimat. Untuk kalimat transitif sendiri, partikel yang menjadi ciri khusus verba ini adalah partikel “wo”. Fungsi partikel “wo” dalam kalimat transitif ini adalah sebagai penanda objek. Misalnya saja pada kalimat “watashi wa yubi wo otosu.”

Kalimat diatas adalah kalimat dengan verba transitif dan memiliki partikel “o” atau “wo”. Peran partikel tersebut adalah menunjukan bahwa objek pada kalimat ini adalah yubi atau cincin.

3. Kata Kerja Bentuk -reru yang Berubah Jadi Bentuk -su

Ciri lain dari tadoushi adalah menggunakan verba dengan bentuk su. Tidak seperti bahasa Indonesia yang sering mendapatkan tambahan kata atau imbuhan, bahasa Jepang menggunakan kalimat dengan bentuk aslinya, sehingga terkadang sulit untuk mengenali jenis verba yang dimaksud.

Akan tetapi, pada verba transitif, kalimat yang digunakan memiliki bentuk su. Misalnya saja pada kalimat “watashi wa yubi wo otosu” Dalam kalimat ini, jenis kalimat bisa diketahui hanya dengan melihat bentuk kata kerjanya, yakni otosu. Kata kerja pada kalimat tersebut memiliki bentuk su, yang merupakan ciri dari verba transitif.

Contoh:

Jidoushi :隠れる (Kakureru)Tersembunyi → Tadoushi: 隠す(Kakusu)Menyembunyikan

Jidoushi : 零れる (Koboreru) Tumpah → Tadoushi: 零す (Kobosu) Menumpahkan

Jidoushi: 流れる (Nagareru) Mengalir → Tadoushi: 流す (Nagasu) Mengalirkan

Baca juga >> Yojijukugo, Idiom dalam Bahasa Jepang Beserta Contohnya

Perbedaan Kalimat Intransitif dan Transitif

Dalam bahasa Jepang dikenal dua buah jenis kalimat yakni kalimat transitif dan kalimat intransitif. Meskipun terlihat mirip, kedua verba ini digunakan dalam kalimat yang berbeda. Verba transitif digunakan jika pada kalimat terdapat objek dan juga ada pelaku yang melakukan aksi.

Sedangkan verba intransitif digunakan pada kalimat yang tidak membutuhkan objek yang dikenai aksi.Sekilas, kedua kalimat ini terlihat mirip, tetapi jika diperhatikan lebih lanjut terdapat beberapa perbedaan karakteristik dan bentuk kalimat.

Pada kalimat verba transitif, partikel yang digunakan adalah partikel wo atau o. Dalam kalimat, partikel ini menunjukan adanya sebuah objek yang dikenakan aksi. Artinya, jika ada kata benda yang berpasangan dengan partikel ini, maka posisi kata benda tersebut adalah objek.

Sementara itu, kalimat verba intransitif umumnya menggunakan partikel ga yang menunjukkan sebuah subjek. Nomina yang berpasangan dengan partikel ini mempunyai kedudukan sebagai subjek. Jadi, jika dalam sebuah kalimat ditemukan partikel ga tanpa adanya partikel o, maka besar kemungkinan jika kalimat tersebut adalah kalimat intransitif.

Selain partikel, perbedaan kedua jenis kalimat ini terdapat pada bentuk verba yang digunakan. Pada dasarnya, kata kerja dalam bahasa Jepang memiliki bentuk yang beragam. Bentuk verba tersebut akan berubah tergantung pada jenis kalimat dan tata bahasa yang dipakai. Begitu juga pada kalimat intransitif dan transitif. Kalimat intransitif biasanya memiliki bentuk verba reru, sedangkan bentuk verba untuk kalimat transitif adalah su.

Baca juga >> Begini Caranya Perkenalan Bahasa Jepang yang Benar

Contoh Kalimat

Agar lebih mudah mempelajari kalimat intransitif dan transitif akan lebih baik jika belajar langsung menggunakan contoh. Dengan begitu, perbedaan kedua kalimat ini akan terlihat lebih jelas, dan tentunya memperdalam pemahaman terhadap kedua jenis kalimat tersebut.

1. Verba Transitif

Untuk menyusun sebuah kalimat verba transitif, yang perlu diperhatikan adalah adanya subjek, partikel, verba, dan objek yang dikenai aksi. Secara umum, rumus untuk membuat kalimat ini adalah:

Subjek+ wa/ga (partikel)+ Objek + wo/o (partikel)+ Verba transitif

Contoh kalimat verba transitif antara lain:

  • Kanojo wa ramen wo tabemasu (Dia memakan ramen)

  • Watashi wa tegami wo todokemasu (Saya mengirimkan surat)

  • Tora-san wa terebi wo mimasu (Tora menonton televisi)

2. Verba Intransitif

Berbeda dengan verba transitif, pembuatan kalimat verba intransitif tidak memerlukan adanya objek yang dikenai aksi. Susunan kalimat untuk verba ini sendiri yakni subjek+ga (partikel)+ verba intransitif. Contoh dari kalimat verba intransitif adalah:

  • Koko kara wa Fuji-san ga mieru (Gunung Fuji terlihat dari sini)

  • Kare no saifu ga ochimashita (Dompetnya terjatuh)

  • Kyou wa mado ga shimarimasu (Hari ini jendelanya tertutup)

Mempelajari bahasa Jepang memang membutuhkan waktu yang tidak sebentar, termasuk memahami kalimat transitif. Membaca materi saja belum cukup untuk memahami secara keseluruhan bagaimana mengidentifikasi dan membuat kalimat ini. Berlatih dan terus berlatih adalah cara yang ampuh agar cepat fasih dalam mempelajari bahasa asing, terutama bahasa Jepang.

Baca juga: Jikoshoukai, Contoh Introduction dalam Bahasa Jepang

Penulis

WeXpats
Di sini kami menyediakan artikel yang mencakup berbagai informasi yang berguna tentang kehidupan, pekerjaan, dan studi di Jepang hingga pesona dan kualitas Jepang yang menarik.

Sosial Media ソーシャルメディア

Kami berbagi berita terbaru tentang Jepang dalam 9bahasa.

  • English
  • 한국어
  • Tiếng Việt
  • မြန်မာဘာသာစကား
  • Bahasa Indonesia
  • 中文 (繁體)
  • Español
  • Português
  • ภาษาไทย
TOP/ Belajar Bahasa Jepang/ Cara belajar bahasa jepang/ Mengenal Tadoushi, Kalimat Transitif dalam Bahasa Jepang

Situs web kami menggunakan Cookies dengan tujuan meningkatkan aksesibilitas dan kualitas kami. Silakan klik "Setuju" jika Anda menyetujui penggunaan Cookie kami. Untuk melihat detail lebih lanjut tentang bagaimana perusahaan kami menggunakan Cookies, silakan lihat di sini.

Kebijakan Cookie