Memahami Lebih Jauh Tentang Ukemi, Kalimat Pasif Bahasa Jepang

WeXpats
2020/10/26

Secara umum kalimat dibagi menjadi dua yakni kalimat aktif dan kalimat pasif. Setiap bahasa yang ada di berbagai negara pasti memiliki dua jenis kalimat ini. Tidak terkecuali dalam bahasa Jepang.

Hanya saja, struktur kalimat pasif pada bahasa Jepang tentu berbeda dengan bahasa Indonesia atau bahasa lainnya. Ditambah lagi, bahasa Jepang mempunyai huruf yang berbeda dari huruf sebagian besar bahasa di dunia. Jadi, agar bisa membuat kalimat bahasa Jepang dalam bentuk pasif, maka seseorang perlu memahami bahasa Jepang.

 

Daftar Isi

  1. Pengertian Kalimat Pasif Dalam Bahasa Jepang
  2. Bentuk Kalimat Pasif Bahasa Jepang
  3. Cara Mengubah Kata Kerja Aktif Menjadi Pasif
  4. Cara Membuat Kalimat Pasif

Pengertian Kalimat Pasif Dalam Bahasa Jepang

Sama seperti dalam bahasa Indonesia, dalam bahasa Jepang, kalimat pasif merupakan kalimat yang menyatakan bahwa sesuatu dipandang dari sudut penerima. Bisa dikatakan bahwa kalimat ini adalah kebalikan dari kalimat aktif dimana pada kalimat berbentuk pasif, penerima perbuatan menjadi subjek.

Dalam bahasa Jepang, kalimat pasif dinyatakan dengan ukemi. Secara harfiah pengertian ukemi adalah sebuah ekspresi yang membuat sasaran yang dikenai perbuatan menjadi subjek.

Kalimat pasif pada bahasa Jepang tentu berbeda dengan kalimat aktif. Ukemi memiliki ciri-ciri yang membuatnya berbeda dari kalimat aktif. Ciri-ciri tersebut antara lain: verba atau kata kerja yang berbentuk pasif, dan juga subjek yang dikenai perbuatan.

Baca juga >> Belajar Contoh Kata Kerja dan Perubahannya dalam Bahasa Jepang

Bentuk Kalimat Pasif Bahasa Jepang

Satu hal yang menjadi ciri khas pada ukemi yakni adanya beberapa jenis ukemi. Ukemi memiliki dua bentuk yakni kalimat langsung atau chokusetsu ukemi dan kalimat tidak langsung atau kansatsu ukemi.

1. Kalimat Langsung (Chokusetsu Ukemi)

Bentuk ukemi yang pertama adalah chokusetsu ukemi atau kalimat langsung. Pengertian dari chokusetsu ukemi langsung adalah kalimat yang subjeknya langsung dikenai perbuatan oleh pelaku. Jenis kalimat ini langsung tidak bisa dibuat secara sembarangan.

Untuk bisa membuat chokusetsu ukemi dibutuhkan kalimat aktif transitif atau noudoubun. Selain itu, kalimat ini juga ditandai dengan kata kerja bentuk tadoushi. 

Contoh:

Watashi wa haha ni shikarareta (私は母に叱られた、Saya dimarahi oleh ibu)

2. Kalimat Tidak Langsung (Kansatsu Ukemi)

Selami chokusetsu ukemi, bentuk lain ukemi adalah kansetsu ukemi atau kalimat pasif tidak langsung. Perbedaan yang mencolok antara chokusetsu ukemi dan kansatsu ukemi adalah pembentukan kalimatnya.

Pada kalimat bentuk pasif tidak langsung, pembuatan kalimat tidak bisa dilakukan secara langsung dari kalimat aktif. Kansatsu ukemi kerap disebut sebagai meiwaku no ukemi. Hal ini dikarenakan kalimat tersebut sering dipakai untuk mengungkapkan kekesalan atau penderitaan subjek.

Terdapat dua bentuk dari kalimat ini yakni kalimat yang menggunakan kata kerja transitif atau tadoushi (mochinusi no ukemi) dan kalimat yang menggunakan kata kerja intransitif atau jidoushi (daisansha no ukemi).

Pada kalimat bentuk pasif tidak langsung dengan kata kerja transitif, subjek bukanlah yang dikenai perbuatan. 

Contohnya pada kalimat:

Tomodachi ni rabu retaa wo yomareta (友達にラブレターを読まれた、surat cinta saya dibaca teman)

Pada kalimat di atas, subjek (saya/watashi) bukanlah yang dikenai perbuatan, melainkan surat cinta saya.

Sedangkan kalimat bentuk pasif tidak langsung dengan kata kerja intransitif biasanya digunakan untuk mengekspresikan penderitaan atau kesusahan yang dialami oleh subjek karena suatu kejadian atau perbuatan.

Contoh daisansha no ukemi yakni:

Leon wa josei ni furareta (レオンさんは女性に振られた、Leon ditolak seorang gadis)

Pada kalimat di atas diketahui bahwa subjek (Leon) mengalami penderitaan akibat suatu perbuatan (ditolak seorang gadis).

Untuk lebih jelas nya silakan baca Kalimat Langsung dan Tidak Langsung dalam Kalimat Pasif Bahasa Jepang.

Cara Mengubah Kata Kerja Aktif Menjadi Pasif

Sebuah kalimat dapat dikatakan berbentuk pasif, jika kata kerja yang menyertainya juga berbentuk pasif. Oleh karena itu, sebelum membuat ukemi, kata kerja harus diubah menjadi bentuk pasif terlebih dahulu.

Dalam bahasa Jepang, perubahan kata kerja aktif menjadi pasif didasarkan pada jenis kata kerja tersebut. Diketahui terdapat tiga jenis kata kerja yakni:

1. Godan Doushi 

Godan Doushi atau kata kerja golongan satu adalah kata kerja dalam bahasa Jepang yang memiliki lima tingkat perubahan. Biasanya kata kerja golongan satu diakhiri dengan huruf “ku” pada bentuk kamusnya. Selain itu, kata kerja ini juga ditandai dengan munculnya huruf “i, chi, ri, bi, mi, ni, ki, gi, shi”.

Untuk mengubah kata kerja golongan satu menjadi bentuk pasifnya, pertama ubah dahulu kata kerja bentuk kamus menjadi bentuk “nai” atau bentuk negatif. Setelahnya hilangkan nai dan ganti menjadi “reru”

Contoh perubahan kata kerja golongan satu menjadi pasif

Bentuk Kamus (U)

Bentuk Negatif (Nai)

Bentuk Pasif (Reru)

Shinu

Shinanai

Shinareru

Kiku

Kikanai

Kikareru

Asobu

Asobanai

Asobareru

2. Ichidan Doushi 

Bentuk lain dari kata kerja dalam bahasa Jepang adalah Ichidan Doushi. Kata kerja ini memiliki satu tingkat perubahan dan sering disebut kata kerja golongan kedua. Kata kerja ini bisa diidentifikasi dari penggunaan huruf “ru” pada bentuk kamus.

Apabila dilakukan perubahan menjadi kata kerja pasif, maka huruf “ru” akan dihilangkan dan diganti menjadi “rareru”.

Contoh perubahan kata kerja golongan kedua

Bentuk Kamus (ru)

Bentuk Pasif (rareru)

Taberu

Taberareru

Okiru

Okirareru

Neru

Nerareru

3. Fukisoku Doushi

Fukisoku Doushi merupakan kata kerja yang tidak beraturan. Kata kerja ini juga sering disebut sebagai kata kerja golongan ketiga. Pada kata kerja golongan ketiga, dasar dari klasifikasinya adalah kata “suru” (melakukan) dan “kuru” (datang)

Ada kalanya, kedua kata tersebut lalu digabungkan dengan kata benda sehingga menghasilkan kata kerja. Misalnya saja pada kata “benkyou” atau belajar. Tanpa embel-embel suru, maka kata tersebut hanyalah kata benda. Namun ketika ditambah suru dan menjadi benkyousuru, posisinya berubah menjadi kata kerja.

Ketika diubah menjadi kata kerja pasif, maka kata “suru” akan berubah menjadi “sareru” dan kata “kuru” akan berubah menjadi “korareru”.

Baca juga >> Mengenal Kata Ganti Orang dan Jenis Kata Lainnya dalam Bahasa Jepang

Cara Membuat Kalimat Pasif

Setelah mengetahui kata kerja pasif, yang dilanjutkan setelahnya adalah menyusun kalimat menjadi sebuah ukemi. Ketika menyusun kalimat ukemi, yang perlu diperhatikan adalah partikel yang harus digunakan.

Hal ini dikarenakan, dalam bahasa Jepang, penempatan partikel sangat mempengaruhi jenis kalimat dan artinya. Dalam menyusun ukemi, partikel yang digunakan adalah “wa” dan “ni”. Berikut ini adalah rumus dari kalimat bentuk pasif:

“Kata Benda 2 atau Subjek+ wa + Kata Benda 1 (Pelaku) + ni + Kata kerja”

Contoh dari kalimat bahasa Jepang dalam bentuk pasif adalah:

  • Gohan wa watashi ni taberareru (Nasi dimakan oleh saya)

  • Sakura-san wa Sasuke-kun ni oshierareru (Sakura diajari oleh Sasuke)

Bandingkan kalimat tersebut dengan kalimat berbentuk aktif:

  • Watashi wa gohan wo tabemasu (Saya makan nasi)

  • Sasuke-kun wa Sakura-san wo Oshiemasu (Sasuke mengajari Sakura)

Dari dua jenis kalimat di atas terlihat, bahwa posisi subjek yang dikenai perbuatan adalah di awal kalimat. Selain itu partikel yang digunakan pun berbeda. Kalimat aktif sering menggunakan partikel “wo”, sementara kalimat bentuk pasif menggunakan partikel “ni”.

Belajar bahasa Jepang memang membutuhkan kesabaran dan ketekunan. Selain huruf yang berbeda jauh, pola kalimat yang digunakan pun juga berbeda. Hal ini juga berlaku pada pembentukan kalimat pasif. Latihan dan praktik merupakan kunci agar seseorang fasih dalam berbahasa Jepang.

Baca juga: Cara Menyebutkan Angka dalam Bahasa Jepang. Eh, Loh, Kok Ada Banyak?

Penulis

WeXpats
Di sini kami menyediakan artikel yang mencakup berbagai informasi yang berguna tentang kehidupan, pekerjaan, dan studi di Jepang hingga pesona dan kualitas Jepang yang menarik.

Sosial Media ソーシャルメディア

Kami berbagi berita terbaru tentang Jepang dalam 9bahasa.

  • English
  • 한국어
  • Tiếng Việt
  • မြန်မာဘာသာစကား
  • Bahasa Indonesia
  • 中文 (繁體)
  • Español
  • Português
  • ภาษาไทย
TOP/ Belajar Bahasa Jepang/ Cara belajar bahasa jepang/ Memahami Lebih Jauh Tentang Ukemi, Kalimat Pasif Bahasa Jepang

Situs web kami menggunakan Cookies dengan tujuan meningkatkan aksesibilitas dan kualitas kami. Silakan klik "Setuju" jika Anda menyetujui penggunaan Cookie kami. Untuk melihat detail lebih lanjut tentang bagaimana perusahaan kami menggunakan Cookies, silakan lihat di sini.

Kebijakan Cookie