Partikel Wa, Penunjuk Subjek dalam Bahasa Jepang dan Penggunaannya

WeXpats
2021/09/21

Keunikan Bahasa Jepang, tidak hanya pada bentuk tulisan saja yang berbeda dengan bentuk latin. Ketika mempelajari grammar-nya, salah satunya akan ditemukan berbagai partikel seperti ga, ka, partikel wa, dan sebagainya. Semuanya akan memberikan pengaruh ketika digunakan dalam bahasa lisan maupun tulisan, tergantung dari jenis kata yang digunakan.

Bentuk-bentuk partikel tersebut hanya salah satu dari keunikan lain yang ditemui ketika mempelajari tata bahasa Jepang. Sebagai contoh, bahasa ini juga memiliki akhiran yang secara khusus mengikuti kata-kata tertentu, bahkan dapat berubah sesuai dengan tenses. Semuanya adalah tantangan bagi para pemburu beasiswa atau pekerjaan ke negara maju ini.

Daftar Isi

  1. Ragam Partikel dalam Bahasa Jepang
  2. Perbedaan Penggunaan Wa dan Ga
  3. Fungsi Partikel Wa
  4. Penerapan Partikel Wa dalam Kalimat

Ragam Partikel dalam Bahasa Jepang

id_1467_2

Partikel merupakan kata bantu yang digunakan menyesuaikan jenis katanya. Di dalam Bahasa Jepang, dikenal lebih dari 100 jenis artikel, yang tentu saja harus dibiasakan bahkan dihapalkan ketika mempelajari bahasa ini. Berikut ini adalah beberapa contoh partikel dalam percakapan umum yang sering dijumpai:

1. Wa

Jika mempelajari Bahasa Jepang dasar, pasti akan menemui bentuk perkenalan ‘watashi wa’ yang artinya ‘saya adalah’. Partikel wa dalam kalimat tersebut merupakan salah satu jenis kata penghubung yang sangat populer dan juga familiar. Penggunaannya tidak lain adalah untuk mengikuti atau menunjukkan subjek atau topik utama dari pembicaraan.

Contohnya dalam kalimat ‘Byōin wa man'indesu’, yang artinya rumah sakit itu penuh. Jelas terbaca dari kalimat tersebut bahwa topik yang dibicarakan adalah sebuah rumah sakit yang ditunjuk dan sangat penuh, bukan rumah sakit yang lain.

2. Ga

Jenis partikel lain dalam Bahasa Jepang adalah partikel ‘ga’. Partikel ini dipakai ketika sebuah subjek yang dibicarakan merupakan sebuah informasi baru bagi pendengar. Selain itu, partikel ini juga digunakan sebagai sebuah penegasan, untuk memberikan sebuah informasi yang penting. Contohnya, pada kalimat Atarashī byōin ga arimasu, yang artinya ‘ada rumah sakit baru’.

3. Ka

Pelajaran Bahasa Jepang dasar juga akan memperkenalkan pada partikel ‘ka’ yang umumnya digunakan pada kalimat tanya. Partikel ini akan digunakan di akhir kalimat, misalnya ‘kare wa ishidesu ka?’ untuk bertanya kepada lawan bicara apakah orang tersebut adalah dokter.

4. Partikel O

Berikutnya ada partikel ‘o’ yang akan menghubungkan kata kerja dan objek yang digunakan. Pada kalimat ‘dia makan ikan’, memakai kata kerja ‘makan’ dan ‘ikan’ sebagai objeknya. Maka jika diucapkan dalam bahasa Jepang menjadi ‘kare wa sakana o tabemasu’. Sakana pada kalimat tersebut artinya ikan, dan tabemasu untuk kata kerja ‘makan’.

5. No

Bahasa Jepang juga memiliki partikel untuk menyatakan kepemilikan, atau menghubungkan dua buah kata benda. Misalnya pada kalimat ‘ini adalah mobil miliknya’, maka pengucapannya adalah ‘kore wa kare no kuruma desu’.

Baca juga >> Partikel To dan Penggunaannya di Bahasa Jepang

Perbedaan Penggunaan Wa dan Ga

id_1467_3

Dalam penjelasan singkat tentang partikel tersebut, jika dicermati, terdapat hal yang rumit ketika harus menggunakan partikel ‘wa’ dan ‘ga’. Keduanya memberikan penjelasan terhadap sebuah objek yang sedang dibicarakan, dan juga terletak setelah kata benda. Berikut ini adalah perbedaan yang bisa lebih dicermati antara kedua artikel tersebut:

1. Kalimat Bertopik

Disebut sebagai kalimat bertopik karena adanya sebuah pokok bahasan tertentu dalam kalimat tersebut yang akan dijelaskan. Topik tersebut dapat menempati fungsinya sebagai subjek, objek, keterangan waktu, keterangan tempat, atau mengungkapkan perasaan menggunakan kata sifat.

Dalam grammar Jepang, kalimat bertopik menggunakan partikel ‘wa’ setelah kata benda yang akan diperjelas. Misalnya dalam Bahasa Indonesia, ‘dia adalah dokter’, ‘dokter itu tampan’, ‘tampan adalah ciri khasnya’. Jika dicermati, maka akan terlihat perbedaan topik yang sangat jelas.

Pada kalimat pertama, topik yang menjadi pokok bahasan adalah ‘dia’ atau seseorang. Topik pada kalimat pertama bukanlah ‘dokter’. Sementara pada kalimat kedua, barulah akan didapatkan kata ‘dokter’ sebagai topik yang akan diperjelas. Lebih jelas lagi pada kalimat ketiga, kata ‘tampan’ menjadi pembahasan pokoknya.

Pada ketiga kalimat tersebut, partikel wa akan disematkan setelah kata benda atau kata sifat yang berfungsi sebagai subjek. Sehingga pengucapannya menjadi ‘Kare wa ishadesu’, ‘Isha wa hansamu desu’, ‘Hansamu wa kare no torēdomākudesu’.

2. Kalimat Tidak Bertopik

Berbeda dengan penggunaan partikel sebelumnya, meskipun sering membingungkan namun partikel ‘ga’ sebenarnya tidak akan pernah muncul pada kalimat bertopik. Partikel ini hanya akan digunakan pada kalimat tidak bertopik.

Pada jenis kalimat ini, tidak terdapat kata yang memiliki fungsi sebagai subjek. Biasanya, kalimat semacam ini muncul pada saat percakapan yang memperpendek struktur kalimat. Pembicara merupakan orang yang melaporkan atau menyampaikan sebuah informasi, sehingga kata benda yang muncul tidak dapat dikatakan memiliki fungsi subjek.

Sebuah contoh kalimat yaitu ‘tora ga imasu’, yang artinya ‘ada macan’. Pada kalimat ini, jika dijabarkan akan mengandung makna bahwa seseorang sedang melihat macan dan menyampaikan informasi tersebut kepada orang lain.

Baca juga >> Penggunaan Partikel "Ni", Belajar Tata Bahasa Jepang Yuk!

Fungsi Partikel Wa

id_1467_4

Jika ingin lebih mendalami penggunaan partikel ini dalam kalimat, maka sebaiknya pelajar juga memahami apa fungsinya. Setiap partikel, selain sebagai penghubung, juga memiliki fungsi masing-masing sesuai dengan jenis kata yang diikutinya.

1. Menunjukkan Subjek

Fungsi pertama dari partikel ini adalah sebagai penunjuk subjek. Beberapa contoh di atas sudah sangat menjelaskan tentang partikel wa yang mengikuti subjek. Subjek dalam hal ini tidak selalu berbentuk kata benda, namun bisa juga berbentuk kata sifat, kata kerja, atau kata keterangan.

2. Menunjukkan Hal Bertentangan

Selain untuk menunjukkan subjek, partikel wa juga memiliki fungsi untuk menandai hal-hal yang bertentangan atau kontras. Pada dasarnya, penggunaan wa dalam konteks penanda hal yang bertentangan ini juga masih menggarisbawahi fungsi utamanya sebagai penunjuk subjek. Namun, fungsinya lebih dipertegas dengan menggunakannya lagi untuk subjek kedua.

Baca juga >> Ungkapan dalam Bahasa Jepang yang Berhubungan dengan Perkenalan

Penerapan Partikel Wa dalam Kalimat

Ketika mempelajari struktur kalimat atau detail dari tata bahasa, sebaiknya menggunakan penerapan dalam kalimat untuk memudahkan. Apalagi, terkait partikel wa yang memiliki kemiripan penggunaan dengan jenis partikel lainnya. Beberapa contoh kalimat ini diharapkan bisa memudahkan pelajar dalam mempelajari partikel wa.

1. Sebagai Penanda Subjek

Subjek yang disebutkan dalam sebuah kalimat bisa berupa berbagai jenis kata. Namun, dalam kalimat berbahasa Jepang, sebuah subjek akan selalu ditunjuk dengan partikel wa. Hal ini juga merupakan sebuah penegasan tentang hal yang dilakukan oleh subjek.

Contohnya adalah, ‘haha wa gohan wo tabemasu’. Jika ingin membedakan subjek dan objek pada kalimat, maka contoh tersebut akan sangat memberikan penjelasan. ‘haha’ adalah ibu, yang merupakan kata benda dengan fungsi sebagai subjek. Dengan demikian, partikelnya adalah ‘wa’. Sementara ‘gohan’ adalah nasi, meskipun juga kata benda namun berfungsi sebagai objek, sehingga digunakan ‘wo’.

2. Sebagai Penanda Hal Bertentangan

Partikel ini juga dapat digunakan berulang-ulang, terutama ketika hendak mempertegas hal yang bertentangan. Misalnya, ‘saya suka daging ayam, tapi tidak suka ikan’. Maka terdapat dua hal yang harus dijelaskan, yaitu meskipun pembicara menyukai sayuran, namun tidak dalam bentuk acar. Kalimatnya adalah, Watashi wa yasai ga sukidesuga, tsukemono wa sukide wa arimasen.

Penggunaan partikel wa dalam kalimat sebenarnya sangat mudah dicermati. Pada sebuah kalimat, partikel ini hanya muncul mengikuti jenis kata yang berfungsi sebagai subjek. Artinya, kata tersebut lah yang akan menjadi topik pembahasan utama di dalam kalimat.

 

Baca juga >> Ketahui Tips Belajar Bahasa Jepang dengan Mudah

Penulis

WeXpats
Di sini kami menyediakan artikel yang mencakup berbagai informasi yang berguna tentang kehidupan, pekerjaan, dan studi di Jepang hingga pesona dan kualitas Jepang yang menarik.

Sosial Media ソーシャルメディア

Kami berbagi berita terbaru tentang Jepang dalam 9bahasa.

  • English
  • 한국어
  • Tiếng Việt
  • မြန်မာဘာသာစကား
  • Bahasa Indonesia
  • 中文 (繁體)
  • Español
  • Português
  • ภาษาไทย
TOP/ Belajar Bahasa Jepang/ Cara belajar bahasa jepang/ Partikel Wa, Penunjuk Subjek dalam Bahasa Jepang dan Penggunaannya

Situs web kami menggunakan Cookies dengan tujuan meningkatkan aksesibilitas dan kualitas kami. Silakan klik "Setuju" jika Anda menyetujui penggunaan Cookie kami. Untuk melihat detail lebih lanjut tentang bagaimana perusahaan kami menggunakan Cookies, silakan lihat di sini.

Kebijakan Cookie