Belajar Membaca dan Mengenal Waktu dalam Bahasa Jepang

Bahasa Jepang dikenal sebagai salah satu jenis bahasa yang tergolong cukup sulit di antara berbagai bahasa lain di dunia. Ada banyak aturan-aturan penggunaannya meskipun memang tergolong lebih rinci. Untuk mahir menguasai Nihongo, terlebih dahulu pahami hal-hal berkaitan dengan waktu dalam Bahasa Jepang.

Pembacaan mengenai waktu dalam bahasa Jepang tidak hanya terbatas pada mengenal jam dan menit saja, ada lebih dari itu. Mengenal waktu sebaiknya perlu dimulai dengan pemahaman mengenai angka-angka dalam bahasa Jepang terlebih dulu. Berbicara lebih jauh soal waktu, ini dia pembahasan lengkap yang perlu dipahami.

Daftar Isi

1. Dasar Penyebutan Waktu dalam Bahasa Jepang
2. Keterangan Waktu dalam Bahasa Jepang
3. Penggunaan Waktu Lampau, Sekarang, dan Masa Depan
4. Menanyakan Pukul Berapa Sekarang

Dasar Penyebutan Waktu dalam Bahasa Jepang

Memiliki pemahaman tentang penyebutan waktu merupakan hal dasar yang sangat penting di semua jenis bahasa. Akan ada banyak kemudahan yang didapatkan ketika sudah memahami waktu seperti misalnya untuk paham tentang jadwal bus. Hampir semua hal punya kaitan pada waktu dan juga jadwal

Hal pertama yang perlu dipahami adalah pemahaman tentang angka 1-10 dasar yang ada di Jepang. Tidak perlu terlalu memaksakan diri untuk bisa paham sampai 100 tetapi hal tersebut memang akan lebih baik.

Jepang mempunyai sistem pembacaan angka bersusun, misalnya 375 yang dibaca tiga ratus tujuh puluh lima, mirip seperti di Indonesia. Perbedaannya adalah di angka-angka belasan, tidak ada belasan melainkan pembacaannya sepuluh satu, sepuluh dua, dan seterusnya.

Setelah memahami angka, langkah selanjutnya adalah memahami waktu berdasarkan siang atau sore seperti pada bahasa Inggris. Ketika sudah paham, maka dasar terakhir adalah memahami istilah-istilah tertentu yang dipakai dalam pengungkapan waktu.

Pelajaran satu ini hanya akan berkaitan dengan pembeda waktu, menit, dan detik terlebih dahulu sebagai awalan. Setelah itu baru ada istilah-istilah yang menunjukkan waktu tertentu seperti 15 menit diganti seperempat atau 30 menit diganti dengan setengah.

Baca juga >> Mengenal Angka dalam Bahasa Jepang dan Cara Menghitung nya

Artikel Pilihan

5 Alasan Mengapa Prefektur Oita, Jepang, Nyaman Ditinggali Bagi Orang...

Kehidupan di Jepang

[Interview] Pesona Prefektur Oita: Kota Internasional yang Nyaman Diti...

Kehidupan di Jepang

Hadirnya Karakter Resmi dari WeXpats "Ponga-chan"

Bekerja di Jepang

Cerita Sukses: Pindah Kerja dari Pulau Terpencil ke Pusat Tokyo, Sejau...

Bekerja di Jepang

Onsen: Pemandian Air Panas Jepang & Rekomendasi Onsen Muslim-Friendly

Wisata di Jepang

Keterangan Waktu dalam Bahasa Jepang

Aturan Jepang menggunakan format tahun-bulan-hari sehingga susunannya memang sedikit berbeda dengan yang ada di Indonesia. Sebelum belajar tentang keterangan waktu tersebut, sebaiknya pahami dulu keterangan-keterangan penting berikut ini:

1. Hari (~youbi) 

Hal pertama yang perlu dipahami adalah penyebutan hari dalam bahasa Jepang yang memiliki total tujuh hari dalam satu minggunya. Penamaan hari di negara ini mirip seperti sebagian besar negara Asia Timur lainnya, Korea atau Cina misalnya. Berbeda dengan di Indonesia, penyebutan hari di Jepang memiliki artinya sendiri-sendiri.

Hari Minggu dalam bahasa Jepang diartikan sebagai nichiyoubi yang dalam artinya sendiri berarti hari matahari. Senin dalam bahasa Jepang disebut dengan hari bulan atau getsuyoubi, bukan lagi satu suku kata. Selanjutnya ada hari Selasa yang diartikan sebagai hari api atau dengan pelafalan kayoubi.

Rabu disebut-sebut sebagai hari air dan biasa dilafalkan dalam bahasa Jepang suiyoubi. Kamis menjadi hari kayu atau mokuyoubi dan Jumat adalah hari emas atau kinyoubi. Terakhir ada hari Sabtu yang diartikan sebagai hari bumi atau punya sebutan doyoubi. Arti tersebut merupakan arti hari secara etimologis, bukan seperti yang tercantum dalam bahasa Latin.

2. Bulan (~gatsu)

Setelah mempelajari tentang hari, selanjutnya yang perlu dilakukan adalah menghafalkan nama bulan dalam bahasa Jepang. Penyebutan bulan sendiri tergolong lebih mudah jika dibandingkan hari karena hanya perlu menggunakan angka sesuai dengan bulan ke berapa. Misalnya adalah Januari yang menjadi bulan pertama maka disebut “ichi” + “gatsu.”

Februari yang terletak pada bulan kedua disebut dengan nigatsu karena merupakan bulan kedua dari 12 bulan yang ada. Penyebutan ini berlaku untuk semua bulan, cukup gunakan sesuai angka dalam bahasa Jepang yang diberi imbuhan “gatsu” saja. Akan tetapi ada beberapa penyebutan yang sering berbeda seperti kugatsu untuk September.

Penyebutan bulan ini hampir sama dengan menghitung lama bulan yang hendak digunakan nantinya. Perbedaannya adalah jika nama bulan memiliki imbuhan “gatsu”, penghitungan bulan akan memakai “kagetsu” sebagai imbuhannya. Contoh dari penghitungan bulan adalah kata ikkagetsu dan nikagetsu yang masing-masing berarti satu dan dua bulan.

Nama bulan dalam bahasa Jepang

Jangka waktu bulan dalam bahasa Jepang

Satu bulan : Ikkagetsu

Dua bulan : Nikkagetsu

Empat bulan : Yonkagetsu

Enam bulan : Rokkagetsu

Dan seterusnya

3. Tahun (~nen)

Jepang adalah negara yang tidak menganut sistem Masehi di penghitungan tahun, jadi hal ini mungkin terasa sedikit asing. Kalender Jepang sendiri menganut sistem kalender Gregorian yang secara keseluruhan berbeda dengan sistem Masehi. Untuk perhitungan tahun masehi cukup menambahkan ~nen di belakang angka. Tapi penggunaan ~nen tidak bisa digunakan untuk menerangkan usia. Perhatikan hal-hal berikut!

Tahun 2001 : ni sen ichi nen

22 tahun (lamanya) : ni jyuu ni nen kand

22 tahun (usianya) : ni jyuu ni sai

Penggunaan kalender Gregorian ini didasarkan pada penghitungan tahun berdasarkan siapa kaisar yang memimpin negara saat itu. Penghitungan dengan cara ini sudah dilakukan sejak lama bahkan sebelum periode kekaisaran Edo atau Nara.

Saat ini, yang memimpin Jepang adalah Kaisar Heisei setelah runtuhnya kekaisaran Akihito pada tahun 1989 lalu. Artinya penghitungan tahun dilakukan dengan cara mengurangkan tahun masehi saat ini dengan 1989 atau setara dengan 32 tahun saat ini. Nama kaisar diletakkan di depan lama waktu Ia memimpin, dalam hal ini disebut dengan Heisei 32.

4. Pagi (Gozen)

Jepang adalah negara yang menggunakan konsep pagi atau malam dalam waktunya, sama seperti yang ada di konsep AM PM. Sebenarnya hal ini cukup mudah untuk dilakukan mengingat konsep yang sama digunakan dalam bahasa Inggris.

Indonesia sendiri juga seringkali menggunakan konsep seperti ini terutama di dalam percakapan, ada ungkapan seperti jam 1 siang. Penggunaan jam pagi di Jepang berlaku seperti konsep AM yang dimulai dari jam 00.00 hingga jam 11.59.

Penyebutan AM digunakan dengan memberikan imbuhan “gozen” di bagian depan dari jam yang akan diucapkan. Contoh nya:

5. Malam (Gogo)

Konsep malam sebenarnya sama seperti yang ada pada konsep pagi seperti yang disebutkan di atas. Pembagian jam malam atau PM di dalam waktu Jepang ini dimulai dari pukul 12.00 siang hingga pukul 23.59 malam

Batasan malam ini menunjukkan bahwa tidak ada penyebutan waktu mulai dari pukul 13.00 hingga seterusnya dalam bahasa Jepang. Jadi cukup dipahami saja angka-angka 1 hingga 12 ketika hendak belajar penyebutan jam.

Seperti pagi, malam juga ditunjukkan dengan imbuhannya sendiri yaitu “gogo” di bagian depan penyebutan waktu. Contohnya：

Baca juga >> Bahas Tentang Tulisan Jepang, Yuk! Mulai dari Sejarah Hingga Tata Cara Penulisannya

Penggunaan Waktu Lampau, Sekarang, dan Masa Depan

Waktu lampau ditunjukkan dengan menambahkan imbuhan “mashita” di belakang dari kata kerja yang hendak digunakan. Masa sekarang ditunjukkan melalui pemberian imbuhan masu berarti melakukan ataupun masen untuk tidak melakukan. Ungkapan akan melakukan bisa ditunjukkan sama seperti waktu sekarang.

Baca juga >> Setsuzokushi, Belajar Kata Penghubung Bahasa Jepang. Kenali Jenis-jenisnya

Menanyakan Pukul Berapa Sekarang

Bertanya perihal waktu saat ini merupakan hal dasar yang perlu dipahami ketika belajar perihal waktu dalam bahasa Jepang. Ketika bertanya perihal waktu, imbuhanya seperti kalimat lain yakni diakhiri dengan imbuhan “desu ka?”

Lengkapnya adalah ketika bertanya perihal waktu, di awal menggunakan keterangan waktu sekarang atau lampau. Misalnya ketika bertanya jam berapa sekarang maka bentuk bahasa Jepangnya akan berbunyi “ima nan-ji desu ka?”

Contoh:

今何時ですか？（ima nan ji desuka?) : Sekarang jam berapa?

5時46分です （go ji yon jyuu roppun desu) : jam 5 lebih 46 menit

Belajar mengenal waktu dalam bahasa Jepang akan terasa menyenangkan mengingat hal ini terbilang cukup mudah. Ada aturan-aturan jelas yang diberikan dan mempraktekkannya pun bisa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari secara natural.

Baca juga: Keigo, Tata Bahasa Hormat dan Kesopanan di Jepang