Banyak hal menarik yang bisa dibahas dari anime Jepang. Sayangnya, tak semua orang mengenal siapa di balik kesuksesan film-film terkenal. Padahal seorang animator berkontribusi besar dalam perjalanan sebuah film. Sebut saja Hayao Miyazaki, Sang Animator Jepang yang disegani di dunia animasi internasional. Sudahkah mengenalnya? Simak cerita tentang dirinya di sini!
Nama Hayao Miyazaki sebenarnya tidak asing di telinga pecinta anime Jepang sejati. Namanya mewarnai banyak film populer, seperti My Neighbor Totoro. Itu baru satu contoh karya beliau. Masih banyak karya-karya lainnya yang hingga kini disukai, bahkan oleh anak-anak zaman sekarang. Begitu cintanya pada dunia anime, beliau sampai mendirikan studio khusus bersama teman-temannya.
Daftar Isi
- Kisah Awal Karier Hayao Miyazaki
- Hayao Miyazaki dan Studio Ghibli
- Karya-Karya Hayao Miyazaki yang Wajib Ditonton
- Film Dokumenter Never-Ending Man: Hayao Miyazaki
Kisah Awal Karier Hayao Miyazaki
Kepiawaiannya dalam menggambar sudah terasah sejak kecil. Ia sering menggambar pesawat bersama ayahnya yang saat itu bekerja sebagai direktur di perusahaan pembuat pesawat terbang. Kemampuannya membuat jalan cerita diturunkan dari Sang Ibu yang gemar membaca.
Masa kecil Hayao Miyazaki diisi dengan para penulis komik besar, seperti Soji Yamakawa, Osamu Tezuka, dan masih banyak lagi. Sampai akhirnya ia jatuh cinta dengan film anime berjudul Hakujaden. Dari situlah ia tertarik dengan dunia anime dan manga sehingga saat lulus bekerja di TOEI Animation pada tahun 1963.
Selama ia bekerja di TOEI Animation, ia banyak belajar tentang dasar-dasar animasi dan hal lainnya. Imajinasinya yang luar biasa memberikan ide-ide cemerlang sehingga membuat dirinya cepat menjadi pemimpin dalam persatuan animator. Namun setelah itu ia sempat pindah ke beberapa tempat kerja, seperti A Pro (1971) dan Zuiyo Pictures (1973).
Tahun 1979, Hayao Miyazaki merilis film pertama yang disutradarainya dengan judul Lupin III: The Castle of Cagliostro. Di awal tahun 1980-an, ia menulis serial yang kini dikenal dengan Nausicaä of the Valley of the Wind. Awalnya cerita tersebut adalah sebuah manga, namun pada tahun 1982 diminta untuk dijadikan anime oleh rumah produksi Tokuma.
Ia menggandeng Takahata untuk menjadi produser film tersebut, sedangkan dirinya menulis skenario. Film Nausicaä sukses secara internasional dan berhasil mengangkat karakter yang realistis dari sudut pandang yang unik.
Artikel Pilihan
Hayao Miyazaki dan Studio Ghibli
Pada tahun 1985, Hayao Miyazaki bersama dua orang rekannya, Isao Takahata dan Yasuyoshi Tokuma, mendirikan sebuah studio Ghibli. Film pertama yang dikeluarkannya dari studio tersebut adalah Laputa: Castle in the Sky (1986). Setelah itu, menyusul beberapa film lainnya, seperti My Neighbor Totoro (1988), Kiki’s Delivery Service (1989), dan Porco Rosso (1992).
Karier Sang Maestro ini mencapai puncak di tahun 1997 saat film Princess Mononoke dirilis. Film ini berhasil secara internasional, apalagi Walt Disney berperan sebagai distributor. Salah satu penghargaan yang diraih film tersebut adalah “Best Picture” dari Japan Academy Award.
Kini, studio tersebut menjadi sebuah museum. Namun, museum ini berisi dengan penuh keseruan. Pengunjung bisa menonton film-film pendek produksi studio Ghibli, berfoto, dan melihat-lihat koleksi. Bahkan saat ini studio tersebut bisa dikunjungi secara virtual dan video-videonya bisa disaksikan melalui kanal YouTube.
Karya-Karya Hayao Miyazaki yang Wajib Ditonton
Hayao Miyazaki tidak hanya pandai dalam menggambar, tetapi juga menulis skenario dan membuatnya menjadi sebuah film. Sepanjang karirnya, ia sudah melahirkan banyak sekali karya yang hingga kini masih bisa dinikmati. Berikut adalah beberapa film beliau yang jangan dilewatkan:
1. My Neighbor Totoro
Film ini berhasil mengantongi berbagai penghargaan karena alur ceritanya yang sentimentil. Siapapun yang menontonnya pasti akan mengingat kebahagiaan dan kepolosan masa kanak-kanak. Totoro sendiri adalah sebuah makhluk bertubuh besar dan berbulu yang menjadi tetangga dua orang anak. Mereka menjalani hidup dengan penuh keseruan.
2. Spirit Away
Ini adalah film anime pertama yang memenangkan penghargaan Oscar. Pertama kali dirilis pada tahun 2001 dan dikenal juga dengan judul Sen to Chihiro no Kamikakushi. Filmnya mengisahkan tentang seorang anak dan orang tuanya yang berusaha keluar dari dunia arwah. Awalnya mereka kira ada di sebuah pedesaan, tetapi ternyata wilayah itu pintu perbatasan dunia dengan alam roh.
3. Princess Mononoke
Dalam bahasa Jepang, “Mononoke” memiliki arti “roh” atau “raksasa”. Film ini berkisah tentang seorang putri yang perang melawan para arwah. Arwah-arwah tersebut berusaha merusak desa sehingga Sang Putri melindunginya. Film yang berdurasi 134 menit tersebut cukup bersejarah di dunia anime.
4. Castle in the Sky
Sama seperti film anime lainnya, film Castle in the Sky pun berhasil meraih penghargaan. Pada tahun 1986, ajang Anime Grand Prix memberikan penghargaan untuk film ini. Ceritanya tentang sebuah castle yang terletak di atas langit dan siapapun yang mau ke sana harus benar-benar berusaha. Apalagi castle ini dilindungi oleh awan sehingga tak terlihat.
5. Howl’s Moving Castle
Film ini sebenarnya adaptasi dari novel berjudul Diana Wynne Jones. Meskipun Hayao Miyazaki tidak menjadi sutradara secara langsung, Howl’s Moving Castle menjadi salah satu film keluaran Ghibli yang dibawahi oleh dirinya. Sepanjang film, penonton akan menyaksikan kisah seorang anak yang dikutuk menjadi nenek berusia 90 tahun. Namun, petualangan dirinya bersama Howl, si penyihir, begitu romantis.
6. Ponyo
Empat tahun setelah Howl’s Moving Castle rilis, keluarlah film Ponyo. Ceritanya tentang seorang anak ikan yang ingin berubah menjadi manusia. Sempat ada kontroversi yang menyatakan kalau film Ponyo mirip seperti kisah The Little Mermaid. Tapi Sang Animator mengubah setting dan hal lainnya disesuaikan dengan Jepang masa kini.
7. Kiki’s Delivery Service
Karya lainnya yang berhasil mengantongi banyak penghargaan adalah Kiki’s Delivery Service. Tak tanggung-tanggung, ada 11 penghargaan yang diperoleh film ini. Kini film Kiki’s Delivery Service bisa disaksikan di Netflix dalam versi Gamexran. Meskipun ceritanya ringan, ada pesan mendalam di baliknya. Kiki sebagai pengantar roti dan kue juga berprofesi sebagai penyihir.
8. The Wind Rises
Film anime ini diadaptasi dari manga berjudul sama karya Tatsuo Hori. Latar belakang ceritanya adalah zaman peperangan Jepang di abad ke-20. Namun, nilai yang diangkatnya bukan tentang peperangan, melainkan semangat anak muda dalam meraih cita-citanya. Pertama kali dirilis tahun 2013 dan masih cocok untuk ditonton sampai sekarang.
Film Dokumenter Never-Ending Man: Hayao Miyazaki
Sosok Hayao Miyazaki memang tak kenal lelah meskipun saat ini usianya sudah menginjak 80 tahun. Ia mengatakan bahwa dirinya tak mau pensiun dan akan terus menggambar. Dirinya tak cepat merasa puas, justru memicu untuk lebih baik. Namun, kini, ia tidak lagi menggambar untuk menyenangkan orang lain, tetapi untuk kepuasan dirinya.
Dalam film dokumenter berjudul Never-Ending Man: Hayao Miyazaki, dirinya digambarkan sebagai animator yang santai namun bekerja keras. Sebenarnya ia sempat pensiun tetapi hasratnya untuk menggambar tak terbendung. Akhirnya ia kembali terjun ke dunia anime, menggambar, dan membuat film lagi.
Dengan menonton film ini, seseorang akan mengetahui betapa pekerja keras dirinya meskipun sebenarnya ia melakukan semua itu karena kecintaan terhadap menggambar. Sampai film ini selesai dibuat dan diputar di NHK, dirinya belum menontonnya.
Hayao Miyazaki adalah figur yang pantas dijadikan panutan. Ia tak kenal lelah dan terus berfokus pada tujuannya. Meski ia “menghabisi” animator-animator muda untuk menjadi seperti dirinya, ia tidak lantas membenci mereka. Justru sebaliknya, ia mampu menyerap semangat anak muda dan inilah yang menjadikannya energi untuk terus berkarya.
Baca juga: J-Pop Budaya yang Selalu Melekat di Hati dari Negeri Sakura