Tradisi Kodomo No Hi, Bentuk Penghormatan Kepada Anak-Anak di Jepang

WeXpats
2021/06/21

Jepang merupakan negara maju yang dikenal masih melestarikan tradisi serta kebudayaannya. Bertepatan libur selama Golden Week, perayaan Kodomo no Hi atau disebut hari anak diadakan pada 5 Mei tiap tahunnya. Kegiatan tersebut bertujuan untuk menghormati anak-anak serta memberi apresiasi kepada para ibu sebagai orang tua.

Pada akhir April sampai bulan Mei awal, seluruh tempat di Jepang akan dipenuhi oleh pajangan koinobori warna-warni serta replika samurai. Anak-anak dapat melakukan kegiatan menyenangkan antara lain menyantap makanan tradisional maupun berendam. Selain itu, orang tua pun bisa berjalan-jalan atau berpiknik bersama di taman serta tempat wisata untuk merayakannya.

Tidak hanya diperingati dengan suka cita, ternyata hari anak ini memiliki sejarah dan makna mendalam. Nah, berikut ini ulasan mengenai Kodomo no Hi dan Koinobori serta cara merayakannya yang perlu diketahui.

Daftar Isi

  1. Mengenal Apa Itu Kodomo No Hi dan Asal-Usulnya
  2. Bagaimana Cara Merayakannya?
  3. Apa Saja Tradisi yang Dilakukan?
  4. Tradisi Koinobori Saat Perayaan Kodomo No Hi

Mengenal Apa Itu Kodomo No Hi dan Asal-Usulnya

Pada awalnya tradisi tersebut diselenggarakan setiap hari kelima bulan Mei dalam kalender lunar China, untuk merayakan Tango no Sekku atau disebut hari anak khusus laki-laki. Tradisi ini sangat berhubungan erat dengan budaya Samurai di negara Jepang. Terdapat pula hari untuk anak perempuan atau hinamatsuri setiap 3 Maret yang masih dilakukan sampai saat ini.

D hari anak khusus laki-laki biasanya orang tua akan mengibarkan Koinobori yang merupakan layang-layang bermotif koi. Tujuannya untuk penghormatan kepada legenda dari China berupa ikan mas yang berenang menyeberangi hulu sungai untuk menjadi naga. Sebagian orang pun meletakkan boneka Kintaro serta Kabuto atau replika helm samurai sebagai tanda merayakan Tango no Sekku.

Kemudian, Pada 1948, pemerintah Jepang mulai menetapkan 5 Mei untuk menyelenggarakan Kodomo No Hi bertepatan dengan hari libur nasional. Tradisi children's day tersebut ditandai dengan meletakkan simbol pajangan ikan mas serta Kintaro di halaman rumah. Orang tua juga menyiapkan hidangan khas seperti kashiwa mochi lezat.

Tidak hanya itu, anak-anak umumnya melakukan ritual mandi disebut shobu-you. Ritual tersebut menggunakan akar serta daun dari tanaman iris yang diketahui memiliki bentuk menyerupai pedang samurai. Kegiatan ini dapat menghindarkan serta melindungi diri dari penyakit serta memberi kesehatan.

Bagaimana Cara Merayakannya?

Kodomo no Hi diperingati bersamaan dengan Golden Week atau hari libur nasional, sehingga anak bisa menghabiskan waktu bersama teman serta keluarga. Kegiatan yang biasa dilakukan pun beragam mulai membuat kreasi Kabuto dari koran atau origami, merangkai Koinobori, hingga berendam shoubo-yo. Selain itu, keluarga juga bisa menikmati hidangan tradisional seperti Chimaki maupun mochi Kashiwa.

Peringatan hari anak-anak ini dirayakan setiap tahunnya untuk mempertahankan tradisi lampau dari kebudayaan Jepang. Selain melakukan kegiatan menyenangkan di rumah bersama keluarga, mengunjungi taman untuk sekadar berjalan-jalan melihat Koinobori bisa menjadi alternatif. Perayaan tersebut semakin meriah melalui diadakannya festival Koinobori di berbagai wilayah.

Apa Saja Tradisi yang Dilakukan?

Minggu emas merupakan waktu terbaik untuk berkumpul bersama keluarga. Pada minggu tersebut biasanya bertepatan dengan libur nasional, sehingga akan ada kegiatan menarik di dalamnya. Kegiatan yang paling ditunggu yaitu Kodomo no Hi lalu tradisi apa saja yang dilakukan? Berikut ini penjelasannya.

1. Memajang Yoroi serta Kabuto

Kegiatan Kodomo no Hi tersebut ditandai dengan memajang patung Kabuto serta Yoroi. Replika berbentuk baju zirah dan helm dari samurai tersebut adalah lambang berisi harapan agar anak laki-laki dapat tumbuh baik serta sehat. Tidak hanya itu, lambang tersebut dipercaya mampu memberikan perlindungan supaya terhindar musibah. Pajangan tersebut mirip Hinaningyou saat merayakan Hinamatsuri atau hari anak putri.

2. Memasang Koinobori

Keunikan Kodomo no Hi ini kurang lengkap jika tidak memasang spanduk ikan jenis koi yang dikenal Koinobori di halaman rumah. Simbol ini melambangkan harapan orang tua supaya anak laki-lakinya kelak mendapatkan kesuksesan. Koi digunakan karena dikenal jenis ikan yang tangguh serta gigih dalam memperoleh segala keinginan walau keadaan sulit sekalipun.

Hiasan Koinobori ini akan diletakkan berurutan sesuai ukuran serta warna berbeda. Tiap warnanya memiliki arti khusus, misalnya hitam untuk ayah serta merah menandakan ibu. Urutan bendera ini ukurannya menjadi lebih kecil sesuai tingkatan silsilah keluarga.

3. Memakan Kashiwa Mochi

Pada hari anak, orang tua akan menyajikan hidangan spesial seperti Kashiwa mochi dan Chimaki. Kachiwa terbuat dari kue beras lembut yang memiliki isian pasta kacang merah serta dibalut memakai daun oak. Jenis daun ini melambangkan harapan kesehatan bagi seluruh keluarga yang akan diturunkan ke generasi berikutnya.

Makanan tradisional lain yang disuguhkan yakni kue chimaki. Hidangan ini terbuat dari pangsit ketan manis dibalut memakai daun bambu. Keduanya bisa dibuat sendiri maupun membelinya di toko atau pasar selama memperingati children's day di berbagai kota di Jepang.

4. Mengambil Shoubou-yo

Pada zaman dahulu terdapat tradisi untuk mendekorasi atap rumah memakai daun mugwort dan iris. Keduanya dipercaya bisa menangkal keberuntungan buruk serta penyakit. Daun iris sendiri memiliki bentuk runcing yang mirip dengan pedang samurai, sehingga dijadikan simbol berarti melindungi keluarga dari kejahatan.

Shoubou-yo masih berhubungan dengan tradisi tersebut yang memanfaatkan daun iris untuk mandi. Iris dipercaya sebagai obat dan memberikan kesehatan. Pada hari anak biasanya pemandian umum akan menyiapkan shoubou-yo serta bisa diakses secara gratis.

Tradisi Koinobori Saat Perayaan Kodomo No Hi

Sebelum digunakan untuk Kodomo no Hi, bendera ini dikibarkan di medan peperangan oleh para prajurit samurai. Sebenarnya bendera tersebut digambar dengan motif serta warna-warni beragam, salah satunya ikan jenis Koi. Koi menjadi lambang dari kekuatan serta keberanian yang diharapkan ada dalam diri seorang anak laki-laki. Itulah sebabnya, koinobori akan diletakkan di halaman rumah untuk penghormatan bagi kesehatan serta kebahagiaan anak-anak.

Di era kekaisaran Edo, koinobori memiliki satu warna saja yaitu hitam. Kemudian pada era Meiji, Taisho serta Showa layangan tersebut mempunyai warna yang lebih beragam. Perubahan secara bertahap ini membuat koinobori masih dipertahankan hingga saat ini.

Kini tradisi koinobori tersebut dikenal sebagai hiasan layang-layang bermotif ikan koi serta diletakkan di tempat tinggi. Motif ikan tersebut akan nampak semakin indah ketika terkena angin, karena tampak seperti berenang. Umumnya hiasan tersebut akan dipasang sepanjang April sampai Mei untuk melaksanakan Kodomo no Hi.

Koinobori sendiri disusun berdasarkan ukuran serta warna yang beragam tergantung kedudukan seseorang sebagai anggota keluarga. Ikan koi yang mempunyai warna hitam dimaknai ayah, merah untuk ibu, serta warna pilihan lain menjadi simbol anak-anak. Tidak hanya putra saja, kini orang tua pun ikut meletakkan pajangan tersebut kepada putrinya.

Pajangan koinobori tersebut dikibarkan di berbagai tempat di hampir seluruh Jepang saat menjelang children's day. Mulai dari pedesaan, perkotaan, destinasi pariwisata hingga gedung perkantoran maupun pemerintahan ikut memasangnya. Bahkan koinobori festival tersebut diselenggarakan tiap tahunnya di sejumlah daerah.

Itulah ulasan selengkapnya mengenai Kodomo no Hi yang diperingati di Jepang. Tradisi memperingati hari anak ini sudah dilakukan sejak zaman dahulu hingga sekarang. Kegiatan seperti ini perlu dicontoh oleh negara lain agar tidak melupakan asal-usulnya, sehingga kebudayaan dan tradisi tetap lestari sampai generasi berikutnya.

Baca juga: Shinzen Shiki, Pernikahan Tradisional di Jepang

Penulis

WeXpats
Di sini kami menyediakan artikel yang mencakup berbagai informasi yang berguna tentang kehidupan, pekerjaan, dan studi di Jepang hingga pesona dan kualitas Jepang yang menarik.

Sosial Media ソーシャルメディア

Kami berbagi berita terbaru tentang Jepang dalam 9bahasa.

  • English
  • 한국어
  • Tiếng Việt
  • မြန်မာဘာသာစကား
  • Bahasa Indonesia
  • 中文 (繁體)
  • Español
  • Português
  • ภาษาไทย
TOP/ Budaya Jepang/ Tradisi budaya Jepang/ Tradisi Kodomo No Hi, Bentuk Penghormatan Kepada Anak-Anak di Jepang

Situs web kami menggunakan Cookies dengan tujuan meningkatkan aksesibilitas dan kualitas kami. Silakan klik "Setuju" jika Anda menyetujui penggunaan Cookie kami. Untuk melihat detail lebih lanjut tentang bagaimana perusahaan kami menggunakan Cookies, silakan lihat di sini.

Kebijakan Cookie