Peluang lulus ujian nasional memang sangatlah besar bila pelajar benar-benar mempersiapkan diri dengan baik. Berbeda pada ujian saringan masuk universitas yang memiliki tingkat kesulitan beragam. Persiapan yang dilakukan juga harus lebih maksimal, terutama bagi pelajar yang ingin kuliah di Jepang. Berikut penjelasan mengenai seleksi tersebut sebagai referensi sebelum menentukan jurusan.
Daftar Isi
- Apa yang Dimaksud Ujian Saringan Masuk?
- Macam-Macam Ujian Saringan Masuk Universitas di Jepang
- Kesalahan yang Seringkali Terjadi Ketika Mengikuti Ujian
- Tips Menghadapi Ujian Saringan Universitas
Apa yang Dimaksud Ujian Saringan Masuk?
Tahapan seleksi berupa pengerjaan beberapa soal sesuai ketentuan yang telah ditetapkan dinamakan dengan ujian saringan masuk universitas. Di Jepang sendiri ada beberapa macam ujian yang tersedia dan dapat diikuti oleh pelajar asing. Bukan hanya dalam negeri, sebab tes juga akan diselenggarakan di negara lain yang memiliki hubungan diplomatik dengan Jepang.
Artikel Pilihan
Macam-Macam Ujian Saringan Masuk Universitas di Jepang
Ada beberapa macam ujian saringan masuk yang dapat diikuti bagi pelajar yang akan melanjutkan studi di Jepang. Hal ini membuka peluang bagi pelajar asing untuk menimba ilmu di negeri sakura. Setiap universitas memiliki patokan ujian yang berbeda-beda. Agar lebih memahaminya, pembaca dapat menyimak 4 macam ujian seleksi yang paling umum:
1. JLPT
JLPT bukan salah satu ujian mutlak untuk masuk kuliah sih, tapi menjadi salah satu syarat penting untuk kuliah di Jepang. Pelajar tentu sudah tidak asing dengan adanya tes JLPT yang ada di Indonesia, seleksi ini bertujuan mengukur kemampuan berbahasa Jepang. Ada lima tingkatan untuk ujian saringan masuk, mulai dari yang terendah hingga paling sulit. Pelaksanaan ujian dilakukan di negara Jepang sendiri dan negara lain yang memiliki hubungan diplomatik dengan Jepang.
2. EJU
Ujian seleksi ini diperuntukkan bagi pelajar yang berasal dari luar Jepang, mengingat pelaksanaannya dilakukan di negara masing-masing. Adapun mata pelajaran yang akan diujikan yaitu seputar pengetahuan alam dan matematika, serta bahasa Jepang. Di Indonesia sendiri, buku latihan soal untuk seleksi ini dapat ditemukan di kantor JASSO yang terletak di Jakarta.
3. TOEFL
Selain pemahaman tentang Nihongo, pelajar juga dituntut untuk menguasai bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional. Sehingga untuk mengukur tingkatan pemahaman bahasa yang dimiliki, pelajar perlu mengikuti tes TOEFL. Biasanya skor tes yang ditetapkan pada berbagai jurusan berbeda-beda. Untuk itulah, sebaiknya pelajar menggali informasi terlebih dahulu saat memilih jurusan studi.
4. The National Center Test for University Entrance Examination
Seleksi ini lebih diperuntukkan bagi pelajar yang berasal dari Jepang, sedangkan untuk pelajar asing tidak ada keharusan mengikutinya. Akan tetapi, beberapa jurusan khusus seperti kedokteran biasanya juga membutuhkan hasil tes tersebut. Sehingga meski berasal dari luar Jepang, pelajar diharuskan mendaftar tes bila jurusan yang dipilih mengharuskannya sebagai persyaratan.
Kesalahan yang Seringkali Terjadi Ketika Mengikuti Ujian
Pelajar perlu menyiapkan sikap yang baik guna menghindari adanya kesalahan dalam masa pemilihan jurusan studi. Salah mengambil beberapa tindakan saja dapat berdampak fatal bagi pelajar itu sendiri. Dalam rangka menyiapkan pribadi yang tangguh menghadapi berbagai kemungkinan yang ada, berikut penjelasan tentang 4 bentuk kesalahan yang harus dihindari:
1. Overthinking
Ketakutan terhadap kemungkinan terburuk yang akan terjadi memang wajar dirasakan ketika menempuh sebuah pilihan. Akan tetapi, jangan sampai rasa overthinking tersebut justru mengurangi rasa percaya diri dan pada akhirnya minder untuk melangkah maju. Sebaliknya, dengan adanya rasa takut tersebut pelajar justru mampu memberikan dorongan untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin.
Tidak ada yang mudah dalam menjalani ujian saringan masuk, semua soal yang diajukan pasti memiliki tingkat kesulitan berbeda. Oleh karenanya, pelajar tidak perlu terlalu berlebihan dalam memikirkan sesuatu yang belum terjadi. Cukup persiapkan diri dengan belajar dan menggali informasi mengenai seleksi masuk universitas Jepang yang akan diikuti.
2. Ragu Dalam Memilih Jurusan
Terlalu lama dalam menentukan jurusan kuliah justru dapat menghambat seseorang untuk mengambil tindakan. Bisa jadi sebelumnya terlalu fokus dalam memikirkan ujian nasional pada jenjang SMA, sehingga belum sempat memikirkan jurusan yang dipilih. Jurusan yang akan diambil haruslah berdasarkan persiapan yang matang jauh-jauh hari sebelumnya.
3. Terlalu Pasif Dalam Mencari Informasi Ujian
Mekanisme pendaftaran dan pelaksanaan tes perlu dipahami lebih awal bagi para peserta. Untuk itulah, pelajar harus rajin dalam mencari informasi mengenai pelaksanaan seleksi. Baik itu melalui website pihak penyelenggara atau pun bertanya pada teman-teman. Sehingga dapat mengetahui persyaratan serta kelengkapan data yang dibutuhkan untuk mendaftar.
4. Kurang Persiapan Belajar
Kebanyakan pelajar sudah dibuat sibuk untuk mempersiapkan ujian nasional menjelang kelulusan SMA. Meski demikian, pemahaman materi untuk seleksi masuk perguruan tinggi juga patut disiapkan jauh-jauh hari. Kurangnya persiapan belajar dapat membuat seseorang justru panik saat berhadapan langsung dengan soal. Sehingga sulit untuk berkonsentrasi selama tahap seleksi.
Tips Menghadapi Ujian Saringan Universitas
Tanpa alasan yang kuat untuk melanjutkan studi di luar negeri, ada kemungkinan muncul rasa pesimis di kemudian hari. Sehingga pelajar seharusnya memiliki alasan yang tepat mengapa memutuskan untuk ikut serta pada ujian saringan. Berikut ini beberapa tips sederhana yang perlu dijadikan pedoman ketika mengikuti seleksi ujian universitas:
1. Mendesain Jadwal Belajar
Setiap orang memiliki momen terbaik untuk belajar, misalnya belajar di tempat yang sunyi atau justru sambil mendengarkan musik. Pilihlah waktu dan suasana terbaik agar dapat berkonsentrasi penuh ketika belajar. Aturlah jadwal dengan baik supaya mampu mempelajari keseluruhan materi yang akan diujikan pada seleksi masuk universitas.
2. Mempersiapkan Mental dan Fisik
Ketika mengikuti ujian, akan ada dua kemungkinan yang terjadi setelah hasil tes keluar. Pelajar dapat lolos dengan nilai yang memuaskan atau justru sebaliknya. Sehingga persiapan mental untuk menerima hasil tes sangatlah penting. Di samping itu, pelajar juga harus menjaga fisik agar dapat mengikuti ujian dalam keadaan sehat.
3. Kumpulkan Motivasi
Dorongan dapat muncul dari beberapa pihak, baik dari dalam diri sendiri maupun orang lain. Temukan motivasi untuk mengikuti ujian masuk perguruan tinggi, contohnya ingin diterima di universitas terbaik di Jepang. Dengan demikian, hal ini akan memicu semangat untuk berjuang menghadapi ujian saringan dengan persiapan yang maksimal.
4. Banyak Menghafal Kosakata Jepang
Hafalan kosakata bahasa Jepang akan sangat membantu dalam memperbesar peluang untuk lolos. Terutama pada seleksi JLPT yang dilaksanakan di beberapa negara. Sehingga, pelajar perlu menambah pemahaman kosakata baru setiap hari. Semakin banyak kosakata yang diingat, proses pengerjaan soal akan dapat berjalan dengan lancar.
5. Memilih Jurusan Studi yang Paling Disukai
Pilihan jurusan studi yang sesuai dengan minat dapat membantu pelajar untuk memberikan motivasi lebih. Meski waktu belajar begitu melelahkan, pelajar tidak akan pernah bosan bila jurusan yang dipilih merupakan bidang yang paling digemari. Bila perlu lihatlah dari hobi yang ditekuni dan konsultasikan bersama dengan orang tua sebelum memutuskan pilihan.
Itulah penjabaran mengenai beberapa macam ujian saringan masuk kuliah bagi pelajar yang ingin melanjutkan studi ke Jepang. Tiap universitas umumnya menetapkan seleksi yang berbeda-beda. Perdalam informasi mengenai mekanisme ujian saringan agar dapat mempersiapkan diri sebaik mungkin. Nilai yang maksimal perlu diperjuangkan terutama bagi pelajar yang ingin memperoleh beasiswa.