Bepergian ke Jepang dengan maksud wisata sejarah, tidak akan lengkap tanpa menyambangi kuil Todaiji Nara yang punya bangunan megah. Lantaran, di kuil ini ada banyak nilai budaya dan historis yang bisa dipelajari. Penasaran dan ingin tahu lebih dekat? Ikuti saja ulasan menarik yang telah dijabarkan di bawah ini dengan seksama!
Daftar Isi
- Menelisik Lebih Dekat dengan Kuil Todaiji
- Sejarah Pendirian Kuil Todaiji Nara
- Hal yang Difavoritkan Pengunjung di Kuil Todaiji
- Pilihan Akses untuk Menuju Kuil Todaiji
Menelisik Lebih Dekat dengan Kuil Todaiji
Secara sederhana kuil Todaiji dapat dikenali sebagai kuil Budha besar yang bangunannya terletak di kawasan kota Nara, Jepang. Bagi masyarakat setempat, kuil ini memiliki kedudukan yang sangat istimewa, lantaran telah dibangun sejak ratusan tahun silam. Tepatnya, pada masa kekaisaran Nara atau pemerintahan Kaisar Shomu yang berlangsung pada abad ke delapan.
Sekarang, kuil ini masuk sebagai salah satu dari tujuh destinasi bangunan bersejarah yang diunggulkan oleh pemerintah Jepang, khususnya kota Nara. Bahkan, telah mendapat pengakuan dari dunia internasional melalui penghargaan situs warisan dunia oleh Unesco. Todaiji dinilai memiliki nilai sejarah begitu kuat dari peradaban yang berkuasa di Jepang pada masa silam.
Artikel Pilihan
Sejarah Pendirian Kuil Todaiji Nara
Berdasarkan catatan sejarah dalam kebudayaan Jepang, kuil Todaiji telah berdiri kokoh sejak abad 8 dengan lokasi pembangunan di kaki Wakakusa, sebuah gunung di Nara. Namanya dapat diartikan secara harfiah sebagai “kuil besar dari timur”. Ini merujuk pada lokasi kuil yang berada di sisi timur ibukota Heijo Kyo, di wilayah Nara.
Ketika pertama kali didirikan, sejatinya kuil Budha ini terdiri dari beberapa kompleks bangunan. Yakni pertama adalah Kon do Daibutsuden yang menjadi bangunan primer dari kompleks kuil. Bangunan tersebut dilengkapi dengan adanya pagoda besar yang kabarnya memiliki tujuh tingkatan. Sehingga kemegahan arsitekturnya saat masa tersebut dapat dikatakan sangat indah dan mengagumkan.
Sayangnya, bangunan ini harus mengalami masa-masa suram yang menghilangkan sebagian besar wujud aslinya. Terutama ketika, Jepang terlibat dalam berbagai macam pertempuran yang turut menghancurkan dan membakar bangunan megah ini. Hasilnya, kemegahan yang mencirikan kekaisaran Shomu tinggal sisanya saja, seperti yang dapat diamati ketika melakukan kunjungan ke kawasan Nara sekarang ini.
Namun, bila ditilik lebih jauh lagi, sisa bangunan utama atau Daibutsuden yang ada sekarang pun tidak murni dari kekaisaran Shomu. Lantaran, dari catatan sejarah, kuil telah direnovasi oleh kekaisaran Edo yang berkuasa di abad ke delapan belasan. Bahkan, luas bangunannya telah mengalami pemangkasan dari versi asli, dan sisa 66 persen saja.
Padahal, ketika pertama pendirian kuil ini sangat terasa lapang dan bisa dikatakan sebagai yang terbesar milik sekte Kegon. Karena tujuan dari pembangunannya yang memang diperuntukkan sebagai sentral bagi kuil-kuil yang ada di Jepang. Utamanya, yang tersebar di seluruh wilayah Kokubunji, atau provinsi dalam kebudayaan masyarakat Jepang pada masa yang lampau.
Hal yang Difavoritkan Pengunjung di Kuil Todaiji
Sebagai sebuah destinasi wisata populer yang dipadati oleh pengunjung lokal serta dari mancanegara, pastinya ada sesuatu yang istimewa. Yakni berkaitan dengan aktivitas seru yang biasa dilakukan oleh pelancong di kuil Nara ini, yang terdiri dari:
1. Mempelajari Budaya Jepang dari Keindahan Arsitektur Kuil
Hal pertama yang dapat dilakukan oleh para pelancong di kuil besar Todaiji ini adalah untuk peribadatan, khususnya bagi yang memeluk agama Budha. Namun, bagi yang bukan penganut, maka bisa menikmati nilai sejarah yang terkandung dalam setiap arsitektur kuil. Khususnya yang bercirikan kekaisaran Shomu sang pendiri, atau Edo yang telah merenovasi.
2. Menyaksikan Pintu Nandaimon
Berikutnya, para pelancong juga gemar untuk bersua foto di area yang disebut dengan Nandaimon. Yakni sebuah bangunan pintu gerbang klasik yang berada di sebelah selatan kuil. Pintu ini sangat unik, karena arsitekturnya mengalami perubahan pasca dirobohkan di abad ke sembilan. Yaitu dengan konsep Tenjikuyo atau Daibutsuyo yang berarti bergaya India.
Sepintas, pintu megah ini dapat dikenali dari penampilan fisiknya yang penuh dengan teknik pembangunan khusus. Terutama pada bentuk sambungan balok kayu yang dibuat tembus ke tiang kolom, yang dinamai nuki. Di samping itu, ada keunikan lain pada bentuk atap yang sengaja dibuat bukaan tanpa penutup, sehingga kuda-kudanya dapat disaksikan jelas.
3. Mengunjungi Daibutsu Den
Spot selanjutnya yang menjadi tujuan para pelancong di kuil Nara ini, tentu saja Daibutsu Den yang menjadi ikon utama. Pada bangunan ini pelancong akan mendapat suasana kuil yang identik dengan Jepang tempo dulu. Mulai corak dari masa kekaisaran Shomu, sampai pada gaya kekaisaran Edo yang ditampilkan pasca renovasi yang dijalankan.
4. Menikmati Kemewahan Octagonal Lantern
Keempat, pengunjung yang datang juga bisa mengabadikan moment di Octagonal Lantern yang sangat indah. Yaitu sebuah lentera yang dibuat dari bahan perunggu dengan pesan Budha yang penuh makna bagi orang yang melihatnya. Berkaitan dengan kepercayaan lokal, yang menyatakan cahaya sebagai penerang dunia, khususnya, bagi masyarakat yang tinggal di sekitar Nara.
5. Menghadiri Festival Omizatori
Terakhir, apabila mengunjungi kuil ini pada waktu yang tepat, pelancong juga dapat menghadiri festival Omizatori yang sangat ramai. Pada festival ini, pelancong akan dimanjakan dengan sejumlah hal istimewa yang berupa:
-
Pemandangan penyalaan obor raksasa setinggi 8 Meter yang menjadi simbolis cahaya penerang bagi masyarakat yang hidup di sekitar kawasan kota Nara, Jepang;
-
Meminta air suci yang diambil oleh pendeta dari mata air khusus yang terdapat di bagian bawah kuil Nara; dan
-
Suasana sakral dan menggembirakan lain yang dapat diperoleh dari ramainya kuil saat festival dimulai, yang biasanya jatuh sekira hari ke 12-13 dari waktu perayaan.
Pilihan Akses untuk Menuju Kuil Todaiji
Selanjutnya, bagi para pembaca yang tertarik untuk mengunjungi kuil Todaiji Nara yang fenomenal ini, maka dapat memilih sejumlah akses yang tersedia. Yaitu berupa moda transportasi umum yang cukup gampang untuk digunakan siapapun, yang terdiri atas:
1. Bagi Pengunjung dari Arah Osaka
Apabila kebetulan berada di kawasan Osaka atau sekitarnya, maka pelancong dapat langsung menuju stasiun utama. Kemudian melakukan sejumlah instruksi berikut ini:
-
Mula-mula, naiklah kereta Yamatoji atau JR Pass dan ambil tujuan kawasan Nara, yang biasanya memakan waktu sekitar 45 menit;
-
Bila sudah tiba, maka segera naik bus dengan tujuan kuil Nara; dan
-
Jika ingin lebih santai, dapat pula menempuhnya dengan berjalan kaki saja sekira 20-30 menit dari stasiun, sembari menikmati pemandangan kota.
2. Khusus Wisatawan dari Jalur Kyoto
Selain dari kawasan Osaka, Nara juga bisa ditempuh melalui Kyoto. Apabila kebetulan sedang berada di kawasan ini, maka yang harus dikerjakan adalah:
-
Datangi stasiun utama Kyoto;
-
Lalu segeralah untuk naik kereta JR Pass atau Miyakoji yang mengarah ke stasiun Nara; dan
-
Lanjutkan perjalanan dengan jalan kaki atau menaiki bus sampai ke depan Kuil.
Nah, demikianlah berbagai macam uraian yang dapat diberikan terkait kuil Todaiji Nara Jepang yang terkenal dengan kemegahan arsitekturnya. Bagaimana? Tidakkah tertarik untuk menyambangi kuil cantik yang penuh dengan nilai budaya dan historis yang satu ini? Jika tertarik, maka jangan lupa untuk menyiapkan segala sesuatunya dari sekarang, agar perjalanan nantinya lancar!