Berada dalam satu negara yang bukan negara asal kita tentunya membutuhkan kemampuan berbahasa asing untuk bisa bertahan di negara tersebut. Jika belum bisa fasih, sedikitnya kita tahu bahasa percakapan atau bahasa sehari-hari untuk mempermudah aktivitas selama di sana. Yuk, belajar bahasa Jepang perkenalan, lengkap dengan contohnya di sini!
Pentingnya Belajar Perkenalan Bahasa Jepang
Mengapa penting belajar perkenalan bahasa Jepang dalam percakapan? Karena kita sebagai makhluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam melakukan aktivitas. Bagaimana caranya kita bisa berinteraksi dengan seseorang kalau tidak memahami bahasa mereka? Untuk itulah jika berniat tinggal di Jepang, sedikitnya kita tahu bagaimana bahasa percakapan atau perkenalan mereka.
Proses perkenalan sendiri itu menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan, karena itu menjadi kesan pertama seseorang terhadap kita. Perkenalan dengan bahasa Jepang yang baik dan benar juga merupakan sebuah bentuk rasa hormat dan juga menghargai terhadap sesama, baik itu teman sebaya, lebih tua ataupun lebih muda dari umur kita. Kita bisa cari tahu cara terbaik nya dengan membaca Begini Caranya Perkenalan Bahasa Jepang yang Benar.
Artikel Pilihan
Pola Kalimat Perkenalan Bahasa Jepang
Pola kalimat perkenalan bahasa Jepang hampir secara struktur dan pola kalimatnya, berbeda dengan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Biasanya bahasa Indonesia maupun Inggris meletakkan predikat di awal kalimat, namun tidak dengan bahasa Jepang. Predikat disimpan di belakang atau akhir kalimat, jadi urutannya itu subjek-objek-predikat.
Contoh Perkenalan Diri dalam Bahasa Jepang
Nah setelah mengetahui betapa pentingnya kalimat perkenalan di awal bertemu seseorang dan bagaimana pola bahasa perkenalan di Jepang, sekarang saatnya untuk melihat bagaimana contoh-contoh atau langkah perkenalan dengan seseorang. Berikut penjelasannya:
1. Mengawali dan Mengakhiri Perkenalan Diri
Sebelum mengenal lebih jauh dalam belajar bahasa Jepang perkenalan, tentunya hal yang pertama kali kita lakukan saat bertemu seseorang adalah mengucapkan “senang bertemu denganmu” di akhir pertemuan. Dalam bahasa Jepang, ungkapan ini bisa diucapkan dalam kata “hajimemashite”. Biasanya lawan bicara pun akan mengungkapkan hal yang serupa untuk menggambarkan awal pertemuan dan perkenalan.
Selain hajimemashite, ada ungkapan lain yang bisa diucapkan untuk memulai perkenalan. Ungkapan ini seperti ohayou gozaimasu, konnichiwa, atau konbanwa. Dalam bahasa Indonesia, ungkapan-ungkapan ini memiliki arti “selamat pagi”, “selamat sore”, ataupun “selamat malam” yang diucapkan kepada lawan bicara. Dan kita juga bisa mengatakan Yoroshiku Onegaishimasu di akhir perkenalan. Apa sih Yoroshiku Onegaishimasu itu? Mari kita cari tahu dengan membaca Cara Menggunakan Yoroshiku Onegaishimasu dalam Percakapan.
2. Memperkenalkan Nama
Setelah menyapa, biasanya kedua pihak akan saling memperkenalkan nama bukan? Hampir semua percakapan perkenalan memakai ungkapan ini dalam proses perkenalan mereka. Frasa bahasa Jepang yang paling mudah untuk memperkenalkan diri bisa diungkapkan dengan kalimat “watashi wa…….desu” yang dalam bahasa Indonesia berarti “(nama) saya adalah……”.
Berbeda dengan perkenalan dalam bahasa Indonesia, menyebut nama lengkap di Jepang itu adalah dengan menyebut nama keluarga terlebih dahulu. Misalnya seperti, “watashi wa Tanaka Shizuka desu” atau yang memiliki arti “nama saya adalah Shizuka Tanaka”. Di Jepang banyak nama-nama indah dan keren dengan memakai kanji yang dimana ada kanji yang memiliki banyak arti yang indah, Kalian bisa tahu nama-nama indah tersebut dengan membaca Nama Jepang dan Artinya untuk Laki-laki dan Perempuan.
3. Menyatakan Status Kewarganegaraan
Ungkapan menyatakan kewarganegaraan dalam bahasa Jepang. Pernyataan “(nama Negara) - jin desu” digunakan untuk menyatakan kewarganegaraan seseorang. Arti dari kata “jin” adalah “orang” dan “nama negara - jin” adalah pernyataan dari mana asal negara orang yang menyatakan tersebut sedangkan “desu” adalah kalimat penjelas.
Jika bukan asli orang Jepang lalu bercakap dengan bahasa Jepang dan orang Jepang asli, maka mereka biasanya ingin tahu status kewarganegaraan yang dimiliki. Proses menyatakan kewarganegaraan ini sebagai awal dari semakin dalamnya pembahasan. Menyatakan status kewarganegaraan bisa dengan melakukan ungkapan seperti, “watashi wa Indoneshia-jin desu” yang berarti “saya orang Indonesia”.
4. Menyatakan Tempat Lahir
Tempat atau asal kelahiran dalam bahasa Jepang adalah shusshin desu. Pernyataan tempat kelahiran ini biasanya adalah kota lahir, provinsi, dan lain sebagainya. Orang-orang pasti akan penasaran dari mana tempat lahir atau asal kita. Untuk itulah ungkapan ini seringkali masuk ke dalam ungkapan yang penting diketahui oleh lawan bicara.
Adapun untuk menambah kota dan negara agar info menjadi semakin jelas adalah dengan menambahkan partikel “no”. Misalnya, “Indonesia shusshin desu” yang artinya “Saya berasal dari Indonesia”. Atau untuk penggunaan lengkap bisa menggunakan partikel “no”, contohnya “Indonesia no Jakaruta shusshin desu” yang artinya “Saya berasal dari Jakarta, Indonesia.”
5. Menyatakan Status
Status juga penting untuk masuk ke dalam perkenalan bahasa Jepang. Sebelum akhirnya berteman, tentunya kita harus tau dulu dengan siapa kita berinteraksi, apa statusnya dan apa kedudukannya. Ini menjadi tolak ukur kita nantinya dalam bersikap. Yang dimaksud status disini bisa jadi siswa, mahasiswa, ataupun seorang yang telah bekerja.
Menyatakan status dalam ungkapan bahasa Jepang adalah dengan menggunakan kata benda ditambah desu. Contohnya untuk yang berstatus siswa, bisa mengucapkan “gakusei desu” sedangkan untuk mahasiswa bisa dengan mengucapkan “daigakusei desu”. Lalu bagaimana dengan yang berstatus pekerja? Ganti kata bendanya, yakni dengan mengatakan “Kaishain desu” yang artinya “saya karyawan perusahaan”.
6. Menyatakan Hobi
Dalam memperakrab hubungan dalam perkenalan, biasanya seseorang akan saling memberitahukan hobi masing-masing. Hal ini dilakukan agar hubungan pertemanan nantinya terjalin dan tidak berhenti hanya sampai pada pertemuan pertama saja. Dengan memberitahukan hobi, siapa tau nantinya akan ada pertemuan selanjutnya.
Hobi dalam bahasa Jepang diungkapkan dalam tuturan
“shumi wa (nama hobi dalam kata benda) desu”.
Jika seseorang ditanya tentang apa yang menjadi hobi mereka dalam bahasa Jepang “shumi wa nan desuka?”, maka jawabannya yang diberikan cukup singkat. Jawab dengan “shumi wa benkyou desu” yang artinya “hobi saya belajar” atau “shumi wa dokusho desu” atau “hobi saya membaca buku”.
7. Menyatakan Usia
Tidak banyak yang bertanya tentang umur di Jepang pada pertemuan pertama karena tidak dianggap tidak sopan. Namun untuk berjaga-jaga, mari kita pelajari bagaimana caranya mengungkapkan umur dalam bahasa Jepang. Pada umumnya mereka akan penasaran tujuan ke Jepang itu untuk apa, apakah liburan, bekerja, ataupun sedang menempuh pendidikan.
Dalam mengungkapkan umur, seseorang dapat mengatakan “ juuroku-sai desu” atau dalam bahasa Indonesia berarti “umur saya 16 tahun”. Adakalanya pernyataan ungkapan ini dibutuhkan dalam interview kerja. Jadi, jangan lupa untuk menyatakan umur dalam bahasa Jepang dengan benar ya.
Tips agar Cepat Menghafal Perkenalan Bahasa Jepang
Sebelum membahas tips menghafal dalam belajar bahasa Jepang perkenalan adalah jangan pernah takut salah dalam pengucapan kata. Hal itu akan menghambat perkembangan pengetahuan, jika salah jangan malu bertanya. Bahkan warga asli Jepang sendiri yang mendapati warga asing salah pengucapan akan menganggap hal tersebut sebagai satu hal yang manis dan juga lucu. Jadi, jangan takut salah ya.
Tips jitu agar cepat hafal bahasa perkenalan Jepang adalah dengan banyak berinteraksi dengan orang baru. Sama seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, jangan takut salah ucap. Namun, sebaiknya jangan mengikutsertakan gelar dibelakang nama saat perkenalan pertama ya, karena bagi orang Jepang hal tersebut terkesan egois dan tidak sopan.
Demikianlah tadi beberapa ungkapan dalam belajar bahasa Jepang perkenalan. Semoga saja artikel ini bisa menjadi insight untuk teman-teman yang kadang masih bingung dalam berinteraksi dengan orang Jepang!
Baca juga: Bagaimana Cara Mencari Lembaga Kursus Bahasa Jepang yang Berkualitas?