Mengenal “Senpai – Kohai” Hubungan Sosial Masyarakat Jepang

WeXpats
2021/03/09

Jepang adalah negara dengan beragam budaya baik itu dari segi seni, makanan, hingga di sisi sosial. Uniknya, Jepang berhasil membungkus dengan baik budaya yang mereka miliki sehingga bisa terjaga dan dikenal umum. Salah satu keunikan yang ada di dalam kehidupan sosial di Jepang adalah hubungan senpai dan kohai.

Dalam bahasa Jepang sendiri, kedua istilah ini seringkali ditemui dalam kehidupan sekolah yang menggambarkan senior-junior. Tetapi tidak hanya di sekolah saja, penduduk Jepang juga menjunjung hubungan ini hingga dalam kehidupan pekerjaan. Yuk simak seperti apa sih sebenarnya hubungan senior-junior di Jepang!

Daftar Isi

  1. Apa itu Senpai dan Kohai?
  2. Senpai - Kohai yang Berangkat dari Konsep Amae
  3. Budaya di Masyarakat Jepang
  4. Panggilan Kehormatan Selain “Senpai”

Apa itu Senpai dan Kohai?

Secara bahasa, senpai dalam bahasa Jepang memiliki arti sebagai seseorang yang memiliki usia lebih tua atau masuk terlebih dulu. Di sisi lain, kohai memiliki arti sebaliknya dimana kata ini merujuk pada seseorang yang lebih muda atau masuk di akhir. Hubungan di antara keduanya bersifat saling bergantung dan saling membutuhkan.

Jika ditelaah lebih jauh, kata senpai juga bisa berarti senior, seseorang yang punya pengalaman lebih jauh atau lebih tinggi posisinya. Kohai adalah junior yang memiliki posisi lebih rendah dengan keharusan untuk menunjukkan rasa hormat, respect, dan juga loyalitasnya. Hubungan ini sebenarnya sedikit mirip dengan hubungan tutor dan muridnya.

Hubungan di antara kedua orang yang terlibat berasal dari aliran konfusianisme yang masuk dari wilayah Tiongkok kuno. Aliran ini bercampur dengan prinsip moral dan etika kemudian ikut mempengaruhi kehidupan dan aspek filsafat di Jepang.

Hierarki yang digunakan dalam hubungan ini adalah hubungan yang bersifat vertikal, mirip seperti pada ayah-anak. Otoritas, rantai komando, dan juga kehormatan untuk orang yang lebih tua akan dijaga sehingga mengurangi persaingan internal.

Seorang murid atau junior akan mendapatkan pengetahuan dan juga berbagai manfaat lain ketika berinteraksi dengan seorang senior. Begitu pula senior, ada banyak pengembangan pengalaman dan cara bagaimana bertanggung jawab terhadap “bawahan”. Hubungan di antara keduanya tidak bisa dikatakan hubungan pertemanan erat.

Senpai - Kohai yang Berangkat dari Konsep Amae

Konsep dasar dari hubungan senior-junior di Jepang ini berasal dari konsep amae yang punya kata asli amaeru. Amaeru sendiri digunakan oleh penulisnya, Takeo Doi sebagai perilaku seseorang untuk membujuk seseorang untuk merawatnya. Umumnya kata amae sendiri tidak pernah digunakan untuk mendeskripsikan diri sendiri.

Konsep ini kemudian berkembang ke dalam prinsip konfusianisme yang sekaligus menjadi doktrin di Keshogunan Tokugawa. Ada ajaran mengenai kesetiaan dimana melakukan penghormatan terhadap orang tua menjadi penting. Ajaran ini mulai meluas ke wilayah masyarakat pada umumnya hingga masuk ke rumah-rumah.

Setiap anggota keluarga mulai harus selalu patuh terhadap ayah karena pendidikan di masa itu hanya bisa diakses laki-laki. Ajaran ini kemudian juga masuk di dalam organisasi sipil ditandai dengan adanya senioritas yang dianggap menjaga kekeluargaan.

Budaya di Masyarakat Jepang

Hubungan antara senpai dan kohai di Jepang sudah terjadi di berbagai sisi kehidupan bahkan bisa dikatakan mengakar. Sebenarnya ada banyak sekali sisi positif yang bisa diambil dari hubungan berdasar senioritas ini. Ini dia beberapa contoh budaya yang ada di masyarakat Jepang:

1. Lingkungan Sekolah

Satu tempat dimana hubungan senior-junior paling luas adalah di sekolah utamanya sekolah menengah pertama atau atas. Di kedua tempat tersebut, siswa yang ada di tahun ketiga biasanya akan menunjukkan dominasinya di antara yang lain.

Misalnya saja di klub olahraga, seorang junior harus melakukan banyak hal seperti membersihkan lapangan dan merawat peralatan. Bahkan mereka juga seringkali diharuskan membungkuk dan memberi hormat ketika seorang senior memberi mereka ucapan selamat.

2. Organisasi

Di dalam organisasi baik organisasi akademik ataupun bisnis, hubungan senior-junior ini sudah mengalami perubahan. Seorang senior tidak lagi melihat senpai dengan rasa hormat berlebihan seiring dengan faktor usia yang kehilangan arti pentingnya.

Siswa-siswi Jepang dari sisi organisasi juga berubah berkat adanya program-program students exchange ke luar negeri. Mereka yang kembali ke Jepang sudah punya mentalitas berpikir yang tidak lagi bersikukuh pada sistem senior-junior ini.

3. Perkantoran atau Perusahaan

Lingkungan perusahaan memiliki pola pikir yang berbeda dimana seseorang yang disebut sebagai senpai akan bersikap baik. Ia akan membantu dalam menjelaskan bagaimana pola pikir seorang bos bahkan membantu menjelaskan dalam pekerjaan tertentu.

Seorang senior juga nantinya ketika keluar bersama dengan juniornya, akan menanggung makanan serta minuman juniornya. Kebiasaan ini sudah dilakukan sejak masa lampau dengan pandangan mentraktir junior adalah bentuk kebajikan seseorang dengan gaji lebih tinggi.

4. Keluarga

Saat ini di dalam keluarga Jepang sendiri sudah banyak bergantung dari setiap orang tua masing-masing. Akan tetapi umumnya, satu keluarga akan memiliki seorang Ayah yang dijadikan sebagai orang paling dihormati di dalamnya.

Ketika seorang Ayah memberikan perintah, maka tidak boleh ada yang menyangkal dan harus segera dilaksanakan. Ketika Ayah meninggal, maka kakak pertamalah yang akan menjadi paling senior sekaligus mendapatkan seluruh harta warisan.

5. Masyarakat Umum

Ada beberapa sikap berbeda dalam urusan senpai dan kohai ini bervariasi tergantung pada persetujuan. Ketika seseorang yang masih muda misalnya mendapatkan pekerjaan yang gajinya lebih tinggi dari tetangga yang lebih tua.

Seorang junior harus segera melakukan persyaratan seperti misalnya meminta maaf secara langsung ke seorang seniornya. Sistem ini diterima secara leluasa oleh Masyarakat Jepang hingga menjadi dasar dari pola berpikir masyarakat. Ketika yang dilakukan menyimpang maka konsekuensi negatif akan mendatangi tanpa terelakkan.

Panggilan Kehormatan Selain “Senpai”

Di Jepang sendiri juga ada beberapa panggilan kehormatan berbeda yang menunjukkan hubungan antara junior dan atasan. Ini dia beberapa imbuhan kata yang kemudian menjadi simbol dari hubungan ini di Jepang.

1. Sama

Panggilan pertama yang menunjukkan adanya hubungan senioritas adalah sama yang berfungsi memanggil orang dengan derajat jauh lebih tinggi. Biasanya digunakan dalam dunia bisnis. Atau seperti menyebut Tuhan dimana dalam bahasa Jepang yaitu kami-sama.

2. Dono

Kedua ada –dono dimana panggilan ini merupakan sebutan bagi seseorang yang menerima gelar kehormatan di Jepang. Dulu, para samurai menggunakan kata ini untuk memanggil tuan tanah dimana mereka dipaksa bekerja untuk shogun.

3. Sensei

Akhiran selanjutnya yaitu sensei dimana akhiran ini digunakan untuk seseorang yang telah mengajarkan sesuatu. Misalnya saja panggilan dengan imbuhan sama ini digunakan ketika memanggil guru.

4. Shi

Selanjutnya ada kata untuk senior dengan tambahan –shi di belakang nama ketika memanggil senior tersebut. Panggilan ini digunakan bagi seseorang yang biasa dikenal melalui karya-karyanya tanpa pernah bisa ditemui langsung atau pemanggilan nama dalam pembacaan berita juga surat kabar. 

5. Ue

Terakhir ada imbuhan kata –ue yang menunjukkan rasa respect atau menghargai dengan tingkatan paling tinggi. Penggunaan kata ini biasanya akan diterima ketika seseorang merasa memiliki hutang budi terhadap seniornya.

Sebenarnya ada banyak sekali istilah senpai digunakan dalam bahasa Jepang dengan penggunaannya yang sama. Hal-hal seperti ini masih melekat di masyarakat Jepang saat ini karena berlebihannya sistem senioritas yang dianut.

Baca juga: Keunikan Ekspresi Orang Jepang Lewat Japanese Emoji

Penulis

WeXpats
Di sini kami menyediakan artikel yang mencakup berbagai informasi yang berguna tentang kehidupan, pekerjaan, dan studi di Jepang hingga pesona dan kualitas Jepang yang menarik.

Sosial Media ソーシャルメディア

Kami berbagi berita terbaru tentang Jepang dalam 9bahasa.

  • English
  • 한국어
  • Tiếng Việt
  • မြန်မာဘာသာစကား
  • Bahasa Indonesia
  • 中文 (繁體)
  • Español
  • Português
  • ภาษาไทย
TOP/ Belajar Bahasa Jepang/ Percakapan bahasa jepang sehari-hari/ Mengenal “Senpai – Kohai” Hubungan Sosial Masyarakat Jepang

Situs web kami menggunakan Cookies dengan tujuan meningkatkan aksesibilitas dan kualitas kami. Silakan klik "Setuju" jika Anda menyetujui penggunaan Cookie kami. Untuk melihat detail lebih lanjut tentang bagaimana perusahaan kami menggunakan Cookies, silakan lihat di sini.

Kebijakan Cookie