Ketahui Cara Kerja Orang Jepang Supaya Mudah Beradaptasi

WeXpats
2020/05/12

Memasuki dunia kerja tidak semudah yang dibayangkan. Apalagi jika perusahaan asing, seperti perusahaan Jepang. Beberapa orang butuh waktu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Salah satu alasannya karena kebudayaan orang Jepang berbeda dengan orang Indonesia. Oleh sebab itu, simak kunci keberhasilan saat beradaptasi dengan mengetahui cara kerja orang Jepang.

Perlu diingat bahwa orang Jepang sangat kuat dengan adat istiadat dan tata kramanya. Contoh yang paling sederhana yaitu saat berkomunikasi. Dalam percakapan sehari-hari, orang Jepang sering menggunakan interjeksi (aidzuchi). Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk perhatian dan ketertarikan seseorang dengan topik obrolan lawan bicaranya. Perilaku ini dapat dijadikan bekal sewaktu berinteraksi di tempat kerja dengan orang Jepang.

Apakah Anda memiliki kesulitan dalam mencari pekerjaan di Jepang?
Apakah Anda menemukan pekerjaan yang cocok dengan diri Anda? Tidak tahu bagaimana caranya mencari pekerjaan di Jepang Tidak bisa menemukan loker yang menerima WNA Ada kekhawatiran tentang bahasa Jepang
Jika Anda memiliki kesulitan dalam mencari kerja, WeXpats siap membantu Anda. Cari pekerjaan dengan WeXpats Jobs

Kebiasaan Lembur Bukti Kerja Keras

Sikap kerja keras sudah melekat pada kebudayaan orang Jepang. Mereka sangat menjunjung tinggi hasil yang maksimal. Oleh sebab itu, para pekerja Jepang malu jika pulang lebih awal sedangkan pekerjaannya belum selesai atau belum sesuai harapan. Beberapa lainnya segan untuk pulang duluan apabila atasan atau seniornya masih di kantor.

Para pekerja Jepang rela menghabiskan waktu lebih di kantor hingga larut malam, bahkan ada yang sampai menginap. Sudah menjadi kebiasaan juga untuk pergi lebih pagi dan pulang telat. Justru mereka heran apabila ada seseorang yang pulang tepat waktu meski pekerjaannya sudah selesai. Semakin lama waktu kerja yang dihabiskan, maka mereka semakin bangga karena merasa tekun dan giat bekerja.

Sebenarnya fenomena ini telah mendapat perhatian pemerintah Jepang. Cara kerja orang Jepang “hatarakibachi” atau workaholic ini mengakibatkan jumlah “karoshi” (kematian karena terlalu banyak kerja) meningkat. Maka dari itu, kini pemerintah Jepang memiliki peraturan baru terkait batasan jam lembur serta kebijakan ‘Jumat Premium’, yakni karyawan diperbolehkan pulang pukul 15.00 di hari Jumat pada minggu terakhir setiap bulannya.

Anti Terlambat dan Sangat Efektif

Waktu adalah sesuatu yang sangat berharga bagi orang Jepang. Oleh sebab itu, ketepatan waktu seseorang menjadi salah satu tolak ukur tata krama di dunia kerja. Jangan pernah terlambat untuk datang ke kantor, apalagi menghadiri rapat penting. Banyak kasus pengunduran diri terjadi karena mereka telat datang ke kantor atau rapat. Ini disebabkan sikap malu orang Jepang yang tidak dapat memenuhi janji sesuai waktu.

Umumnya orang-orang datang 5-10 menit lebih awal. Dengan begitu, mereka bisa melakukan beberapa persiapan atau merapikan diri. Bersikap sepele dengan waktu saat janjian dengan orang Jepang adalah sebuah kesalahan besar. Sebab keterlambatan bisa jadi kesan negatif dan mempengaruhi evaluasi kerja seseorang ke depannya.

Melihat betapa orang Jepang sangat menghargai waktu, maka mereka bekerja dengan sangat efektif. Sebisa mungkin waktu tidak terbuang percuma selain untuk bekerja atau menciptakan hal-hal baru. Cara kerja orang Jepang ini yang akhirnya melahirkan etos Kaizen, yakni sikap memperbaiki dan mengembangkan diri terus menerus. Setiap harinya orang Jepang terus bersikap konsisten agar lebih produktif dan lebih baik dari sebelumnya.

Perhatikan Senioritas

Jaman dulu senioritas begitu kental dalam dunia kerja Jepang. Seseorang tidak boleh mengkonfrontasi atasannya. Maka dari itu, seorang karyawan akan segan kalau pulang duluan jika atasan atau seniornya masih di kantor. Namun budaya tersebut telah berubah, kini hubungan senior dengan junior atau orang baru tidak sekaku itu lagi.

Meski beberapa orang masih menjaga hubungan ini, kini senior di tempat kerja lebih mengayomi dan mengarahkan timnya untuk bisa bekerja sama dengan baik. Jadi jangan heran kalau teamwork di Jepang sangat baik. Seorang senior tidak hanya menjaga kekompakkan timnya, namun memastikan mereka memiliki kompetensi yang mumpuni. Mereka tak segan untuk mengajarkan dan menurunkan ilmunya.

Cara kerja orang Jepang lainnya yang berhubungan dengan senioritas adalah saat bertukar kartu nama. Jika merasa lebih muda dari rekan kerja, maka jangan segan untuk menawarkan kartu nama duluan. Namun sikap menawarkan diri ini jangan dilakukan saat sedang rapat atau makan malam bersama. Perilaku menawarkan tempat duduk justru dianggap tidak sopan karena sudah menjadi tradisi orang Jepang untuk duduk berdasarkan hierarkinya saat di acara rapat, makan bersama, dan sebagainya.

Cara kerja orang Jepang lainnya yang menghormati senioritas adalah saat bertukar kartu nama. Jika merasa lebih muda dari rekan kerja, maka jangan segan untuk menawarkan kartu nama duluan. Namun sikap menawarkan diri ini jangan dilakukan saat sedang rapat atau makan malam bersama. Perilaku menawarkan tempat duduk justru dianggap tidak sopan karena sudah menjadi tradisi orang Jepang untuk duduk berdasarkan hierarkinya saat di acara rapat, makan bersama, dan sebagainya.

Berkumpul sebagai Momen Kedekatan

Terlepas dari cara kerja orang Jepang yang tampak kaku, sebenarnya orang Jepang punya cara unik untuk saling mendekatkan diri satu sama lain. Mereka kerap membuat acara makan atau minum bersama di momen-momen tertentu. Bagi karyawan yang baru bergabung, sebaiknya jangan melewatkan acara berkumpul ini. Sebab di sini lah waktu yang tepat untuk mengenal rekan-rekan sekantor.

1. Nomikai

Nomikai merupakan acara makan-makan yang diselenggarakan oleh perusahaan atau perorangan. Biasanya yang hadir adalah teman-teman kerja sekantor. Acaranya diselenggarakan setiap pulang kantor jadi bisa sekalian makan malam.

Acara nomikai akan diawali dengan “kampai” atau bersulang menggunakan bir sebagai minuman pembuka. Jika seseorang tidak minum minuman beralkohol, maka bisa memesan jenis minuman lainnya, seperti teh, soft drink, dan sebagainya. Inti dari acara ini adalah mempererat hubungan satu orang dengan lainnya.

Selain agar lebih dekat dengan rekan sekantor, lewat acara nomikai juga bisa memperluas koneksi. Dalam acara tersebut kemungkinan diundang juga rekan dari divisi lain. Maka ini kesempatan untuk memperluas jaringan dan memahami job desk divisi lain.

2. Kangeikai

Acara kangeikai dikenal juga dengan “Welcoming Party”. Sesuai dengan namanya, tujuan dari acara ini adalah untuk menyambut anggota baru, baik karyawan, komunitas, dan sebagainya. Jika dirayakan di lingkungan kantor, maka biasanya kehadiran karyawan baru di suatu divisi. Maka orang-orang di divisi tersebut, kecuali si karyawan baru, akan mengumpulkan sumpangan sebagai biaya makan-makan.

Kegiatan ini familiar di beberapa perusahaan Jepang. Meski tidak semua melaksanakannya, namun kangeikai umum dilakukan sebagai ajang membangun kedekatan dan mencairkan suasana. Ini pun bentuk penghormatan bagi orang baru tersebut karena kehadirannya disambut dengan suka cita oleh rekan-rekan sekantornya.

3. Soubetsukai

Kebalikan dari kangeikai, maka soubetsukai adalah farewell party. Pesta ini bertujuan untuk melepas tamu atau seseorang yang akan pensiun. Acaranya kurang lebih sama dengan kangeikai, yaitu makan-makan di restoran. Ada juga yang melengkapinya dengan sake atau sochu.

Selama acara berlangsung, seseorang yang akan pergi atau pensiun tersebut akan dipersilahkan mengutarakan perasaannya. Lalu akan dilanjutkan dengan beberapa rekan menyampaikan kesan dan pesannya. Jika acara sudah selesai, beberapa kantor ada yang melanjutkan acara ke tempat karaoke. Mereka bernyanyi bersama dan melupakan sejenak urusan kantor.

4. Bounenkai

Setiap akhir tahun ada acara spesial yang dilaksanakan, yaitu bounenkai. Secara harfiah, bounenkai artinya adalah “melupakan” sehingga tujuan dari acara ini yakni meninggalkan hal-hal buruk di tahun lalu. Semua yang terjadi di tahun sebelumnya dibiarkan di belakang dan bersiaplah untuk menyambut tahun baru.

Sepanjang acara bounenkai, orang-orang bebas makan dan minum sepuasnya, bahkan ada yang sampai mabuk. Tamu yang hadir adalah rekan kerja, sahabat, dan para kolega perusahaan. Setelah kumpul-kumpul ini, di tahun baru akan diadakan acara lagi, namanya adalah shinnenkai, yaitu pesta menyambut tahun baru.

Mengenal cara kerja orang Jepang memang cukup unik. Di satu sisi mereka sangat disiplin dan tegas, namun di sisi lain sangat menyukai acara berkumpul untuk makan dan minum bersama. Satu hal yang harus diingat, pada saat beradaptasi jangan sampai kehilangan jati diri. Tetaplah menjadi diri sendiri namun berperilaku fleksibel sesuai dengan situasi dan kondisi. Inilah yang membuat seseorang sukses di tempat barunya.

Baca juga: Lowongan Kerja di Perusahaan Jepang, Estimasi Tawaran Gaji Serta Fasilitasnya

Penulis

WeXpats
Di sini kami menyediakan artikel yang mencakup berbagai informasi yang berguna tentang kehidupan, pekerjaan, dan studi di Jepang hingga pesona dan kualitas Jepang yang menarik.

Sosial Media ソーシャルメディア

Kami berbagi berita terbaru tentang Jepang dalam 9bahasa.

  • English
  • 한국어
  • Tiếng Việt
  • မြန်မာဘာသာစကား
  • Bahasa Indonesia
  • 中文 (繁體)
  • Español
  • Português
  • ภาษาไทย
TOP/ Bekerja di Jepang/ Mengetahui budaya bekerja di jepang (peraturan, gaji, karir)/ Ketahui Cara Kerja Orang Jepang Supaya Mudah Beradaptasi

Situs web kami menggunakan Cookies dengan tujuan meningkatkan aksesibilitas dan kualitas kami. Silakan klik "Setuju" jika Anda menyetujui penggunaan Cookie kami. Untuk melihat detail lebih lanjut tentang bagaimana perusahaan kami menggunakan Cookies, silakan lihat di sini.

Kebijakan Cookie