Orang bekerja untuk bisa memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam bekerja seseorang pasti akan mendapatkan gaji sebagai upah atau balasan dari apa yang dikerjakannya. Setiap negara memiliki standar gajinya masing-masing. Hal ini berdasarkan upah minimum yang berlaku dalam negara tersebut. Sebagai negara dengan tingkat produktivitas tinggi, bagaimana standar gaji di Jepang?
Standar gaji di Jepang yang termasuk tinggi di Asia membuat negara ini begitu diminati oleh para pekerja asing. Namun, apakah budaya kerja dan sistem nya sama? Tentunya berbeda setiap negara. Untuk mengetahui lebih jelasnya, kali ini akan dibahas bagaimana budaya, cara beradaptasi, dan juga bagaimana gaya hidup orang Jepang jika dikaitkan dengan standar gaji yang didapatnya.
Bagaimana Budaya Kerja di Jepang?
Sebagai negara dengan tingkat produktivitas yang tinggi membuat Jepang memiliki budaya kerja dengan etos kerja yang tinggi. Para pekerjanya sangat memegang nilai-nilai disiplin dan juga dedikasi terhadap pekerjaan yang sangat tinggi. Bos bagi pekerja di Jepang sudah dianggap dewa, segala pekerjaan dilakukan sebaik mungkin untuk menyenangkan bos nya. Bahkan ada yang sangat terpukul, jika ia lalai dari pekerjaannya.
Mengenai jam kerja, Jepang termasuk negara dengan jam kerja yang sangat tinggi. Pergi lebih awal dan pulang larut sudah menjadi kebiasaan. Hingga beberapa tahun yang lalu, orang-orang yang pulang lebih awal dari atasan jadwal bahkan dianggap sebagai orang yang tidak serius dalam pekerjaannya. Para pekerja di Jepang pun sangat menganut sistem senioritas. Seseorang harus menghargai orang yang lebih tua ataupun lebih ahli dalam hal pekerjaan. Namun sekarang, kebiasaan ini sudah mulai melemah dengan adanya istilah “pawahara” atau power harassment.
Akar kebiasaan-kebiasaan inilah yang kemudian menjadikan Jepang sebagai negara maju dan mengalami perkembangan pesat di semua sektor kehidupan. Bisa dibilang, dengan semua budaya kerja orang Jepang itu menjadikan Jepang disiplin dan terus berinovasi dalam menciptakan produk yang berguna bagi kehidupan manusia.
Artikel Pilihan
Tips Beradaptasi dengan Budaya Kerja di Jepang
Mungkin bagi orang yang ingin bekerja di Jepang nantinya dengan standar gaji Jepang yang terbilang tinggi, pastinya ingin tau bagaimana cara beradaptasi dengan budaya kerjanya. Pastinya cara beradaptasi dengan budaya kerja di Jepang adalah dengan merasakannya langsung. Namun, sepertinya seseorang harus punya mental pekerja keras apabila ingin bekerja di Jepang. Bukan hanya itu, tapi juga inovasi yang tinggi.
Sangat jarang ditemukan pekerja yang Jepang yang berpindah-pindah profesi selama bekerja. Semuanya lebih memilih belajar dan terus berinovasi hingga bisa menghasilkan pekerjaan yang terbaik versi nya. Itulah mengapa, orang Jepang rata-rata ahli dalam satu bidang tertentu. Itu karena hasil dari terus belajar dan memperdalam ilmu yang dimilikinya.
Bekerja di negara Jepang sama dengan mengabdikan hidup pada pekerjaan yang digeluti. Sebisa mungkin untuk memberikan yang terbaik saat bekerja. Teruslah berinovasi dan juga belajar untuk melakukan pekerjaan dalam versi terbaik. Standar gaji di Jepang tinggi itu sesuai dengan apa yang dikorbankan pekerja nya dalam bekerja dan juga biaya hidup sehari-harinya.
Standar Gaji Berdasarkan Profesi
Setiap kota di Jepang juga sebenarnya memiliki standar gaji yang berbeda. Hal ini disebabkan oleh biaya hidup sehari-hari memang memiliki perbedaan. Bisa kita ambil contoh, standar gaji di Tokyo lebih tinggi dibandingkan kota lain. Mengapa? Karena biayanya hidupnya juga lebih mahal. Berikut ini beberapa standar gaji berdasarkan profesi yang dirangkum berdasarkan data statistic upah Kemenentrian Kesehatan, Perburuhan, dan Kesejahteraan (*):
1. Profesi dosen Universitas
Data yang akan diungkap disini merupakan data gaji yang didapatkan oleh orang yang berprofesi sebagai dosen pada sebuah universitas. Rata-rata gaji per bulan yang didapatkan adalah sebesar 470.000 yen yang apabila diakumulasikan, pendapatan per tahunnya sampai 7.080.000 yen. Belum lagi bonus yang didapatkan diluar gaji per bulan. Untuk dosen universitas, bonus yang biasanya di dapat adalah sekitar 1.440.000 yen.
2. Reporter
Beralih ke profesi kedua yakni menjadi seorang reporter. Berdasarkan data statistic yang dirangkum oleh heikinnenshi jp ini, reporter menduduki posisi tempat ketujuh sebagai profesi dengan gaji yang yang tinggi. Posisi ini diurutkan dari gaji tertinggi seorang dokter yang berada di urutan pertama. Berbicara soal gaji seorang reporter, yakni sekitar 520.000 yen per bulan dengan pendapatan per tahun mencapai 8,22 juta yen.
3. Pramugari
Bekerja di atas pesawat dengan jam terbang yang tinggi mungkin bagi sebagian orang menjadi sesuatu yang menyenangkan. Negara Jepang sendiri untuk seorang yang berprofesi sebagai pramugari standar gaji di Jepang bisa mencapai 400.000 yen per bulan. Namun, ini bukanlah hal mutlak karena bisa jadi setiap maskapai memberikan gaji yang berbeda. Jika di rata-ratakan, maka gaji tahunan yang bisa didapatkan adalah 5.440.000 yen.
4. Apoteker
Profesi yang juga masuk dalam urutan 50 daftar gaji adalah seorang apoteker. Menjadi apoteker bisa mendapatkan gaji sebesar 390.000 yen dengan jumlah bonus yang bisa didapatkan mencapai 780.000 yen. Sedangkan untuk pendapatan per tahunnya bisa mencapai 5.440.000 yen. Apoteker menempati urutan ke-20 dengan gaji tertinggi dari 50 profesi yang di survey.
5. Perawat
Sama-sama bekerja pada bidang kesehatan, perawat juga masuk ke dalam 50 daftar gaji yang ada di Jepang. Dengan gaji per bulan yang bisa didapatkan adalah sebesar 330.000 yen per bulan. Tak hanya gaji bulanan, perawat juga mendapat bonus sebesar 800.000 yen per bulan dengan gaji tahunan jika dikalkulasikan adalah sebesar 4,78 juta yen.
6. Dokter
Untuk standar gaji di Jepang yang tertinggi berdasarkan survey yang dilakukan ditepati oleh seorang yang memiliki profesi menjadi seorang dokter. Dokter ini menempati posisi pertama sebagai gaji tertinggi yakni sekitar 950.000 yen per bulan. Dengan bonus 900.000 yen dan jika dikalkulasikan, pendapatan per tahunnya bisa mencapai 12,33 juta yen.
7. Pembuat Baja
Pekerjaan dengan standar gaji di Jepang yang paling rendah dari 50 daftar yang dibuat pekerjaan yang dibuat adalah profesi pembuat baja. Pendapatan per tahun yang bisa didapatkan oleh profesi ini hanya sekitar 4,45 juta yen per tahun. Per bulannya, gaji yang didapatkan oleh seorang pembuat baja biasanya 310.000 yen dengan jumlah bonus mencapai 770.000 yen.
Bagaimana Biaya Hidup Orang di Jepang?
Setelah membahas bagaimana budaya kerja, cara beradaptasi dan beberapa standar gaji di Jepang yang terbagi dalam beberapa profesi, lantas bagaimana gaya hidupnya? Selain gaya hidup yang masih kental dengan budaya, Jepang juga dikenal dengan kota maju yang biaya hidupnya berbeda dengan kota lain.
Melihat data oleh Kementerian Hukum Jepang , pada kota Tokyo sebagai kota dengan biaya hidup yang besar. Biaya per bulan yang dibutuhkan per keluarga bisa mencapai 113.557 yen per bulannya. Akumulasi biaya per bulan ini sudah termasuk listrik, biaya makan, air dan juga gas. Kota Yamaguchi menjadi kota dengan biaya hidup terendah, yakni membutuhkan sekitar 37,172 yen saja per bulannya.
Biaya hidup di atas bisa saja berbeda tergantung dari jumlah tanggungan yang dimiliki oleh masing-masing kepala keluarga. Sekian artikel kali ini yang membahas tentang standar gaji di Jepang, budaya kerja, dan bagaimana cara beradaptasinya. Sekian dan semoga bermanfaat.
Baca juga: Lowongan Pekerjaan di Jepang, Banyak Terbuka untuk Warga Asing Juga!