Sesaat Lagi Menuju Musim Hujan di Jepang. Pelajari Budaya dan Persiapan Perang Melawan Hujan!

WeXpats
2020/05/19

Selama ini kita mengetahui ada empat musim di Jepang bukan? Musim semi, musim panas, musim gugur dan musim dingin. Tapi ternyata, Jepang juga punya satu musim lagi, yaitu musim hujan! Meskipun rentan waktu musim hujan di Jepang tidak selama di Indonesia, betapa tidak menyenangkannya melewati musim hujan di negara ini.

Hujan bisa membawa berkah dan juga bencana sekaligus. Tergantung kita menerima kedatangan sang hujan. Setiap memasuki musim hujan yang panjang di Indonesia, banjir banyak terjadi di manapun namun udara terasa menyejukkan. Matahari tidak terlalu terik membakar kulit. Bagaimana dengan musim hujan di Jepang? Apakah selalu terjadi banjir saat hujan turun?

Kapan Musim Hujan di Jepang Dimulai?

Pada awal musim panas di Jepang, sebagian besar wilayah Jepang juga dikunjungi oleh musim hujan yang disebut Tsuyu (梅雨). Musim hujan di Jepang datang disebabkan oleh tabrakan massa udara utara dan selatan yang hangat. Kemudian tabrakan cuaca ini menghasilkan cuaca buruk terus menerus di atas kepulauan Jepang selama beberapa hari bahkan berminggu-minggu. Di sebagian besar Jepang, Tsuyu atau musim hujan berlangsung dari awal Juni hingga pertengahan Juli.

Cuaca Saat Musim Hujan di Jepang

Tenang, tidak perlu takut menggigil kedinginan saat musim hujan datang. Berita baiknya adalah sebagian besar suhu di Jepang terasa hangat dan nyaman selama periode ini dengan rata-rata suhu sekitar 25 derajat celcius. Tapi ada berita lainnya, yaitu level kelembabannya sangat sangat tinggi dan tidak bisa dimaafkan. Kamu akan merasakan sensasi basah kuyup di seluruh tubuh jika kamu melewati beberapa saat saja di luar ruangan. Di sepanjang tahun, saat ini lah kamu akan merasakan ketidaknyamanan dari udara yang basah, lembab, kulit yang terasa lengket dan makeup di wajahmu mungkin akan luntur seketika. Demi keselamatanmu, hindari pergi kencan di saat seperti ini. Kamu tidak mau terlihat kacau di depan si dia kan?

Apa yang Akan Kamu Temui di Musim Hujan Ini?

Seperti ikut undian, cuaca selama musim hujan di Jepang tidak dapat diprediksi. Hujan deras dan badai bisa terjadi kapan saja padahal beberapa hari sebelumnya matahari bersinar cerah. Perubahan suhu juga tidak main-main. Meskipun musim hujan dikenal bisa memberikan cuaca sejuk, tidak menutup kemungkinan akan ada hari yang lebih cerah dan terasa lebih panas.

Kelembaban yang ada saat musim hujan di Jepang juga mengundang kawanan jamur untuk tumbuh. Jagalah barang-barangmu agar tetap kering. Menyiapkan penyerap kelembaban di ruangan juga disarankan. Simpan makanan dengan baik di dalam lemari es.

Apakah Aman untuk Tetap Mengunjungi Jepang di Musim Hujan?

Bicara tentang keamanan, tidak ada yang berubah. Jepang tetap aman untuk dikunjungi. Hanya saja hal yang akan terancam adalah kenyamanan saat bepergian. Mari jabarkan keuntungan dan kekurangan dari bepergian di musim hujan maka kamu akan bisa memutuskan apa yang seharusnya kamu lakukan.

Pembukaan musim hujan biasanya datang tepat setelah Golden Week, salah satu puncak libur panjang tahunan di Jepang. Harga akomodasi dan transportasi turun setelah liburan ini karena orang-orang sudah harus kembali bekerja dan sekolah. Budget liburanmu bisa berkurang jika berwisata di saat ini. Aktivitas wisata di Jepang rata-rata jauh lebih rendah selama Juni dan awal Juli. Keuntungannya, ketersediaan akomodasi ada banyak dan tidak perlu berdesakan untuk menikmati daerah wisata di Jepang. Yang paling menyenangkan lagi, kamu terhindar dari antrian panjang di tempat-tempat populer.

Namun, hujan membuatmu tidak bisa melakukan banyak kegiatan di luar ruangan. Jadwal perjalanan yang kamu buat mungkin tidak akan bisa terealisasikan sepenuhnya karena harus menyesuaikan dengan cuaca yang bisa tiba-tiba drop dan mendatangkan hujan berkepanjangan. Pastikan kamu membawa beberapa pasang baju dan sepatu lebih banyak untuk menghindari kekurangan pakaian karena basah diguyur hujan. 

Berkenalan dengan Jimat Anti Hujan: Teruterubouzu

Jangan kehilangan harapan! Cobalah untuk menggantung Teruterubouzu dan berdoa hujan tidak turun pada hari yang kamu inginkan. Apa itu Teruterubouzu (てるてる坊主)? Dia adalah jimat keberuntungan sinar matahari di Jepang yang akan membantu doamu untuk cuaca yang cerah. Boneka lucu ini terbuat dari kertas tisu putih, yang juga terlihat seperti hantu Halloween. Orang Jepang percaya bahwa jika mereka menggantung Teruterubōzu, hari berikutnya akan cerah. Anak-anak Jepang membuat Teruterubouzu dan berdoa ketika ada acara sekolah khusus seperti kunjungan keluar agar cuaca yang baik datang.

Teruterubouzu juga disebut sebagai biksu Budha karena Teruterubōzu tidak memiliki rambut di kepalanya seperti kepala biksu yang rambutnya dicukur habis. Tetapi sebenarnya ada alasan yang lebih penting, yaitu di masa lalu biksu Budha Jepang berperan sebagai pembuat hujan. Ada banyak legenda di mana biksu Budha berhasil mengendalikan hujan. Ketika orang-orang menderita karena hujan tak kunjung mengguyur bumi, kaisar atau shogun memerintahkan para biksu Budha untuk berdoa memohon hujan. Biksu Budha juga berdoa untuk menghentikan banjir. 

Persiapan Alat Tempur di Musim Hujan

Tentunya di musim ini kamu tidak mau kewalahan karena diguyur hujan deras yang tak henti-henti. Maka dari itu, kamu membutuhkan beberapa alat pertahanan dari hujan.

Sedia Payung Sebelum Hujan

Ini adalah benda paling esensial dikala hujan turun. Payung! Payung dalam bahasa Jepang disebut kasa. Karena hujan bisa turun kapan saja dan hal yang umum di Jepang, kamu bisa dengan mudah menemukan tempat yang menjual payung. Percayalah, payung dapat dibeli di hampir semua toko yang akan kamu kunjungi. Meskipun ada berbagai macam gaya dan desain yang tersedia, payung lipat adalah yang paling mudah dibawa-bawa sebagai persiapan. Jika tiba-tiba hujan turun dan kamu tidak membawa payung, kamu bisa pergi ke minimarket terdekat untuk membeli payung vinil seharga 400-600 yen saja.

Kappa, Jas Hujan

Kadang-kadang hembusan angin yang kuat membuat payungmu tidak berguna lagi. Daripada bernasib jelek karena basah kuyup lalu masuk angin, ,lebih baik sediakan pula jas hujan atau ponco. Kamu bisa mendapatkan jas hujan yang murah meriah seharga 100 yen saja hingga yang berbahan bagus dan bisa dipakai berulang kali meskipun harganya akan jadi sedikit lebih mahal. Selain itu, jika kamu tinggal di Jepang, menggunakan sepeda sebagai alat transportasi adalah hal yang umum. Demi keselamatanmu, gunakan jas hujan saat berkendara dengan sepeda dari pada menggunakan payung. Memegang payung saat naik sepeda bisa membahayakan dirimu karena keseimbangan yang terganggu.

Kantung atau Tas Waterproof 

Jika kamu seorang pelajar atau pekerja profesional yang perlu membawa buku atau laptop, maka kamu pasti bisa membayangkan hadirnya hujan badai tak terduga yang menghancurkan barang-barang penting dan berharga di tasmu. Daripada kamu kerepotan nantinya, gunakan tas anti air atau siapkan cover penutup tas untuk melindungi tasmu dari percikan air hujan yang bisa saja merembes ke dalam tas.

Datangnya hujan sebagai berkah memang harus kita syukuri, namun kita juga harus mempersiapkan akan terjadinya bencana dari hujan. Semoga lampiran di atas bisa menjadi bahan pertimbanganmu untuk melewati musim hujan di Jepang!

Baca juga: Pesona Keindahan Bunga Jepang Sesuai Musim

Penulis

WeXpats
Di sini kami menyediakan artikel yang mencakup berbagai informasi yang berguna tentang kehidupan, pekerjaan, dan studi di Jepang hingga pesona dan kualitas Jepang yang menarik.

Sosial Media ソーシャルメディア

Kami berbagi berita terbaru tentang Jepang dalam 9bahasa.

  • English
  • 한국어
  • Tiếng Việt
  • မြန်မာဘာသာစကား
  • Bahasa Indonesia
  • 中文 (繁體)
  • Español
  • Português
  • ภาษาไทย
TOP/ Budaya Jepang/ Budaya dan Acara Musiman/ Sesaat Lagi Menuju Musim Hujan di Jepang. Pelajari Budaya dan Persiapan Perang Melawan Hujan!

Situs web kami menggunakan Cookies dengan tujuan meningkatkan aksesibilitas dan kualitas kami. Silakan klik "Setuju" jika Anda menyetujui penggunaan Cookie kami. Untuk melihat detail lebih lanjut tentang bagaimana perusahaan kami menggunakan Cookies, silakan lihat di sini.

Kebijakan Cookie