Keunikan Sekolah di Jepang dan Sistem Pendidikannya

WeXpats
2020/06/30

Ada banyak hal menarik yang bisa diperhatikan dari Jepang. Negara yang dikenal dengan sebutan negeri sakura ini ternyata tidak hanya unik dari segi kebudayaannya saja. Sebagai negara yang sangat memperhatikan pendidikan, keunikan sekolah di Jepang juga mencuri perhatian dunia. Beberapa negara lain bahkan mulai mengadaptasinya.

Keunikan sekolah di Jepang menjadi salah satu faktor negara tersebut berhasil mencetak generasi yang disiplin, sopan, dan memiliki etos kerja keras. Sistem pendidikan yang khas serta kebiasaan-kebiasaan positif sudah ditanamkan sejak level dasar. Maka tak heran ketika anak-anak tumbuh dewasa nilai-nilai tersebut sudah tertanam kuat.

Jepang Sebagai Tempat Sekolah

Jepang merupakan tempat yang tepat untuk melanjutkan studi, dimulai dari jenjang SMA hingga perguruan tinggi (universitas). Salah satu faktor pendukungnya tentu saja karena kemajuan teknologi informasi dan komunikasi di sana. Siapa pun yang belajar di Jepang akan sangat terbantu dari segi infrastruktur, sumber ilmu, serta referensi penelitian.

Namun yang menarik adalah kemajuan itu semua tidak melunturkan sikap down to earth pelajar-pelajar di Jepang. Meskipun hidup di negara maju, mereka tetap berpegang pada tradisi dan nilai leluhur. Dari sini dapat dilihat bahwa Jepang tetap menitikberatkan pada etika dan moral seseorang. Kedua hal tersebut sama pentingnya dengan ilmu pengetahuan dan nilai akademis di bangku sekolah.

Melihat dua hal keunikan sekolah di Jepang tersebut, maka wajar saja kalau banyak pelajar asing ingin melanjutkan sekolahnya di sana. Dengan begitu, semakin hari semakin banyak program beasiswa, pertukaran pelajar, serta kesempatan lainnya agar pelajar asing bisa belajar di Jepang. Orang-orang yang memilih Jepang sebagai tempat sekolahnya menganggap kalau kemajuan teknologi, uniknya kebudayaan, serta kuatnya nilai-nilai tradisi lokal menjadi kombinasi yang sempurna untuk menghasilkan lulusan yang profesional serta rendah hati.

Aturan Sekolah Untuk Murid-Muridnya

Kualitas murid-murid di Jepang tentu saja dipengaruhi juga oleh berbagai aturan yang diterapkan oleh sekolah. Hampir seluruh sekolah memiliki tata tertib yang sama. Meski kian hari pendidikan terus berkembang dan beradaptasi dengan perubahan zaman, aturan-aturan di bawah ini masih bisa ditemukan sampai sekarang, yaitu:

1. Wajib Pakai Seragam

Seragam merupakan pakaian yang wajib bagi seluruh murid di Jepang. Meski setiap sekolah memiliki desain masing-masing, semua muridnya akan menggunakan seragam sesuai aturan sekolahnya. Seragam bukan hanya untuk menertibkan anak-anak, tetapi ini pun menjadi kebanggaan bagi mereka yang mengenakannya. Seragam adalah identitas kesetaraan tanpa membeda-bedakan siapa yang bersekolah di sana.

2. Jam Makan Siang

Waktu makan siang adalah saatnya seluruh murid berkumpul. Momen ini pun dimanfaatkan oleh para guru untuk mendekatkan diri dengan murid-murid mereka di luar jam pelajaran. Makan siang disediakan dari pihak sekolah dan dapat dinikmati, baik oleh murid maupun guru. Walaupun begitu, ada juga yang membawa bekal sendiri. Sudah menjadi pemandangan yang biasa ketika melihat guru bergabung dengan murid dan makan siang bersama dalam satu ruangan.

3. Disiplin Kehadiran

Bisa dikatakan bahwa jumlah murid yang suka bolos di Jepang sangat sedikit. Angka kehadiran siswa di setiap sekolah hampir 100%. Artinya, anak-anak di Jepang sangat disiplin dengan waktu sekolahnya. Kehadiran para siswa sangat diperhatikan oleh guru kelasnya.

4. Bersih-Bersih Sekolah

Ini yang menarik dari sekolah-sekolah di Jepang bahwa mereka tidak memiliki office boy atau tukang bersih-bersih sekolah. Sistem pendidikan di sana melatih seluruh siswa untuk mandiri sehingga mereka semua dilibatkan dalam kegiatan membersihkan sekolah, misalnya membuat jadwal membersihkan kelas. Aturan ini sangat bagus karena mendidik anak-anak untuk bertanggung jawab, kompak, dan sadar akan kebersihan.

5. Ujian

Di beberapa negara anak-anak sekolah harus melewati ujian untuk bisa naik ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Belum lagi ketika akan masuk ke perguruan tinggi harus melewati tes yang berbeda. Ini tidak akan dialami oleh anak-anak di Jepang sebab ujian hanya sekali saat lulus SMA dan akan masuk ke perguruan tinggi. Namun satu kali ujian inilah yang akan menentukan nasib masa depan mereka.

Sistem Kurikulum

Keunikan sekolah di Jepang terletak juga pada sistem kurikulumnya. Sistem pendidikan yang sangat disiplin membuat anak-anak di sana wajib menempuh pendidikan selama sembilan tahun, yakni sama dengan tingkat pendidikan Sekolah Dasar (SD) lalu lanjut ke Sekolah Menengah Pertama (SMP). Jika dirinci secara strukturnya, sistem pendidikan di Jepang yaitu 6-3-3-4, berikut adalah penjelasannya:

1. Periode Tahun Ajaran Baru

Awal tahun ajaran baru merupakan waktu yang indah bagi seluruh pelajar di Jepang. Sebab hari pertama sekolah mereka dibarengi dengan bermekarannya bunga-bunga sakura, yaitu di bulan April. Momen ini juga menjadi awal tahun ajaran baru bagi perguruan tinggi.

Jaman dulu setiap sekolah bebas menentukan tahun ajaran barunya. Barulah pada tahun 1886, kementerian pendidikan di Jepang menetapkan kalau bulan April adalah tahun ajaran baru. Hal tersebut disesuaikan dengan periode fiskal pemerintah Jepang. Pada bulan Maret hingga April pemerintah Jepang melakukan periode tutup buku sehingga jika tahun ajaran dimulai di bulan April maka alokasi budget pemerintah bisa lebih efisien di awal periode baru.

2. Pendidikan TK (Youchien)

Keunikan sekolah di Jepang mulai terlihat sejak pendidikan dini. Sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) di Jepang disebut dengan “youchien”. Anak-anak yang berusia 3-5 tahun boleh masuk youchien. Di sini mereka belum dituntut kemampuan akademis, namun pendidikan yang diberikan adalah pelatihan dasar kehidupan sehari-hari. Di bawah naungan pemerintah, kurikulum youchien dibuat berdasarkan musyawarah dengan fokus untuk tumbuh kembang anak-anak.

3. Sekolah Dasar (Shogakko)

Pendidikan selanjutnya dari youchien adalah shogakko atau Sekolah Dasar (SD). Tahun-tahun pertama di shogakko, yakni kelas 1 dan 2, masih ditekankan pendidikan moral yang diselipkan oleh para guru dalam materi pelajaran. Di tahap ini anak-anak lebih banyak mempelajari seni, olah raga, bahasa Jepang, dan pengenalan lingkungan hidup. Barulah seiring dengan semakin tingginya kelas mereka akan mengenal berhitung, sains, dan ilmu-ilmu lainnya.

4. Sekolah Menengah Pertama (Chugakko)

Keunikan sekolah di Jepang juga terlihat dalam sistem pendidikan di level chugakko atau Sekolah Menengah Pertama (SMP). Para guru yang mengajar di chugakko tidak bisa sembarangan. Mereka harus memegang gelar sarjana pendidikan serta sertifikat kelas dua. Sertifikat ini hanya berlaku satu tahun jadi setiap tahunnya guru-guru chugakko ujian sertifikasi. Inilah salah satu sikap Jepang dalam memastikan kualitas generasinya.

5. Sekolah Menengah Atas (Koutougakkou)

Pendidikan Sekolah Menengah Atas (koutougakkou) tidak diwajibkan oleh pemerintah Jepang sehingga biayanya ditanggung sendiri oleh siswa. Ada tiga macam koutougakkau yang bisa dipilih, yaitu sekolah negeri di bawah naungan pemerintah pusat atau provinsi, serta swasta.

Anak-anak yang sekolah di tingkat ini bisa memilih jenis waktu belajarnya juga. Bagi mereka yang menjalani full time, maka selama tiga tahun penuh belajar di koutougakkau. Sedangkan yang memilih jalur part time waktunya lebih fleksibel tapi akan lebih dari tiga tahun masa sekolahnya.

Tentang Sekolah Lanjutan

Tak berhenti sampai di koutougakkau, anak-anak di Jepang pun banyak yang melanjutkan ke pendidikan selanjutnya, yaitu perguruan tinggi (universitas). Di sini mereka akan menekuni bidang yang diminatinya melalui pendidikan diploma, sekolah kejuruan, atau universitas. Berikut adalah sekolah lanjutan yang bisa dipilih:

1. Diploma (Tanki Daigaku)

Pendidikan diploma hanya sebentar, yakni 2 tahun. Secara pembelajaran, pendidikan diploma mirip dengan universitas. Anak-anak yang memilih jalur diploma akan mendalami ilmu pengetahuan tertentu, bukan pelatihan praktik. Sesuai dengan artinya yaitu Tanki “singkat” dan Daigaku “universitas”.

2. Sekolah Kejuruan (Senmon Gakko)

Pendidikan ini dikenal juga dengan Professional Training College, yakni tempat pendidikan untuk melatih keterampilan tertentu. Oleh sebab itu, lulusannya adalah orang-orang yang siap kerja sesuai bidang yang dipelajarinya. Pelajar asing lulusan SMA atau sederajat bisa juga masuk ke senmon gakko. Tak sedikit mereka yang akhirnya kembali ke negara asal dan membuka usaha sesuai keterampilan yang dipelajari.

3. Universitas (Daigaku)

Inilah tempat pendidikan yang banyak diminati oleh para pelajar asing. Universitas atau “daigaku” memiliki periode pembelajaran yang sama dengan negara-negara lain, yaitu S1 selama 4 tahun, S2 selama 2 tahun, dan untuk program doktoral 3 tahun. Beberapa universitas di Jepang masuk ke dalam peringkat atas dunia dengan berbagai bidang keilmuan. Mereka yang belajar di sini akan terasah secara teori dan praktiknya.

Mengetahui keunikan sekolah di Jepang di atas semakin jelas bahwa negara tersebut benar-benar memperhatikan pendidikan sejak dini. Tak hanya dari sisi akademis, kepribadian dan moral pun ditekankan dari bangku TK. Jadi jangan heran kalau melihat orang Jepang begitu disiplin, profesional, dan taat kepada atasan begitu masuk ke dunia kerja.

Baca juga: Kyushoku: Program Makan Siang Bersama Sekolah di Jepang

Penulis

WeXpats
Di sini kami menyediakan artikel yang mencakup berbagai informasi yang berguna tentang kehidupan, pekerjaan, dan studi di Jepang hingga pesona dan kualitas Jepang yang menarik.

Sosial Media ソーシャルメディア

Kami berbagi berita terbaru tentang Jepang dalam 9bahasa.

  • English
  • 한국어
  • Tiếng Việt
  • မြန်မာဘာသာစကား
  • Bahasa Indonesia
  • 中文 (繁體)
  • Español
  • Português
  • ภาษาไทย
TOP/ Budaya Jepang/ Kehidupan orang Jepang/ Keunikan Sekolah di Jepang dan Sistem Pendidikannya

Situs web kami menggunakan Cookies dengan tujuan meningkatkan aksesibilitas dan kualitas kami. Silakan klik "Setuju" jika Anda menyetujui penggunaan Cookie kami. Untuk melihat detail lebih lanjut tentang bagaimana perusahaan kami menggunakan Cookies, silakan lihat di sini.

Kebijakan Cookie