Intip Cara Belajar Orang Jepang yang Bikin Generasinya Sukses Turun Temurun

WeXpats
2020/09/14

Banyak orang sudah mengakui kalau kualitas pendidikan di Jepang sangat bagus. Kalau tidak begitu, mana mungkin Jepang menjadi salah satu negara favorit untuk melanjutkan studi, terutama tingkat perguruan tinggi. Pendidikan mereka berkarakter sehingga sejumlah negara kini mulai meniru cara belajar orang Jepang, mulai dari pendidikan usia dini hingga level universitas.

Layaknya di beberapa negara, pendidikan formal di Jepang dimulai dari tingkat sekolah dasar (shougakkou), tingkat menengah pertama (chuugakkou), tingkat menengah atas (koutougakkou), dan perguruan tinggi. Adapun perguruan tinggi ini dibagi menjadi dua, yaitu universitas (daigaku) dan akademi (tanki daigaku). Sedangkan untuk pendidikan prasekolah tidak bersifat wajib, namun sebagian besar anak-anak di sana mengikutinya. Seperti apa sih pendidikan di Jepang? Simak ulasannya berikut ini!

Daftar Isi

Pendidikan Itu Nomor Satu di Jepang

Peran Pendidikan Anak Usia Dini

Rahasia Kesuksesan Anak-Anak Muda

Peran Guru Bagi Murid di Sekolah

Pendidikan Itu Nomor Satu di Jepang

Tak ada yang lebih penting dari pendidikan bagi orang Jepang. Maka tak heran kalau orang-orang Jepang begitu cerdas, pekerja keras, dan pantang menyerah dalam hal apapun. Pendidikan ini tidak terbatas pada pendidikan akademik saja. Justru orang Jepang mengutamakan pendidikan karakter dulu supaya anak-anak mereka menjadi sosok yang bermoral.

Sopan santun dan tanggung jawab adalah hal utama yang diajarkan sejak dini. Harapannya saat dewasa nanti anak-anak Jepang bisa mandiri dan tidak merepotkan orang lain. Ini terbukti dari ketangguhan jiwa orang-orang Jepang pasca menghadapi bom Hiroshima – Nagasaki, bencana alam, dan berbagai kejadian lainnya. Perlahan tapi pasti, mereka bisa bangkit dan mengembalikan kehidupan masyarakatnya menjadi normal kembali.

Keseriusan pemerintah Jepang dalam memperhatikan pendidikan ditunjukkan dengan memberikan subsidi ke sekolah-sekolah negeri. Dengan begitu para orang tua tidak dipusingkan urusan biaya sekolah anak-anaknya. Selain itu, seluruh sekolah di Jepang kualitasnya setara jadi cukup sekolah dekat dengan rumah tanpa khawatir mutunya lebih rendah dari sekolah di kota.

Peran Pendidikan Anak Usia Dini

Kalau ingin mencontek cara belajar orang Jepang, lebih baik sekalian dari pendidikan usia dininya. Karena tahap ini adalah cikal bakal pembentukan kepribadian seseorang. Di Jepang ada dua macam pendidikan anak usia dini, yaitu child care (hoikuen) dan taman kanak-kanak (youchien). Rentang usia yang masuk ke dalam kategori pendidikan anak usia dini adalah 3-6 tahun. Di sini mereka tidak langsung dikenalkan calistung, namun inilah yang menjadi pembelajarannya:

1. Mendidik Kemandirian

Pernah melihat anak-anak Jepang yang begitu tertib dan mandiri? Ini dikarenakan sejak kecil mereka ditanamkan sikap tanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Mereka tidak dituntut untuk berkompetisi dalam hal akademik di usia muda. Murid-murid hoikuen dan youchien diajak membersihkan sekolah bersama, melakukan aktivitas kesenian, serta beberapa kegiatan yang berhubungan dengan alam. Dari sini jiwa kemandirian dan tanggung jawab dengan sekitar perlahan akan tumbuh.

2. Menjaga Tradisi

Ini salah satu cara belajar orang Jepang yang patut ditiru karena mereka selalu memasukkan nilai-nilai tradisi dalam pembelajarannya. Kebiasaan-kebiasaan baik diselipkan dalam berbagai kegiatan, misalnya saat makan siang, bernyanyi, menari, hingga membentuk kelompok kecil. Sebagai contoh, di waktu makan siang anak-anak wajib duduk rapi dan melakukan tata krama makan orang Jepang di meja makan.

3. Menanamkan Nilai Moral

Selain tradisi leluhur, para guru tak lupa menanamkan nilai-nilai moral juga. Tak hanya kemandirian dan tanggung jawab, anak-anak Jepang pun diajarkan untuk mengapresiasi orang lain dengan mengucapkan terima kasih saat menerima bantuan, meminta maaf ketika melakukan kesalahan, dan membangun team work. Cara belajar orang Jepang seperti ini secara tidak langsung mendidik anak harus berperilaku seperti apa dalam kehidupan sehari-hari.

4. Mengembangkan Minat dan Bakat

Ketika masih kecil anak-anak tidak dituntut untuk bisa menulis, membaca, dan berhitung. Sebaliknya, mereka bebas mengekspresikan dirinya dalam berbagai hal. Jadi jangan heran kalau tembok-tembok taman kanak-kanak penuh hasil karya yang beraneka ragam. Untuk mengembangkan kreativitas, para guru biasanya mengadakan kunjungan ke taman, museum, atau melakukan esoku, yaitu berjalan jauh melintasi perbukitan atau bagian alam lainnya.

Rahasia Kesuksesan Anak-Anak Muda

Semakin bertumbuh besar, maka tanggung jawab anak-anak di Jepang pun semakin bertambah. Barulah di tingkat sekolah dasar mereka mulai ditekankan kemampuan akademis. Meskipun begitu, pendidikan karakter tetap diutamakan. Di level yang lebih tinggi, ada cara belajar orang Jepang lainnya yang mendukung kecerdasan mereka begitu dewasa, yaitu:

1. Gemar Membaca

Rahasia utama orang pintar adalah suka membaca. Ini terbukti di manapun, termasuk pada orang-orang Jepang. Di sejumlah tempat umum mereka tidak begitu suka main ponsel atau mengobrol sambil tertawa terbahak-bahak. Sebaliknya, para remaja hingga orang dewasa terdiam dan asyik sendiri dengan buku yang dipegangnya. Tak peduli meskipun mereka harus berdiri di dalam kereta, mereka akan tetap membaca.

2. Les di Luar Jam Kelas

Kegiatan belajar di sekolah selesai pada pukul 4 sore. Sebelum pulang, mereka membersihkan kelas dan merapikan barang-barang pribadi ke dalam loker. Beberapa ada yang melanjutkan dengan kegiatan ekstrakurikuler, sedangkan ada juga yang pergi ke tempat les (juku). Kebanyakan anak-anak tingkat akhir sekolah menengah atas yang mengambil les tambahan karena akan menghadapi tes masuk perguruan tinggi. Di Jepang tidak ada istilah ujian praktek, ujian tulis, atau ujian nasional. Semua anak lulus, sedangkan yang mau melanjutkan ke universitas harus mengikuti tes-tes tertentu.

3. Belajar Tidak Selalu di Dalam Kelas

Variasi cara belajar orang Jepang membuat anak-anak tidak bosan di kelas. Tak jarang para guru mengajak murid-muridnya untuk belajar di luar kelas. Ini tidak hanya berlaku bagi murid taman kanak-kanak, tetapi juga hingga tingkat koutougakkou. Mereka akan diminta untuk meneliti sesuatu, kemudian menyiapkan hasilnya dan dipresentasikan di depan kelas. Cara seperti ini memberikan pengalaman langsung kepada para murid untuk hal-hal baru yang dipelajarinya.

4. Disiplin dalam Kehadiran

Sikap disiplin yang paling terlihat adalah dari kehadiran. Absensi merupakan sesuatu yang ketat pada sekolah-sekolah di Jepang. Anak-anak tidak boleh datang terlambat, apalagi bolos. Menariknya, anak-anak Jepang rajin masuk sekolah bukan karena keterpaksaan. Mereka merasa sekolah adalah sebuah tanggung jawab. Selain itu, mereka pun takut ketinggalan pelajaran. Di akhir semester, bagi mereka yang tidak pernah terlambat dan izin tidak masuk satu hari pun akan mendapat apresiasi dari sekolah.

5. Pembentukan Karakter Lebih Penting Daripada Ujian

Tak seperti di negara lain, ujian di Jepang bukan hal utama di usia awal sekolah. Sebab seseorang tidak dinilai dari kepintaran otaknya saja, tetapi juga dari budi perilaku dan keterampilan lainnya. Semua murid di Jepang akan naik kelas dan lulus. Begitu dewasa, yang membedakan satu dengan lainnya adalah bagaimana mereka bersikap di masyarakat. Oleh sebab itu, pendidikan karakter sangat ditekankan daripada sekadar seorang murid harus mendapat nilai yang bagus.

Peran Guru Bagi Murid di Sekolah

Keberhasilan cara belajar orang Jepang dalam mencetak generasi-generasi yang berkualitas tak lepas dari peran seorang guru. Di Jepang profesi guru sangat dihormati dan disegani karena untuk mengajar di sebuah sekolah harus minimal pendidikan sarjana, baik sekolah dasar, menengah pertama, maupun menengah atas. Oleh sebab itu, kualitas didikannya pun tidak usah dipertanyakan lagi.

Guru dituntut untuk selalu update terhadap berbagai perkembangan dan isu-isu. Sebab mereka adalah contoh langsung para murid di sekolah. Para guru juga harus aktif memikirkan desain pembelajaran sehingga bisa mendorong kreativitas anak-anak. Bukan mengikuti metode-metode yang sudah kuno atau pengajaran satu arah saja.

Selain itu, guru juga harus peka terhadap murid-muridnya. Perkembangan sekecil apapun harus diperhatikan karena akan berhubungan dengan masa depan si anak tersebut. Jadi bisa dibilang kalau peran guru di sekolah sangat besar dan tugasnya pun banyak. Tak hanya mengajar, guru adalah panutan, peneliti, serta pembimbing anak-anak di sekolah.

Cara belajar orang Jepang merupakan referensi yang bagus bagi setiap orang tua, para pengajar, dan orang-orang profesional yang bekerja di bidang pendidikan. Cara-cara unik ini patut dicontoh dan diterapkan karena mampu membentuk pondasi yang kuat pada diri seorang anak sejak kecil. Untuk menambahkan kesempurnaan kacamata pendidikan ini, pendidikan dalam keluarga pun tidak dapat dikesampingkan sebagai lingkungan terdekat dari anak-anak.

Baca juga: Daftar Beasiswa Jepang S1 Bagi Siswa Lulusan SMA. Mari Mulai Kehidupan Baru!

Penulis

WeXpats
Di sini kami menyediakan artikel yang mencakup berbagai informasi yang berguna tentang kehidupan, pekerjaan, dan studi di Jepang hingga pesona dan kualitas Jepang yang menarik.

Sosial Media ソーシャルメディア

Kami berbagi berita terbaru tentang Jepang dalam 9bahasa.

  • English
  • 한국어
  • Tiếng Việt
  • မြန်မာဘာသာစကား
  • Bahasa Indonesia
  • 中文 (繁體)
  • Español
  • Português
  • ภาษาไทย
TOP/ Budaya Jepang/ Kehidupan orang Jepang/ Intip Cara Belajar Orang Jepang yang Bikin Generasinya Sukses Turun Temurun

Situs web kami menggunakan Cookies dengan tujuan meningkatkan aksesibilitas dan kualitas kami. Silakan klik "Setuju" jika Anda menyetujui penggunaan Cookie kami. Untuk melihat detail lebih lanjut tentang bagaimana perusahaan kami menggunakan Cookies, silakan lihat di sini.

Kebijakan Cookie