Hal-hal yang berbau mistis selalu memiliki porsi tersendiri di setiap masyarakat, termasuk bagi orang Jepang. Cerita horror Jepang bukan sekedar obrolan, gossip, atau karangan seseorang. Ada beberapa cerita yang menjadi kepercayaan, bahkan bisa mempengaruhi takdir seseorang. Uniknya, hal tersebut masih berlangsung sampai saat ini.
Memang, percaya tidak percaya kalau mendengar cerita horror Jepang. Apakah benar-benar terjadi atau urban legend semata yang dilebih-lebihkan. Walaupun begitu, baik fakta ataupun bukan, orang Jepang sangat menghormati nilai-nilai yang terkandung dalam cerita tersebut. oleh sebab itu, mereka menghargai para leluhur dan tidak sembarangan dalam melakukan sesuatu.
Daftar Isi
- Kisah Misteri dari Cerita Rakyat Jepang
- Mitos Horor di Masyarakat
- Sikap Orang Jepang Terhadap Takhayul
- Takhayul yang Masih Populer
Kisah Misteri dari Cerita Rakyat Jepang
Cerita horror Jepang yang paling terkenal berasal dari legenda rakyatnya di zaman dulu. Apalagi saat itu kepercayaan akan takhayul sangat kuat. Walau sudah terjadi bertahun-tahun lamanya, beberapa fenomena menyeramkan masih diceritakan sampai sekarang. Meski beberapa ada yang dikurangi, ditambah, atau diubah, ceritanya tetap menakutkan. Inilah cerita-cerita yang masih populer:
1. Kuchisake-onna
Kuchisake-onna merupakan salah satu hantu yang terkenal di tengah masyarakat Jepang. Ia adalah hantu perempuan yang bermulut sobek. Ada banyak versi asal mula hantu penasaran ini. Namun, semuanya percaya kalau hantu ini menjelma menjadi sosok perempuan yang selalu memakai masker untuk menutup mulutnya yang sobek. Jika berpapasan dengan orang, ia akan bertanya apakah cantik atau tidak. Saat itu juga ia akan membuka masker dan menunjukkan mulutnya yang sobek.
2. Hanako
Cerita horror Jepang Hanako adalah yang paling menakutkan bagi anak-anak Jepang. Sosok ini akan muncul di toilet sekolah, khususnya toilet perempuan. Ia akan muncul apabila seseorang mengetuk bilik toilet tiga kali sambil bertanya, “apakah ada Hanako di dalam?”. Jika mendengar jawaban, “ya”, maka muncullah wujud anak perempuan dengan rok merah dan rambut acak-acakan. Lalu ia akan menarik korbannya ke dalam.
3. Oiku San
Dulunya Oiku San adalah seorang pembantu rumah tangga dari orang kaya. Suatu hari tak sengaja ia memecahkan satu dari sepuluh piring kesayangan majikannya. Mengetahui hal tersebut, Sang Majikan marah dan mengurung Oiku San. Tapi saat ia melihat celah untuk kabur, Oiku San melarikan diri dan terjun ke sumur di belakang rumah. Sejak itu, setiap malam terdengar suara seorang wanita berhitung, “satu, dua, …, kurang satu”.
4. Rokurokubi
Makhluk ini mulai muncul pada zaman Edo dan ceritanya masih populer sampai sekarang. Ia adalah siluman wanita berleher panjang, namun di siang hari menjalani kehidupan seperti manusia normal. Ia baru akan berubah di malam hari dan mendatangi orang-orang yang sedang tidur atau berperilaku buruk, seperti pemabuk atau penipu. Sampai sekarang masih ada beberapa pria khawatir menikahi wanita yang ternyata rokurokubi.
5. Nopperabo
Nopperabo termasuk cerita horror Jepang yang populer, bahkan sering ditemukan dalam anime. Makhluk halus ini tidak memiliki mata, hidung, mulut, serta telinga. Walaupun begitu, ia dipercaya tidak akan membunuh manusia, tetapi hanya ingin menakut-nakuti saja. Oleh sebab itu, sosoknya digambarkan cukup lucu bagi orang-orang yang memiliki selera humor tertentu.
Artikel Pilihan
Mitos Horor di Masyarakat
Selain cerita horror, ada juga mitos yang beredar di masyarakat. Mitos merupakan sebuah kisah zaman dulu yang kebenarannya lebih dipercaya dibandingkan cerita horror biasa. Ada yang berhubungan dengan asal mula suatu tempat, kejadian alam, hingga sosok hantu. Berikut adalah beberapa mitos di masyarakat Jepang yang berkaitan dengan roh gentayangan:
1. Aka Manto
Kisahnya berkembang sekitar tahun 1930-an. Ia akan muncul di toilet dan bertanya pada orang yang didalamnya apakah butuh kertas tisu merah atau biru. Kalau dijawab merah, maka ia akan menggorok korbannya. Namun jika dijawab biru, maka korbannya akan dicekik hingga mati. Versi lain mengisahkan kalau korban ditawari jubah merah atau biru. Apapun yang menjadi pertanyaannya, cukup menjawab, “tidak, aku tidak butuh” supaya hantu Aka Manto ini pergi.
2. Hyosube
Tubuhnya kecil seperti anak-anak, tapi sosok ini sangat kejam. Siapapun yang menatap matanya atau mendengar tawanya akan terkena demam mendadak lalu mati dalam satu jam kemudian. Meski tampak lucu, Hyosube senang membuat onar. Kalau di Indonesia sosok Hyosube mirip gabungan antara tuyul dan genderuwo.
3. Jorogumo
Jorogumo adalah siluman wanita cantik bertubuh setengah laba-laba. Bagi seorang pria harus berhati-hati kalau menemuinya. Karena ia akan menggoda sampai korbannya dibungkus oleh jaring-jaring untuk dimakan. Beberapa orang percaya kalau Jorogumo suka berkeliaran sambil menggendong bayi yang sebenarnya adalah kantung laba-laba.
4. Kamaitachi
Orang Jepang, khususnya yang berlokasi di Koshinetsu (Jepang tengah), percaya akan keberadaan makhluk lucu ini. Tapi jangan terkecoh dengan penampilannya, karena ketiga sosok ini sangat jahat. Sosok pertama akan melumpuhkan dan membuat bingung calon korban, yang kedua akan memotong-motongnya, kemudian yang terakhir bertugas menjilati darah si korban.
5. Kekkai
Masyarakat prefektur Saitama dan Kanagawa percaya bahwa Kekkai adalah sosok yang akan menyerang wanita saat melahirkan. Kekkai atau Sankai berwujud seperti segumpal darah dan rambut yang akan merangkak dan menyerang si ibu. Kalau tidak segera dibunuh, maka ia akan meneror ketenangan para ibu di malam hari.
6. Teke-Teke
Legenda Teke-Teke sangat terkenal horrornya. Konon sosoknya adalah seorang gadis yang tersandung di rel kereta dan tertabrak. Tubuhnya terpotong menjadi dua dan menjadi roh gentayangan. Setiap malam ia akan berjalan sambil menyeret gergaji. Jika bertemu dengan manusia yang bisa ditangkap, maka ia akan memotongnya menjadi dua seperti tubuhnya.
Sikap Orang Jepang Terhadap Takhayul
Mengetahui beberapa cerita horror Jepang di atas, tampaknya orang-orang Jepang sangat percaya terhadap takhayul. Apalagi bagi mereka yang sangat memegang nilai leluhur meskipun hidup di zaman modern. Mereka tidak akan sembarangan dalam melakukan sesuatu, menganggap sakral semua ritual, serta menghormati tempat dan benda-benda tertentu.
Sikap percaya terhadap takhayul salah satunya tercermin pada perayaan festival obon. Acara ini bukan sekedar reuni keluarga semata. Tetapi, anggota keluarga yang masih hidup pun “mengundang” arwah-arwah leluhurnya untuk ikut berkumpul. Maka dari itu, mereka menyalakan api sebagai penunjuk arah agar arwah leluhur bisa pulang ke rumahnya.
Selain itu, reaksi mereka terhadap ramalan pun mencerminkan kepercayaan terhadap takhayul. Di beberapa kuil, khususnya saat perayaan tertentu, ada kertas-kertas ramalan yang berisi prediksi takdir seseorang. Cukup banyak peminatnya yang mengambil kertas ramalan ini. Meski respon orang-orang semakin santai di zaman modern ini, tetap saja menyimpan kertas ramalan dan membeli jimat baru tetap dilakukan.
Takhayul yang Masih Populer
Takhayul adalah hal lain terkait dengan unsur mistis yang masih beredar di masyarakat Jepang. Sedikit berbeda dengan cerita horror dan mitos, takhayul merupakan kepercayaan terhadap sesuatu yang dianggap sakti atau membawa pengaruh tertentu. Inilah beberapa takhayul yang jangan dilanggar kalau sedang berada di Jepang:
1. Menulis dengan Tinta Merah
Beberapa negara memaknai warna merah sebagai keberuntungan, keberanian, atau pengorbanan. Tapi ini tidak bagi orang Jepang, karena warna merah dianggap sebagai sesuatu yang berhubungan dengan peristiwa berdarah, kegagalan, dan kedukaan. Maka dari itu, jangan menulis nama orang Jepang dengan tinta merah.
2. Kepercayaan Angka 4
Orang Jepang percaya kalau sesuatu mengandung angka 4 berarti sial. Sebab angka 4 pelafalannya mirip seperti kata mati, yaitu “Shi-nu”. Selain angka 4, sebenarnya angka 9 pun dianggap sial. Pelafalannya mirip seperti penderitaan, yaitu “Kurushi”. Bentuk kepercayaan ini salah satunya ditunjukkan kalau memberikan hadiah uang di pesta pernikahan berjumlah ganjil. Jika genap, maka akan menyebabkan perceraian bagi pengantin baru tersebut.
3. Memotong Kuku Malam Hari
Orang Jepang tidak ada yang mau memotong kuku di malam hari karena mereka percaya akan menyebabkan kematian. Ternyata kepercayaan ini sudah ada sejak dulu, sebab orang-orang dulu memotong kuku menggunakan pisau. Tentu saja hal tersebut mengkhawatirkan, namun di zaman modern ini masih ada yang percaya meskipun sudah ada alat yang lebih canggih dan aman.
4. Menginjak Ujung Tikar Tatami
Saat berkunjung ke rumah orang Jepang, perhatikan lantai saat berjalan di atas tatami. Jangan menginjak ujung tatami karena dianggap tidak menghormati leluhur dan dapat menyebabkan nasib buruk menghampiri. Jadi, melangkahlah di bagian tengah tikar saat berjalan di atas lantai yang berbalut tatami.
5. Kucing Hitam
Takhayul terhadap kucing hitam sebenarnya tidak hanya terjadi di masyarakat Jepang. Namun orang Jepang sangat percaya kalau ada kucing hitam tiba-tiba melintas di jalan berarti sesuatu yang buruk akan terjadi. Uniknya, beberapa tempat usaha percaya jika memajang patung kucing akan mendatangkan keberuntungan. Tapi yang pasti patung kucing ini warnanya tidak hitam.
Cerita horror Jepang tidak hanya populer di masyarakat Jepang saja. Orang-orang di luar Jepang pun sudah banyak yang mengetahuinya. Maka jangan heran kalau ada beberapa film barat mengadaptasi cerita horror, mitos, atau takhayul-takhayul dari Jepang. Kalau ingin mengetahui kepercayaan orang Jepang lainnya, perhatikan kebiasaan dan sikap mereka dalam berperilaku sehari-hari. Sebab orang Jepang sangat memegang nilai-nilai leluhur.