Mendalami Kesusastraan Jepang Dalam Puisi Jepang

WeXpats
2020/10/14

Jepang sering kali dijuluki sebagai negeri sakura karena Jepang merupakan negara yang beriklim tropis sehingga ditumbuhi banyak pohon sakura. Selain banyaknya pohon sakura, Jepang juga memiliki beragam kesusastraan salah satunya adalah puisi. Puisi Jepang dikelompokkan ke dalam kesusastraan dalam bentuk tulisan yang awalnya puisi tergolong ke dalam sastra berbentuk tulisan.

Kesusastraan Jepang yang beragam dan menarik membuat banyak orang yang ingin mengetahui dan mendalami sastra yang ada di Jepang. Kesusastraan jepang berbentuk puisi memiliki daya tarik tersendiri bagi sekelompok orang untuk mengenal lebih dalam mengenai puisi di Jepang. Pada artikel ini akan dijelaskan secara detail mengenai puisi yang ada di Jepang.

 

Daftar Isi

  1. Sejarah Singkat Puisi di Jepang
  2. Haiku, Puisi Pendek Asal Jepang
  3. Waka, Puisi Jepang Kuno
  4. Jenis Puisi Lainnya

Sejarah Singkat Puisi di Jepang

Pada abad ke-8 Masehi negeri sakura Jepang baru mengenal sistem tulis menulis. Puisi merupakan bentuk tulisan pertama yang muncul di negara Jepang. Seperti yang sudah diketahui bahwa puisi pertama kali disampaikan dalam bentuk lisan, secara perlahan puisi disajikan dalam bentuk tulisan. 

Pada zaman dahulu masyarakat jepang menggunakan puisi sebagai sarana komunikasi sehingga banyak masyarakat jepang sekarang yang menuliskan puisi dalam surat-suratnya. Di Jepang, puisi memiliki variasi bentuk dan isi yang unik, bentuk puisi Jepang yang unik terdiri dari haiku, tanka, dan renga. Puisi di Jepang berisi tentang kehidupan sehari-hari, keadaan alam dan cinta.

Haiku, Puisi Pendek Asal Jepang 

Jenis puisi pendek yang bentuk sesungguhnya berasal dari Renga disebut Haiku. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI), Haiku adalah puisi Jepang yang isinya kebanyakan menggunakan ilusi serta perbandingan. Merupakan jenis puisi yang memiliki 17 suku kata yang dibagi kedalam 3 larik. Haiku dapat mendeskripsikan kehidupan masyarakat sehari-hari maupun keadaan alam sekitar.

Puisi Haiku pertama kali muncul di era Muromachi dan sering dijadikan ajang pertunjukan di istana kekaisaran Jepang. Di Jepang Haiku lebih dikenal dengan istilah Rengga. Haiku menjadi populer dikalangan masyarakat saat abad ke 9 sampai dengan abad ke 12. Masyarakat Jepang mulai menulis dan membuat berbagai Haiku sejak abad ke 16.

Di akhir era Muromachi, munculnya haiku sejak dibebaskannya sajak Hokku dari rantai haikai oleh seorang penyair Masaoka. Sastra Haiku mulai berkembang sejak zaman pra modern dan mulai menyebar ke seluruh penjuru dunia. Haiku banyak digemari di Indonesia sejak adanya kelompok pecinta haiku bahkan ada kelompok haiku Indonesia yang membukukan hasil penyair Indonesia(*).

Waka, Puisi Jepang Kuno

Waka merupakan salah satu jenis puisi Jepang yang tergolong dalam sastra Jepang klasik. Meskipun di Jepang nama varian waka adalah yamato-uta. Dalam bahasa Jepang puisi memiliki beberapa genre seperti choka dan sedoka. Waka memiliki lima baris frase  dari 5-7-5-7-7 atau biasa disebut dengan unit suku kata serta memiliki 31 suku kata.

Waka pertama kali ditulis pada abad ke-8 yang bertempat di Kojiki dan Man’yoshu. Puisi Jepang kuno waka yang paling tua ditulis dalam catatan sejarah Kojiki yang berjumlah 20 jilid Man’yoshu. Selain mencatat karya-karya bangsawan, Man’yoshu juga mencatat karya tentara serta petani. Topik utama yang sering ditulis oleh Man’yoshu adalah bertemakan cinta, kesedihan dan lainnya.

Waka memiliki istilah-istilah lain yang berhubungan dengan komposisi waka seperti makura-kotoba dan kakekotoba. Makura-kotoba artinya kata bantal yang digunakan sebagai julukan puitis umum dan tidak menggunakan arti literalnya, tetapi sebagai kata penghubung. Sedangkatn kakekotoba ialah kata gantung yang digunakan untuk menyampaikan dua makna dari kata yang homofoniknya yang posisinya terpisah(*).

Jenis Puisi Lainnya

Selain haiku dan waka, ternyata jepang juga memiliki jenis puisi lain. Hal ini membuktikan bahwa jepang memang benar-benar Negara yang memiliki beragam karya sastra yang menarik minat dan perhatian untuk mendalaminya. Selain karya sastranya yang menarik ternyata puisi jepang memiliki makna yang mendalam dalam kehidupan masyarakat, simak penjelasannya berikut ini. 

1.Haikai

Jenis puisi Sepang yang pertama adalah haikai. Haikai dapat diartikan sebagai sesuatu yang lucu atau jenaka. Semenjak diketahui adanya pembuatan puisi waka berjumlah 58 yang lucu dalam Kokinshu menyebabkan terkumpulnya puisi dengan corak jenaka. Di zaman Chusei apabila ada puisi yang terdapat dalam kanshi, waka, dan renga maka didalamnya terdapat ungkapan jenaka.

Puisi ini sangat digemari pada masanya dikarenakan haikai no renga hanya berisikan tentang kejenakaan. Puisi ini berdiri sendiri dan terlepas dari renga sehingga ditulis dengan nama haikai saja. Haiku sempat dikeluarkan dari kumpulan puisi shinsetsukubatshu karena dianggap berbeda dengan renga. Tapi kemudian diakui setelah terlihat adanya kelucuan yang tidak ada di renga.

Aturan penulisan haikai terbilang sangat unik. haikai ditulis dengan 17 suku kata pada bait pertama, dengan pola 5,7,5 kemudian dilanjutkan dengan 14 atau 7 suku kata. Kemudian dilanjutkan ke bait berikutnya dengan cara dan pola penulisan yang sama. Cara penulisan ini kemudian diulang-ulangi sampai menghasilkan puisi yang memiliki makna hidup.

2. Kyoka

Jenis puisi jepang selanjutnya yaitu kyoka. Kyoka berbeda dengan puisi waka yang berisi aturan tetap dalam penulisan dan isinya. Jenis puisi ini sedikit berbeda dengan mengekspresikan suatu hal secara bebas dan penggunaan bahasanya pun juga bebas. Ciri khas inilah yang menjadikan kyoka memiliki ciri puisi yang pengungkapannya sedikit tidak sopan.

Meskipun kyoka sangat sedikit dalam kumpulan man’yoshu ataupun kokinshu tapi puisi ini memiliki daya tarik yang tinggi bagi masyarakat Jepang. Zaman tenmei(1781-1789) muncul istilah tenmei kyoka atau masa kejayaan kyoka. Kyoka yang meniru puisi kuno juga mengekspresikan segala aspek dalam puisinya. Toikisshu, Shihosekira dan Shugakukanko adalah penyair yang mengembangkan kyoka.

3. Senryu

Jenis puisi yang selanjutnya adalah senryu. Senryu merupakan puisi Jepang yang bentuk puisinya pendek hampir sama dengan haiku dalam konstruksi 17 suku kata dalam 3 larik. Haiku dan senryu memiliki perbedaan yaitu, senryu yang isinya cenderung menonjolkan kelemahan manusia, sikap sinis dan mengandung humor. sedangkan haiku isinya menggambarkan keadaan alam.

4. Kayo

Jenis puisi Jepang yang paling jarang diketahui adalah kayo. Kayo ialah jenis puisi yang lebih mengarah ke nyanyian-nyanyian dengan menggunakan irama. Puisi kayo terbentuk karena dipengaruhi oleh dua aspek yaitu aspek kesusastraan dan aspek seni. Sedangkan puisi kayo terdiri dari beberapa bentuk diantaranya kojiki, nihon shoki, fudoki dan manyshu.

5. Kindai Shi

Jenis puisi jepang yang terakhir adalah kindai shi. Kindai shi merupakan puisi modern dari Eropa yang dipromosikan di Jepang pertama kali dalam buku Shintai Shi Sho. Shin Shi Sho merupakan buku yang didalamnya terdapat kumpulan beberapa puisi terjemahan. Buku Shin Shi Sho diterbitkan pada tanggal 15 bulan mei tahun 1882.

Jepang merupakan salah satu Negara yang kaya akan seni, budaya dan sastranya yang unik dan menarik. Hal ini membuat banyak orang yang tertarik dengan keunikannya sehingga menimbulkan rasa ingin tahunya. Semoga ulasan mengenai kesusastraan puisi Jepang dapat memberikan wawasan bagi pembaca tentang seluk beluk puisi yang ada di Jepang.

Baca juga: Yuk, Mengenal Lebih Dalam Seputar Bahasa Jepang Kegiatan Sehari-hari Bagi Pekerja Asing

Penulis

WeXpats
Di sini kami menyediakan artikel yang mencakup berbagai informasi yang berguna tentang kehidupan, pekerjaan, dan studi di Jepang hingga pesona dan kualitas Jepang yang menarik.

Sosial Media ソーシャルメディア

Kami berbagi berita terbaru tentang Jepang dalam 9bahasa.

  • English
  • 한국어
  • Tiếng Việt
  • မြန်မာဘာသာစကား
  • Bahasa Indonesia
  • 中文 (繁體)
  • Español
  • Português
  • ภาษาไทย
TOP/ Budaya Jepang/ Tradisi budaya Jepang/ Mendalami Kesusastraan Jepang Dalam Puisi Jepang

Situs web kami menggunakan Cookies dengan tujuan meningkatkan aksesibilitas dan kualitas kami. Silakan klik "Setuju" jika Anda menyetujui penggunaan Cookie kami. Untuk melihat detail lebih lanjut tentang bagaimana perusahaan kami menggunakan Cookies, silakan lihat di sini.

Kebijakan Cookie