Belajar Bahasa Jepang memang tidak mudah. Ada tantangan tersendiri, namun tetap menarik kalau dijalani dengan sabar dan hati senang. Salah satu tantangannya adalah memahami aksara Jepang. Ketika orang lain hanya mempelajari kosakata dan tata bahasa asing lainnya, seorang pembelajar Bahasa Jepang harus menghafal berbagai macam huruf di waktu bersamaan.
Dengan begitu, artinya pembelajar Bahasa Jepang itu hebat, bukan? Mereka mendalami aksara Jepang, kosakata, tata bahasa, belum lagi kebudayaan Jepang sekaligus. Buat yang sudah memulai belajar Bahasa Jepang, mungkin tidak asing dengan istilah huruf hiragana dan katakana. Tapi sebenarnya ada dua aksara lainnya, yaitu kanji dan romaji. Simak bahasannya di bawah ini!
Daftar Isi
- Sekilas Tentang Sejarah Tulisan di Jepang
- Asal Mula Kanji di Jepang
- Satu Lagi, Ada Romaji yang Jarang Diketahui
- Dasar Penulisan Huruf Jepang
Sekilas Tentang Sejarah Tulisan di Jepang
Setiap bahasa pasti memiliki sejarahnya masing-masing. Bagaimana asal mulanya hingga dijadikan alat komunikasi oleh masyarakatnya. Begitu pula dengan Bahasa Jepang, ada sejarahnya sampai tetap eksis digunakan hingga kini. Konon di awal abad ke-3 masehi ada dua orang datang ke Jepang mengajarkan huruf Tionghoa kepada kaisar, yaitu Achiki dan Wani.
Ada juga cerita yang mengisahkan kalau seseorang keturunan Tiongkok kerja di istana Jepang sebagai juru tulis. Saat itu Bahasa Jepang kuno dikenal dengan sebutan “yamato kotoba”. Versi lainnya menyebutkan kalau dulu tidak ada aksara Jepang seperti sekarang ini. Mereka menggunakan tulisan rumit yang akhirnya berkembang menjadi huruf kanji namun masih dilafalkan dengan cara bahasa Tiongkok.
Pada zaman Heian, huruf kanji dianggap penghalang untuk berkomunikasi karena sulit dimengerti. Oleh sebab itu, mulailah pemikiran untuk melahirkan huruf hiragana dan katakana. Kedua aksara Jepang tersebut bertujuan guna menyederhanakan huruf kanji. Walaupun sebenarnya tidak semua huruf hiragana dan katakana bentuk sederhana dari kanji. Ada juga yang memang masih bawaan asli kanji dalam penyebutannya.
Dulu juga dikenal dengan sistem kanbun, yakni cara penulisan Bahasa Jepang dengan tanda baca diakritik. Tanda ini membantu untuk mengubah susunan kata-kata, menambah partikel, dan infleksi sesuai aturan tata Bahasa Jepang. Tak lama berkembang sistem penulisan “man’yougana” yang dapat ditemui pada karya sastra Jepang klasik, misalnya puisi kuno.
Penasaran dengan huruf-huruf Jepang? Jika penasaran silakan baca juga Belajar 3 Macam Huruf Jepang Pada Bahasa Jepang.
Artikel Pilihan
Asal Mula Kanji di Jepang
Aksara Jepang kanji diadaptasi dari aksara Tiongkok. Sebelumnya Jepang berkembang tanpa bentuk tertulis, maka seluruh kejadian ditulis dalam aksara Tiongkok. Tapi dalam perkembangannya, perlahan tulisan Jepang menyerap bentuk-bentuk aksara Tiongkok sehingga dibuatlah aksara kanji Jepang sendiri.
Dari dulu hingga kini, huruf kanji digunakan untuk melambangkan ide atau konsep, misalnya kata sifat, benda, kerja, atau keterangan. Selain itu, huruf kanji pun digunakan untuk semua kata yang berasal dari Tiongkok. Berbeda dengan huruf kana (hiragana dan katakana) yang digunakan untuk kata-kata serapan asing atau mempermudah arti aksara kanji.
Melihat adanya pengaruh dari Tiongkok, maka sekarang ada dua jenis pengucapan huruf-huruf kanji, yaitu on’yomi (ucapan Tiongkok) dan kun’yomi (ucapan Jepang). Cara membaca on’yomi pengucapannya mengikuti bunyi bahasa Tiongkok, sedangkan kun’yomi kata aslinya berasal dari Bahasa Jepang atau memiliki arti serupa. Pengucapannya pun mengikuti cara pelafalan orang Jepang.
Tahun 1946 keluarlah “Touyou Kanji” atau daftar aksara kanji dari pemerintah Jepang. Ada 1.850 aksara kanji yang telah disederhanakan (shinjitai) dan yang belum disederhanakan (kyuujitai). Daftar tersebut direvisi dengan dikeluarkannya daftar baru, yaitu “Jouyou Kanji” yang berisi 1.945 karakter. Beberapa tahun kemudian dikeluarkan daftar lain, yaitu “Kyouiku Kanji” (kanji pendidikan) untuk dipelajari oleh murid-murid sekolah dasar dan “Jinmeiyou Kanji” (kanji nama orang). Jika ada diantara kalian yang penasaran dan ingin tahu lebih tentang kanji ini silakan baca Satu Langkah Lebih Mahir: Inilah Cara Mudah Belajar Kanji Jepang untuk Pemula.
Satu Lagi, Ada Romaji yang Jarang Diketahui
Huruf kanji, hiragana, dan katakana sudah familiar di kalangan pembelajar Bahasa Jepang. Namun aksara Jepang romaji mungkin hanya beberapa yang mengetahuinya. Aksara ini sebenarnya tidak ada bedanya dengan abjad latin yang digunakan di seluruh dunia. Sesuai dengan namanya “Romaji”, berarti aksara Romawi.
Hurufnya terdiri dari alfabet A sampai Z. Untuk cara menulisnya pun sama, tidak ada cara menggores khusus atau lainnya. Hanya saja penggunaannya yang perlu diperhatikan. Orang Jepang menggunakan romaji pada media yang tidak ada karakter Jepangnya, seperti saat mengirim chat atau email . Selain itu, di tempat-tempat umum pun ada yang menggunakan versi romaji untuk memudahkan orang asing.
Penulisan romaji berdasarkan cara baca atau pelafalan dari tulisan asli dengan aksara Jepang. Cara seperti ini dikenal juga dengan alih aksara. Ada tiga sistem alih aksara yang dikenal, yaitu Hepburn, Kunrei-shiki Romaji, dan Nihon-shiki Romaji. Alih Aksara Hepburn dapat ditemui di passport untuk nama orang, papan petunjuk, dan nama stasiun. Sedangkan Kunrei-shiki dan Nihon-shiki Romaji memiliki aturan tertentu, misalnya dalam penulisan vokal panjang, suku kata berakhiran n, dan sebagainya.
Dasar Penulisan Huruf Jepang
Jika dilihat sekilas, aksara Jepang memang agak rumit. Oleh sebab itu, harus tahu cara penulisannya supaya tidak salah dan dapat dibaca. Ilmu teknis dasar yang harus dikuasai adalah aturan guratan dari setiap huruf atau simbolnya. Kalau mengabaikan aturan tersebut, maka akan menimbulkan efek negatif bagi aksara kanji dan tulisan menjadi tidak rapi.
1. Huruf Hiragana
Huruf hiragana bentuknya lebih dinamis dibandingkan huruf katakana. Ujung-ujung huruf cenderung tumpul atau melengkung. Oleh sebab itu, seseorang harus luwes saat akan menuliskan aksara hiragana. Garis dari atas ke bawah dan kiri ke kanan tidak boleh kaku. Ini akan terlihat kalau menulisnya menggunakan kuas.
Selain itu, jika ada garis bengkok harus dibuat melintang searah putaran jarum jam. Lalu, kalau ada kombinasi garis vertikal dan horizontal, maka goresan yang dibuat terlebih dahulu adalah garis horizontal baru garis vertikal yang menembusnya.
Baca juga >> Mempelajari Huruf Hiragana, Langkah Awal Fasih Berbahasa Jepang
2. Huruf Katakana
Pada dasarnya cara menulis huruf katakana tidak begitu berbeda dengan huruf katakana. Hanya saja bentuk aksara katakana lebih kaku dan tegas. Ini pun akan terlihat saat menulis menggunakan kuas. Ujung huruf terkesan patah dan berhenti di sana.
Sedangkan untuk aturan menulis dari atas ke bawah, kiri ke kanan, serta pertemuan garis horizontal dan vertikal sama seperti penulisan aksara hiragana. Satu lagi, aturan yang sama dengan hiragana adalah penulisan Dakuon dan Yoon. Pada Dakuon, baik katakana maupun hiragana, tenten (“) dan maru (°) ditulis di sudut kanan atas, lalu pada Yoon huruf tambahan ditulis lebih kecil di samping huruf dasar.
Baca juga >> Huruf Katakana: Karakter Tulisan Dalam Bahasa Jepang
3. Huruf Kanji
Aturan menulis huruf kanji lebih rumit dibandingkan aksara hiragana dan katakana. Sebab salah urutan goresan kemungkinan akan menunjukkan makna yang berbeda atau tidak dapat dibaca sama sekali. Dasar penulisan hiragana dan katakana di atas masih berlaku di sini, namun ada beberapa tambahan.
Simbol yang memiliki tulisan rangkap luar dan dalam agar ditulis bagian luarnya dulu baru bagian dalamnya. Jika ada titik atau goresan kecil, maka ditulis terakhir. Begitupun dengan goresan penutup, tidak boleh dibuat di awal meski tampak mudah. Terakhir, meskipun ada kombinasi vertikal dan horizontal, garis vertikal di sisi kiri harus dibuat terlebih dahulu baru diikuti dengan garis horizontal yang ada di bagian kanan.
Kalian pecinta Jepang pastinya ingin tahu kanji yang keren dan memiliki arti yang indah. Berikut beberapa kanji keren yang memiliki arti yang sangat indah:
・魅(mi)
”魅” adalah kanji yang paling populer dari para pecinta Jepang. Kanji ini memiliki arti "Kekuatan misterius yang dapat merebut hati orang".
・覇(ha)
”覇” memiliki arti "menyatukan" dan "mengatur negara dengan kekuatan".
・麗(rei)
"麗” memiliki arti "Kecantikan yang murni dan bersinar".
・舞(bu)
"舞” memiliki arti asli yaitu "tarian tradisional yang indah dan lembut".
・轟(gou)
"轟” ini sering di pakai untuk nama orang. Kanji ini pun memiliki arti "suara menderu" atau "menggelegar".
・愛(ai)
"愛" memiliki arti "cinta".
・龍(ryu)
"龍”ini memiliki arti "naga". Kanji ini sering dipakai untuk nama laki-laki Jepang.
Menarik sekali ya membahas aksara Jepang? Memang terdengar rumit dan sulit untuk membuat tulisan yang rapi. Maka dari itu, harus sering berlatih menulis agar terbiasa dengan urutan goresan serta hafal huruf-hurufnya. Apalagi aksara kanji yang jumlahnya ribuan dengan berbagai makna dan konteks penggunaannya.
Baca juga: Langkah Mudah Belajar Huruf Kanji untuk Mempermudah Hidup di Jepang