Jepang menjadi salah satu negara destinasi yang banyak dijadikan tujuan untuk pendidikan, pekerjaan, bahkan wisata. Belum lagi budaya Jepang turut mendunia melalui J-POP, dorama, manga, film, dan lainnya. Hal ini menjadikan Bahasa Jepang banyak diminati sebagai bahasa asing yang harus dikuasai. Oleh karenanya, huruf kanji pun menjadi mutlak untuk dikuasai.
Ada 3 aksara lain yang digunakan di Jepang selain kanji, yakni: katakana, hiragana, dan romaji. Jika menilik ke belakang, orang Jepang menggunakan kanji untuk menggambarkan mengenai konsep atau gagasan ide. Dalam Bahasa Jepang sendiri, tulisan kanji bisa berupa kata benda, kata kerja, kata sifat, atau bahkan hanya kata keterangan saja.
Daftar Isi
- Sejarah Huruf Kanji Jepang
- Alasan Belajar Kanji
- Struktur Huruf Kanji
- Cara Belajar Huruf Kanji dalam Langkah Mudah
Sejarah Huruf Kanji Jepang
Huruf kanji sendiri merupakan hasil adopsi masyarakat Jepang dari Tiongkok pada masa dinasti Han. Awalnya, kanji datang dengan cara baca dan arti tersendiri. Proses adaptasi kanji untuk bisa digunakan oleh masyarakat Jepang melalui proses yang panjang dan tidak sebentar agar bisa sesuai dengan bahasa dan pengucapan orang Jepang.
Ketika kanji masuk sekitar tahun 500 M, Jepang pada masa itu masih belum mengenal aksara (※). Itulah yang menyebabkan masyarakat Jepang mau tidak mau menerima kanji sebagai bentuk tulisan yang bisa mereka gunakan. Sampai akhirnya mereka menemukan jenis aksara tulisan sendiri melalui katakana dan hiragana pada abad ke-9 (※).
Di Tiongkok, berkembang puluhan ribu aksara kanji yang harus dihafalkan. Akan tetapi, hanya 8000 kanji yang terdaftar di Jepang. Untungnya, Jepang tidak secara keseluruhan menggunakan metode penulisan kanji, sehingga dengan menghafalkan 2000 kanji, orang sudah bisa dengan nyaman membaca tulisan Jepang. Jika ada yang penasaran dengan sastra Jepang silakan baca Mengenal Lebih Jauh Tentang Sastra Jepang. Ada Apa Saja Sih?
Artikel Pilihan
Alasan Belajar Kanji
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, huruf kanji merupakan aksara pertama yang dikenal oleh orang Jepang. Jadi, meskipun huruf katakana dan hiragana mulai banyak digunakan sejak abad ke-9, tulisan dalam bentuk kanji masih bisa ditemukan sampai saat ini. Terlebih kedua huruf Jepang tersebut merupakan bentuk penyederhanaan dari kanji.
Belum lagi mempelajari Bahasa Jepang akan lebih mudah jika bersamaan dengan penguasaan kanji. Alasannya adalah karena pada kalimat berbahasa Jepang, kedudukan kanji adalah sebagai penentu makna dari kalimat dan huruf. Jadi berbeda aksara kanji yang digunakan, maka berbeda pula makna dari kalimat dan kata tersebut.
Bahkan jika masih belum bisa memahami apa arti sebenarnya, bisa juga meraba artinya hanya dengan melihat bentuk huruf kanji. Apalagi, Bahasa Jepang memiliki banyak sekali homonim, yakni kata berbeda yang memiliki persamaan pelafalan. Dengan menguasai kanji, maka akan bisa membedakan kata apa yang sebenarnya dimaksud, meskipun pengucapannya sama.
Baca juga >> Tidak Perlu Bingung! Kamu Bisa Belajar Bahasa Jepang Lengkap Secara Online
Struktur Huruf Kanji
Bentuk kanji dapat dibedakan menjadi 4 jenis, yakni piktograf, karakter tanda, kanji dengan kombinasi arti, serta kanji dengan kombinasi arti dan suara. Selain itu, sering juga kanji digabungkan antara jenis kanji yang mengkombinasikan arti dengan kanji yang mengkombinasikan arti dan suara. Jenis kanji gabungan inilah yang paling sering digunakan hingga saat ini di Jepang.
Dalam tulisan kanji, dikenal istilah radikal, yakni komponen penyusun dari huruf kanji. Ada 7 jenis radikal dalam penulisan kanji berdasarkan posisinya, yakni: radikal kanan, kiri, atas, bawah, kiri atas, kiri bawah, dan melingkupi.
Selain itu, satu bentuk karakter radikal tidak selalu memiliki posisi yang mutlak sama – missal, selalu di kanan. Ada beberapa radikal yang bisa diletakkan di sisi yang berbeda. Contohnya seperti radikal 貝 yang berarti ‘kerang’ juga digunakan pada kata penjualan (販) dan membeli (買).
Cara membaca aksara kanji di Jepang sendiri ada 2 jenis, yakni cara baca Tiongkok dan cara baca Jepang. Membaca dengan cara Tiongkok, berarti kanji dibaca sesuai dengan pelafalan aslinya di Tiongkok. Sementara itu, cara baca Jepang adalah cara baca yang dikembangkan sesuai dengan pelafalan Jepang.
Cara Belajar Huruf Kanji dalam Langkah Mudah
Sekilas, mempelajari kanji terkesan memiliki tingkat kesulitan yang tinggi. Alasannya karena ada ribuan karakter huruf yang harus dihafalkan, alih-alih hanya 26 huruf seperti alfabet atau 29 huruf seperti huruf hijaiyah. Akan tetapi, ada langkah mudah dalam mempelajari kanji yang bisa diikuti, yaitu:
1. Pahami tentang Radikal pada Kanji
Radikal merupakan komponen yang menyusun sebuah karakter kanji. Perlu diketahui, bahwa satu aksara kanji, bisa terdiri dari satu radikal. Misalnya saja, kanji 木 yang berarti ‘kayu’ juga merupakan sebuah radikal penyusun dari cabang (枝), pinus (杉), akar (根) dan hutan (林).
Yang paling penting untuk diperhatikan, biasanya aksara kanji yang memiliki komponen radikal yang sama biasanya memiliki kesamaan hubungan. Oleh karenanya, jika kata yang dituliskan dengan kanji terdeteksi memiliki kesamaan radikal, maka maknanya pun bisa ditebak.
2. Pelajari Arah Goresan dalam Penulisan Kanji
Untuk belajar sebuah aksara, khususnya aksara dengan bentuk yang tidak familiar seperti kanji bagi orang Indonesia, harus disertai dengan mempelajari arah goresannya. Hal ini dimaksudkan untuk semakin memudahkan dalam mengingat bentuk setiap karakter hurufnya.
3. Fokus pada Jouyou Kanji
Jouyou kanji adalah aksara Tiongkok yang seringkali dilafalkan. Artinya, tidak perlu mempelajari semua bentuk aksara kanji yang bisa ditemukan untuk bisa membaca sebuah tulisan dengan kanji di Jepang. Terlebih lagi, tidak semua puluhan ribu aksara kanji yang ada benar-benar digunakan.
Di Jepang, jouyou kanji merupakan yang biasa diajarkan kepada anak-anak. Setidaknya, saat anak-anak Jepang sudah lulus SD, maka mereka diharapkan telah menguasai jouyou kanji ini. Alasannya karena, jika sudah bisa menguasai jouyou kanji, maka bisa dijamin 80% Bahasa Jepang pun bisa dikuasai (※).
4. Pelajari Lebih Dulu Kata-Kata Penting Sehari-hari
Jika jouyou kanji masih terasa menyulitkan, maka coba kerucutkan lagi pada kata-kata penting yang biasa digunakan dalam keseharian. Dengan seringnya pengulangan dan pengucapan kata-kata tersebut, maka potensi untuk mengingatnya pun akan lebih besar.
Atau bisa juga, jika telah mengetahui Bahasa Jepang dari kata-kata tersebut, cari tahu mengenai bentuk kanjinya. Dengan begitu, pasti akan lebih mudah dalam mengingat bentuknya karena pengucapannya dan artinya telah diketahui.
5. Pahami Artinya
Hal terakhir yang paling penting ketika belajar kanji adalah memahami artinya. Kanji termasuk bentuk aksara yang menipu, karena strukturnya yang terdiri dari gabungan beberapa karakter. Belum lagi, meskipun memiliki karakter yang sama, perbedaan huruf juga akan membedakan cara baca serta artinya.
Oleh karenanya, saat belajar menulis kanji harus bersamaan dengan memahami arti dari setiap karakter kata yang dituliskan. Dengan begitu, akan lebih mudah dalam memaknai bahwa bentuk kanji seperti ini berarti A, dan bentuk kanji yang lain berarti B. Resiko kesalahpahaman arti setiap hurufnya pun akan semakin kecil.
Hidup di Jepang berarti mutlak harus bisa menguasai Bahasa Jepang, dan penguasaan bahasa ini agak mustahil dilakukan tanpa menguasai huruf kanji. Oleh karena itu, mempelajari kanji adalah sebuah keharusan bagi yang tinggal di Jepang. Apalagi, aksara kanji masih banyak digunakan di berbagai kesempatan.
Baca juga: Mengenal Lebih Jauh Tentang Sastra Jepang. Ada Apa Saja Sih?
