Setiap negara memiliki kebijakannya masing-masing dalam mengatur wilayahnya. Contohnya Indonesia, pemerintah membagi wilayah-wilayah menjadi beberapa provinsi. Berbeda dengan Jepang, negara ini mengenal istilah prefektur. Setiap prefektur Jepang memiliki sub-prefektur dan tingkatan di bawahnya ada kota serta desa.
Istilah prefektur memang tidak familiar bagi banyak orang. Umumnya orang-orang mengenal konsep negara bagian, distrik, atau provinsi. Oleh sebab itu, pada artikel ini akan dijelaskan secara singkat perbedaan distrik dan prefektur agar tidak keliru memahaminya. Setelah itu, barulah mengetahui ada berapa prefektur Jepang serta nama-namanya.
Daftar Isi
- Sistem Pembagian Wilayah di Jepang
- Apa Bedanya Prefektur dengan Distrik?
- Empat Tingkatan Prefektur Jepang
- Pembagian Prefektur Berdasarkan Wilayah Besar di Jepang
Sistem Pembagian Wilayah di Jepang
Umumnya, sebuah negara membagi wilayah-wilayahnya berdasarkan letak geografis. Namun negara Jepang memiliki sistem administratifnya sendiri yang mana negara ini membagi wilayah bukan hanya berdasarkan letak geografis saja, tetapi juga dilihat dari ekonomi, budaya, serta sejarah.
Masyarakat dunia mengetahui wilayah-wilayah Jepang berdasarkan pulau terbesarnya saja, yaitu Hokkaido, Honshu, Shikoku, dan Kyushu. Padahal sebenarnya pembagian prefektur Jepang bukan seperti itu. Penggolongannya memang ada 4, tetapi wilayah-wilayahnya adalah ibu kota, yakni Tokyo, disebut “To”. Kedua, Hokkaido disebut “Do” yang merujuk pada wilayah Jepang dengan beberapa provinsi. Ketiga, Osaka dan Kyoto disebut “Fu” yang artinya dua kota besar. Terakhir, 43 prefektur lainnya disebut “Ken”.
Keempat pembagian prefektur Jepang tersebut dinamakan “Todofuken” dalam bahasa Jepang. Untuk lebih detailnya, simak pada pembahasan di bagian selanjutnya. Kemudian, selain prefektur ada juga yang disebut sub-prefektur. Ada 2 sub-prefektur di Jepang, yaitu Shincho dan Gun (distrik). Di bawahnya lagi ada tingkatan kota dan desa.
Pembagian kota dan desa tersebut ada 7, yaitu Seirei-shitei-toshi (kota terpilih), Chukaku-shi (kota inti), Tokurei-shi (kota istimewa), Shi (kota), Tokubetsu-ku (distrik kota Tokyo), Cho atau Machi (kota kecil), serta Son atau Mura (desa). Namun ada juga bagian yang disebut Ku (distrik kota) sebagai tingkat kota terpilih.
Artikel Pilihan
Apa Bedanya Prefektur dengan Distrik?
Mungkin masih ada yang bingung dengan penjelasan tentang prefektur Jepang di atas. Supaya lebih jelas mari lanjutkan pembahasannya dengan membandingkan antara konsep prefektur dengan distrik. Sederhananya, prefektur sama dengan provinsi jika dibandingkan dengan Indonesia. Sedangkan, distrik bisa dianggap sebagai tingkat kabupaten atau kota.
Prefektur Jepang dikelompokkan dalam 8 wilayah besar di sana, yaitu Hokkaido, Tohoku, Kanto, Chubu, Kansai, Chugoku, Shikoku, dan Kyushu. Setiap wilayah tersebut memiliki beberapa kota di dalamnya yang akan dibahas pada bagian selanjutnya. Sebelum itu, perlu diketahui kalau pembagian kedelapan prefektur di atas sebenarnya bukan berdasarkan administratif. Namun orang Jepang sering menggunakannya untuk kehidupan sehari-hari.
Berbeda dengan distrik atau yang disebut “gun” dalam bahasa Jepang. Status wilayah ini pernah memiliki landasan hukum secara administratif pada tahun 1878 meskipun pada akhirnya dicabut pada tahun 1921. Meskipun demikian, status distrik hingga kini masih dipakai oleh orang Jepang sebagai acuan untuk sistem alamat atau mengidentifikasi kota kecil dan desa yang letaknya berdekatan secara geografis.
Empat Tingkatan Prefektur Jepang
Seperti yang disebutkan di atas, prefektur Jepang terbagi ke dalam 4 kelompok yang disebut “Todofuken”. Berikut adalah penjelasan terkait masing-masing wilayahnya:
1. To
“To” adalah sebutan untuk kota Tokyo atau dikenal juga dengan kota metropolitan. Dulu, sebelum dianggap sebagai ibu kota atau kota metropolitan, Tokyo dikelompokkan prefektur perkotaan seperti Kyoto dan Osaka. Ini terjadi pada masa Edo sekitar tahun 1868. Barulah pada tahun 1943 status Tokyo-fu (kota Tokyo) dihapuskan dan diganti menjadi Tokyo-to.
Seiring dengan berjalannya waktu, Tokyo semakin berkembang hingga akhirnya kini wilayah tersebut menjadi pusat ekonomi, budaya, politik, dan akademis di Jepang. Bahkan tempat tinggal kaisar serta pemerintahan negara berlokasi di sana. Tak hanya itu, Tokyo pun menjadi salah satu kacamata bisnis dan kondisi finansial Asia Timur.
2. Do
“Do” adalah sebutan untuk Hokkaido. Sebenarnya istilah “do” pernah dipakai oleh Tiongkok yang menunjukkan sebuah wilayah terdiri dari beberapa provinsi. Dulu, ada dua wilayah lainnya, yaitu Tokaido dan Sakaido, namun kini yang tersisa tinggal Hokkaido. Padahal pada zaman Edo sempat ada tujuh do lainnya.
Dulu, Hokkaido membawahi prefektur Sapporo, Hakodate, dan Nemuro. Namun pada tahun 1947 dibubarkan dan Hokkaido menjadi satu prefektur seutuhnya. Uniknya, pemerintahan di Hokkaido lebih sering disebut “Pemerintah Hokkaido” daripada “Pemerintah Prefektur Hokkaido”.
3. Fu
“Fu” adalah sebutan untuk dua kota besar, yaitu Osaka dan Kyoto. Dilihat dari karakter kanjinya, aksara “Fu” ditujukan untuk zona perkotaan inti dan memiliki kepentingan nasional yang cukup vital. Pada sekitar abad ke-8, Kyoto sempat menjadi ibu kota Jepang dan membawa kemakmuran bagi Osaka yang posisinya memang berdekatan.
Meskipun di abad ke-19 ibu kota Jepang akhirnya pindah ke Tokyo, baik Osaka maupun Kyoto terus berkembang sampai sekarang. Kuil-kuil dan bangunan sejarah lainnya yang didirikan pada masa panjang tersebut masih terjaga hingga kini. Maka tak heran kalau kedua kota ini menjadi destinasi favorit untuk liburan di Jepang.
4. Ken
Terakhir, “Ken” adalah sebutan untuk 43 prefektur dari 47 prefektur Jepang. Karakter kanji untuk “Ken” digunakan juga oleh Tiongkok dan merujuk pada wilayah layaknya provinsi atau pedesaan. Ke-43 prefektur ini akan disebutkan di bawah ini karena termasuk dalam kawasan 8 wilayah besar di Jepang.
Pembagian Prefektur Berdasarkan Wilayah Besar di Jepang
Delapan wilayah di bawah ini disebut juga dengan “Chiho”. Masing-masing wilayah terbagi ke dalam beberapa prefektur, kecuali Hokkaido. Wilayah ini menjadi satu prefektur, yaitu prefektur Hokkaido. Untuk pembahasan lebih lengkapnya, simak poin-poin di bawah ini:
1. Hokkaido
Hokkaido merupakan pulau kedua terbesar di Jepang yang berada di bagian utara. Selain itu, Hokkaido juga menjadi pulau utama. Ibu kotanya adalah kota Sapporo yang juga menjadi salah satu destinasi favorit para wisatawan, terutama saat musim dingin.
Sub-prefektur yang ada di Hokkaido adalah Sorachi, Ishikari, Shiribeshi, Iburi, Hidaka, Oshima, Hiyama, Kamikawa, Rumoi, Soya, Okhotsk, Tokachi, Kushiro, dan Nemuro.
2. Tohoku
Wilayah Tohoku terbagi ke dalam enam prefektur, yaitu Aomori, Iwate, Miyagi, Akita, Yamagata, dan Fukushima. Dari keenam prefektur tersebut yang paling besar adalah prefektur Miyagi dengan kotanya yang paling terkenal yaitu kota Sendai. Sedangkan prefektur lainnya yang terkenal adalah Aomori karena produksi apelnya yang berkualitas se-Jepang. Satu lagi, prefektur Akita pun terkenal dengan kecantikan wilayahnya serta kualitas beras yang dihasilkan.
3. Kanto
Wilayah Kanto bisa dibilang paling padat di Jepang. Wilayah ini terdiri dari 7 prefektur, yaitu Ibaraki, Tochigi, Gunma, Saitama, Chiba, Tokyo, dan Kagawa. Banyak tempat-tempat terkenal di wilayah Kanto, apalagi Greater Tokyo Area terdapat di dalamnya. Selain Tokyo Disneyland, tempat wisata yang populer lainnya adalah Onsen Kusatsu, kuil Nikko Toshogu, dan masih banyak lagi.
4. Chubu
Meskipun Chubu terdiri dari 9 prefektur, kepadatannya tidak seperti Kanto. Prefektur-prefektur yang termasuk wilayah Chubu adalah Niigata, Toyama, Ishikawa, Fukui, Yamanashi, Nagano, Gifu, Shizuoka, dan Aichi. Dari kesembilan prefektur tersebut, kota Nagoya termasuk salah satu kota terbesar di Jepang yang berada di prefektur Aichi. Gunung Fuji yang terkenal pun ada di wilayah ini.
5. Kansai
Wilayah Kansai disebut juga “Kinki”. Ada 7 prefektur di sini, yaitu Mie, Shiga, Kyoto, Osaka, Hyogo, Nara, dan Wakayama. Bagi wisatawan asing yang baru pertama kali ke Jepang, sebaiknya mengeksplorasi wilayah Kansai karena hampir semua icon Jepang ada di sini. Mulai dari kuliner, kesenian, dan sebagainya.
6. Chugoku
Wilayah Chugoku memiliki 5 prefektur, yaitu Tottori, Shimane, Okayama, Hiroshima, dan Yamaguchi. Ada 2 prefektur terkenal bagi para wisatawan asing, yaitu prefektur Hiroshima dengan sejarah kelamnya terkena bom atom serta prefektur Tottori karena tempat kelahiran penulis manga “Detektif Conan”, Aoyama Gosho.
7. Shikoku
Buat yang suka wisata sejarah sekaligus budaya, wilayah Shikoku adalah tempat yang tepat. Ada 4 prefektur yang wajib dikunjungi, yaitu Tokushima, Kagawa, Ehime, dan Kochi. Masing-masing prefektur memiliki kekhasannya sendiri, contohnya prefektur Kagawa yang terkenal dengan masakan udon, prefektur Ehime dengan onsennya, dan lainnya.
8. Kyushu
Di wilayah Kyushu orang-orang bisa menikmati pemandangan alam yang menakjubkan karena ada banyak gunung-gunung berapi, pantai indah, serta berbagai sumber air panas. Dulu, Kyushu memiliki 9 prefektur, namun kini tersisa 8 meskipun ada yang menganggap prefektur Okinawa adalah bagian yang terpisah.
Prefektur-prefektur yang ada di wilayah Kyushu adalah Fukuoka, Saga, Nagasaki, Kumamoto, Oita, Miyazaki, Kagoshima, dan Okinawa. Sembilan prefektur ini menyediakan wisata alam yang berbeda-beda, seperti pulau subtropis, pantai, dan lainnya.
Dengan mengetahui prefektur Jepang akan lebih mudah mengenali bagian-bagian negara tersebut. Selain itu, lebih mudah juga menentukan destinasi liburan atau kunjungan sesuai keperluan karena masing-masing daerah memiliki ciri khasnya. Pada dasarnya pembagian daerah di Jepang tidak begitu berbeda dengan negara lainnya, hanya saja bagi sebagian orang memang istilah “prefektur” tidak sepopuler konsep negara bagian atau provinsi.
Baca juga: https://we-xpats.com/id/guide/as/jp/detail/2547/