Pernah melihat meja yang dikelilingi kain tebal di sisi-sisinya? Ya, itulah kotatsu. Meja semacam itu adalah benda yang umum berada di rumah orang Jepang. Biasanya meja ini diletakkan di ruangan tempat berkumpulnya anggota keluarga.
Benda yang dulunya juga disebut hori-gotatsu ini berfungsi sebagai penghangat. Mendekati musim dingin, penjualan berbagai jenis penghangat akan meningkat termasuk meja pemanas ini. Tertarik untuk mencobanya? Simak dulu ulasannya di bawah ini.
Daftar Isi
- Apa Itu Kotatsu?
- Perkembangan Penggunaan Kotatsu
- Tipe-Tipe Kotatsu
- Beberapa Pertimbangan dalam Memilih Kotatsu
Apa Itu Kotatsu?
Kotatsu adalah meja rendah yang dilengkapi dengan kain tebal semacam selimut yang menutup hingga ke lantai. Di dalam meja ini terdapat pemanas yang hawa panasnya akan terperangkap oleh kain tebal tersebut. Dengan cara kerja seperti ini, kaki yang berada di dalamnya akan tetap hangat.
Meja pemanas ini umumnya dilengkapi bantal duduk atau yang biasa disebut zabuton. Untuk versi lain, bisa juga menggunakan kursi tanpa kaki dengan sandaran. Selain lebih modern, kursi jenis ini juga memudahkan untuk bersandar. Posisi meja pun menjadi tidak harus merapat ke dinding.
Fungsi benda ini lebih dari sekadar untuk menghangatkan penghuni rumah. Bentuknya yang berupa meja menjadikannya tempat untuk melakukan berbagai aktivitas. Misalnya makan, minum, serta mengerjakan PR bagi anak sekolah. Dan karena umumnya diletakkan di ruang keluarga, meja ini pun bisa menjadi sarana untuk saling bercengkerama antar anggota keluarga.
Pada era modern ini, sudah banyak perangkat yang berfungsi untuk menjaga suhu ruangan tetap hangat. Namun, meja ini tetap menjadi benda yang penting untuk diletakkan di dalam rumah. Meja pemanas ini bisa dikatakan merupakan bagian dari kebudayaan Jepang yang masih melekat.
Oleh karena itu, beberapa restoran khas Jepang ada yang menyediakannya sebagai bagian dari fasilitas mereka. Hal ini tentunya akan menarik konsumen luar yang ingin merasakan pengalaman menggunakan meja pemanas khas Jepang ini.
Artikel Pilihan
Perkembangan Penggunaan Kotatsu
Asal mula munculnya ide pembuatan kotatsu berasal dari tungku masak di Jepang yang disebut irori. Awalnya irori ini berfungsi sebagai tungku masak sekaligus pemanas ruangan. Kemudian, fungsi memasak dan tempat duduk mulai dipisahkan pada sekitar abad ke 14, yaitu pada masa keshogunan Ashikaga.
Meja ini pada waktu itu disebut hori-gotatsu. Susunannya berupa galian pembakaran atau irori tadi di bagian paling bawah. Kemudian di atasnya diletakkan meja kayu rendah dengan dilapisi selimut kapas yang disebut oki. Selimut ini akan melokalisasi panas yang dihasilkan dari pembakaran tersebut.
Bentuk ini mengalami sedikit perubahan pada abad ke 17, tepatnya saat periode Edo. Pada model yang lebih baru ini, lantai di sekitar irori digali membentuk persegi. Selimut tebal pun ditambahkan untuk menjaga agar kaki tetap hangat. Penggunaan panci penampung arang juga membuatnya semakin praktis, yang kemudian disusul adanya meja portable.
Sekitar 3 abad berlalu, penggunaan listrik pun mulai menjadi hal yang umum di masyarakat. Hal ini tentu juga memberi pengaruh kepada rancangan meja pemanas ini. Masyarakat semakin menyukainya karena praktis dan memiliki risiko lebih rendah terhadap kebakaran. Hingga saat ini, rumah-rumah di Jepang umumnya menggunakan perangkat listrik sebagai pemanas.
Tipe-Tipe Kotatsu
Meja pemanas ini memiliki 2 tipe yang dibedakan berdasarkan sumber panasnya, yaitu listrik dan arang. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Berikut uraiannya:
1. Listrik
Kotatsu listrik bisa dikatakan merupakan versi yang lebih modern. Penggunaannya pun baru digunakan pada abad 20. Meskipun begitu, hal ini tidak mempengaruhi fungsinya sebagai pemanas. Salah satu wujud pemanas ini adalah berupa lampu yang memancarkan daya hangat.
Pada tipe listrik ini, pemanas diletakkan atau ditempel pada papan meja bagian bawah. Jadi, posisi pemanas akan berada di atas kaki orang yang duduk. Dengan kabel yang telah tersambung, pemanas bisa langsung dihubungkan ke colokan listrik terdekat.
Pada saat ini, orang-orang cenderung tipe listrik ini. Hal tersebut tidaklah mengherankan karena kecocokannya dengan situasi modern seperti sekarang. Tidak hanya praktis dan cepat, meja pemanas dengan listrik juga umumnya portable. Dengan begitu, penempatannya di dalam rumah bisa lebih bebas.
2. Arang
Berbeda dengan kotatsu listrik, meja pemanas yang lebih tradisional ini memiliki sumber panas yang berada di bawah. Itulah alasan mengapa benda ini mulanya disebut hori-gotatsu. Secara harfiah, hori bisa diartikan sebagai parit. Sementara ko adalah obor, dan tatsu artinya kaki lebih hangat.
Teknisnya, pada bagian lantai digali lubang dengan dalam sekitar setengah meter. Lubang tersebut berfungsi untuk meletakkan arang yang merupakan sumber panasnya. Di atas lubang diletakkan semacam jeruji sebagai penutup. Dengan begitu, kaki akan aman dari risiko terkena arang langsung.
Jenis ini memiliki kekurangan, yaitu tidak dapat dipindah-pindah. Galian yang langsung pada lantai membuatnya bersifat permanen. Bagi yang suka memperbarui tata letak perabotan dalam rumah, kotatsu jenis ini bukanlah pilihan yang bagus.
Hal ini juga bisa jadi merupakan penyebab berkurangnya minat terhadap jenis yang satu ini. Meskipun begitu, restoran dengan nuansa Jepang masih ada yang menggunakannya untuk menonjolkan ciri khas. Sebagian kedai sake atau yang disebut izakaya juga masih menggunakan hori-gotatsu.
Beberapa Pertimbangan dalam Memilih Kotatsu
Fungsi utama dari benda ini adalah sebagai penghangat ketika musim dingin. Bagi yang tinggal di wilayah dengan 4 musim, perbedaan suhu pada setiap musimnya terasa cukup signifikan. Lain halnya dengan yang tinggal di wilayah tropis dan tidak begitu merasakannya.
Oleh karena itu, pertimbangkan iklim di wilayah tempat tinggal sebelum membeli. Meja pemanas ini lebih cocok digunakan di wilayah dengan 4 musim karena suhu akan sangat rendah ketika musim dingin. Namun, tidak ada salahnya juga memiliki meja ini jika memang diperlukan, meskipun tinggal di wilayah tropis.
Jika sudah memutuskan untuk membeli, maka pilihlah tipe yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. Pada masa kini, mungkin tipe listrik lebih cocok untuk dibeli. Sifatnya yang praktis dan bahkan ada yang portabel menjadikan tipe ini terasa lebih sesuai dengan kehidupan modern.
Namun, tipe arang juga tidak kalah menarik. Tipe yang satu ini lebih pas bagi yang ingin membuka restoran ala Jepang. Dengan begitu, suasana tradisional dan khas akan lebih kental.
Selain tipenya, perhatikan juga komponen dalam setiap paket meja pemanas ini. Misalnya ingin membeli dengan model yang pemanasnya bisa dilepas pasang. Tetapi yang dibeli justru pemanas yang sudah satu rangkap dengan meja. Ketidaktelitian semacam itu tentu akan mengurangi kepuasan ketika memiliki barang.
Begitu juga dengan kelengkapan lain seperti selimut dan bahan untuk tutup atas mejanya. Di samping itu, perhatikan apakah meja tersebut sudah sepaket dengan kursi atau zabutonnya. Intinya sesuaikan pembelian dengan keinginan.
Negara Jepang memang memiliki berbagai keunikan, baik secara adat budaya maupun kehidupan sehari-hari. Perkembangan kotatsu menjadi gambaran bahwa Jepang mampu mempertahankan tradisinya tanpa ketinggalan zaman. Bagaimana, tertarik untuk memiliki meja pemanas ini?
Baca juga: Tsumami Kanzashi: Kerajinan Tangan Teknik Lipat Asal Jepang