Furoshiki, Seni Membungkus Ala Jepang yang Ramah Lingkungan

WeXpats
2021/02/08

Pada umumnya, plastik banyak digunakan untuk membawa dan juga membungkus benda tertentu. Namun, sayangnya plastik tidak ramah lingkungan dan bentuknya pun kurang apik. Di Jepang, terdapat seni membungkus pengganti plastik yang sudah digunakan ratusan tahun lalu hingga kini. Seni membungkus menggunakan kain dari Jepang tersebut disebut dengan furoshiki.

Kain tersebut berbentuk persegi yang memiliki beragam motif. Jenis kain yang digunakan pun beragam, mulai dari kain yang tebal hingga tipis seperti sutra. Maka, penggunaannya tidak hanya digunakan untuk membungkus tetapi juga untuk melindungi barang di dalamnya. Jika ingin tahu lebih dalam soal furoshiki, berikut ini adalah ulasannya.

Daftar Isi

  1. Apa Itu Furoshiki?
  2. Sejarah Furoshiki
  3. Kegunaan Furoshiki
  4. Ragam Variasi Furoshiki

Apa Itu Furoshiki?

Secara harfiah, furoshiki memiliki arti seni membungkus benda yang dilakukan dengan cara tradisional. Dalam bahasa Jepang, furo artinya adalah mandi, dan shiki adalah membentangkan. Pasalnya, pada masa dahulu kain ini digunakan untuk membungkus pakaian dan peralatan mandi setelah mandi di pemandian umum.

Namun, sebelum kata ini populer, masyarakat Jepang menyebutkan bungkusan yang dilipat dengan nama hirazutsumi. Seni ini bahkan sudah dikenal di Jepang sejak tahun sebelum masehi. Pada masa itu, para pedagang menggunakan kain pembungkus untuk membungkus barang-barang dagangan agar barang tersebut tidak hanya mudah dibawa tetapi juga bisa terjaga dengan baik.

Kini, kain tersebut disebut sebagai seni karena tidak hanya berguna untuk melindungi benda yang terbungkus. Tetapi, seseorang dapat berkreasi sekreatif mungkin untuk membungkus suatu benda menggunakan kain. Kain tersebut berbentuk persegi dan tidak ada ukuran standar penggunaannya.

Ada beragam jenis kain yang digunakan, mulai dari kain katun, nilon, chiffon, rayon, hingga sutra. Namun, biasanya di Jepang kain tersebut terbuat dari bahan-bahan yang didaur ulang. Pemilihan penggunaan jenis kain biasanya amat diperhatikan. Misalnya, jika benda yang ingin dibungkus cukup berat, maka pilih jenis kain yang kuat dan tebal.

Sejarah Furoshiki

Sebenarnya tiap negara memiliki berbagai macam seni dalam menggunakan kain untuk membungkus dan membawa barang-barang. Misalnya, di Eropa banyak imigran yang menggunakan selembar kain untuk membungkus barang-barang mereka ketika menuju Amerika. Bahkan, di Afrika penggunaan sepotong kain panjang masih digunakan hingga sekarang. Fungsinya untuk menggendong bayi hingga barang-barang.

Di Jepang, penggunaan kain tidak hanya membungkus benda-benda yang besar tetapi juga benda kecil, seperti kue atau buah-buahan. Hal ini menjadikan kain tersebut tidak hanya berguna untuk membungkus tetapi juga seni. Asal-usul furoshiki yaitu bermula dari periode Nara (710 – 794 sebelum Masehi), yang sebelumnya dikenal dengan tsutsumi.

Di masa tersebut, kain tersebut digunakan untuk membungkus barang-barang mewah untuk kado maupun hadiah. Pada periode Heian, penyebutan tersebut diganti dengan Koromo-Zutsumi dan berfungsi untuk membungkus pakaian. Di periode Muromachi, Shogun Yoshimitsu Ashikaga membangun bathhouse atau tempat pemandian besar sehingga pendatang dari segala penjuru negara datang ke sana untuk mandi.

Setelah melepaskan pakaian, mereka membungkusnya dengan kain sutra yang terdapat label keluarga agar tidak bercampur dengan orang lain. Di masa itu, kain tradisional tersebut juga digunakan untuk membungkus peralatan istana untuk upacara. Karena begitu multifungsi, seni membungkus menggunakan kain digunakan hingga sekarang di Jepang.

Kegunaan Furoshiki

Sesuai namanya, kain pembungkus ini memiliki fungsi yang beragam sehingga banyak digunakan oleh semua orang. Selain itu, kain yang bersifat fleksibel mudah untuk dibentuk dan dikreasikan, sehingga bisa digunakan untuk membungkus benda dengan berbagai bentuk. Bahkan, kain tersebut juga dapat dicuci sehingga mengurangi penggunaan plastik.

Tidak hanya untuk membungkus, berbagai teknik pembungkusan kain ini memudahkan benda tersebut untuk dijinjing. Dengan begitu, benda yang dibungkus tersebut akan lebih mudah dibawa atau dijinjing. Adapun benda-benda yang dapat dibungkus menggunakan kain ini sangat beragam, mulai dari bekal makanan, kado atau hadiah, minuman, dan lain sebagainya.

Bahkan, pada masa dahulu kain ini digunakan untuk membungkus pakaian dan perlengkapan mandi ketika mandi di pemandian umum. Saat upacara, kain tersebut digunakan untuk membungkus baju pendeta dan peralatan istana yang amat berharga. Jadi, kain ini tidak hanya berguna untuk membungkus benda-benda tersebut tetapi juga untuk melindungi benda di dalamnya.

Kini kain tersebut semakin beragam kegunaannya, tidak hanya untuk membungkus barang-barang untuk mudah dibawa saja sebagai pengganti plastik. Tetapi, kain tersebut digunakan untuk membungkus hadiah yang memiliki nilai seni tinggi. Pasalnya, barang tersebut akan dibungkus sangat cantik menggunakan teknik membungkus yang amat beragam.

Kemudian, kain tersebut juga bisa digunakan sebagai alas lantai, meja,dan juga dekorasi ruangan. Pasalnya, kain tersebut memiliki banyak motif, seperti motif ombak, burung bangau, bunga sakura, motif shibori, dan lain sebagainya.

Ragam Variasi Furoshiki

Kain tersebut bisa digunakan untuk banyak hal, mulai dari membungkus makanan, buku, hingga benda yang berbentuk bulat. Namun, tentunya harus menggunakan teknik yang sesuai agar benda tersebut dibungkus dengan rapi dan cantik. Berikut ini adalah ragam variasi teknik membungkus furoshiki yang bisa dicoba:

1. Otsukai Tsutsumi

Biasanya variasi ini digunakan untuk membungkus barang yang bentuknya kotak. Teknik ini sangat umum dan biasa diaplikasikan karena caranya cukup mudah. Bentangkan kain seperti secara diagonal dan taruh barang berbentuk kotak di atasnya. Lipat kain bagian bawah menyentuh benda tersebut, dan kemudian lipat kain bagian atas. Terakhir, lipat kain sebelah kanan dan kirinya dan ikat kedua ujungnya dengan kencang.

2. Shizuku Fukuro

Teknik ini digunakan untuk membungkus benda panjang yang tidak boleh dilipat, misalnya yaitu seperti sayur. Caranya yaitu bentangkan kain dan lipat secara diagonal. Ikat masing-masing ujungnya agar kain tersebut membentuk cekungan. Terakhir, ikat kedua ujung bagian atas dengan kencang dan bagian ini digunakan untuk menjinjing atau membawa benda yang dibungkus tersebut.

3. Suika Tsutsumi

Kain ini juga bisa digunakan untuk membungkus benda yang bulat, misalnya seperti buah-buahan (melon, semangka, dan lain-lain, dan juga bola. Biasanya teknik yang digunakan untuk membungkus benda tersebut adalah suika tsutsumi. Caranya yaitu bentangkan kain secara diagonal dan taruh benda di atasnya.

Ujung kain sebelah kanan ikat dengan ujung kain yang ada di depannya, begitu pun sebaliknya. Terakhir, ikatan kain sebelah kiri dimasukkan ke dalam lubang ikatan sebelah kanan.

4. Yotsu Musubi

Jika ingin membungkus benda berbentuk persegi, gunakan teknik yotsu musubi. Meskipun sebenarnya untuk membungkus persegi bisa saja menggunakan teknik otsukai tsutsumi yang sudah dijelaskan di atas. Namun, jika menggunakan teknik yotsu musubi, hasilnya akan lebih rapi dan cantik meskipun caranya membungkusnya lebih rumit.

5. Entou Tsutsumi

Teknik ini digunakan untuk membungkus benda yang panjang, seperti botol minum, payung, dan benda panjang lainnya. Caranya mudah, yaitu bentangkan kain secara diagonal dan taruh benda panjang di atasnya. Kemudian, gulung kain tersebut hingga mencapai ujung kain bagian atas dan menghasilkan dua ujung yaitu kanan dan kiri. Terakhir, ikat kedua ujung tersebut hingga benda tersebut terbungkus rapi.

Furoshiki memiliki banyak kegunaan, selain untuk membungkus barang juga untuk melindungi barang di dalamnya dan memiliki tampilan yang cantik serta ramah lingkungan. Oleh karena itu, seni membungkus tersebut masih digunakan hingga kini meski sudah ditemukan beratus tahun yang lalu. Selain itu, banyak teknik yang bisa digunakan sehingga memudahkannya untuk berkreasi.

Baca juga: Membuat Shichimi Togarashi, Bumbu Serbaguna Penambah Kelezatan

Penulis

WeXpats
Di sini kami menyediakan artikel yang mencakup berbagai informasi yang berguna tentang kehidupan, pekerjaan, dan studi di Jepang hingga pesona dan kualitas Jepang yang menarik.

Sosial Media ソーシャルメディア

Kami berbagi berita terbaru tentang Jepang dalam 9bahasa.

  • English
  • 한국어
  • Tiếng Việt
  • မြန်မာဘာသာစကား
  • Bahasa Indonesia
  • 中文 (繁體)
  • Español
  • Português
  • ภาษาไทย
TOP/ Budaya Jepang/ Tradisi budaya Jepang/ Furoshiki, Seni Membungkus Ala Jepang yang Ramah Lingkungan

Situs web kami menggunakan Cookies dengan tujuan meningkatkan aksesibilitas dan kualitas kami. Silakan klik "Setuju" jika Anda menyetujui penggunaan Cookie kami. Untuk melihat detail lebih lanjut tentang bagaimana perusahaan kami menggunakan Cookies, silakan lihat di sini.

Kebijakan Cookie