Mengenal Suku Ainu yang Merupakan Suku Pribumi di Hokkaido

WeXpats
2021/04/08

Setiap negara pasti memiliki sukunya sendiri, begitu juga dengan negara maju seperti Jepang. Pasti sebelumnya ada sebuah suku yang mendiami negara tersebut sebelum kemudian menjadi seperti sekarang. Salah satu suku yang ada di Jepang adalah suku Ainu. Suku ini merupakan suku pribumi yang ada di salah satu kota di Jepang.

Daftar Isi

  1. Sejarah Suku Ainu
  2. Orang-Orang Asli Suku Ainu
  3. Bahasa Suku Ainu
  4. Budaya Suku Ainu

Sejarah Suku Ainu

Dimulai dari sebelum memasuki zaman modern suku yang satu ini dipercaya sebagai orang asli Hokkaido, Sakhalin, dan Kurils. Kelompok awal Ainu dikenal mayoritasnya sebagai nelayan dan juga pemburu. Kemudian orang-orang asli tersebut melakukan migrasi ke Semenanjung Kamchatka dan juga ke Honshu. Keturunan selanjutnya kemudian dikenal sebagai pemburu Matagi, dan saat berbicara memiliki dialek ainu yang kental.

Selanjutnya pada abad ke-18 ada 80 ribu suku Ainu. Di 1868 ada sekitar 15 ribu di Hokkaido, 2000 di Sakhalin dan hanya sekitar 100 saja di Pulau Kuril. Lalu awal terjadinya restorasi Meiji di tahun 1868 menjadi titik balik bagi budaya suku ini. Pada tahun 1899, pemerintah Jepang mengeluarkan UU yang melabeli suku aino sebagai “bekas aborigin”

Semenjak saat itu terjadi ketegangan antara keduanya, dan suku Ainu hidup dengan tidak bebas di negaranya sendiri. Hanya saja hal ini akhirnya berhasil terselesaikan pada tahun 2008 tepatnya 6 Juni. Saat itu pemerintah Jepang mengeluarkan resolusi bipartisan yang meminta pemerintah untuk mengakui Ainu sebagai penduduk asli Jepang. Sekarang Ainu sudah mulai diakui keberadaannya.

Orang-Orang Asli Suku Ainu

Banyak yang setuju bahwa Ainu ini merupakan penduduk asli di Hokkaido, dan merupakan suku otentik dan merupakan cikal bakal keturunan selanjutnya. Ainu sering dianggap sebagai keturunan dari beragam orang Jomon. Orang-orang tersebut merupakan orang yang tinggal di Jepang utara dari periode Jomon yakni sekitar 14 ribu sampai 300 SM.

Bahkan menurut legenda yang beredar di kelompok tersebut, kabarnya suku ainu sudah tinggal lebih lama bahkan sebelum children of the sun atau bani matahari datang. Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa sejarah budaya Ainu berasal dari penggabungan budaya Okhotsk dengan Satsumon. Kedua budaya tersebut diduga berasal dari budaya periode Jomon yang memiliki banyak keberagaman di jepang.

Sebuah studi oleh kura et Al yang dilakukan pada tahun 2014. Berdasarkan penelitian terhadap karakteristik tengkorak dan genetik menunjukkan bahwa sebagian orang Ainu berasal dari Asia Timur Laut (Arktik). Jadi meskipun beberapa kelompok Ainu memiliki kemiripan morfologi dengan populasi Kaukasoid, Ainu pada dasarnya berasal dari Asia Utara. Bukti genetik juga menunjukan hubungan dengan keturunan Arktik.

  • Genetik: berdasarkan garis keturunan ayah bahwa Ainu terutama dimiliki oleh haplogroup Y-DNA D-M55 (D1a2) dan C-M217. Garis keturunan ibu juga sebagian besar terdiri dari haplogroup Y

  • DNA autosomal: Ainu lebih mirip dengan Okhotsk dibandingkan dengan Jomon.

  • Ciri fisik cenderung mirip kaukasia dan juga ada percampuran antara Asia Timur dengan Asia Utara.

Bahasa Suku Ainu

Sayangnya native speaker Ainu ini sudah mulai sedikit, hanya saja sekarang sudah mulai banyak gerakan aktif untuk mulai merevitalisasi bahasa terutama di daerah asalnya Hokkaido. Tetapi di tempat lain seperti Kanto hal ini juga mulai dilakukan. Sastra lisan yang dimiliki oleh Aino telah didokumentasikan dengan harapan agar dokumen-dokumen tersebut tetap terjaga dan tidak mudah rusak.

Bahasa yang digunakan oleh masyarakat Ainu sendiri merupakan bahasa Ainu atau di Jepang disebut juga dengan Aynu Itak. Penutur bahasa ini yang tersisa kini adalah suku Ainu yang tinggal di Hokkaido, Jepang, dan juga daerah lain disekitarnya. Dulunya Suku lain yakni Suku Yamato menulis bahasa ini dengan menggunakan Aksara Kana.

Di Eropa sendiri dulunya bahasa ini diajarkan dan ditulis pertama kali pada sekitar abad ke-16 yang ditulis dengan menggunakan huruf latin, dan juga aksara sirilik. Lalu kemudian ada seorang Misionaris Inggris John Batchelor yang bersama peneliti bahasa Ainu lainnya mulai mendokumentasikan bahasa ini. Lalu mulainya pada abad ke-10 orang suku Ainu menulis bahasanya sendiri dengan menggunakan bahasa Latin.

Budaya Suku Ainu

Setelah mengetahui bahasa yang dimiliki oleh suku asli yang tinggal di Hokkaido, maka sekarang saatnya untuk mengetahui budaya yang dimilikinya. 

1. Mencari Makan

Pertama adalah kegiatan mencari makan yang bisa dilakukan oleh suku ini. Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya bahwa suku ini melakukan kegiatan mencari makan melalui dua cara yakni sebagai nelayan dan juga berburu. Kegiatan ini terus dilakukan, dan biasanya dilakukan oleh para lelakinya dan para wanita menunggu di rumah.

2. Bertahan Hidup

Suku Ainu mengandalkan berburu sebagai salah satu cara utama untuk bertahan hidup. Biasanya hal itu dilakukan saat akhir musim gugur sampai awal musim panas. Selain itu pada akhir musim gugur beberapa orang dari suku ini juga melakukan beragam aktivitas seperti menanam, memancing ikan, dan juga kegiatan lainnya untuk mengamankan persediaan makanan yang dimiliki.

3. Tempat Tinggal

Lokasi tempat tinggal dari suku ini disebut sebagai desa Kotan dalam bahasa asli Ainu. Letaknya di aliran sungai yang menjadi tempat makanan suku ini yakni salmon. Desa ini rata-rata dihuni oleh orang yang berasal dari keturunan ayah. Untuk jumlah keluarga rata-rata yang tinggal di desa ini adalah empat sampai tujuh, sangat jarang ada yang lebih dari 10.

4. Ornamen yang Digunakan

Pria biasanya menggunakan mahkota yakni sapanpe di kepalanya saat menghadiri upacara penting, dan pria juga memegang sebuah pedang yang kemudian disampirkan di bahu. Untuk wanitanya sendiri menggunakan matanpushi, ikat kepala bordir, ninkari, dan juga anting-anting. Ninkari sendiri merupakan cincin logam yang terdapat bola di bagian dalamnya. Terkadang juga memakai gelang yang disebut tekunkani.

5. Tradisi

Orang Ainu memiliki beragam jenis tradisi yang unik, salah satunya dalam hal pernikahan. Biasanya seorang anak dijanjikan dalam sebuah pernikahan melalui pengaturan antara kedua orang tua dari berbagai pihak. Nantinya anak-anak tersebut baru akan dikasih tau siapa pasangannya setelah mencapai usia yang tepat untuk menikah. Namun ada juga yang menikah dengan pilihannya sendiri.

6. Agama

Animisme merupakan kepercayaan yang dianut oleh kebanyakan orang di suku ini. percaya bahwa setiap sesuatu yang ada di alam memiliki kamuy (roh atau dewa) di dalamnya. Kotan-kar-Kamuy dianggap sebagai tuhan tertinggi dan merupakan pencipta dunia dalam agamanya. Dewa-dewa yang penting diantaranya dewa perapian, dewa beruang dan gunung, dan dewa laut pemancing hewan laut.

7. Pelayanan Militer

Meskipun sebelumnya sempat “dibuang” pada masa awal-awal, namun ternyata suku ini tetap melakukan tugasnya dalam hal pelayanan militer. Terutama saat Jepang mengalami masa-masa krisis saat perang melanda suku ini tetap ikut membantu. Tentunya sebagai pasukan yang pada awalnya bertujuan untuk mempertahankan wilayahnya sendiri dari tangan musuh, dan akhirnya jadi membantu negaranya secara keseluruhan.

Ternyata suku ainu yang merupakan suku asli Hokkaido ini memiliki sejarah yang sangat panjang, dan juga keunikannya tersendiri. Jadi tidak heran jika akhirnya banyak yang penasaran dengan suku yang satu ini karena memang sangat unik, dan memiliki banyak sejarah di dalamnya.

Baca juga: Mengenal Ramen: Mie Jepang Paling Terkenal di Dunia

Penulis

WeXpats
Di sini kami menyediakan artikel yang mencakup berbagai informasi yang berguna tentang kehidupan, pekerjaan, dan studi di Jepang hingga pesona dan kualitas Jepang yang menarik.

Sosial Media ソーシャルメディア

Kami berbagi berita terbaru tentang Jepang dalam 9bahasa.

  • English
  • 한국어
  • Tiếng Việt
  • မြန်မာဘာသာစကား
  • Bahasa Indonesia
  • 中文 (繁體)
  • Español
  • Português
  • ภาษาไทย
TOP/ Budaya Jepang/ Sejarah Jepang/ Mengenal Suku Ainu yang Merupakan Suku Pribumi di Hokkaido

Situs web kami menggunakan Cookies dengan tujuan meningkatkan aksesibilitas dan kualitas kami. Silakan klik "Setuju" jika Anda menyetujui penggunaan Cookie kami. Untuk melihat detail lebih lanjut tentang bagaimana perusahaan kami menggunakan Cookies, silakan lihat di sini.

Kebijakan Cookie