Beberapa abad yang lalu, tepatnya sebelum era industri terjadi, Jepang mengenal istilah samurai yaitu sebutan terhadap seorang pria karena jiwanya yang ksatria. Bahkan para samurai tersebut berani untuk melakukan bunuh diri apabila melakukan kesalahan. Bunuh diri tersebut disebut sebagai seppuku.
Bagi para samurai, melakukan kesalahan yang merugikan orang banyak merupakan tindakan yang memalukan. Maka dari itu untuk menebus rasa malunya tersebut, mereka seringkali melakukan bunuh diri. Bagi para samurai tersebut beranggapan bahwa melakukan bunuh diri dapat menyelamatkan nama baiknya.
Daftar Isi
- Tradisi yang Dilakukan Samurai
- Proses Seppuku yang Direncanakan
- Beberapa Tokoh yang Melakukan Seppuku
- Jenis Seppuku Lainnya
Tradisi yang Dilakukan Samurai
Samurai yang mempunyai tugas untuk bertempur di medan perang, mengemban misi untuk menaklukkan musuhnya. Apabila samurai tersebut kembali pulang dari pertempuran dengan berhasil mengalahkan musuh, akan membawa nama baik samurai tersebut menjadi terangkat dan dihargai oleh banyak orang. Apabila kalah dalam pertempuran tersebut, akan membuat mereka malu dan tidak dihargai.
Sebagai sikap seorang samurai, lebih baik mati di tangan sendiri daripada harus menanggung malu seumur hidupnya. Maka dari itu, bila samurai tersebut melakukan kesalahan yang mencoreng nama baiknya dan keluarga, mereka akan melakukan pembunuhan terhadap dirinya sendiri. Proses bunuh diri tersebut dilakukan dengan cara merobek perut hingga usus perut tersebut terburai.
Artikel Pilihan
Proses Seppuku yang Direncanakan
Tingkat hukuman paling tinggi yang harus dilalui oleh seorang samurai adalah melakukan seppuku. Perintah tersebut karena titah dari atasannya langsung. Oleh sebab itu, seseorang yang mendapat hukuman bunuh diri ini harus melewati beberapa proses sebagai berikut, sebagai proses bunuh diri yang direncanakan:
1. Mandi dan Mengenakan Kimono Putih
Sebelum melakukan bunuh diri, para pelakunya harus mengenakan kimono putih terlebih dahulu. Kimono berwarna putih menyimbolkan kesucian dan kebebasan dari roh jahat yang selama ini mempengaruhi para samurai untuk melakukan kesalahan. Selanjutnya akan digiring ke sebuah arena dimana telah hadir orang-orang tertentu untuk menyaksikan prosesi bunuh diri tersebut.
2. Memakan Menu Favorit
Di dalam arena tersebut terdapat beberapa piring tertutup. Piring-piring tersebut berisi menu favorit para pelaku bunuh diri. Sebelum melakukan prosesi bunuh diri diharuskan untuk menyantap menu favorit yang tersedia pada piring tersebut. Setelah selesai menyantap semua menu favoritnya, selanjutnya pelayan akan membawakan piring tertutup terakhir, yaitu berupa pisau belati.
3. Meletakkan Pedang
Sebagai seorang samurai, akan memiliki pedang yang menjadi andalannya ketika bertugas. Sebelum melakukan ritual bunuh diri ini, para samurai tersebut diharuskan untuk meletakkan pedang tersebut di depan kaisar. Hal tersebut dilakukan oleh seorang samurai sebagai bentuk penghormatan terakhir pada kaisar dan bentuk penghambaan karena telah melakukan kesalahan.
4. Membaca Puisi Kematian
Sebelum prosesi seppuku tersebut dimulai, para pelakunya akan membacakan puisi kematian. Puisi tersebut berisi pengakuan kesalahan dirinya dan juga pesan terakhir yang hendak disampaikan, terutama pada keluarga dan kerabatnya. Tidak lupa permintaan maaf atas kesalahan yang dilakukannya disampaikan pula melalui puisi tersebut.
5. Meminum Sake
Agar para pelaku bunuh diri tersebut tidak terlalu merasa kesakitan ketika melakukan bunuh diri, pelakunya tersebut dianjurkan untuk minum sake terlebih dahulu. Minuman berkadar alkohol rendah ini disuguhkan sesaat sebelum melakukan bunuh diri dan setiap pelaku bunuh diri diharuskan untuk meminumnya terlebih dahulu, sebelum melakukan prosesi seppuku.
6. Pemenggalan
Proses yang terakhir adalah mengambil belati dari piring tertutup yang disediakan bersama dengan makanan favoritnya. Saat itu, mulai melakukan penusukan pada perut dengan mengambil belati tajam serta merobek perutnya hingga usus terburai. Ketika melakukan proses tersebut, tidak semua pelaku bunuh diri akan mati seketika. Dengan demikian, ada samurai lain yang bertugas untuk melakukan pemenggalan.
Beberapa Tokoh yang Melakukan Seppuku
Dikarenakan seppuku merupakan tradisi kematian untuk menebus rasa malu atau kematian dengan cara terhormat, dengan demikian, banyak tokoh Jepang memilih kematian dengan cara tersebut. Diantara kematian tokoh tersebut karena tidak ingin menanggung rasa malu atas kegagalan yang telah dilakukannya. Berikut ini beberapa tokoh yang memilih kematian dengan cara tersebut:
1. Yorozu
Seorang prajurit yang hidup pada tahun 587 Masehi. Yorozu adalah prajurit yang sangat setia pada kaisar. Oleh karena itu kematiannya tersebut melakukan bunuh diri karena untuk membela kaisar.
2. Minamoto No Tametomo
Merupakan seorang samurai Jepang yang lahir pada tahun 1139. Setelah berhasil menuntaskan pemberontakan Hogen, istananya dibakar oleh Taira no Kiyomori. Taira no Kiyomori menangkap Minamoto dan melakukan pemotongan pada lengan kirinya dan membuangnya ke salah satu pulau. Saat itu, Tametomo melakukan bunuh diri dengan cara samurai di pulau tersebut.
3. Minamoto no Yorimasa
Meskipun terkenal sebagai seorang penyair, namun Minamoto no Yorimasa memimpin pasukan militer untuk perang Genpei. Bahkan Minamoto no Yorimasa pernah berkawan dengan Taira serta mengkhianati klannya. Pertemanan tersebut hanya sebentar karena akhirnya Yorimasa mempertahankan kuil Byodo in. Sayangnya Taira berhasil menguasai kuil tersebut, hingga Yorimasa mengalami kekalahan serta melakukan bunuh diri.
4. Oda Nobunaga
Daimyo yang hidup pada zaman Sengoku dan terkenal sangat ambisius. Kematian dikarenakan kekalahannya ketika memperebutkan kepemimpinan klan Oda Nobuhide dengan adik kandungnya sendiri, yaitu Oda Nobuyuki. Nobunaga pun dipaksa untuk melakukan bunuh diri ketika seorang punggawa menangkapnya di Kyoto.
5. Nogi Maresuke
Seorang jenderal pada era Meiji yang memimpin pertempuran dalam perang antara Rusia dan Jepang kala itu. Setelah kaisar Meiji meninggal dunia, Nogi Maresuke melakukan ritual bunuh diri bersama dengan istrinya. Hal tersebut dilakukannya sebagai bentuk kesetiaannya pada kaisar.
6. Yukio Mishima
Nama asli Yukio Mishima adalah Kimitake Hiraoka. Beliau adalah seorang penyair dan sutradara dan telah banyak mengeluarkan karya. Karyanya tersebut sangat terkenal karena memadukan kontemporer dan modern. Tokoh yang satu ini pun meninggal karena bunuh diri.
Jenis Seppuku Lainnya
Selain seppuku, terdapat pula istilah Jepang yang berkaitan dengan bunuh diri. Sama-sama bertujuan untuk bunuh diri, namun istilah yang digunakan berbeda-beda tergantung pada pelaksanaan proses bunuh diri tersebut. Berikut ini istilah bunuh diri lainnya yang dilakukan oleh samurai:
1. Jumonji Giri
Pada dasarnya bunuh diri ini hampir sama dengan cara bunuh diri tersebut. Perbedaannya, yaitu adanya samurai lain yang bertugas untuk membuat luka bentuk vertikal dan horizontal di perut pelaku bunuh diri. Beberapa samurai kadang kala memilih cara tersebut agar meninggal cepat.
2. Kanshi
Bunuh diri dilakukan sebagai bentuk protes pada pimpinan klan. Walaupun tujuannya sama namun sedikit berbeda pada prosesnya. Pelakunya melakukan hal tersebut dengan melukai perut dirinya sendiri lalu menutupnya dengan cepat menggunakan kain untuk kemudian ditunjukkan pada pimpinannya.
3. Jigai
Bunuh diri yang dilakukan oleh wanita ini, biasa dilakukan oleh istri samurai karena sang suami telah melakukan bunuh diri. Sang istri melakukannya, sebagai bukti kesetiaan dari istri kepada suaminya. Sang istri yang ingin melakukan bunuh diri tersebut dilakukan dengan cara memotong urat nadi lehernya.
Pada dasarnya seppuku tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang, hanya para samurai yang boleh melakukannya. Apabila melihat dari prosesnya, bunuh diri tersebut dilakukan sebagai bentuk hukuman mati. Pelaku bunuh diri tersebut diperintahkan oleh atasan langsung sebagai bentuk hukuman atas kesalahan yang tidak dapat ditolerir. Gak kebayang ya kalau praktik ini masih dilakukan di masa modern seperti sekarang.
Baca juga: Hikikomori, Bentuk Sikap Menarik Diri dari Kehidupan Sosial di Jepang