Negara Jepang yang secara geografis berada di wilayah Asia timur, selalu menarik untuk diperbincangkan. Pasalnya, tidak hanya dikenal dengan pola hidup masyarakatnya yang disiplin, ulet, dan pintar. Negeri satu ini juga digilai karena kebudayaannya kental, terutama tercermin dari arsitektur bangunan rumah di Jepang yang mudah sekali dibedakan dari negara lain.
Daftar Isi
- Ciri Khas Rumah di Jepang
- Perkembangan Desain Rumah di Jepang
- Area Khas Rumah di Jepang
- Perlengkapan Etnik Rumah di Jepang
Ciri Khas Rumah di Jepang
Pada umumnya, rumah di Jepang dapat dibedakan bangunan yang didirikan di negara lain, karena kekhasannya. Yaitu meliputi sejumlah komponen desain seperti material, bentuk, dan konsep yang dijelaskan secara rinci di bawah ini:
1. Material
Pertama, seperti terlihat pada banyak film animasi populer tentang Jepang yang diputar di televisi Indonesia, rumah di sana dominan material kayu. Hal ini tidak lain karena masyarakat Jepang umumnya sangat menghargai keselarasan hubungan bangunan dan alam. Sehingga material kayu dianggap sebagai representasi paling sesuai dengan anggapan tersebut dibanding material lainnya.
2. Bentuk Furniture
Secara sederhana bentuk-bentuk furniture yang terdapat pada bangunan rumah di Jepang memiliki tipe minimalis dan tidak banyak detail. Yakni bentuk-bentuk geometris dasar laiknya persegi, lingkaran, segitiga, maupun persegi panjang yang mendominasi pemandangan di dalam ruangan. Contoh paling nyatanya adalah bentuk penyekat antar ruang yang berbentuk simetris, dengan hiasan pola animal maupun motif floral.
3. Konsep
Menilik sejarahnya, pada awal perkembangan rumah Jepang lebih menekan pada sisi tradisi rumah kecil dengan material kayu yang selaras dengan alam. Seiring perkembangan waktu, konsep tersebut sedikit mengalami pergeseran. Terutama dari maraknya penggunaan material lain semacam baja untuk menambah kekuatan rumah, khususnya dalam rencana menghadapi gempa yang kerap terjadi.
Artikel Pilihan
Perkembangan Desain Rumah di Jepang
Ciri khas yang terdapat pada bangunan rumah di Jepang di atas tidak selalu bersifat kaku dan tetap. Pasalnya, seiring perkembangan zaman desain rumah pun mengalami perubahan variasi, laiknya:
1. Rumah Tradisional
Apabila dilihat secara sepintas, konsep bangunan rumah tradisional didominasi oleh material kayu baik dari sisi lantai, perlengkapan furniture utama, hingga lapisan dinding. Selain itu, bangunan tradisional juga mempunyai area-area terbagi berdasarkan fungsionalnya yang sejalan dengan kebudayaan masyarakat Jepang. Seperti halnya area utama genkan, engawa, maupun takonama yang sarat akan makna filosofinya.
2. Arsitektur Modern
Berbeda dengan bangunan tradisional Jepang yang lebih mengedepankan aspek budaya, jenis arsitektur modern lebih pada sisi fungsionalnya. Terutama, berkaitan dengan kondisi geografis negara Jepang yang kerap mengalami gempa. Membuat rancang bangun arsitektur rumah modern menitikberatkan pada faktor keamanan dari materialnya. Meski demikian, area seperti engawa tetap dihadirkan sebagai ciri khasnya.
Area Khas Rumah di Jepang
Memang perkembangan zaman selalu mendasari adanya perubahan, tidak terkecuali pada rumah di Jepang. Akan tetapi, meski berubah konsep, biasanya area khas rumah tetap dipertahankan oleh sang pemilik, di antaranya:
1. Engawa
Elemen satu ini sangat umum ditemukan pada rumah di Jepang karena masyarakatnya yang masih memegang teguh pola keseimbangan manusia dan alam. Dimaksudkan sebagai area penghubung antara dalam rumah yang buatan dan luar rumah yang senantiasa alami. Bahkan karena populernya, area ini banyak dipakai sebagai setting pada banyak film animasi Jepang populer.
2.Genkan
Biasanya, genkan masih terdapat pada engawa yang menjadi transisi antara bagian luar bangunan dengan bagian dalamnya. Jenis area ini biasanya ditandai dengan permukaan lantai yang dibuat lebih rendah, sesaat setelah melewati pintu central. Gunanya, sebagai tempat untuk menata alas kaki seperti sandal atau sepatu sebelum seseorang masuk ke bangunan utama rumah.
3.Tokonama
Masyarakat Jepang pada umumnya sangat menghargai benda berbau seni dan tradisi yang menjadi alasan konsep Tokonama ada di salah satu area rumah. Area ini merupakan lantai yang sengaja di bangun lebih tinggi pada sebuah ruangan. Lazimnya, difungsikan sebagai zona memajang aneka koleksi unik seperti kerajinan yang dipunyai sang empunya rumah.
4. Daidokoro
Wilayah ini dapat diartikan sebagai dapurnya rumah masyarakat Jepang. Jika dibandingkan dari segi dimensi, maka bisa dikatakan jauh lebih minimalis dari kebanyakan dapur yang ada di negara lain semisal Indonesia. Hanya saja, rata-rata dapur di Jepang dilengkapi dengan sirkulasi udara yang baik sehingga bau yang timbul dari aktivitas memasak tidak sampai mengganggu tetangga.
5. Semenjo, Ofuro, dan WC
Ini merupakan area toilet khas Jepang yang memiliki ciri dipisah-pisahkan berdasar fungsional utamanya. Yakni terdiri dari tiga komponen utama berupa:
-
Semenjo yang merupakan area khusus yang disediakan untuk keperluan membasuh muka;
-
Ofuro yang lebih difungsikan untuk ruang mandi; dan
-
Wc yang seperti kelazimannya digunakan sebagai tempat untuk buang air kecil maupun buang air besar.
Perlengkapan Etnik Rumah di Jepang
Selanjutnya, keunikan rumah di Jepang juga tampak pada berbagai perlengkapan etnik yang tidak ditemukan di tempat lain. Seperti yang terlihat pada sejumlah benda, antara lain:
1. Atap Lebar
Bentuk atap lebar menjadi pilihan utama bagi masyarakat Jepang dalam membuat bangunan rumah. Pasalnya, di negara berjuluk matahari terbit ini hujan seringkali turun dengan derasnya. Sehingga kehadiran atap berbentuk lebar dipercaya lebih optimal dalam menghindarkan air hujan untuk masuk ke dalam bangunan.
2. Tangga Tansu
Barangkali, jenis tangga tansu ini merupakan salah satu benda inovatif multi fungsi yang terdapat pada bangunan rumah di negara Jepang. Yaitu tangga unik yang sekaligus dapat difungsikan sebagai kabinet praktis yang dapat digeser dengan mudahnya. Akibat kepopulerannya, furniture ini pun mulai banyak dilirik untuk digunakan pada bangunan modern yang terus dikembangkan.
3. Mushiko Mado
Perlengkapan berupa pintu Mushiko Mado menjadi hal yang wajib ada pada sebuah bangunan rumah di Jepang. Secara sederhana, istilah ini dapat dipahami sebagai sebuah pintu berjenis geser yang biasanya mempunyai beberapa celah kecil. Lazimnya, mushiko mado dipakai oleh pemilik rumah sebagai pilihan utama pada konsep bangunan tradisi atau perpaduan antara tradisional-modern.
4. Byobu
Istilah byobu barangkali lebih familiar di telinga masyarakat Indonesia sebagai penyekat lipat yang memisahkan antar ruang pada rumah Jepang. Umumnya, penyekat ini memiliki motif yang sangat artistik seperti bunga, binatang, atau lainnya. Karena keindahannya, tidak heran jika furniture ini banyak digunakan dan menjadi buruan primadona bagi kolektor benda antik di sana.
5. Tatami
Perabot ini telah ada pada rumah tradisional di Jepang sejak jaman dulu, namun tetap dipertahankan hingga saat ini. Berupa tikar yang dianyam khusus dari jerami berkualitas dengan nama Ighusa. Kelebihannya, saat dipakai di lantai rumah dapat memberikan kesan hangat saat musim dingin serta memberi efek dingin saat Jepang tengah musim panas.
6. Shoji
Terakhir, namun tidak boleh terlewatkan ketika membicarakan perlengkapan etnik di rumah Jepang ialah Shoji. Sekilas, pintu Shoji ini mirip sekali dengan Mushiko Mado, hanya saja celahnya lebih besar. Selain itu, biasanya Shoji juga dilengkapi dengan lapisan kertas yang memiliki tujuan fungsional agar cahaya dari luar rumah dapat menembus ruangan.
Nah, itulah tadi sejumlah informasi penting yang wajib diketahui dari bangunan rumah di Jepang. Bagaimana? Adakah salah satu dari konsep desain, material, atau mungkin juga furniture khas di atas yang menarik untuk diadaptasi? Jika ada, pastinya itu akan sangat asyik karena akan membuat suasana hunian idaman jadi bernuansa ala Jepang!