Pembelajaran di dalam ruang kelas umumnya ditujukan untuk mengasah kemampuan akademik pelajar. Sedangkan pengembangan keterampilan di bidang lain dapat terlaksana dengan adanya program ekstrakurikuler. Sama halnya dengan kegiatan Bukatsu yang diselenggarakan di sekolah Jepang. Agar dapat memahami kegiatan di luar jam pelajaran sekolah ini, berikut penjelasan mengenai program tersebut!
Daftar Isi
- Apa Itu Bukatsu?
- Kapan Pelajar Dapat Mengikuti Bukatsu?
- Macam-Macam Ekstrakurikuler di Jepang
- Peran Sekolah dalam Kegiatan Pelajar
Apa Itu Bukatsu?
Istilah Bukatsu sangat umum digunakan di Jepang untuk menyebut ekstrakurikuler yang terdapat pada suatu sekolah. Klub ini mencakup berbagai bidang, disinilah pelajar dapat mengembangkan kemampuan akademik dan sosialisasi. Dalam satu klub biasanya terdiri lebih dari 5 anggota, dengan guru pembimbing dan seorang kaicho yang berperan sebagai ketua.
Setiap ekstrakurikuler punya program masing-masing, inilah yang seringkali membuat pelajar kebingungan dalam menentukan klub yang disukai. Sebab, secara tidak langsung adanya ekstrakurikuler dapat mempengaruhi prestasi yang akan diraih ke depan. Ketika musim perekrutan anggota baru, kebanyakan klub akan melakukan promosi dan kampanye agar banyak pelajar yang tertarik.
Semakin banyak anggota sebuah organisasi, maka akan semakin terlihat baik eksistensi klub tersebut. Sebab, sebuah klub yang jarang diminati dan beranggotakan sedikit kemungkinan dibubarkan oleh pihak sekolah. Bukan hanya berfungsi sekedar menyalurkan hobi, adanya klub juga dapat mengasah kemampuan pelajar. Sehingga mampu yang terbaik dalam ajang kompetisi antar sekolah.
Di samping itu, relasi pertemanan antara kakak kelas (senpai) dan adik kelas (kohai) akan terjalin dengan baik berkat tatap muka yang dilaksanakan rutin. Ini akan sangat berguna dalam menumbuhkan interaksi antar pelajar di sekolah. Tetapi, tetap dengan menjaga nilai-nilai kesopanan yang harus diterapkan saat bertemu dengan senior.
Artikel Pilihan
Kapan Pelajar Dapat Mengikuti Bukatsu?
Kegiatan ekstrakurikuler di Jepang dapat dimulai ketika seorang pelajar memasuki Sekolah Dasar. Tidak berhenti di sana, pelajar juga dapat bergabung dalam Bukatsu yang tersedia pada sekolah jenjang berikutnya. Berbeda dengan sistem pendidikan di Indonesia, di Jepang tahun ajaran untuk merekrut siswa baru diadakan setiap tanggal 1 April.
Pelajar dapat menentukan klub yang paling diminati setelah diterima pada sekolah pilihannya. Adapun jadwal pelaksanaannya mungkin berbeda pada masing-masing ekstrakurikuler. Ada yang dilaksanakan pada saat akhir pekan, pagi hari sebelum masuk kelas, atau pun sepulang sekolah. Jadwal tatap muka ini biasanya akan didiskusikan bersama seluruh anggota klub.
Ketika akan diadakan festival atau ajang kompetisi, jadwal latihan aktivitas klub bisa jadi bertambah padat. Sebab, keikutsertaan anggota suatu klub dalam berkompetisi juga menjadi perwakilan dari sekolah. Sehingga, anggota klub perlu berlatih sesering mungkin agar dapat menampilkan yang terbaik. Biasanya akan diadakan beberapa sesi pertemuan bersama pelatih dalam satu pekan.
Macam-Macam Ekstrakurikuler di Jepang
Dalam upaya mengasah kemampuan akademik dan non akademik, sekolah menetapkan beberapa kegiatan Bukatsu. Pelajar dibebaskan dalam memilih klub yang paling diminati. Setelah mendaftar pada sebuah klub, anggota berkewajiban untuk mengikuti pelatihan bersama guru pembimbing. Secara garis besar, kegiatan tambahan tersebut dapat digolongkan ke dalam beberapa bidang sebagaimana rincian berikut:
1. Bidang Seni
Ekstrakurikuler ini ditujukan untuk mengembangkan kemampuan dalam menari, bermain drama, dan paduan suara. Ekstrakurikuler seni akan lebih banyak mengadakan kegiatan festival baik di lingkungan sekolah maupun di daerah. Pertunjukan seni seperti ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pelajar untuk mengikuti klub. Tiap sekolah biasanya menyediakan klub unggulan yang berbeda-beda untuk bidang seni.
2. Bidang Olahraga
Klub olahraga menjadi salah satu ekstrakurikuler yang selalu ada dalam sekolah. Baik pelajar laki-laki maupun perempuan dapat bergabung dalam latihan rutin. Ada banyak cabang olahraga yang dapat diikuti oleh pelajar, salah satu yang terfavorit di negara ini yaitu baseball. Pelajar akan memperoleh latihan rutin dan menjadi perwakilan sekolah untuk bertanding dalam perlombaan.
3. Klub Musik
Sekolah akan menyediakan fasilitas bagi para pelajar yang hobi memainkan alat musik. Bukan hanya itu, dunia tarik suara juga dapat dipelajari pada klub ini. Setidaknya diperlukan kreativitas ketika memutuskan untuk bergabung. Guru pembimbing akan mengarahkan seluruh anggota dalam upaya meningkatkan kepekaan terhadap nada. Sehingga nantinya dapat membentuk band dan menampilkan pertunjukan terbaik.
4. Bidang Sains
Tidak hanya dalam bidang keterampilan saja, pelajar juga dapat mengasah kemampuan dalam bidang akademik. Pada Bukatsu bidang Sains, pelajar akan dibimbing untuk mengikuti kegiatan olimpiade. Tidak hanya itu, kemampuan akademik akan semakin diasah dengan adanya penelitian kecil seperti pelatihan karya tulis ilmiah, dan sebagainya.
Peran Sekolah dalam Kegiatan Pelajar
Pada dasarnya kegiatan Bukatsu dapat diselenggarakan dengan baik karena dukungan dan peran sekolah yang begitu besar. Sekolah menyediakan fasilitas serta anggaran dana khusus yang digunakan bagi keberlangsungan program ekstrakurikuler. Untuk itulah, kesempatan ini dapat menjadi peluang bagi pelajar dalam mengembangkan bakat terbaik dan menggali prestasi.
Dukungan yang diberikan oleh pihak sekolah akan membawa dampak signifikan bagi berkembangnya sebuah klub. Melalui kegiatan latihan yang dilaksanakan rutin, diharapkan pelajar dapat mengasah kemampuan masing-masing. Sehingga dapat berkompetisi dan membanggakan nama sekolah. Adapun peran sekolah dalam mendukung kegiatan ekstrakurikuler dijelaskan sebagai berikut:
1. Membentuk Kegiatan Ekstrakurikuler
Sekolah juga berperan penting dalam rangka memilih macam-macam kegiatan ekstrakurikuler yang akan diadakan. Sebab, kegiatan ini sama pentingnya meski dilaksanakan diluar jam sekolah. Hobi dan bakat terpendam yang dimiliki oleh pelajar akan semakin diasah dengan pelatihan yang sesuai. Sehingga diharapkan dapat membentuk generasi masa depan yang terlatih.
2. Memfasilitasi Berlangsungnya Kegiatan
Sekolah menyediakan tempat tatap muka dan latihan khusus bagi seluruh anggota klub. Di samping itu, berbagai perlengkapan yang diperlukan selama latihan juga difasilitasi oleh sekolah. Tiap sekolah tentunya telah menyiapkan alokasi dana dalam upaya mengasah kemampuan yang dimiliki pelajar. Sehingga latihan dapat diselenggarakan dengan baik tanpa kendala apa pun.
3. Menghadirkan Pelatih Profesional
Sekolah tidak akan ragu menghadirkan pelatih yang ahli pada bidang tertentu. Ini ditujukan agar siswa dapat memperoleh bimbingan dan materi terbaik untuk mengebangkan bakatnya. Umumnya ada kualifikasi khusus bagi seorang pelatih ekstrakurikuler yang akan mendaftar di sebuah sekolah. Sehingga, guru-guru dapat tetap fokus dalam memikirkan pembelajaran di kelas.
4. Mendanai Perlombaan
Apabila ada sebuah kompetisi yang berhubungan langsung dengan kegiatan ekstrakurikuler, sekolah akan mendanai seluruh kebutuhan lomba. Tujuannya agar pelajar dapat fokus dengan perlombaan saja, tanpa perlu memikirkan biaya. Dukungan ini perlu dimanfaatkan dengan baik bagi perwakilan sekolah. Bila pelajar berhasil memenangkan kompetisi, tentu hal tersebut dapat membanggakan nama sekolah.
5. Kerja Sama dengan Sekolah Lain
Melalui pengembangan keterampilan yang dimiliki pelajar, siswa yang berbakat nantinya akan dikirimkan pada ajang perlombaan sekolah. Sehingga selain mengasah kemampuan, hubungan pertemanan antar pelajar sekolah juga akan semakin berkembang. Terjalinnya hubungan pertemanan yang baik juga akan memperluas relasi dari pelajar.
Demikianlah penjelasan Bukatsu dan berbagai bidang ekstrakurikuler yang ada di sekolah Jepang. Seluruh kegiatan yang diselenggarakan berdasar pada minat serta kebutuhan pelajar dalam upaya mengembangkan kemampuan yang dimiliki. Melalui adanya kegiatan tersebut, pelajar juga dapat berlatih sosialisasi bersama anggota klub dan pelajar lain pada ajang kompetisi antar sekolah.
Baca juga: Sulit Gak Sih, Ikut Program Student Exchange Indonesia - Jepang?