Jepang terkenal dengan tradisi yang sangat kental, salah satunya kepercayaan pada hewan sakral. Ada beberapa binatang suci diwujudkan sebagai patung yang diletakkan di kuil. Peletakan patung hewan ini tidak lepas dari sejarah yang mendasarinya. Sebagai tambahan pengetahuan, berikut pembahasan lebih rinci mengenai hewan-hewan yang mendapat perlakuan khusus di negara Jepang:
Daftar Isi
- Apa yang Dimaksud Binatang Suci?
- Mengapa Ada Patung Hewan di Kuil?
- Hewan yang Dianggap Sakral di Jepang
- Aturan Tentang Memelihara Hewan di Jepang
Apa yang Dimaksud Binatang Suci?
Pembaca tentu mengetahui bahwa di beberapa negara terdapat hewan yang diistimewakan. Hewan suci ini merupakan jenis binatang yang dipercaya keramat atau sakral bagi suatu penduduk yang tinggal di daerah tertentu. Keberadaannya mendapat perlakuan yang berbeda dibandingkan di daerah lain. Sebab, sosok hewan tersebut memiliki sejarah tertentu yang membuatnya istimewa.
Artikel Pilihan
Mengapa Ada Patung Hewan di Kuil?
Apabila wisatawan menelusuri berbagai tempat di Jepang termasuk kuil, maka akan melihat patung hewan yang terletak di gerbang. Penempatan patung ini bukan sekedar sebagai penambahan estetika saja. Sebab, hewan-hewan tersebut dipercaya sebagai utusan dewa sehingga keberadaannya sakral. Itulah sebabnya, sangat wajar bila melihat patung hewan di kuil.
Hewan yang Dianggap Sakral di Jepang
Ada banyak hewan sakral yang sangat dihormati oleh penduduk Jepang, bahkan banyak diantaranya yang dibuatkan patung. Pengunjung dapat menemukannya di beberapa kuil serta museum yang terletak di Jepang. Masing-masing hewan ini memiliki makna tersendiri yang membuatnya istimewa. Untuk memperluas pengetahuan pembaca, berikut daftar beberapa hewan yang sakral di Jepang:
1. Kucing
Sebagian orang umumnya sangat familiar dengan adanya maneki-neko yang terletak di toko hingga restoran. Maneki-neko pada dasarnya berwujud seekor kucing yang sebelah tangannya melambai-lambai. Ini melambangkan sang kucing yang mengundang para pelanggan agar datang ke restoran. Sehingga, meletakkan maneki-neko dipercaya mendatangkan rezeki bagi pemiliknya.
2. Phoenix
Nama Phoenix mungkin terdengar asing, ini merupakan hewan mitologi yang memiliki beberapa wujud. Phoenix digambarkan sebagai hewan yang memiliki tubuh bersisik seperti naga, dada angsa, leher ular, dan punggung kura-kura. Penduduk Jepang mempercayai hewan ini sebagai pembawa berkah, panjang umur, dan rezeki.
3. Komainu
Wisatawan mungkin pernah merasa heran saat melihat patut yang berwujud singa setengah anjing. Hewan ini disebut Komainu, yang mana pernah ditemukan pada masa Dinasti Tang sekitar tahun 618-907M. Meski demikian, asal-usul binatang suci ini masih diperdebatkan. Bukan hanya sekedar untuk hiasan, penempatan patung ini dipercaya sebagai penjaga gerbang kuil.
Patung Komainu desainnya berbeda-beda, tergantung dari kuil yang dikunjungi. Hampir sebagian besar gerbang kuil selalu terdapat Komainu. Meski demikian, terkadang ada juga yang menempatkan patung monyet, kelinci, dan serigala dengan maksud tertentu. Salah satu kuil yang menempatkan patung Komainu adalah kuil Mitsumine yang berlokasi di Chichibu.
4. Ular Putih
Bila pengunjung ingin melihat patung ular putih atau yang dikenal dengan Benzaiten dapat mengunjungi kuil Shirohebi. Patung ular putih ini juga bisa dilihat langsung pada museum yang terletak di Iwakuni. Benzaiten merupakan Dewi Buddha yang melambangkan segala hal yang sifatnya dinamis. Misalnya sungai, waktu, pengetahuan, dan lainnya.
Ular putih sebagai salah satu binatang suci dipercaya sebagai pembawa rezeki. Itulah sebabnya tidak jarang apabila orang-orang menggunakan jimat yang menyerupai kulit ular di dalam dompet. Tujuannya tidak lain agar orang-orang tersebut senantiasa diberikan keberuntungan dan dilimpahkan rezekinya.
5. Kirin
Hewan ini digambarkan mempunyai tubuh serupa rusa besar, namun memiliki sisik, dan tanduk rusa. Kaki Kirin memiliki kuku belah layaknya seekor kuda. Hewan mitologi Jepang ini dipercaya sebagai simbol keadilan dan keberuntungan. Biasanya Kirin ditampilkan untuk melambangkan lahir atau wafatnya orang suci maupun pemimpin.
6. Rubah
Kitsune atau rubah menjadi hewan yang sakral, wisatawan tentunya sering melihat patung hewan ini dalam kuil. Terutama untuk setiap kuil yang memiliki nama Inari, seperti Fushimi Inari Taisha yang berlokasi di Kyoto. Perlu dipahami bahwa Inari Okami merupakan dewa yang mengatur kemakmuran dan kesuburan. Hewan rubah ini dipercaya merupakan utusan dari dewa Inari.
Keberadaan patung kitsune juga tidak lepas dari kepercayaan yang dianut oleh penduduk Jepang. Kitsune atau rubah merupakan binatang suci yang melambangkan hasil panen berlimpah. Hewan utusan dewa Inari Okami ini dipercaya bertugas untuk menjaga lumbung tersebut dari serangan tikus, sehingga hasil panen tetap terjaga dengan baik.
7. Monyet
Hewan ini pada dasarnya terkenal sebagai orang tua yang baik bagi anaknya. Hal tersebut hampir serupa dengan makna yang tersirat pada patung monyet yang ada di Jepang. Patung berwujud monyet banyak ditemukan di kuil Hie yang berlokasi di Nagatacho. Keberadaan patung hewan ini menjadi figur dalam memberikan kesuburan serta kelancaran dalam bersalin.
8. Sapi
Pembaca tentu sudah tidak asing dengan keberadaan sapi, sebab hewan ini memang sering ditemukan di berbagai negara. Di Jepang, sapi termasuk dalam binatang suci yang kerap diwujudkan pada sebuah patung dan dipuja oleh sebagian orang. Penduduk lokal percaya bahwa sapi atau kerbau merupakan utusan Tenjin yang merupakan dewa pengetahuan.
Asal-usul kepercayaan ini datang dari kisah Sugawara yang kala itu sempat diusir oleh keluarganya. Melihat kejadian tersebut, para sapi mulai menangisi kepergian Sugawara. Pada suatu periode, Sugarawa diangkat untuk menjadi Tenjin bersamaan dengan dibangunnya kuil Kitamo Tenmangu. Sejak tragedi ini, sapi mulai dipercaya sebagai utusan Tenjin.
Bila berkunjung ke kuil Kitamo Tenmangu, wisatawan dapat melihat banyak patung sapi dengan ukuran yang berbeda-beda. Bahkan ukurannya ada yang serupa dengan sapi sebenarnya. Orang beruntung yang menggosok hidung patung dipercaya akan menjadi lebih bijaksana. Itulah sebabnya, keberadaan patung sapi ini sangat dihargai bagi penduduk Jepang setempat.
9. Gagak
Orang Jepang juga mengenal Yatagarasu atau gagak yang mempunyai tiga kaki yang menyimbolkan bumi, langit, dan manusia. Dulunya Yatagarasu menjadi pemandu Kaisar Jinmu, akan tetapi kini hewan mitologi ini saat ini menjadi simbol tim nasional Jepang bidang sepak bola. Penggunaan lambang Yatagarasu dipercaya mampu membawa kemenangan bagi tim.
Aturan Tentang Memelihara Hewan di Jepang
Penduduk Jepang dikenal ramah dalam memelihara hewan, salah satunya anjing dan kucing. Kedua hewan ini bahkan dianggap layaknya anak saat dipelihara oleh sebuah keluarga di Jepang. Kehadiran hewan peliharaan akan menambah suasana rumah jadi lebih ceria. Sebagian pemiliknya mungkin memiliki kartu khusus yang menerangkan kepemilikan hewan peliharaan.
Surat semacam ini biasanya diperoleh dari pet shop, yang mana menerangkan karakteristik hewan peliharaan. Diantaranya berupa ciri-ciri ketika lahir, berat, dan informasi lainnya. Bahkan terdapat undang-undang khusus untuk memperlakukan anjing dengan baik. Tetapi, tidak semua apartemen di Jepang mengizinkan penghuninya untuk memelihara hewan.
Demikian pembahasan mengenai kepercayaan pada binatang suci yang mendapatkan perlakuan khusus oleh masyarakat Jepang. Pada dasarnya tradisi ini diperoleh dari dua kepercayaan yang ada di Jepang, yaitu Buddha dan Shinto. Salah satu pesan yang diterapkan hingga saat ini adalah ajaran untuk menghargai semua hewan, terutama hewan sakral yang telah disebutkan di atas.