Jepang punya begitu banyak jenis tradisi. Tak heran jika di Jepang juga banyak jenis dekorasi tradisional yang membawa makna-makan sakral. Salah satunya adalah dekorasi tradisional bernama kadomatsu yang dibuat untuk menyambut perayaan tahun baru. Mari mengenal lebih jauh asal-usul dari hiasan tradisional ini dan seperti apa makna yang dibawa olehnya.
Daftar Isi
Asal Usul Kadomatsu
Mari berkenalan dulu dengan hiasan ini berdasarkan asal usulnya. Kadomatsu itu sendiri merupakan jenis hiasan tradisional yang umumnya dipasang untuk menyambut momen tahun baru. Biasanya hiasan ini akan dipasang setelah perayaan natal dan diturunkan pada tanggal 15 Januari. Rakyat Jepang akan memasang hiasan ini di bagian depan rumah, seperti di pintu masuk.
Hiasan ini dibawa masuk ke Jepang oleh China pada abad ke-8. Dibuat dari 3 bilah bambu yang dipotong dengan ukuran berbeda-beda. Selain batang bambu, hiasan ini juga terbuat dari cabang-cabang pinus yang disatukan menggunakan ikatan tali jerami. Tentu saja semua ini memiliki makna masing-masing dan dipercaya oleh masyarakat Jepang sejak zaman dahulu.
Bambu membawa arti kekuatan dan kemakmuran. Sementara itu pinus membawa makna harapan akan umur yang panjang. Lalu 3 buah bambu ini dibuat dengan ukuran berbeda karena makna yang dibawa juga berbeda. Bambu paling tinggi menandakan surga, kemudian yang di tengah melambangkan manusia, dan bambu yang paling rendah adalah bumi.
Tiga buah bambu dan cabang-cabang pinus menjadi komponen utama dari hiasan tradisional ini. Namun rakyat Jepang bisa berkreasi sesuka hati menambahkan aksesori lainnya selama tidak mengubah makna asli dari hiasan tersebut. Biasanya akan ditambahkan hiasan berupa tanaman kubis, aprikot Jepang, dan ranting daun maupun bunga-bunga yang indah.
Artikel Pilihan
Tempat Pemasangan Kadomatsu
Dimana saja hiasan tahun baru ini dipasang? Jika berkunjung ke Jepang saat liburan natal dan tahun baru, pasti tak sulit untuk menemukan jenis hiasan ini. Biasanya dekorasi ini akan dipasang di bagian pintu masuk rumah atau bangunan tertentu. Selain itu, dekorasi ini juga akan terpasang di pintu masuk kuil atau candi.
Ada juga yang memilih memasang dekorasi ini di ruang tamu atau area depan rumah, bukan di pintu masuk. Biasanya jika dipasang di pintu masuk, maka ada dua kadomatsu yang diletakkan yaitu di sebelah kanan dan kiri. Selain itu hiasan ini juga bisa diletakkan di halaman rumah.
Setelah perayaan tahun baru berakhir dan hiasan ini dilepas, maka ada tradisi menarik yang dilakukan oleh warga Jepang. Tradisi ini disebut sebagai dondo yaki dimana hiasan tahun baru akan dibakar melalui sebuah ritual. Biasanya tradisi ini akan dilakukan di halaman atau tempat terbuka. Semua jenis hiasan tahun baru akan dilepas dan dibakar bersama-sama.
Jenis Kadomatsu Berdasarkan Bentuk
Memang benar jika bentuk hiasan ini sangat bervariasi. Tergantung kreativitas dan keinginan dari pembuat hiasan tersebut. Namun ternyata ada dua tipe bentuk kadomatsu yang dibedakan berdasarkan cara pemotongan bambunya. Berikut ini adalah dua tipe tersebut:
1. Sogi
Pertama ada tipe sogi dimana ujung bambu akan dipotong dalam bentuk diagonal. Bentuk seperti ini diperkenalkan oleh Tokugawa Ieyasu. Menurut cerita, pada malam tahun baru (1572) Tokugawa merasa marah karena mendapatkan puisi bernada mengejek dari Takeda Shingen. Ejekan tersebut berhubungan dengan kekalahan pertempuran Mikatagahara. Akhirnya Tokugawa melampiaskan amarah dengan memenggal bambu.
Pemenggalan bambu tersebut membentuk potongan diagonal. Sejak saat itu keluarga Tokugawa selalu memotong bambu dengan bentuk diagonal. Ini merupakan bentuk ambisi memenggal leher Shingen yang sudah mengirim puisi ejekan. Akhirnya kebiasaan ini juga meluas ke seluruh wilayah Jepang dan menjadi tradisi di wilayah Kanto.
2. Zundo
Lain halnya dengan sogi, zundo ini merupakan sebutan untuk bentuk bambu yang dipotong secara mendatar. Sebenarnya bentuk potongan bambu ini menjadi bentuk modifikasi yang diterapkan oleh sebagian masyarakat Jepang. Namun memang banyak orang menilai bahwa pemotongan bambu secara diagonal jauh lebih baik dan terlihat lebih estetik.
Saat ini kadomatsu sangat mudah untuk ditemui di toko-toko. Biasanya toko bunga dan toko perkakas rumah tangga akan menyediakan hiasan tersebut. Bentuknya juga beragam, namun bentuk bambu dengan potongan diagonal paling banyak ditemui. Jika tak ingin ribet membuat sendiri, maka bisa langsung membeli dari toko-toko yang ada di Jepang.
Makna Kadomatsu
Masyarakat jepang memang hobi mengikuti tradisi dari leluhur. Termasuk tradisi memasang hiasan atau dekorasi di momen-momen tertentu. Semua tradisi ini memiliki makna begitu juga dengan setiap jenis hiasan atau dekorasi yang dipasang. Berikut adalah makna yang dibawa oleh hiasan tahun baru ini:
1. Menyambut Toshigami
Hiasan ini dipasang sebagai simbol untuk menyambut Toshigami. Toshigami itu sendiri merupakan dewa tahun baru yang membawa makna baik bagi warga Jepang. Dewa ini akan membawa kemakmuran dan keberuntungan di tahun yang baru. Seperti diketahui bahwa warga Jepang memiliki kepercayaan yang kuat akan peran dewa-dewa dalam kehidupan ini.
Dengan memasang dekorasi tahun baru ini maka warga Jepang berharap dewa Toshigami datang ke rumah dan memberikan berkahnya. Menyambut tahun yang baru, warga Jepang berharap bisa mendapatkan kehidupan yang jauh lebih baik lagi. Itulah mengapa warga Jepang begitu bersemangat menyambut dewa Toshigami dengan dekorasi tahun baru yang terpasang di depan rumah.
2. Simbol Keberuntungan
Toshigami merupakan dewa yang dianggap membawa keberuntungan. Tak heran jika warga Jepang sangat bersemangat membuat dekorasi rumah untuk menyambut kehadiran dewa ini. Dengan adanya dekorasi tersebut maka warga Jepang berharap bisa menarik keberuntungan sebanyak mungkin di tahun yang baru. Ini membawa harapan akan adanya keberuntungan sepanjang tahun.
Bagi warga Jepang keberuntungan adalah hal yang sangat bermakna. Ini merupakan anugerah yang diharapkan datang dari dewa. Keberuntungan akan membuat hidup menjadi lebih mudah, makmur, hasil panen melimpah, dan berkah-berkah lainnya. Menyambut tahun baru, tentu diharapkan ada banyak keberuntungan baru yang menghampiri.
3. Simbol Kemakmuran
Selain membawa keberuntungan, Toshigami juga dipercaya membawa kemakmuran. Kemakmuran ini identik dengan harta yang melimpah dan mencukupi. Tentunya semua warga Jepang berharap kehidupan semakin makmur dan jaya di tahun yang baru. Harapan akan kehidupan lebih makmur ini tentu juga diiringi oleh harapan tubuh yang sehat dan keluarga yang bahagia.
Warga Jepang akan berharap mendapatkan kemudahan dalam menjalankan bisnisnya. Warga yang bertani berharap hasil panennya melimpah ruah sehingga kehidupannya semakin makmur. Semua rencana dan harapan di tahun yang baru diharapkan bisa terwujud, apapun itu.
Itulah makna penting dekorasi tahun baru kadomatsu. Dekorasi ini sudah menjadi sebuah tradisi turun temurun di Jepang. Warga Jepang akan sangat bersemangat menyambut tahun baru apalagi saat mempersiapkan kadomatsu. Hiasan ini juga akan menjadi simbol kebahagiaan warga Jepang dalam menyambut tahun baru dengan harapan yang lebih baik lagi dari tahun sebelumnya.