Tsukimi, Tradisi Melihat Bulan yang Dilestarikan Masyarakat Jepang

WeXpats
2022/01/12

Keindahan Jepang di setiap musimnya memang selalu menarik untuk dinikmati. Salah satu musim yang paling difavoritkan oleh masyarakat untuk berkunjung ke Jepang adalah musim gugur. Tak hanya karena keindahan dedaunan merah di mana-mana tapi juga karena di musim ini ada tradisi tsukimi. Mari berkenalan lebih jauh dengan tradisi yang telah mendarah daging di negeri sakura ini.

Daftar Isi

  1. Tentang Tradisi Tsukimi
  2. Legenda Tsukimi
  3. Tempat Favorit Menikmati Tsukimi
  4. Makanan yang Disajikan saat Tsukimi

Tentang Tradisi Tsukimi

Berdasarkan arti katanya, budaya ini memiliki arti melihat bulan. Kata tsuki berarti bulan dan mi berarti melihat. Ini merupakan momen dimana warga Jepang akan menjalankan sebuah tradisi memandangi bulan di musim gugur. Namun tak hanya sekadar memandangi bulan, momen ini juga merupakan sebuah bentuk rasa syukur atas hasil panen yang baik.

Bisa dikatakan bahwa tradisi ini seperti layaknya peringatan thanksgiving di wilayah Amerika dan Eropa. Di momen ini warga Jepang akan berterima kasih untuk hasil panen sepanjang tahun dan berharap hasil panen di tahun mendatang jauh lebih baik. Biasanya momen ini akan digelar di antara tanggal 25 September sampai 23 Oktober dan menjadi sebuah tradisi yang sudah dilakukan turun-temurun di sana.

Tradisi ini sebenarnya merupakan pengaruh dari China. Pada zaman Nara, sekitar tahun 710-794, ada warga China yang memperkenalkan budaya ini ke Jepang. Lalu pada zaman Heian, sekitar tahun 794 - 1185, tradisi ini mulai dilakukan oleh bangsawan Jepang. Hingga kini momen tersebut menjadi tradisi yang sangat melekat kuat di kalangan masyarakat Jepang.

Legenda Tsukimi

Ternyata ada cerita legenda menarik dari tradisi memandang bulan ini. Ketika memandangi bulan musim gugur ini, warga Jepang mempercayai legenda yang bercerita mengenai dua ekor kelinci di bulan tersebut. Disebutkan bahwa pada momen ini akan terlihat dua ekor kelinci yang sedang membuat kue mochi di bulan.

Cerita ini bermula dari pertemuan seorang kakek tua dengan kera, rubah, dan kelinci. Kakek tersebut sangat lapar dan meminta makanan kepada tiga hewan tadi. Kera pun memberikan buah dan kacang-kacangan kepada sang kakek. Sementara rubah memberikan ikan dari sungai. Lalu, kelinci bingung akan memberi makanan apa hingga akhirnya memilih untuk memberikan dirinya sendiri sebagai makanan untuk sang kakek.

Pengorbanan kelinci pun diterima oleh sang kakek yang ternyata merupakan dewa bulan. Akhirnya, dewa bulan tadi menghidupkan kembali kelinci yang sudah berkorban tadi dan membawanya tinggal di bulan. Sampai sekarang, legenda ini dipercaya oleh masyarakat Jepang sehingga ketika menikmati tsukimi maka mereka akan percaya bahwa ada dua ekor kelinci tengah berada di bulan.

Tempat Favorit Menikmati Tsukimi

Ada beberapa spot di Jepang yang menjadi tempat favorit menikmati keindahan bulan musim gugur. Warga Jepang biasanya akan memadati tempat-tempat ini sebelum berkumpul dengan keluarga di rumah. Berikut adalah beberapa tempat favorit untuk memandangi bulan musim gugur:

1. Kastil Himeji

Pertama ada kastil Himeji yang berlokasi di kota Himeji, prefektur Hyogo. Di sini, warga bisa melihat pemandangan bulan sekaligus menikmati pertunjukan Taiko drum. Tersedia juga tempat-tempat kuliner dan spot minum teh disertai teleskop untuk memandangi keindahan langit musim gugur.

2. Tokyo Tower

Spot yang begitu populer di Jepang, Tokyo Tower, juga menjadi salah satu tempat favorit untuk menikmati bulan musim gugur. Biasanya saat momen ini berlangsung, Tokyo Tower akan dinyalakan secara khusus. Selain itu, tangga bagian luar yang mengarah ke bagian geladak utama juga akan terus terbuka sampai pukul 10 malam.

3. Tokyo Skytree

Warga Jepang juga biasanya akan memadati Tokyo Skytree untuk menyaksikan keindahan tsukimi. Di lokasi ini juga seringkali ada pertunjukan musik jazz secara live yang membuat suasana menjadi tambah syahdu. Cocok sekali bagi warga atau wisatawan yang ingin bersantai dan menghabiskan waktu berharga sambil menikmati keindahan bulan musim gugur.

4. Sankeien Garden

Berikutnya ada Sankeien Garden yang juga menjadi salah satu tempat favorit untuk memandangi bulan musim gugur. Taman ini berada di Yokohama dan biasanya akan buka lebih lama ketika ada momen tersebut. Di lokasi taman juga seringkali digelar pertunjukan musik serta tarian.

5. Kuil Ise

Lalu ada juga kuil Ise yang berlokasi di kota Ise, prefektur Mie. Tempat ini menjadi salah destinasi istimewa yang dapat dikunjungi di musim gugur. Selain jadi tempat favorit memandangi bulan musim gugur, tempat ini juga biasa menggelar pertunjukan seni. Biasanya ada acara pembacaan puisi juga pertunjukan musik tradisional di sana.

Makanan yang Disajikan saat Tsukimi

Sama seperti momen-momen penting lainnya di Jepang, ketika tiba tradisi tsukimi biasanya warga akan menikmati makanan spesial. Ada beberapa menu yang identik dengan momen musim gugur ini. Berikut adalah pilihan menu makanan tersebut:

1. Dango

Pertama ada kue dango yang bentuknya bulat seperti bulan purnama. Dango ini terdiri dari 15 kue yang bahan utamanya adalah beras. Kue-kue tersebut kemudian disusun membentuk piramida dan menjadi lambang kesehatan juga kebahagiaan. Dango bukan hanya sekadar makanan camilan namun juga menjadi bentuk persembahan kepada dewa atas rasa syukur terhadap hasil panen yang sudah dinikmati masyarakat.

2. Udon

Saat menikmati keindahan bulan musim gugur, biasanya warga juga akan menikmati udon. Udon di momen ini akan disajikan khusus dengan taburan nori dan telur mentah di bagian atasnya. Telur mentah ini menjadi lambang bulan purnama karena bentuknya mirip. Menu ini paling cocok dinikmati bersama anggota keluarga lainnya.

3. Burger

Warga Jepang juga biasa menikmati burger di momen musim gugur tersebut. Burger yang disajikan tentunya tidak biasa dan memiliki ciri khas. Burger musim gugur ini biasanya diberi tambahan telur mata sapi di bagian atasnya. Telur mata sapi menjadi lambang dari bulan purnama. Biasanya restoran siap saji akan menyediakan menu spesial ini di sepanjang bulan September sampai Oktober.

4. Satoimo

Sama seperti warga Indonesia, orang Jepang juga gemar mengonsumsi umbi-umbian. Salah satu menu makanan yang terbuat dari umbi adalah satoimo. Menu ini menggunakan bahan dasar umbi talas. Biasanya disajikan sebagai kudapan sambil menikmati keindahan bulan musim gugur bersama orang-orang tercinta.

5. Temakizushi

Orang Jepang jelas sangat identik dengan menu sushi. Menu ini juga disajikan saat momen bulan purnama musim gugur. Namun jenis sushi yang disajikan berbeda dan diberi nama temakizushi. Sushi ini disajikan tanpa memakai cetakan. Norinya akan dibuat bentuk kerucut kemudian diisi nasi dan isian lain sesuai keinginan. Ada juga telur puyuh mentah di bagian atasnya yang menjadi simbol bulan purnama.

Tsukimi menjadi sebuah tradisi yang indah di Jepang. Masyarakat di sana akan menikmati tradisi ini dengan penuh rasa syukur dan suka cita. Doa-doa juga dipanjatkan sembari memandangi keindahan bulan purnama di musim gugur yang indah. Banyak turis yang datang ke Jepang di momen musim gugur karena ingin merasakan langsung indahnya tradisi ini.

Penulis

WeXpats
Di sini kami menyediakan artikel yang mencakup berbagai informasi yang berguna tentang kehidupan, pekerjaan, dan studi di Jepang hingga pesona dan kualitas Jepang yang menarik.

Sosial Media ソーシャルメディア

Kami berbagi berita terbaru tentang Jepang dalam 9bahasa.

  • English
  • 한국어
  • Tiếng Việt
  • မြန်မာဘာသာစကား
  • Bahasa Indonesia
  • 中文 (繁體)
  • Español
  • Português
  • ภาษาไทย
TOP/ Budaya Jepang/ Tradisi budaya Jepang/ Tsukimi, Tradisi Melihat Bulan yang Dilestarikan Masyarakat Jepang

Situs web kami menggunakan Cookies dengan tujuan meningkatkan aksesibilitas dan kualitas kami. Silakan klik "Setuju" jika Anda menyetujui penggunaan Cookie kami. Untuk melihat detail lebih lanjut tentang bagaimana perusahaan kami menggunakan Cookies, silakan lihat di sini.

Kebijakan Cookie