Magang Jepang tidak hanya memberikan kesempatan untuk memahami dunia kerja, tetapi juga menambah pengetahuan, baik secara skill teknis maupun soft skill. Beruntung bagi mereka yang pada akhirnya dikontrak oleh perusahaan tempat mereka magang.
Magang merupakan suatu pengalaman yang harus dirasakan sebelum benar-benar terjun ke dunia profesional. Melalui magang seseorang akan mengenal bagaimana dunia kerja – apa yang harus dilakukan, bagaimana peraturannya, hingga etos kerja. Berbicara soal etos kerja, orang yang pernah magang Jepang pasti mengerti artinya kerja keras, disiplin, dan integritas yang sudah membudaya di sana.
Manfaatkan momen magang sebagai ajang pembuktian diri yang profesional, bertanggung jawab, dan pantas dipekerjakan. Banyak orang yang mengawali kariernya sebagai tenaga magang hingga berujung menduduki posisi strategis di perusahaan tersebut. Itu semua dikarenakan kesungguhan dan ketekunan mulai dari magang hingga diangkat menjadi karyawan.
Apa Itu Program Magang Jepang?
Layaknya program magang pada umumnya, magang Jepang merupakan program pelatihan kerja bagi para lulusan SMA, SMK, atau sederajatnya. Hanya saja magang ini langsung dilakukan di Negeri Sakura tersebut. Para peserta yang memenuhi syarat dan lolos seleksi akan diberangkatkan ke sana. Mereka akan bekerja di tempat atau perusahaan yang dilamarnya. Para peserta bebas memilih perusahaan mana yang menyediakan lowongan posisi sesuai dengan minat dan kemampuan masing-masing.
Pemerintah Indonesia telah bekerjasama dengan pemerintah Jepang untuk program magang Jepang, hal ini dibuktikan dengan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dan International Manpower Development Organization Japan (IM Japan) sepakat untuk membuka kesempatan warga Indonesia magang di sana. Maka dari itu program ini dinamakan dengan Indonesia-IM Japan.
Dilansir dari sebuah artikel di tempo.co berjudul “Indonesia-IM Japan Sepakat Perbanyak Peserta Magang ke Jepang” edisi 5 Desember 2019 bahwa kesepakatan baru adalah kedua belah pihak setuju menambah peserta magang menjadi 5.000 orang peserta per tahun.
Kesepakatan baru tersebut merupakan peluang bagi warga Indonesia untuk pergi ke Jepang. Kemnaker sendiri membantu para peserta dengan memberikan fasilitas pelatihan bagi calon-calon magang yang akan berangkat. Harapannya, setelah para peserta tersebut kembali ke Indonesia akan berbekal skill yang bisa membangun negeri ini. Adapun lamanya periode magang di setiap perusahaan berbeda-beda. Namun umumnya perusahaan menerima peserta magang untuk bekerja selama 1 (satu) hingga 3 (tiga) tahun.
Artikel Pilihan
Lowongan Kerja Untuk Magang
Sumber informasi lowongan kerja untuk magang Jepang sangat banyak. Namun perlu diperhatikan apakah sumber tersebut valid atau tidak. Untuk menghindari penipuan, lamar lowongan yang hanya bersumber dari Kemnaker, Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) di daerah, perusahaan Jepang yang ada di Jepang atau Indonesia, serta job portal yang terbukti kredibilitasnya. Lowongan juga mungkin didapatkan dari Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) profesional dan resmi yang ada di Indonesia dan telah bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan di Jepang.
Saat mencari lowongan kerja magang terkadang posisi tersebut ditulis “kenshusei”. Jika melihat posisi ini di suatu perusahaan, artinya perusahaan tersebut membutuhkan tenaga magang. Namun sebelum mendaftar, perhatikan dengan teliti skill apa yang dibutuhkan beserta persyaratan lainnya. Umumnya posisi magang diperuntukkan bagi lulusan SMA atau sederajatnya, serta mahasiswa yang baru lulus. Kelompok ini dianggap belum berpengalaman sehingga begitu lulus adalah waktu yang tepat untuk mengenal dunia kerja.
Persyaratan Magang di Jepang
Seperti yang telah disinggung sekilas di atas bahwa lowongan magang Jepang umumnya diperuntukkan bagi lulusan SMA atau sederajat, serta mahasiswa yang baru lulus. Itu baru satu dari beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Karena untuk mengikuti program magang ini tidak hanya memenuhi persyaratan akademis, namun ada syarat-syarat lainnya, yaitu:
1. Syarat Akademis
Lulusan SMA atau sederajat, serta mahasiswa S1 adalah persyaratan minimum. Jika calon peserta pernah mengikuti pendidikan D3 atau keterampilan teknis lainnya pun diperbolehkan. Justru beberapa perusahaan ada yang lebih membutuhkan tenaga magang dengan keterampilan tertentu, misalnya berlatar belakang teknik, keperawatan, komputer, bahkan bahasa.
2. Kemampuan Bahasa
Bahasa Jepang masih menjadi bahasa komunikasi utama di sana. Meski bahasa Inggris adalah bahasa internasional, sayangnya tak banyak warga Jepang yang berbahasa Inggris. Maka dari itu, untuk keperluan kerja dan hidup sehari-hari seorang peserta magang harus mampu berbahasa Jepang. Ada sebuah tes yang wajib diikuti dinamakan JLPT (Japanese Language Proficiency Test). Ada 5 (lima) level di sini, mulai dari N5 yang termudah hingga N1 yang tersulit.
3. Penampilan Fisik
Syarat ini sebenarnya tidak berlaku di semua perusahaan. Hanya perusahaan di industri-industri tertentu saja yang memberlakukan persyaratan penampilan fisik, misalnya di bidang marketing, pariwisata, atau perhotelan. Peserta magang Jepang yang melamar di posisi dengan persyaratan penampilan fisik harus terlihat menarik dan bertubuh proporsional. Baik laki-laki maupun perempuan, keduanya harus merepresentasikan keramahan dan enak dipandang. Adapun persyaratan fisik lainnya biasanya tidak memiliki riwayat penyakit dalam, misalnya asma, kanker, diabetes, dan lainnya.
4. Keterampilan Teknis
Semakin terampil seseorang, maka kesempatan untuk dapat diterima pun semakin besar. Karena ada nilai tambah dari orang tersebut saat dipekerjakan sebagai tenaga magang. Perusahaan tidak perlu melakukan training dari nol lagi, namun hanya perlu mengenalkan alat atau prosedur perusahaan saja.
Posisi yang memerlukan keterampilan teknis biasanya sebagai operator mesin, caregiver, staff IT, data analyst, dan masih banyak lagi. Bagi mereka yang belum memiliki keterampilan khusus, akan ada periode pelatihan di Balai Latihan Kerja. Biasanya waktu pelatihan ini selama 6 bulan sekaligus belajar bahasa Jepang.
Proses Seleksi dan Pelatihan
Prosedur magang Jepang sebenarnya tidak jauh berbeda dengan melamar magang atau kerja pada umumnya. Calon peserta harus mencari lowongan dengan posisi yang diminatinya. Setelah yakin dirinya memenuhi persyaratan, maka langsung mengirimkan surat lamaran beserta CV. Keduanya bisa ditujukan langsung ke perusahaan yang membutuhkan atau melalui Kemnaker dan portal penyedia lowongan kerja yang terpercaya.
Setelah itu, kedua berkas tersebut akan di-screening dan dipilih yang sesuai dengan kriteria serta yang menarik perhatian perusahaan. Bagi yang lolos tahap satu ini akan dihubungi langsung untuk proses berikutnya, yaitu wawancara. Namun ada beberapa perusahaan yang memberlakukan psikotes juga hanya saja bagi peserta magang rangkaian tes tidak akan sekompleks untuk posisi karyawan.
Tes bahasa dilakukan bersamaan dengan tes wawancara. Kalau calon peserta memiliki sertifikat lainnya yang membuktikan kemampuan bahasanya setara dengan yang dibutuhkan, maka sertifikat tersebut bisa dilampirkan dan tidak perlu ikut tes bahasa lagi. Kemudian yang terakhir adalah pengumuman peserta yang lolos untuk keberangkatan.
Sebelum diberangkatkan, mereka diberikan pelatihan tambahan dulu yang berkaitan dengan bidang pekerjaannya nanti. Lama serta tempat pelatihan tergantung kebijakan perusahaan yang menerimanya. Untuk mengefektifkan waktu, sambil mengikuti pelatihan, mereka akan dibantu mempersiapkan visa dan surat-surat lainnya yang dibutuhkan sebagai persyaratan administrasi.
Baca juga: Selain Belajar Tentang Etos Kerja, Temukan Hal Menarik Dari Kerja Magang di Jepang