Bikin Melongo, Segini Biaya Transportasi di Jepang

WeXpats
2020/04/21

Sudah selayaknya jika Jepang menjadi negara maju. Salah satunya adalah karena Jepang berhasil membangun dan menyediakan sistem transportasi yang modern dan maju untuk warganya. Biaya transportasi di Jepang memang terkenal mahal, membuat orang sering mengernyitkan dahi. Padahal, semua itu sebanding dengan kualitas yang diberikan.

Kenyamanan dan keteraturan sistem transportasi di Jepang membuat negara-negara di Asia cemburu dan terus mencoba mengejar. Namun bagi turis, hal semacam ini sangat dicari. Walaupun mereka harus menanggung biaya transportasi di Jepang dengan harga mahal. Artikel kali ini akan membawa pembaca lebih dekat dengan sistem transportasi di Jepang dan biayanya. Yuk, simak pembahasannya.

Sistem Transportasi di Jepang

Jepang telah mempersiapkan, merancang dan membangun sistem transportasinya sejak lama. Jepang selalu memiliki pandangan bahwa suatu saat negaranya akan maju dan memerlukan sistem transportasi yang modern. Jadi, tidak salah jika di masa Kekaisaran Meiji sekitar pertengahan tahun 1800 Jepang memutuskan membangun rel kereta api. Sebuah pemikiran yang revolusioner di masa itu.

Sistem transportasi di Jepang dikenal karena konektifitasnya yang baik. Selain itu, seiring berkembangnya teknologi, maka berkembang pula kecanggihan sarana transportasi di Jepang. Kota-kota besar di Jepang yang umumnya sangat sibuk sangat mengandalkan transportasi darat. Moda transportasi yang sering digunakan adalah kereta api bawah tanah.

Selain itu bus dalam kota juga menjadi pilihan warga di kota-kota di Jepang. Sistem transportasi yang ada di Jepang menomorsatukan ketepatan waktu dan konektivitas. Rata-rata kedatangan kereta atau bus tidak pernah terlambat. Ditambah lagi, penumpang bisa memantau penuh tidaknya kereta dan lokasi kereta api yang akan mereka tumpangi.

Transportasi di darat dan air juga sangat modern. Bandara yang dimiliki oleh Jepang ada 98. Narita, yang merupakan Bandara Internasional di Tokyo, merupakan salah satu bandara tersibuk di dunia. Jepang juga memiliki sekitar 662 kapal yang difungsikan sebagai alat angkutan massal dan juga barang. Rute perairan yang dilayani tidak hanya dalam negeri tapi juga luar negeri.

Biaya transportasi di Jepang memang dikenal mahal apalagi untuk taksi dan kereta cepat. Itulah mengapa kereta dan subway menjadi pilihan favorit orang yang tinggal di Jepang. Bagi wisatawan, disarankan berjalan kaki jika jarak tidak terlalu jauh. Atau memaksimalkan transportasi darat yang lain.

Khususnya untuk kereta cepat atau Shinkansen yang menghubungkan pulau dan kota di Jepang, kisaran harganya bisa mencapai 8.000 – 14.000 Yen. Namun, dengan kecepatan waktu, tentunya moda transportasi ini sangat efektif. Sedangkan untuk taksi, tarif bisa mencapai 700 Yen berlaku untuk dua kilometer pertama. Berikutnya akan bertambah sekitar 90 Yen. Cukup mahal, bukan?

Jenis-Jenis Transportasi Umum di Jepang

Sebelum pergi ke Jepang untuk menetap atau berwisata, sebaiknya ketahui dengan baik jenis-jenis transportasi umum yang ada di Jepang. Ini sangat penting agar mobilisasi selama di Jepang bisa berjalan dengan efektif dan efisien. Pasalnya, biaya transportasi di Jepang khususnya pada beberapa transportasi public cukup mahal.

Berikut ini pilihan transportasi umum yang bisa digunakan selama di Jepang:

1. Kereta Lokal

Kereta bawah tanah atau subway melintas di hampir semua kota besar. Di Tokyo ada JR Yamanote loop line yang melintasi pusat-pusat kota, harganya mulai dari 130 Yen. Subway Tokyo Metro, bisa dinaiki dengan harga 160 Yen sedangkan Toei (Metropolitan) mulai dari 170 yen. Tarif ini akan bertambah sesuai jarak tempuh.

2. Bus

Bus merupakan transportasi favorit selain kereta. Alasannya adalah karena halte bus yang tersedia di sana cukup banyak. Hanya perlu 1-2 menit saja untuk menjangkau halte bus terdekat. Tarif sekali jalan menggunakan bus adalah sekitar 230 Yen. Namun, jika ingin lebih hemat bisa membeli tiket terusan atau one day pass seharga 600 Yen di beberapa lokasi wisata.

3. Shinkansen

Primadona transportasi di Jepang yang tersohor di dunia adalah Shinkansen. Shinkansen digunakan untuk bepergian antar kota. Hanya dengan 4 jam, seseorang bisa bepergian dari Tokyo ke Hiroshima. Sedangkan untuk Tokyo ke Kyoto, cukup dengan 2 jam 15 menit saja melalui jalur Nozomi. Tarifnya cukup mahal, sekitar 14.000 Yen. Untuk mahasiswa yang berhemat, tentu tidak disarankan menggunakan Shinkansen.

4. Taksi

Salah satu transportasi yang paling dihindari di Jepang adalah taksi. Namun, pada keadaan darurat tertentu, mau tidak mau taksi harus digunakan. Orang Jepang menggunakan taksi hanya untuk jarak dekat dan darurat. Alasannya tidak lain karena ongkos yang mahal, belum lagi ada biaya menunggu. Selain itu, ada late night fee sebesar 20% untuk pengangkutan pada tengah malam.

Cara Naik Kendaraan Umum di Jepang

Untuk bus, caranya sangat mudah yaitu dengan membeli tiket yang ada di terminal, melalui telepon, minimarket dan juga secara online. Hampir semua bus di Jepang sudah menyediakan layanan pembelian tiket secara online. Ada tiga jenis pilihan tiket yaitu one way ticket, booklets of multiple ticket dan round trip ticket. Bus hanya berhenti di halte pemberhentian bus saja.

Tiket kereta api biasa bisa dibeli di stasiun ataupun online. Tiket JR Pass untuk naik shinkansen dan kereta JR sepuasnya, bisa dibeli dengan mudah melalui internet dan hanya bisa dibeli di luar Jepang karena tiket ini memang ditujukan untuk wisatawan yang ingin menikmati Jepang lebih dari satu lokasi dalam waktu singkat. Telah banyak biro perjalanan atau website travel yang menyediakan pembelian tiket JR Pass. Wisatawan internasional tidak akan kesulitan dalam hal membeli tiket kereta. 

Budaya Naik Transportasi Umum di Jepang

Masyarakat Jepang menggunakan transportasi umum sebagai pilihan utama. Hal ini bukan tanpa sebab, kebijakan pemerintah salah satunya ditengarai sebagai penyebabnya. Biaya transportasi di Jepang disesuaikan sesuai standar yang telah ditetapkan pemerintah. Dan yang paling murah adalah kereta api lokal.

Selain itu, harga mobil, bensin, pajak kendaraan dan bahkan tarif parkir sangat mahal di Jepang. Inilah yang membuat default orang Jepang adalah naik kereta api. Selain murah, juga cepat. Orang Jepang sangat tertib ketika ada di kendaraan umum. Mulai dari tertib antri dan juga mematuhi semua aturan tentang transportasi. Penumpang pun berusaha tepat waktu datang ke halte atau terminal.

Karena warganya gemar naik kendaraan umum, di Jepang jarang dijumpai kemacetan. Kalaupun ada, tidak semengerikan kemacetan di Jakarta yang bisa sampai berjam-jam. Menaiki mobil ke kantor bukan pilihan utama orang Jepang. Disamping mahal, menggunakan mobil justru bisa lebih lama dibandingkan dengan kereta. 

Biaya transportasi di Jepang yang mahal khususnya untuk Shinkansen dikarenakan kecepatan dan kenyamanannya. Sedangkan untuk kereta lokal, biayanya masih cukup terjangkau. Pintar-pintar dalam memilih moda transportasi yang cocok selama di Jepang bisa menghemat banyak uang. Jika jarak antara tempat satu dan yang lain dekat, usahakan untuk jalan kaki saja. Trotoar di Jepang sangat nyaman untuk pejalan kaki.

Baca juga: Golden Week: Libur Panjang Tersibuk di Jepang

Penulis

WeXpats
Di sini kami menyediakan artikel yang mencakup berbagai informasi yang berguna tentang kehidupan, pekerjaan, dan studi di Jepang hingga pesona dan kualitas Jepang yang menarik.

Sosial Media ソーシャルメディア

Kami berbagi berita terbaru tentang Jepang dalam 9bahasa.

  • English
  • 한국어
  • Tiếng Việt
  • မြန်မာဘာသာစကား
  • Bahasa Indonesia
  • 中文 (繁體)
  • Español
  • Português
  • ภาษาไทย
TOP/ Kehidupan di Jepang/ Transportasi dan Kendaraan di Jepang/ Bikin Melongo, Segini Biaya Transportasi di Jepang

Situs web kami menggunakan Cookies dengan tujuan meningkatkan aksesibilitas dan kualitas kami. Silakan klik "Setuju" jika Anda menyetujui penggunaan Cookie kami. Untuk melihat detail lebih lanjut tentang bagaimana perusahaan kami menggunakan Cookies, silakan lihat di sini.

Kebijakan Cookie