Bicara tentang efisiensi moda transportasi, Jepang selalu bisa dijadikan panutan terutama di antara kota-kota besarnya. Seluruh jenis transportasi terintegrasi dengan baik. Masalah servis? Jangan ditanya. Semuanya berjalan baik dan memuaskan. Untuk memaksimalkan daya tarik transportasi Jepang, kenalan dulu yuk sama transportasi unik berikut!
Jinrikisha, Becak Tradisional asal Jepang
Jika penarik becak Indonesia duduk di belakang penumpang, becak ala Jepang ini punya sistem yang terbalik. Penarik becak benar-benar menarik penumpangnya dari depan seperti sedang menarik gerobak. Jinrikisha pertama kali digunakan pada periode Meiji (1868-1912) sebagai alat transportasi menggantikan kereta kuda. Penggunaannya bertahan sampai tahun 1920 sampai digantikan oleh trem, kereta api dan mobil pribadi. Meskipun di zaman sekarang Jinrikisha bukan moda transportasi yang umum lagi, becak tradisional ini masih diminati oleh wisatawan lokal maupun mancanegara untuk menikmati indahnya kota. Kamu bisa menemukan Jinrikisha dengan mudah di area-area wisata yang masih mempertahankan sisi tradisionalnya seperti Asakusa dan Kyoto.
Karena penarik becak Jinrikisha saling berhubungan dan mereka menyediakan layanan setiap hari, sehingga mereka tetap up to date mengenai informasi terbaru tentang area lokal di sana. Kamu bisa mengunjungi Jepang untuk menikmati pemandangan sakura di musim semi atau momiji di musim gugur sembari duduk manis di atas Jinrikisha. Penarik becak bisa membawamu ke tempat terbaik di tiap musim.
Keunikan lainnya, Jinrikisha biasa ditarik oleh seorang pria yang tidak jarang adalah Ikemen (cowok keren dan ganteng dalam bahasa Jepang). Seorang pria kekar berotot dengan kulit kecoklatan yang menawan selalu siap melayani untuk membantumu menemukan harta karun tersembunyi dari area tersebut! Mereka juga akan menceritakan banyak kisah menarik terkait daerah tersebut seperti asal nama tempat, daya tarik musiman dan sebagainya. Beberapa juga bisa berbahasa Inggris loh! Mereka juga akan berbaik hati mengambilkan fotomu. Jangan salah, hasil foto mereka tidak kalah bagus dengan hasil yang diambil fotografer. Mereka akan mengambilkan foto terbaik di spot terbaik pula. Pokoknya pengalaman tidak akan berbohong ya.
Harga yang dipatok biasanya berkisar antara 3000-4000 yen setiap 15-20 menit (kurang lebih 1 hingga 1.5 km) untuk 2 orang. Harga yang sangat terjangkau untuk sebuah pengalaman luar biasa.
Artikel Pilihan
Suijo Bus, Bus di Atas Air
Bus di atas air? Jepang juga punya! Bus air ini juga dikenal sebagai Tokyo Cruise, sebuah cara yang baik untuk mengitari Tokyo dan sekitarnya lewat jalur air. Rute ini dilewati oleh banyak lokasi penting di Tokyo, termasuk Asakusa dan Odaiba. Cukup mengeluarkan kocek sekitar 1.000 hingga 2.000 Yen saja, perjalanan ini akan terus berlayar di sepanjang Sungai Sumida. Menyajikan pemandangan lain dari sisi Tokyo yang tidak dapat kamu lihat di kereta. Dalam perjalanan pulang pada malam hari, jika kamu beruntung duduk di dekat jendela, kamu akan mendapatkan pemandangan yang keindahannya hampir seperti pengalaman dunia Disney yang berkilauan. Kamu juga bisa dengan mudah mereservasi tempat duduk di situs resmi Suijo Bus.
Situs resmi: www.suijobus.co.jp
The Red Bus Yokohama
Menjelajahi Yokohama dengan retro vibe? Penawaran menarik bukan? Merasakan sentuhan retro saat kamu naik bus merah ini sudah merupakan pengalaman tersendiri, tetapi tidak sampai di situ, tunggu sampai sopir bus membawamu menyusuri jalur memori. Sopir bus, dilengkapi dengan beberapa foto yang masa lalu yang telah diperbesar, akan berbicara tentang tempat-tempat yang akan dilewati sambil menunjukkan foto-foto lama dari lokasi-lokasi tersebut. Dengan begitu, kamu bisa membayangkan sejarah yang diceritakan supir dengan mudah. Paket kombo antara tur dan transportasi ya!
Kamu harus mempertimbangkan naik bus ini jika berencana menjelajahi hal-hal menyenangkan untuk dilakukan di Cosmo World atau World Porters di Sakuragicho. Ya, Sakuragicho yang muncul di lirik lagu itu. Atau, jika kamu berencana untuk melihat pemandangan indah Yokohama dari Harbour View sebelum berbelanja di Motomachi. Cukup membayar 200 yen sekali jalan, kamu sudah dimanjakan dengan suasana nostalgia yang indah.
Tokyo Sakura Tram, Toden Arakawa Line
Jepang, rumah bagi beberapa transportasi tercepat dan tercanggih di dunia, tapi tetap menyimpan beberapa cara tertua untuk transportasinya. Jika kamu penasaran dengan kehidupan Jepang pada tahun 1913, kamu harus dan wajib banget mencoba kereta trem ini. Tokyo Sakura Tram (Jalur Toden Arakawa) adalah satu-satunya jalur trem Toden yang tersisa di Tokyo yang membentang dari Stasiun Minowabashi ke Stasiun Waseda. Pada tahun 2017, Tokyo Sakura Tram adalah nama panggilan baru untuk jalur trem ini.
Jika kamu mengunjungi Jepang selama musim sakura atau musim gugur, bagian barat Tokyo memiliki banyak taman dan universitas (seperti Universitas Waseda) yang layak untuk dijelajahi. Tentunya, tidak ada cara yang lebih menyenangkan untuk sampai ke tempat-tempat ini selain menggunakan Toden Arakawa Line. Tenang, pemberhentian kereta trem ini tersebar di stasiun yang menghubungkan trem dengan kereta yang biasa digunakan, seperti Yamanote, Keihin Tohoku, Yurakucho, dan Hibiya Lines. Ada juga Toden Memorial Square (Toden Omoide Hiroba) dan Minowabashi Reminiscence Hall yang bisa kamu kunjungi dengan trem ini.
Situs resmi: www.kotsu.metro.tokyo.jp
Menyusuri Pinggiran Pantai dengan Enoden
Kereta Api Listrik Enoshima disebut juga dengan "Enoden", adalah jalur kereta api pribadi antara stasiun Kamakura dan stasiun Fujisawa. Jalur ini terbentang sepanjang 10 km dengan total 34 menit perjalanan. Jalur kereta ini juga menjadi lokasi yang digunakan dalam salah satu anime basket terkenal.
Kamu bisa menikmati perjalanan singkat di tiap lokasi, dengan pantai-pantai yang indah dan kuil-kuil tua juga patung Budha besar seperti Daibutsu di Kuil Hasedera dan kuil Kousokuji. Kedua kuil ini juga terkenal dengan keindahan bunga-bunganya. Kamu bisa mampir di beberapa restoran dan toko souvenir.
Jika beruntung, kamu bisa melihat gunung Fuji dengan saljunya dari jendela kereta. Berjalan di pantai di "Inamuragasaki" atau "Shichirigahama" juga tidak kalah menyenangkan. Kamu bisa memiliki waktu yang menyegarkan di pantai dengan suara ombak. Jangan lupa untuk mampir di pulau Enoshima, pulau kecil yang indah yang terhubung dengan daratan oleh jembatan.
Kamu bisa membeli tiket “Enoden 1-day pass ticket Noriorikun”. Dengan tiket ini, kamu diizinkan naik dan turun di stasiun mana pun di seluruh jalur Enoden berapa kali selama satu hari penuh. Harganya murah meriah. Hanya 600 yen untuk dewasa) dan 300 yen untuk anak.
Kereta Peluru, Shinkansen
Siapa sih yang tidak tahu dengan transportasi teknologi tinggi ini. Pulau-pulau utama Jepang, Honshu, Kyushu, dan Hokkaido dilengkapi oleh jaringan jalur kereta cepat yang menghubungkan Tokyo dengan sebagian besar kota-kota besar lainnya. Kereta kecepatan tinggi Jepang (kereta peluru) disebut shinkansen (新幹線) dan dioperasikan oleh Japan Railways (JR).
Berjalan dengan kecepatan hingga 320 km / jam, Shinkansen dikenal dengan ketepatan waktu karena sebagian besar kereta berangkat tepat waktu dari detiknya. Dengan kecepatan itu juga, perjalanan dengan bus yang bisa memakan waktu 7 jam bisa ditempuh dalam waktu dua setengah jam saja. Tidak lupa kenyamanannya dengan gerbong yang relatif sunyi dengan kursi yang luas dan selalu menghadap ke depan, keselamatan penumpang dengan tidak adanya kecelakaan fatal dalam sejarahnya dan efisiensi yang ditawarkan. Berkat Japan Rail Pass, Shinkansen juga bisa menjadi sarana perjalanan yang sangat hemat waktu dan biaya.
Situs resmi: https://global.jr-central.co.jp/en/onlinebooking/
Baca juga: Aturan Naik Sepeda di Jepang Penting Banget, loh!