Setiap negara memiliki ciri khasnya masing-masing. Apalagi dengan Jepang yang kebudayaannya sudah terkenal di seluruh dunia, baik di Asia maupun negara-negara di benua lainnya. Keunikan budaya Jepang memang mampu mengalihkan perhatian siapa pun yang melihatnya. Rasanya negeri sakura ini selalu punya sesuatu yang mengesankan untuk dikagumi.
Meski kebudayaan Jepang kini telah berakulturasi dengan budaya barat atau budaya timur lainnya, keaslian nilai-nilainya tidak pernah luntur. Justru sebaliknya, identitas Jepang semakin kuat ketika dipadukan dengan kebudayaan lain. Inilah keunikan budaya Jepang yang membuatnya digemari oleh anak-anak, remaja, hingga orang tua, serta pria maupun wanita.
Gaya Berpakaian
Gaya berpakaian orang Jepang menjadi salah satu hal yang mencuri perhatian. Mungkin yang selama ini banyak diketahui orang-orang hanyalah kimono. Padahal gaya berpakaian orang Jepang di era modern kian beragam. Berikut adalah beberapa fashion style yang mulai banyak diminati hingga menjadi sebuah komunitas:
1. Cosplay
Istilah cosplay sebenarnya dari bahasa Inggris, yaitu “costume and play”. Orang-orang yang berpakaian gaya ini menirukan karakter film animasi, komik, ataupun video games. Para cosplayer, orang yang bergaya cosplay, biasanya membentuk komunitas dan mengadakan acara pada waktu-waktu tertentu.
Event cosplay bagi mereka adalah momen yang penting. Salah satunya adalah mereka bisa berkompetisi menjadi sosok yang paling mirip. Melalui cosplay seseorang bisa mengekspresikan dirinya juga. Oleh sebab itu, keunikan budaya Jepang terlihat di sini dari kreativitas orang-orangnya.
2. Kigurumi
Selain menirukan karakter-karakter animasi, ada tren fashion lainnya di Jepang, yaitu kigurumi. Lucunya, kigurumi style ini mengikuti penampilan seperti hewan. Jadi seseorang memilih binatang favoritnya, kemudian menggunakan kostum binatang tersebut sekaligus mendandani kulit mereka semirip mungkin.
Namun ada kigurumi yang menggunakan kostum boneka. Orang yang memilih style ini akan berpenampilan dengan kostum boneka dan berubah perilaku serta kepribadiannya seperti tokoh tersebut. Sedikit mirip dengan cosplay dan memang beberapa orang menganggap gaya ini turunan dari cosplay.
3. Decora
Gaya decora sebenarnya sudah ada sejak lama, namun mulai terkenal di akhir tahun 90-an. Pada tahun 2000-an popularitasnya semakin meluas hingga kini menjangkau ke luar Jepang. Dulu decora diperkenalkan oleh Kyari Pamyu Pamyu, seorang penyanyi dan juga model Harajuku.
Pada gaya decora yang ditekankan adalah aneka aksesoris, warna-warni yang dikombinasikan, dan pengaplikasiannya bertumpuk-tumpuk. Sehingga jangan heran kalau melihat seseorang dengan gaya decora akan memakai baju berlapis dengan banyak aksesoris di tubuhnya. Walaupun demikian, untuk rambut dan make-up mereka cenderung biasa saja atau tidak mencolok.
4. Kogal (Kyugaru)
Kogal berasal dari bahasa Jepang, yaitu “kokosei” yang artinya siswa SMA. Sesuai dengan makna tersebut, gaya ini memang diminati oleh siswa perempuan SMA. Mereka memakai seragam dengan rok pendek dilengkapi aksesoris-aksesoris yang imut. Gaya ini ada sejak tahun 1990-an dan mencapai puncaknya pada tahun 1995.
5. Gyaru
Gyaru adalah salah satu bentuk keunikan budaya Jepang yang terinspirasi dari budaya barat. Para ganguro, orang-orang yang bergaya gyaru, berdandan feminim namun terlihat glamour atau dikenal juga dengan feminim-glam. Dandanan ini bukan hanya dari riasan make-up, tetapi juga didukung dengan rambut palsu, kuku palsu, dan aksesoris imitasi lainnya.
6. Ganguro
Sama seperti gaya lainnya, gaya ganguro pun muncul pada tahun 90-an dan menjadi populer di tahun 2000-an. Jika dilihat sekilas gaya ini mirip seperti gyaru yang menggunakan rok mini. Namun gaya ganguro memilih warna-warna cerah serta sarung tie-dye yang tak boleh dilupakan. Selain itu, agar lebih mencolok, orang-orang bergaya ganguro mengecat rambutnya menjadi pirang, menggunakan eyeliner hitam-putih, menambahkan banyak aksesoris, serta memakai sepatu platform. Mereka juga membuat kulit mereka menjadi lebih tan dan gelap.
Artikel Pilihan
Cara Menyajikan Makanan
Selain pakaian, makanan menjadi salah satu keunikan budaya Jepang yang banyak menarik wisatawan. Namun kali ini yang akan dibahas bukan lah jenis makanannya, melainkan bagaimana cara penyajiannya. Sebab ternyata makanan di Jepang menjadi sebuah seni yang mengandung nilai estetika. Ada beberapa cara menyuguhkan hidangan ala orang Jepang, antara lain:
1. Mukimono
Sayuran dan buah dapat disulap menjadi hidangan yang cantik oleh orang Jepang. Mukimono adalah sebuah seni menghias sayuran dan buah menjadi sesuatu yang indah dilihat. Seseorang yang melakukan mukimono tidak bisa sembarang orang karena ada teknik-teknik khususnya. Misalnya, sayur dan buah dirangkai menjadi bunga atau matahari. Maka, semuanya benar-benar dibentuk serupa seperti aslinya.
2. Oekakiben
Seni oekakiben tampaknya dimiliki oleh hampir seluruh ibu di Jepang. Ini adalah seni menghias bekal makan siang dibuat mirip lingkungan sekitar, seperti makhluk hidup, gedung, taman, dan sebagainya. Kian hari seni ini semakin populer sehingga oekakiben sekarang bisa ditemui di beberapa supermarket.
3. Kyaraben
Mirip seperti oekakiben, kyaraben pun seni menghias bekal atau kotak makanan. Bedanya adalah makanan dibentuk mirip tokoh kartun, komik, atau animasi. Keunikan budaya Jepang ini banyak ditemui di bekal-bekal anak TK dan SD. Tujuannya agar anak-anak tertarik untuk makan bekal mereka. Selain bentuknya yang imut, warna-warna makanan yang dipilih hampir seluruhnya cerah.
4. Amezaiku
Setiap negara pasti memiliki permen tradisional, termasuk dengan Jepang. Di Jepang, seni dalam pembuatan permen ini dinamakan Amezaiku yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Bahan pembuat permen dipahat atau diukir menjadi berbagai bentuk sehingga tampak seperti aslinya. Biasanya permen yang dihasilkan berbentuk hewan atau tokoh kartun. Siapa pun yang melihat amezaiku pasti akan berpikir dua kali untuk memakannya.
5. Sushi Art
Ini adalah seni dari Jepang yang sudah terkenal di berbagai negara. Sushi art adalah cara menyajikan sushi dengan cara yang tidak biasa. Seseorang mengkreasikan bentuk-bentuk sushi sehingga menjadi sesuatu yang menarik, misalnya kelinci, panda, dan lainnya. Bahan-bahan yang digunakan tidak ada bedanya dengan sushi pada umumnya, hanya saja kreativitas seseorang yang menjadikannya tampak beda.
Serba-Serbi Tentang Geisha
Geisha menjadi salah satu ikon Jepang yang sudah mendunia. Sayangnya ada beberapa anggapan yang salah tentang geisha ini. Geisha bukan lah pekerja seks komersial, melainkan mereka adalah para penghibur yang tugasnya bernyanyi atau membawakan pertunjukkan kesenian-kesenian Jepang.
Selain itu, geisha juga tidak selamanya perempuan. Jaman dulu para lelaki pun ada yang menjadi geisha yang juga menggunakan bedak putih tebal yang dibubuhkan pada wajah. Namun memang seiring dengan berjalannya waktu geisha didominasi oleh perempuan.
Menjadi geisha tidaklah mudah. Hanya karena seseorang bisa menari dan menyanyi lantas bisa menekuni profesi geisha. Ada proses yang harus dilewati, seperti berlatih alat musik shamisen, merancang tarian yang lemah lembut, cara berdandan, dan sebagainya. Mereka yang masih latihan ini disebut dengan “maiko” dan tinggal bersama-sama di Okiya.
Festival yang Meriah di Setiap Musim
Jika ingin melihat keunikan budaya Jepang lainnya, cobalah datang ke acara festival mereka. Tidak perlu bingung datang ke acara yang mana sebab di setiap musim Jepang selalu menyelenggarakan festival. Masing-masing festival mencirikan musim yang sedang berlangsung.
Sanja matsuri adalah contoh festival yang besar di Jepang. Acaranya berlangsung selama tiga hari di Tokyo. Ada banyak sekali arak-arakan mikoshi yang dipanggul oleh pria, wanita, bahkan anak-anak. Ada juga Gion matsuri di mana seseorang bisa melihat berbagai macam lentera di malam hari. Pemandangan kota Kyoto menjadi sangat berbeda saat seluruh lampion dinyalakan.
Dua festival di atas hanyalah sedikit contoh dari berbagai acara kebudayaan di Jepang. Masih ada festival lainnya, seperti hanami, Nagayama hikiyama, Nagasaki kunchi, dan masih banyak lagi.
Keunikan budaya Jepang bisa ditemukan di berbagai aspek kehidupan. Itulah sebabnya kebudayaan Jepang digemari oleh semua kalangan di mana pun. Selain untuk dikagumi, ada banyak hal yang bisa dipelajari di balik kebudayaan-kebudayaan mereka. Sebab Jepang tidak pernah melepaskan nilai-nilai filosofis leluhur di setiap kegiatannya.
Baca juga: Beragam Jenis Alat Masak Jepang. Satu Langkah Menjadi Pro Masakan Jepang!