Terkenal sebagai negara dengan biaya hidup yang tinggi, gaji kerja Jepang banyak dipertanyakan orang. Banyak orang penasaran bagaimana orang-orang Jepang mempergunakan gajinya guna mencukupi biaya hidup yang tinggi itu. Juga, apakah gaji yang diterima sesuai dengan kebutuhan yang ada.
Di sisi lain, gaji kerja Jepang dianggap sangat tinggi bagi orang-orang di luar Jepang. Hal ini membuat banyak orang yang ingin mencoba peruntungan bekerja di Jepang. Serba-serbi mengenai gaji karyawan di Jepang ini selalu menarik untuk diulas.
Daftar Isi
Kisaran Gaji di Jepang Karyawan Pemula
Komponen Pengeluaran Harian di Jepang
Gaji Kerja Jepang vs Pengeluaran Harian
Tips Menyiasati Tingginya Biaya Hidup di Jepang
Kisaran Gaji di Jepang Karyawan Pemula
Pekerja di Jepang terutama yang bekerja di sektor formal akan mendapatkan gaji dan tunjangan. Besaran gaji dan tunjangan ini tentu akan berbeda antara karyawan baru dan karyawan yang sudah lama bekerja. Selain itu, gaji ini juga akan dibedakan untuk karyawan tetap, paruh waktu, serta karyawan magang.
Dilansir dari survei yang dilakukan oleh Kementrian Kesehatan, Perburuhan, dan Kesejahteraan di Jepang karyawan baru untuk kategori pegawai tetap bisa mendapatkan gaji sampai 311 ribu yen. Nominal ini sekitar 40 juta rupiah sebulan.
Baca juga: Berapa Banyak Gaji yang Bisa Didapatkan Jika Bekerja di Jepang?
Angka di atas tentu akan bertambah seiring bertambahnya pula masa kerja di perusahaan. Gaji di Jepang juga dibedakan berdasarkan jenis industrinya. Misalnya, pada industri manufaktur, karyawan baru bisa mengantongi sekitar 305 ribu yen sebulan. Berbeda halnya dengan industri servis yang hanya 270 ribu sebulan.
Karyawan paruh waktu tentu memiliki besaran gaji yang berbeda dengan karyawan tetap. Di Jepang, partimer mendapat upah per jam yang nominalnya berbeda di setiap daerah. Di Tokyo, upah paruh waktu yang diterima seseorang tentu lebih besar daripada kota lain seperti Kyoto, Hokkaido, Kagoshima, dan Oita.
Begitu pula dengan karyawan magang dimana tidak ada sistem penggajian yang tetap. Karyawan magang bisa diberi upah per jam atau tergantung dari perusahaan. Upah per jam untuk karyawan magang juga tergantung pada daerah tempat kerja. Sedangkan jika upah dari perusahaan, komposisinya sangat tergantung pada kebijakan perusahaan. Umumnya, pemagang bisa mendapat sekitar 118 ribu yen.
Artikel Pilihan
Komponen Pengeluaran Harian di Jepang
Ada pengeluaran harian yang tidak bisa dihindari jika tinggal di Jepang. Orang-orang yang tinggal dan bekerja di Jepang pasti menggunakan sebagian dari pendapatannya untuk membayar pengeluaran ini. Bagi orang-orang yang penasaran seperti apa gaji kerja Jepang digunakan sehari-harinya, salah satunya adalah untuk membayar pengeluaran harian.
Orang Jepang harus mengeluarkan uang untuk biaya tempat tinggal. Rata-rata orang Jepang tinggal di apartemen sewa. Sewa apartemen di Jepang umumnya berkisar antara 60-80 ribu sebulan diluar biaya gas, listrik, dan air yang jika diakumulasikan adalah sekitar 5-10 ribu yen sebulan.
Biaya makan sehari-hari juga merupakan komponen pengeluaran bagi karyawan di Jepang. Dalam sebulan, seseorang bisa bisa menghabiskan sekitar 25-45 ribu yen untuk biaya makan. Namun, jika memilih untuk masak sendiri, biaya ini bisa dikurangi.
Transportasi juga merupakan komponen pengeluaran yang tidak bisa dihindari. Untuk transportasi rutin seperti dari rumah ke kantor, orang Jepang biasa menghabiskan sekitar 10 ribu yen dalam sebulan. Selain itu, ada juga biaya asuransi sekitar 2000 yen yang harus dikeluarkan pekerja di Jepang.
Gaji Kerja Jepang vs Pengeluaran Harian
Jika dilihat dari besaran gaji karyawan pemula yaitu sekitar 200-300 ribu yen sebulan, maka tentu bisa mencukupi biaya hidup sehari-hari. Namun memang pengeluaran rutin saja sudah menghabiskan hampir separuh dari gaji bulanan, belum lagi potongan pajak bulanan yang tidak sedikit.
Jika pekerja tinggal di kota besar seperti Tokyo, pengeluaran harian yang besar di atas tentu bisa jadi lebih besar. Di daerah lain, biaya hidup bisa lebih murah seperti misalnya Kyoto atau Hokkaido. Namun komponen gaji juga akan jadi berbeda, bisa-bisa lebih rendah.
Pengeluaran harian yang rutin dikeluarkan juga harus ditambahkan dengan pengeluaran tambahan. Tambahan biaya hidup sehari-hari seperti biaya entertainment, kesehatan, membeli pakaian, perawatan diri dan juga biaya rekreasi.
Beruntung perusahaan-perusahaan di Jepang memberikan tunjangan transportasi. Jadi, pekerja bisa sedikit berhemat untuk urusan transport rutin dari rumah ke kantor. Namun tetap saja akan ada biaya transportasi ketika harus bepergian ke tempat lain.
Para pekerja di Jepang harus pandai mengatur keuangannya karena tingginya biaya hidup ini. Jika terlalu sering berfoya-foya, maka tidak akan ada sisa uang untuk menabung. Kebutuhan tambahan seperti rekreasi juga harus diperhitungkan matang-matang, misalnya kapan akan rekreasi dan berapa kali dilakukan dalam setahun.
Tips Menyiasati Tingginya Biaya Hidup di Jepang
Orang Jepang punya siasat sendiri untuk membuat gaji mereka cukup bahkan bisa menabung. Siasat ini bisa dikulik oleh orang luar Jepang yang kebetulan tinggal dan bekerja di Jepang. Gaji kerja Jepang yang besar jika dikelola dengan baik, bisa membuat tabungan menggunung, lho. Berikut ini beberapa tips yang bisa dicoba:
1. Cermat Memilih Tempat Tinggal
Apartemen di Jepang cukup beragam mulai dari yang murah sampai mewah. Bagi yang masih single dan ingin berhemat agar bisa menabung, maka pilih saja tempat tinggal yang biasa saja. Lokasi dan fasilitas apartemen sangat mempengaruhi harga. Disarankan jangan pilih apartemen yang berada di dekat stasiun karena harganya lebih mahal.
2. Jangan Makan Mewah Terus
Biaya makan bisa jadi biaya terbesar kedua setelah apartemen jika tidak disiasati. Apalagi jika terlalu sering makan di restoran yang umumnya menghabiskan sekitar 1000 yen per orang untuk sekali makan siang. Makan malam umumnya lebih mahal lagi yaitu sekitar 1500 yen. Disarankan membawa bekal ke kantor atau membeli makanan dari vending machine agar lebih hemat.
3. Ongkos Transport Mahal, Pertimbangkan Membeli Sepeda
Tunjangan transport memang diberikan untuk karyawan tetap di perusahaan. Biaya transportasi bisa menjadi komponen pengeluaran yang besar. Untuk itu, pertimbangkan untuk membeli sepeda. Bersepeda sudah umum bagi orang Jepang sebagai alternatif transportasi.
4. Beli Barang Bekas Saja
Di Jepang, membeli barang bekas sudah biasa. Seperti diketahui kualitas barang bekas di Jepang masih cukup bagus. Untuk menghemat, belilah elektronik atau barang-barang lain di pasar loak. Ada banyak lokasi pasar loak yang terkenal di Jepang salah satunya Ohi Racecourse di Tokyo. Jadi, tidak harus selalu membeli barang baru jika tinggal di Jepang.
5. Butuh Rekreasi? Ala Backpacker Saja
Bepergian menggunakan Shinkansen memang sangat nyaman tetapi juga mahal. Nah, untuk para pekerja yang sudah haus liburan, bisa dicoba ala backpacker saja. Biaya liburan di Jepang bisa jadi cukup mahal apalagi di musim-musim tertentu. Lakukan liburan yang hemat dan tidak terlalu banyak atraksi seperti misalnya menikmati pedesaan di Jepang.
Gaji kerja Jepang yang tinggi tentu sangat sebanding dengan tingginya biaya hidup sehari-hari di Jepang. Pada beberapa kebutuhan seperti kesehatan, rekreasi, entertainment biaya bisa melonjak sangat tinggi. Pertimbangkan untuk hidup hemat di Jepang jika ingin memiliki tabungan dari gaji yang diperoleh.