Berencana Kerja di Jepang? Ketahui Dulu Besaran Pajak Penghasilan di Jepang

WeXpats
2021/03/11

Setiap negara memiliki peraturan tata cara pemungutan pajak. Tidak terkecuali dengan Jepang, negara sakura ini memiliki aturan khusus dalam memungut semua jenis pajak, termasuk pajak penghasilan. Aturan tersebut meliputi besaran pajak yang dibebankan serta cara perhitungannya mengenai pajak atas penghasilan dari setiap wajib pajak.

Sedikit berbeda dengan negara lainnya, tarif pajak penghasilan di Jepang tergolong tinggi. Pasalnya pajak penghasilan di jepang dipotong dengan sistem pemotongan langsung oleh pemberi penghasilan (withholding tax) atau istilah dalam bahasa Jepang adalah gensen choshu. Dengan demikian, Penghasilan yang diterima pekerja adalah penghasilan bersih

Daftar Isi

  1. Tarif Pajak Penghasilan di Jepang
  2. Sistem Pajak Penghasilan di Jepang
  3. Simulasi Perhitungan Pajak Penghasilan di Jepang
  4. Cara Penyetoran Pajak Penghasilan di Jepang

Tarif Pajak Penghasilan di Jepang

Macam-macam tarif pajak untuk setiap penghasilan di Jepang berbeda-beda. Dengan demikian, terdapat jumlah perolehan yang berbeda dalam setiap perhitungannya. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk keadilan Pemerintah Jepang terhadap rakyatnya. Berikut ini berbagai macam tarif yang dibebankan kepada pihak-pihak yang memiliki penghasilan :

1. Tarif Pajak Perusahaan

Setiap perusahaan di Jepang atau badan usaha di Jepang dikenakan tarif pajak yang telah ditetapkan untuk penghasilannya. Adapun besaran tarif pajak tersebut sekitar 30%, namun mengingat banyak negara-negara Asia yang menerapkan tarif pajak tersebut sekitar 25%. Dengan demikian pemerintah Jepang pun menurunkan tarif pajak tersebut menjadi sekitar 23%.

2. Tarif Pajak Perseorangan

Besaran tarif pajak perseorangan atau pengusaha yang sedang menjalankan bisnisnya adalah sebesar 55,95%. Disamping akan dikenakan pajak untuk Penghasilan, perseorangan yang tinggal di Jepang pun akan dikenakan pajak penduduk. Pajak penduduk termasuk dalam pajak pemerintah daerah. Subjek pajak perseorangan tersebut harus tinggal minimal 1 tahun di Jepang

3. Tarif Pajak Penjualan

Nilai pajak penjualan akan dibebankan sekitar 10%. Perolehan penghasilan dari penjualan tersebut akan dikenakan pajak sebesar 10%. Pajak ini sebetulnya adalah kategori pajak pertambahan nilai dari penjualan produk yang dilakukan oleh pelaku bisnis tersebut. Pajak tersebut merupakan jenis pajak langsung* Pasalnya dibebankan secara langsung pada konsumen.

4. Tarif Pajak untuk Tingkat Jaminan Sosial

Besaran tarif pajak untuk tingkat jaminan sosial yaitu sebesar 29,20%. Pajak tersebut memotong penghasilan seseorang yang akan digunakan untuk penyelenggaraan pendidikan sosial gratis mulai dari tingkat dasar hingga tingkat universitas. Disamping itu, pajak tersebut akan digunakan untuk biaya kesehatan anak, untuk membiayai pengobatan.

5. Pajak untuk Tingkat Jaminan Sosial Perusahaan

Tingkat jaminan sosial bagi perusahaan yaitu sebesar 14,75%. Pemerintah Jepang memberikan regulasi untuk penetapan pajak penghasilan yang akan dialokasikan untuk jaminan sosial bagi perusahaan. Dengan demikian bisa menarik pengusaha asing agar tertarik untuk berinvestasi di Jepang.

6. Pajak untuk Tingkat Jaminan Sosial Perseorangan

Besaran tarif pajak yang dialokasikan untuk jaminan sosial perseorangan yaitu sebesar 14,45%. Jaminan sosial perseorangan diambil dari penghasilan seseorang yang dipotong dalam bentuk pajak. Dengan demikian, negara bisa menjamin kesejahteraan sosial setiap warga negaranya untuk mendapatkan kehidupan yang layak.

Itulah tarif pajak pendapatan yang diberlakukan di Jepang. Tarif tersebut merupakan tarif tahunan untuk setiap pajak wajib yang tinggal di Jepang serta alokasi pemerintah kepada setiap sektor atas perolehan pajak dari pendapatan tersebut. Dengan demikian bisa menciptakan kehidupan warga Jepang yang makmur.

Pada prinsipnya, setiap pemungutan pajak dari setiap negara adalah sama. Pajak bersifat memaksa dan ditujukan untuk kepentingan bangsa dan negara. Beberapa hal yang membedakannya dari perhitungan tarifnya, dimana Jepang memiliki tarif yang lebih besar untuk pengenaan pajak atas penghasilan tersebut.

Sistem Pajak Penghasilan di Jepang

Negara Jepang memiliki sistem sendiri dalam menerapkan pajak untuk penghasilan. Sistem yang diterapkan dibagi menjadi pajak negara dan pajak pemerintah daerah. Adapun pajak negara meliputi pajak pendapatan. Sementara pajak pemerintah daerah meliputi pajak penduduk dan pajak kendaraan.

Dari kedua jenis pajak tersebut dibedakan menjadi dua kategori, yaitu pajak langsung dan pajak perantara atau tidak langsung. Adapun untuk kategori pajak langsung pajak pajak warisan, pajak pendapatan, serta pajak korporasi. Sementara untuk pajak perantara termasuk pajak konsumsi, pajak rokok, pajak cukai, dan pajak minuman keras.

Pajak perantara untuk tingkat provinsi termasuk pajak daerah dan pajak rokok di provinsi. Di samping tingkat provinsi, terdapat pula pajak tingkat distrik termasuk pajak mobil kecil dan pajak penduduk daerah distrik. Adapun untuk pajak pokok daerah distrik dan pajak spa termasuk kategori pajak daerah kelurahan.

Perhitungan pajak penghasilan di Jepang, dipotong dengan menggunakan sistem (withholding tax), dalam istilah bahasa Jepang disebut sebagai gensen choshu. Sistem pemotongannya dengan cara dipotong langsung oleh pemberi penghasilan, selanjutnya menyetorkan pembayaran pajak pada kantor kas pajak pemerintahan.

Simulasi Perhitungan Pajak Penghasilan di Jepang

Perhitungan pajak di Jepang, berdasarkan pada penghasilan kena pajak yang diterima oleh wajib pajak setiap bulannya. Adapun persentase besaran pemotongan pajak tergantung pada penghasilan yang diterimanya. Penghasilan di bawah ¥195.000 akan dipotong sebesar 5%, penghasilan ¥195.000-330.000 dipotong sebesar 10%, ¥330.000 - ¥695.000 sebesar 20%.

Berdasarkan persentase perhitungan tersebut, bisa disimulasikan sebagai berikut, seseorang memiliki penghasilan sebesar ¥270.000/ bulan, termasuk dengan perolehan tunjangan. Apabila dijumlahkan dalam waktu setahun, 12 bulan x ¥270.000 = ¥3.240.000/ tahun. Sebagai asumsi, penghasilan tersebut harus membayar asuransi dan pajak penduduk.

Rumus untuk mendapatkan penghasilan bersih, yaitu penghasilan kotor dikurangi asuransi dikurangi pajak penduduk dikurangi pajak pendapatan. Asumsikan bila pendapatan tahunan tersebut harus membayar asuransi sebesar 14% per tahun, serta pemotongan pajak atas penghasilan sebesar 20%, yang diambil berdasarkan persentase pemotongan tarif pajak pendapatan di atas.

Dengan demikian, seseorang yang memiliki penghasilan ¥3.240.000 akan mendapatkan jumlah penghasilan sebesar ¥2.229.1200, setelah dipotong asuransi, pajak pendapatan, dan juga pajak penduduk. Jumlah tersebut merupakan penghasilan bersih dan akan dibebankan kepada setiap wajib pajak yang telah tinggal di Jepang selama 1 tahun.

Cara Penyetoran Pajak Penghasilan di Jepang

Ketika akan menyetorkan pajak dari penghasilan, di Jepang terdapat 3 sistem. Sistem yang pertama adalah gensen choshu hyou, kakutei shinkoku, Nenmatsu chousei. Pada saat akan melakukan pemotongan, setiap wajib pajak diharuskan untuk melengkapi dokumen pemotongan pajak pada bulan November hingga Oktober.

Apabila wajib pajak tersebut merupakan seorang karyawan maka penghasilan akan dipotong oleh pemberi penghasilan, ketika memberikan penghasilan tersebut kepada karyawan yang bersangkutan. Selanjutnya, pemberi penghasilan yang akan menyetorkan pajak tersebut kepada kantor kas pajak negara.

Berbeda dengan wajib pajak yang berprofesi sebagai pedagang, maka diharuskan menghitung pajak secara mandiri untuk selanjutnya menyerahkannya pada lembaga perpajakan secara mandiri. Besarnya pendapatan hasil diungkapkan secara jujur pada lembaga perpajakan. Dengan demikian, bila terjadi selisih bisa dikembalikan kepada wajib pajak.

Setiap wajib pajak yang berhak untuk menyetor pajak atas penghasilan tersebut adalah wajib pajak yang telah tinggal selama satu tahun di Jepang dan warga negara asing yang memperoleh penghasilan per bulan di Jepang. Peraturan tersebut harus dipatuhi oleh setiap wajib pajak yang tinggal di Jepang, baik sebagai pekerja tetap atau freelance.

Dengan mengetahui sistem pembayaran pajak penghasilan di Jepang bisa dijadikan sebagai referensi untuk melengkapi dokumen penting ketika akan bekerja di Jepang. Pasalnya, beberapa dokumen penting harus melampirkan slip gaji dan surat penyetoran pajak tahunan, terlebih bila ingin tinggal di Jepang.

Baca juga: Pahami Proses Memulai Hidup di Jepang Step by Step dari Sertifikat Eligibility Hingga Membuat Rekening Baru

Penulis

WeXpats
Di sini kami menyediakan artikel yang mencakup berbagai informasi yang berguna tentang kehidupan, pekerjaan, dan studi di Jepang hingga pesona dan kualitas Jepang yang menarik.

Sosial Media ソーシャルメディア

Kami berbagi berita terbaru tentang Jepang dalam 9bahasa.

  • English
  • 한국어
  • Tiếng Việt
  • မြန်မာဘာသာစကား
  • Bahasa Indonesia
  • 中文 (繁體)
  • Español
  • Português
  • ภาษาไทย
TOP/ Kehidupan di Jepang/ Biaya yang dibutuhkan untuk tinggal di Jepang/ Berencana Kerja di Jepang? Ketahui Dulu Besaran Pajak Penghasilan di Jepang

Situs web kami menggunakan Cookies dengan tujuan meningkatkan aksesibilitas dan kualitas kami. Silakan klik "Setuju" jika Anda menyetujui penggunaan Cookie kami. Untuk melihat detail lebih lanjut tentang bagaimana perusahaan kami menggunakan Cookies, silakan lihat di sini.

Kebijakan Cookie