Tidak selalu tentang wisata, keindahan Jepang juga dapat dilihat dari kesusastraannya yang unik. Sama seperti Negara lain, sastra Jepang memiliki daya tarik yang khas dan membuat orang memiliki rasa ingin tahu yang kuat untuk mendalaminya. Pada kesempatan kali ini akan dibahas mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kesusastraan Jepang yang khas.
Daftar Isi
- Sekilas Tentang Sastra Jepang
- Periodisasi Kesusastraan Jepang
- Sastrawan Jepang
- Karya Sastra Jepang Populer
Sekilas Tentang Sastra Jepang
Sastra Jepang bukanlah hal yang baru dalam seni sastra dunia mengingat keunikan yang dimilikinya. Jepang yang memiliki hubungan erat dengan China di zaman dulu membuat Jepang mendapat pengaruh yang sangat besar dari negeri tirai bambu tersebut. Pengaruh China juga dapat dilihat dari sastra di Jepang yang memiliki corak yang hampir mirip.
Hingga akhir periode Edo, pengaruh China masih dapat dilihat pada kesusastraan Jepang. Meskipun tersentuh oleh budaya China, Jepang memiliki gaya tersendiri dalam membuat sastra yang menarik dan unik. Sebelum memasuki abad ke-8, sastra Jepang hanya berbentuk antologi puisi termasuk cerita-cerita Urashima Taro yang menjelajahi waktu. Ada yang tambah penasaran dengan negara Jepang? Jika iya silakan kalian baca juga Alasan Jepang Disebut dengan Nihon dan Apa Saja Julukan Negara Jepang Lainnya?
Artikel Pilihan
Periodisasi Kesusastraan Jepang
Perjalanan kesusastraan Jepang memang cukup panjang untuk dibahas. Untuk itu melalui tulisan berikut ini periodisasi kesusastraan Jepang akan dibahas secara singkat. Secara umum ada 5 kategori pembagian periodisasi kesusastraan Jepang yakni sastra kuno, klasik abad pertengahan, modern dan kontemporer. Berikut ini ulasan singkat dari ke-5 masa periodisasi tersebut.
1. Sastra Kuno
Sastra kuno Jepang adalah kesusastraan yang muncul pada zaman Nara yang juga menjadi awal perjalanan sastra di Jepang. Pada zaman ini terlihat jelas pengaruh budaya China pada sastra di Jepang dimana aksara kanji yang digunakan terlihat serupa dengan aksara Tionghoa. Hal ini wajar mengingat zaman ini keduanya memiliki hubungan diplomatic yang kuat.
Meskipun kanji merupakan adaptasi dari aksara Tionghoa, masyarakat Jepang punya sistem penulisan tersendiri yang tentu saja berbeda dengan China. Ada beberapa karya sastra yang dihasilkan dari zaman ini yakni puisi-puisi kuno yang disebut Manyōnshū. Selain puisi ada juga buku-buku sejarah yang cukup tebal seperti Kojiki dan Nihon Shoki.
2. Sastra Klasik
Pembagian periodisasi aksara di Jepang juga meliputi sastra klasik yang muncul pada era Heian. Pada zaman ini sistem penulisan kanbun (penulisan khas China) serta kanshi (puisi China) berada pada puncak keemasan. Jepang juga mendapat pengaruh sastra China tersebut, terbukti dengan munculnya waka (puisi Jepang) pertama yang dinamakan Kokin Wakashū.
Pada saat itu, waka dapat dikatakan sederajat dengan kanshi dalam segi tulisan yang saat itu masih menggunakan kanbun. Beberapa waktu kemudian dikenal sistem penulisan hiragana yang muncul pada karya sastra Ki No Tsurayuki dan Tosa Nikki. Ada juga beberapa karya lain yang mewakili zaman ini seperti Hikayat Genji dan Murasaki Shikibu.
3. Sastra Abad Pertengahan
Melangkah ke periodisasi berikutnya yaitu sastra pada abad pertengahan yang berlangsung pada zaman Kamakura. Tidak hanya di zaman Kamakura, sastra abad pertengahan juga termasuk karya-karya sastra yang muncul pada zaman Azuchi-Momoyama. Fujiwara no Teika yang merupakan penyair terkenal saat itu menciptakan puisi Shin Kokin Wakashū dengan sistem penulisan wakan konkōbun.
Sistem penulisan tersebut merupakan awal mula sistem penulisan Jepang modern yang mulai meninggalkan pengaruh aksara Tionghoa. Cukup banyak karya sastra yang muncul pada zaman ini seperti karya seniman Kamo no Chōmei yaitu Hōjōki. Selain itu ada juga Hikayat Heike dan beberapa seni teater seperti Sarugaku yang mulai berkembang.
4. Sastra Modern
Melangkah ke periodisasi berikutnya yaitu sastra yang dapat dikategorikan modern yang berlangsung pada zaman Edo Hingga masa ini sastra di Jepang masih terlihat mirip dengan sastra dari Jepang dalam hal penulisan. Namun perlahan sistem penulisan wakan konkōbun dikembangkan dan menciptakan aksara dan sistem penulisan khas Jepang seperti sekarang ini.
Zaman Edo adalah tempat dimana sastra-sastra baru Jepang mulai muncul dan berkembang seperti kabuki dan jōjuri. Pada zaman ini Haikai yang diciptakan oleh para penyair hebat seperti Matsuo Basho juga mulai muncul dan sangat populer.
5. Sastra Kontemporer
Sastra kontemporer mulai muncul pada zaman Meiji dimana Jepang berada dalam masa penjajahan. Tepat setelah masa penjajahan berakhir, bersamaan dengan itu pengaruh budaya Eropa sudah mulai masuk. Hal ini membuat karya sastra bernafaskan budaya Eropa mulai beredar seperti Shōsetsu Sōron(*).
Sastrawan Jepang
Keindahan sastra di Jepang tidak lepas dari para tokoh yang membuatnya hingga dikenal banyak orang seperti sekarang ini. Untuk itu, mari mengenal tokoh-tokoh sastra di Jepang yang menghasilkan karya-karya indah dan berseni.
1. Matsuo Basho
Sastrawan atau tokoh pertama yang banyak menyumbangkan karyanya pada sastra di Jepang adalah Matsuo Basho. Matsuo Basho atau yang dikenal dengan Basho merupakan seorang penyair di zaman Edo yang berhasil membawa Haiku menuju masa keemasan. Haiku ciptaan Basho terdiri dari 5-7-5 suku kata yang memiliki ciri khas tersendiri ala Basho.
2. Fukuda Chiyo-Ni
Sastrawan Jepang yang besar selanjutnya adalah Fukuda Chiyo-ni yang juga merupakan seorang penyair Haiku. Sama seperti sang guru, Matsuo Basho, Chiyo-ni juga sangat berbakat menciptakan syair-syair yang indah dalam sebuah puisi. Haiku ciptaan Chiyo-ni yang sangat terkenal adalah asago yang menceritakan tentang bunga morning glory dengan susunan syair yang menenangkan.
3. Yasunari Kawabata
Sastrawan Jepang yang juga memiliki nama besar di Jepang atas prestasinya menulis novel sastra adalah Yasunari Kawabata. Kawabata banyak menciptakan novel-novel sastra yang menarik dan pernah meraih penghargaan Nobel pada tahun 1968. Novelis ini disebut bunuh diri pada tahun 1972 dan menyisakan misteri karena kematiannya yang cukup janggal. Jika kalian penasaran dan ingin tahu lebih tentang sastrawan Jepang ini silakan kalian baca Yasunari Kawabata, Mengenal Lebih Dalam Sosok Novelis Jepang yang Melegenda.
4. Doppo Kunikida
Selain Kawabata, Jepang juga memiliki novelis dengan nama besar yakni Doppo Kunikida atau Kunikida Tetsuo. Kunikida adalah seorang novelis dan penyair yang menciptakan karya-karya bernafaskan aliran naturalism. Puisi-puisi dan novel yang diciptakan merupakan puisi romansa dan pernah mendirikan majalah sastra pemuda.
5. Murasaki Shikibu
Sastrawan lain yang juga seorang novelis terkenal pada zaman Heian adalah Murasaki Shikibu. Karya-karya Shikibu kebanyakan adalah karya yang dapat dikategorikan sebagai sastra klasik. Salah satu karyanya yang sangat terkenal adalah Hikayat Genji pada tahun 1000-1012.
Karya Sastra Jepang Populer
Berbicara mengenai sastra Jepang, tentu akan sangat mengesankan jika bisa membaca atau melihat salah satu karya nyatanya. Setidaknya ada beberapa karya sastra yang bisa dinikmati yang tentunya populer di kalangan penikmat sastra Jepang. Beberapa diantaranya adalah karya sastra kontemporer seperti:
-
The Changeling karya Kenzaburo Oe pada tahun 2000.
-
Colorless Tsukuru Tazaki and His Year of Pilgrimage karya Haruki Murakami.
-
Audition karya Ryu Murakami.
-
Never Let Me Go karya Kazuo Ishiguro.
-
Byakuyakou Journey Under The Midnight Sun karya Keigo Higashino.
Jepang dipengaruhi oleh kebudayaan China dalam sastra sehingga bentuknya hampir mirip. Selain itu, Jepang juga mendapatkan pengaruh dari budaya Eropa dalam penulisan karya-karya sastra kontemporer. Namun dengan pengembangan serta inovasi Jepang menciptakan sistem penulisan khas untuk karya sastra Jepang sendiri.
Baca juga: Inilah Beberapa Contoh Kalimat Bahasa Jepang Lucu yang Biasa Digunakan