Mari Mengenal Wagasa, Payung Jepang Tradisional yang Cantik

WeXpats
2020/10/14

Negara Jepang adalah salah satu negara yang memiliki banyak keunikan dalam kebudayaannya. Salah satu keunikan yang dimiliki oleh jepang yaitu memiliki payung tradisional yang biasa disebut dengan wagasa. Payung Jepang yang satu ini terbuat dari kertas dan bambu, meskipun hanya terbuat dari kertas tetapi wagasa tahan terhadap air dan matahari.

 

Daftar Isi

  1. Sejarah Kemunculan Wagasa di Jepang
  2. Hal yang Membuat Wagasa Lebih Istimewa
  3. Proses Pembuatan Wagasa
  4. Payung Jepang Cocok untuk Buah Tangan

Sejarah Kemunculan Wagasa di Jepang

Setiap kebudayaan atau hasil seni tentunya memiliki latar belakang dan asal usul terbentuknya kebudayaan serta kesenian tersebut. Wagasa atau payung lipat Jepang merupakan payung yang pertama kali muncul di Jepang sekitar tahun 1550. Payung ini digunakan menjadi pelindung hujan dan matahari saat itu.

Namun pada zaman Edo,  wagasa yang sebelumnya digunakan sebagai pelindung dari hujan dan matahari juga digunakan sebagai aksesoris dalam bergaya. Banyak masyarakat yang memadukan wagasa dengan kimono atau baju tradisional Jepang untuk berfoto ria. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya ukiyo-e dan foto-foto vintage yang memperlihatkan kegiatan masyarakat Jepang.

Seiring berkembangnya zaman, pengaruh budaya barat mulai masuk di Jepang dengan memperkenal produk payung yang kualitasnya tinggi dengan harga murah. Sejak adanya payung ala barat, perlahan namun pasti, posisi wagasa mulai tergantikan. Tetapi masih ada beberapa toko di Jepang yang memproduksi wagasa , karena masih ada beberapa daerah yang menggunakan wagasa dan masih digunakan pula di acara-acara tertentu.

Hal yang Membuat Wagasa Lebih Istimewa

Selain digunakan sebagai alat pelindung dari hujan dan matahari serta digunakan untuk bergaya, wagasa juga memiliki keistimewaan lain. Keistimewaan wagasa yaitu memiliki roh sendiri yang hanya dapat muncul setelah satu abad lamanya. Roh wagasa disebut Karakasa Obake atau hantu payung, seperti monster payung yang dilipat serta kaki dan matanya yang menggunakan geta.

Selain memiliki roh tersendiri, payung Jepang juga memiliki keistimewaan lain yaitu digunakan dalam berbagai kegiatan upacara tradisional. Wagasa biasanya digunakan dalam upacara minum teh, pertunjukan kabuki serta digunakan dalam tarian atau festival negara Jepang. Payung Jepang ini juga sering digunakan dalam upacara pemakaman dan pernikahan orang Jepang sesuai dengan warna payungnya.

Proses Pembuatan Wagasa

Setiap benda yang ada dimuka bumi ini tentunya memiliki teknik atau proses pembuatan, seperti wagasa. Selain memiliki sejarah dan fungsinya dalam kehidupan, wagasa juga memiliki proses pembuatan yang unik dan menarik. Berikut disajikan pembahasan mengenai proses pembuatan wagasa payung lipat dari negara Jepang.

1. Shitago

Tahap pertama dalam membuat payung Jepang disebut Shiptago. Shitago adalah proses pembuatan alas wagasa dengan menyatukan shita-rokuro dan kabone menggunakan jarum dan benang. Jahit satu persatu, dan ulangi cara tersebut hingga shita-rokuro dan kabone menyatu. Selanjutnya memasukkan bagian tengah oya bone kedalam lubang vertikal ke ujung ko bone dengan menggunakan benang.

2. Makuwari

Tahap pembuatan payung Jepang yang selanjutnya adalah makuwari. Setelah proses shitago selesai secara horizontal dibuat, kemudian mengencangkan bagian buka payung yang disebut Uma. Kemudian menyebarkan tulang payung dengan mengatur jarak yang sama. Meskipun terdengar sangat mudah, faktanya cara ini membutuhkan ketelitian dan kebiasaan materi yang cukup telaten.

3. Nokigami

Tahap pembuatan payung tradisional milik Jepang adalah tahap yang disebut nokigami. Nokigami adalah mengamankan bahan yang tersebar tidak merata. Tahap ini bertujuan untuk memudahkan dalam melanjutkan tahap pembuatan payung yang berikutnya.

4. Nakaoki-Bari

Tahap pembuatan payung khas tradisional Jepang yang berikutnya yaitu nakaoki-bari. Tahap ini merupakan melampirkan kertas washi pada oya bagian tengah. Dengan pemasangan nakaoki-bari dapat menghindari kerusakan pada doubari akibat adanya gesekan yang terjadi antara oyabone dan kabone. Pemasangan nakaoki bari ditujukan sebagai pelindung dari kerusakan serta sebagai dekorasi payung tradisional Jepang.

5. Doubari 

Proses pembuatan payung khas Jepang yang selanjutnya adalah pemasangan doubori. Doubori merupakan tahap menempelkan washi ke bagian utama wagasa. Washi memiliki ukuran yang berbeda-beda dan bervariasi tergantung dengan wagasa yang dibuat. Biasanya wagasa yang berukuran umum membutuhkan empat washi, sedangkan wagasa dengan ukuran jumbo membutuhkan 60-70 kertas washi.

6. Mino

Proses yang selanjutnya dalam pembuatan payung tradisional khas Jepang adalah mino, mino adalah proses pembuatan ujung payung. Proses mino ini membutuhkan teknik yang rumit sehingga dalam pembuatannya dibutuhkan konsentrasi yang tinggi. Washi yang menempel pada ruang dibuat dengan lipatan-lipatan gerakan menutup dan membuka wagasa.

7. Temoto

Tahap pembuatan payung tradisional khas Jepang adalah proses temoto. Temoto merupakan tahap memasang washi di bagian dalam payung di bawah kabone. Seperti pembuatan mino, washi yang menempel di sela-sela ruang antar tulang dibuatkan lipatan-lipatan. Hal ini ditujukan untuk mengikuti gerakan buka tutup payung dan juga sebagai bentuk dekorasi wagasa.

8. Sugata Tzuke

Proses pembuatan payung tradisional khas Jepang yang selanjutnya adalah sugata tzuke. Proses ini merupakan proses melipat payung yang disesuaikan dengan lipatan-lipatan washi yang telah dibuat sebelumnya. Penyesuaian lipatan ini bertujuan untuk membiasakan payung terlipat dengan mengikuti lipatan-lipatan sebelumnya sehingga memiliki tampilan yang indah. 

9. Atama –Zutsumi

Proses pembuatan payung jepang yang berikutnya yaitu proses yang disebut atama-zutsumi. Atama-zatsumi merupakan proses penempelan washi di sekitar bagian atas payung guna membentuk kepala payung. Penempelan yang dilakukan harus hati-hati agar tidak mengenai bagian ten rokuro untuk menghindari kerusakan washi payung saat dibuka atau ditutup.

10. hone-UeNuri

Tahap pembuatan payung tradisional khas jepang yang selanjutnya adalah tahap hone-ueNuri. Tahap ini merupakan proses pengolesan kacang mete atau biasa disebut pernis pada bagian tulang wagasa. Pada saat payung dilipat, penggunaan pernis ini berfungsi untuk melindungi tulang payung. Proses pengaplikasian ini disesuaikan dengan jenis dan penggunaan payung.

11. Abura-Hiki

Tahap pembuatan payung khas jepang yang selanjutnya adalah tahap abura-hiki. Tahap ini merupakan tahap untuk mengoleskan minyak ke media payung agar payung menjadi tahan air. Setelah mengoleskan minyak pada payung, payung kemudian dikeringkan dibawah sinar matahari. Waktu yang digunakan untuk mengeringkan payung tergantung dari cuaca.

12. Shiage

Cara pembuatan payung Jepang yang terakhir adalah Shiage. Sentuhan akhir ini diberikan kappa dengan dipasang menggunakan benang nilon pada ten-rokuro. Memastikan keamanan dengan menggunakan benang katun serta pasanglah sanada-himo untuk mengaitkan payung. Kappa pada zaman dulu dipasang dengan menggunakan kertas minyak, namun semenjak adanya benang nilon pemasangan kappa mulai beralih ke nilon.

Payung Jepang Cocok untuk Buah Tangan

Saat jalan-jalan ke Jepang tentu saja oleh-oleh untuk keluarga sangat penting untuk dibawah pulang. Salah satu rekomendasi buah tangan yang dapat diberikan kepada keluarga adalah wagasa atau payung lipat Jepang. Wagasa sangat cocok untuk dijadikan oleh-oleh karena bentuknya yang kecil dan menghemat tempat serta memiliki beragam motif yang dapat dipilih.

Pada dasarnya setiap benda yang ada dimuka bumi ini memiliki fungsi dan arti dalam kehidupan sehari-hari.selain memiliki fungsi dan makna benda-benda tersebut juga memiliki nilai sejarah. Demikianlah pembahasan mengenai payung Jepang, semoga ulasan kali ini dapat memperluas pengetahuan mengenai wagasa atau payung lipat Jepang.

Baca juga: Bendera Jepang: Ketahui Sejarah Hingga Maknanya

Penulis

WeXpats
Di sini kami menyediakan artikel yang mencakup berbagai informasi yang berguna tentang kehidupan, pekerjaan, dan studi di Jepang hingga pesona dan kualitas Jepang yang menarik.

Sosial Media ソーシャルメディア

Kami berbagi berita terbaru tentang Jepang dalam 9bahasa.

  • English
  • 한국어
  • Tiếng Việt
  • မြန်မာဘာသာစကား
  • Bahasa Indonesia
  • 中文 (繁體)
  • Español
  • Português
  • ภาษาไทย

FACEBOOK

Kami Berbagi informasi berguna dan terbaru tentang Jepang. Jadi Follow dulu sebelum kalian datang ke Jepang!

INSTAGRAM

Tim WeXpats kami berbagi pengalaman dan hal-hal yang dialami di Jepang. Jadi orang-orang yang tertarik dengan tren terbaru dan sisi nyata dari Jepang harus banget Check!

TOP/ Budaya Jepang/ Tradisi budaya Jepang/ Mari Mengenal Wagasa, Payung Jepang Tradisional yang Cantik

Situs web kami menggunakan Cookies dengan tujuan meningkatkan aksesibilitas dan kualitas kami. Silakan klik "Setuju" jika Anda menyetujui penggunaan Cookie kami. Untuk melihat detail lebih lanjut tentang bagaimana perusahaan kami menggunakan Cookies, silakan lihat di sini.

Kebijakan Cookie