Omiyage, Tradisi Bawa Oleh-Oleh di Jepang

WeXpats
2021/01/14

Tradisi membawa oleh-oleh tidak hanya berlaku di Indonesia saja, namun juga ada di Jepang. Omiyage adalah sebutan dari tradisi membawa oleh-oleh dari yang lebih muda kepada orang yang lebih tua dan yang dihormati seperti atasan, tetangga, bahkan rekan kerja. 

Hal ini merupakan salah satu tradisi yang dilakukan secara turun temurun oleh masyarakat Jepang sebagai bentuk penghormatan dan terima kasih kepada penerima oleh-oleh ini. Secara harfiah, kata tersebut memiliki makna souvenir atau buah tangan. Artikel ini akan membahas mengenai tradisi membawa hadiah dari Jepang ini, simak baik-baik ya!

Daftar Isi

  1. Awal Mula Tradisi Omiyage
  2. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan untuk Omiyage
  3. Faktor Penentu Jenis Omiyage yang Akan Dibawa
  4. Macam-Macam Omiyage

Awal Mula Tradisi Omiyage

Kata tersebut dapat diartikan sebagai hadiah yang dibawa dari perjalanan ke luar kota. Perjalanan ini bisa diasumsikan pulang ke kampung halaman maupun liburan. Biasanya hadiah ini selalu dikaitkan dengan produk lokal yang menjadi khas kota yang dikunjungi.

Tradisi ini dimulai dari rutinitas masyarakat Jepang pada zaman Edo yang gemar melakukan perjalanan jauh hanya untuk mengunjungi Kuil Ise Jingu. Perjalanan menuju ke sana tidaklah mudah karena harus ditempuh selama berhari-hari dengan berjalan kaki maupun menaiki kuda. Orang-orang yang pergi kesana merupakan perwakilan dari desa yang sengaja dibayar dengan dana kelompok.

Lantas, sesampainya di kuil, perwakilan desa berdoa memohon keselamatan dan keberkahan untuk sepanjang tahun untuk warga desa. Biasanya doa yang dipanjatkan berhubungan dengan hasil panen dan dijauhkan dari musim kemarau panjang. Lalu, sebagai bukti bahwa mereka telah melaksanakan tugasnya, perwakilan ini membawa miyage, merupakan jimat bisa berupa kertas doa, batu giok, dan benda azimat lainnya.

Beberapa waktu berselang, mulai hadir banyak toko di sekitar Kuil Ise Jingu yang menjual berbagai macam produk khas Kuil Ise Jingu. Kemudian, inilah yang menjadi cikal bakal omiyage yang saat ini lebih populer dikenal dengan souvenir atau buah tangan berupa produk lokal khas wilayah tersebut. 

Di awal kemunculannya, barang yang dijadikan sebagai buah tangan adalah barang awet dan tidak mudah rusak dikarenakan perjalanan panjang ditempuh dengan berjalan kaki. Namun, setelah adanya kereta api di Jepang, oleh-oleh berupa manisan dan permen makin populer.

Tak banyak masyarakat internasional yang mengetahui hal ini. Bila ingin mencari kerja, belajar, bahkan mencoba homestay di Jepang maka perlu diketahui bahwa ada 3 lingkup yang harus diberi buah tangan khas kampung halaman. 

Pertama jika memang tinggal di Jepang, jangan lupa membawa oleh-oleh untuk keluarga, teman, tetangga dekat, dan anak buah. Kedua, bila melakukan perjalanan bisnis atau sekedar kunjungan studi singkat maka berikanlah pada para atasan, para perwakilan institusi dan pihak-pihak yang membantu jalannya pertemuan bisnis. Berikutnya, bila melakukan kunjungan liburan atau program homestay, wajib hukumnya memberikan oleh-oleh pada keluarga angkat beserta orang-orang yang memberikan pengalaman menarik selama homestay di Jepang. 

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan untuk Omiyage

Di Jepang sendiri akan ada dua macam oleh-oleh. Ada temiyage yang dapat dibawa dari mana saja sebagai hadiah dengan kesan yang mendalam. Sementara itu, yang dibahas kali ini adalah hadiah yang dibawa dari perjalanan liburan atau perjalanan jauh lainnya. 

Agar tidak terjadi kesalahpahaman saat memberikan oleh-oleh ini ada baiknya untuk memperhatikan 3 hal penting. Ketiga hal penting ini wajib dipikirkan baik-baik sebelum memutuskan membeli oleh-oleh untuk orang-orang terkasih.

1. Tidak Asal Membawa Oleh-oleh

Hal pertama adalah tidak asal membawa oleh-oleh. Aturan ini memang tidak secara tertulis ada di buku teks kebudayaan Jepang, namun ada baiknya untuk memberikan oleh-oleh dari tempat perjalanan dengan sungguh-sungguh. Bagaimana tidak, dalam kehidupan sosial masyarakat Jepang, tradisi dinilai sesuatu yang cukup bernilai, sehingga tidak boleh asal-asalan dalam memilih barang. 

2. Bentuk Perhatian dan Kekerabatan

Berikutnya, oleh-oleh ini merupakan sebuah bentuk perhatian dan kekerabatan yang baik. Ada baiknya membawa produk lokal yang merupakan produk khas dari tempat tersebut. Bentuknya bisa berupa makanan khas maupun kerajinan tangan khas. .

3. Sesuaikan dengan Kebutuhan Penerima Omiyage

Terakhir jangan lupa untuk mempersiapkan oleh-oleh yang tepat sesuai dengan kebutuhan penerimanya. Hal ini dilakukan untuk menghindari tidak dimanfaatkannya oleh-oleh tersebut. Agar tidak terbuang percuma, ada baiknya untuk mempersiapkan daftar belanja oleh-oleh berdasarkan kategori penerimanya. 

Faktor Penentu Jenis Omiyage yang Akan Dibawa

Sebelumnya telah disebutkan bahwa penting untuk membuat daftar belanja oleh-oleh berdasarkan kategori penerimanya. Kategori tersebut ditentukan oleh 3 faktor penentu. Ketiga faktor penentu tersebut adalah sebagai berikut:

1. Usia Penerima

Pertama adalah usia penerima. Memang benar, hal ini menentukan barang apa yang cocok untuk dibawakan sebagai oleh-oleh bagi kerabat. Bila usianya tergolong usia anak-anak biasanya akan diberi oleh-oleh berupa kudapan manis dan gurih atau kerajinan tangan khas seperti aksesoris rambut maupun tas. Lain halnya dengan usia dewasa, kebanyakan para orang dewasa mengharapkan buah tangan berupa makanan khas kota yang dikunjungi dan produk kerajinan tangan lokal khas kota tersebut.

2. Daerah Asal Pemberi

Beberapa buah tangan diidentikan dengan produk lokal dari daerah asal pemberi. Ya, memang di Jepang, tradisi ini diidentikan dengan pulang kampung ke daerah asal sehingga diharapkan orang-orang yang telah melakukan perjalanan tersebut membawa oleh-oleh khas daerahnya.

Namun, tak jarang pula saat berlibur pun oleh-oleh sengaja dibeli untuk dibagi-bagikan dan diberikan pada orang-orang terdekat seperti keluarga, tetangga dan rekan kerja. Anehnya, orang-orang Jepang bila diberi oleh-oleh semacam ini akan menolak pemberian karena rasa sungkan karena telah merepotkan. Dalam hal ini sebagai pemberi harus benar-benar pandai menempatkan diri dan sedikit memaksa dengan kata-kata yang lembut. 

3. Hobi dan Kesukaan Penerima

Lalu, belilah oleh-oleh sambil mengingat penerimanya. Hal ini akan sangat membantu karena ada kemungkinan bahwa oleh-oleh yang dibawakan akan berhubungan dengan hal yang disukai bahkan hobi dari sang penerima. Misalkan saat berkunjung ke kota Seki di Prefektur Gifu, tak ada salahnya membawakan oleh-oleh berupa pisau khas Seki untuk ibu angkat maupun ibu tetangga yang suka mengirim makanan ke rumah.

Macam-Macam Omiyage

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, jenis oleh-oleh yang dibawakan ini ada 2 macam. Hal ini bukan tanpa sebab, karena tak setiap kota memiliki produk lokal khas berupa makanan seperti di Indonesia yang setiap daerahnya pasti memiliki kuliner khas. Di Jepang sendiri, oleh-oleh dapat berupa barang atau kerajinan tangan dan kuliner berupa kudapan ataupun makanan berat yang dikemas cantik.

1. Omiyage Barang

Pertama, barang seperti kerajinan tangan dapat diberikan sebagai oleh-oleh untuk orang-orang terdekat. Sebagai contoh, setelah berkunjung dari Kota Seki, oleh-oleh yang tepat adalah pisau buatan tangan pengrajin pisau. 

2. Omiyage Kuliner 

Berikutnya adalah kuliner. Khusus kuliner beragam jenisnya, ada makanan berat, makanan ringan, hingga minuman khas. Sebagai contoh sake bisa menjadi oleh-oleh yang tepat untuk atasan bila yang bersangkutan berkenan untuk minum minuman beralkohol. Selain itu ada juga beragam jenis snack yang dapat dibawakan untuk sanak keluarga terdekat.

Nah dari sini, tak ada perbedaan jauh antara tradisi Indonesia dengan omiyage terkait membawa oleh-oleh setelah perjalanan jauh. Sebelum membeli oleh-oleh sebaiknya persiapkan daftar belanja terlebih dahulu ya. Hal ini dilakukan agar barang yang dibeli tidak menguras anggaran terlalu banyak.

Baca juga:Mencari Keberuntungan Melalui Fukubukuro, Kantong Belanja Murah Meriah di Akhir Tahun!

Penulis

WeXpats
Di sini kami menyediakan artikel yang mencakup berbagai informasi yang berguna tentang kehidupan, pekerjaan, dan studi di Jepang hingga pesona dan kualitas Jepang yang menarik.

Sosial Media ソーシャルメディア

Kami berbagi berita terbaru tentang Jepang dalam 9bahasa.

  • English
  • 한국어
  • Tiếng Việt
  • မြန်မာဘာသာစကား
  • Bahasa Indonesia
  • 中文 (繁體)
  • Español
  • Português
  • ภาษาไทย
TOP/ Budaya Jepang/ Tradisi budaya Jepang/ Omiyage, Tradisi Bawa Oleh-Oleh di Jepang

Situs web kami menggunakan Cookies dengan tujuan meningkatkan aksesibilitas dan kualitas kami. Silakan klik "Setuju" jika Anda menyetujui penggunaan Cookie kami. Untuk melihat detail lebih lanjut tentang bagaimana perusahaan kami menggunakan Cookies, silakan lihat di sini.

Kebijakan Cookie