Untuk memasak makanan yang lezat, bumbu menjadi unsur terpenting dalam prosesnya. Tanpa diberi bumbu, masakan akan terasa hambar dan tentu tidak menggugah selera. Biasanya, setiap masakan memiliki bumbu agar makanan terasa lezat, tetapi dengan shichimi togarashi semua makanan akan sedap disantap.
Di Jepang shichimi biasanya ditambahkan pada nasi atau mie untuk memperkuat rasa. Tidak jarang bumbu ini ditambahkan pula pada daging panggang, sup, bahkan tempura. Uniknya, shichimi telah dikenal sejak dulu, yakni pada abad ke-17. Lalu, apa sebenarnya shichimi ini?
Daftar Isi
- Apa Itu Shichimi Togarashi dan Kegunaannya
- Kisah di Balik Shichimi Togarashi
- Jenis-Jenis Shichimi yang Populer
- Cara Membuat Shichimi
Apa Itu Shichimi Togarashi dan Kegunaannya
Shichimi togarashi yang terdiri dari kata shichi yang artinya tujuh dan togarashi yang artinya cabai, merupakan salah satu bumbu paling populer di Jepang. Sesuai namanya, shichimi tersusun dari tujuh bahan.
Untuk membuat shichimi, bahan-bahan yang digunakan biasanya terdiri dari cabai merah, merica sichuan, kulit jeruk kering, biji wijen putih, biji wijen hitam, jahe bubuk, biji poppy, dan nori atau rumput laut. Agar menghasilkan rasa bumbu yang kuat dan nikmat, semua bahan tersebut dicampur menjadi satu.
Meskipun secara umum bahan-bahan tadi digunakan untuk membuat shichimi, tetapi hal tersebut tidaklah mutlak. Terkadang, ditemukan beberapa variasi bahan penyusun shichimi seperti kulit yuzu, minyak rapa atau shiso.
Selain shichimi, bumbu lain yang memiliki kemiripan adalah nanami togarashi. Sama seperti shichimi, nanami togarashi juga terdiri dari tujuh bahan yang mirip dengan bumbu ini. Yang membedakan shichimi dan nanami hanyalah rasio pada beberapa bahan penyusun.
Orang Jepang biasanya menggunakan shichimi sebagai bumbu tambahan pada makanan. Mie, nasi, dan daging panggang adalah beberapa contoh jenis makanan yang menggunakan bumbu ini. Ditambahkannya shichimi pada makanan tersebut, membuat rasa hidangan-hidangan tadi menjadi lebih pedas, dan juga nikmat.
Artikel Pilihan
Kisah di Balik Shichimi Togarashi
Sebelum dikenal sebagai bumbu serbaguna, shichimi togarashi dikenal lebih dulu sebagai obat herbal. Kemunculan shichimi pertama kali diketahui pada abad ke-17 di Edo yang kini lebih dikenal dengan Tokyo. Pada saat itu, bumbu ini lebih dikenal dengan nama Yagenbori, sebuah toko yang pertama kali memproduksi shichimi.
Pada awalnya, Tokuemon, sang pendiri Yagenbori sering menerima berbagai bahan herbal dari penjual obat yang berdagang dengannya. Banyaknya jenis bahan yang ia terima lalu menginspirasinya untuk mencampur semua bahan-bahan tadi, menjadikannya sebuah bumbu yang baru. Bumbu inilah yang kemudian disebut shichimi togarashi, sebuah bumbu yang tidak hanya lezat tapi juga sehat.
Hingga kini, shichimi masih digunakan sebagai bahan tambahan untuk beberapa makanan. Toko yang pertama kali menjual bumbu ini juga masih berdiri dengan kokoh. Toko bernama Yagenbori ini bisa ditemukan di distrik Asakusa, Tokyo.
Jenis-Jenis Shichimi yang Populer
Sama seperti wasabi atau jenis bumbu lainnya, shichimi kerap digunakan oleh masyarakat Jepang sebagai tambahan bumbu supaya makanan terasa lebih lezat. Terbuat dari tujuh jenis bahan, membuat bumbu yang satu ini terasa kelezatannya.
Di Jepang sendiri, shichimi togarashi terdiri dari beberapa macam jenis. Hal ini merujuk pada bahan-bahan yang digunakan untuk membuat bumbu ini. Beberapa jenis shichimi yang terkenal di Jepang antara lain yaitu yuzu shichimi dan sansho shichimi.
1. Yuzu Shichimi
Salah satu jenis shichimi yang cukup terkenal di Jepang adalah yuzu shichimi. Seperti nama jenisnya, bahan yang ditonjolkan dalam shichimi ini adalah yuzu atau jeruk. Pada shichimi jenis ini, biasanya rasa pedas tidak terlalu terasa. Sebaliknya, yuzu shichimi lebih terasa panas dan juga memiliki aroma jeruk yang kuat.
Sama seperti jenis shichimi lainnya, yuzu shichimi kerap digunakan sebagai bumbu tambahan berbagai makanan. Namun, kandungan jeruk yang terdapat di dalam shichimi ini membuatnya sangat cocok jika ditambahkan pada berbagai makanan olahan laut. Penambahan yuzu shichimi pada seafood menyebabkan makanan terasa lebih segar. Meski demikian, jenis shichimi ini juga cocok ditambahkan pada hidangan lainnya.
2. Sansho Shichimi
Selain yuzu shichimi, jenis shichimi lainnya adalah sansho shichimi. Jenis shichimi ini juga cukup populer di Jepang terutama di daerah sekitar Kyoto. Jika yuzu shichimi menekankan pada penambahan yuzu atau jeruk untuk menambah kesegaran, maka pada sansho shichimi bumbu yang ditekankan adalah sansho atau merica Jepang.
Adanya sansho pada bahan pembuatan shichimi ini membuat rasa bumbu ini lebih pedas atau panas. Di beberapa toko di Kyoto, pelanggan bisa meminta untuk menambah atau mengurangi rasio sansho supaya rasa shichimi sesuai selera. Biasanya sansho shichimi ditambahkan pada udon, soba, sup miso, okonomiyaki, dan hidangan lainnya.
Cara Membuat Shichimi
Di Jepang, mencari dan membeli shichimi togarashi bukanlah hal yang sulit. Banyak toko yang menjual bumbu ini, dan bahkan mempersilahkan pelanggannya untuk mencampurkan bahan-bahan pembuat shichimi sesuai selera. Namun, ternyata bumbu ini juga bisa dibuat secara mandiri.
Pembuatan shichimi tergolong tidak terlalu sulit, baik dalam segi bahan-bahannya ataupun cara memasaknya, karena bahan-bahan untuk membuat shichimi bisa ditemukan di setiap dapur. Nah, bagaimana pembuatan shichimi secara mandiri? Simak ulasan berikut:
1. Bahan-Bahan yang Dibutuhkan
Untuk membuat shichimi, ada tujuh bahan yang perlu dipersiapkan. Bahan-bahan ini biasanya tidak sulit ditemukan karena hampir tersedia di semua dapur. Bahan-bahan yang dimaksud adalah:
-
1 Buah jeruk yang sudah dikupas kulitnya
-
2 sendok makan cabai yang sudah dikeringkan atau cabai bubuk kering
-
3 sendok makan merica sichuan
-
Lembar nori yang dipotong kecil-kecil atau dihancurkan sebanyak dua buah
-
Dua sendok makan biji wijen hitam
-
2 sendok makan biji wijen putih
-
1 sendok makan biji poppy
-
1 sendok makan bubuk jahe
Jika menyiapkan bahan-bahan tersebut dirasa sulit, alternatif lain yang bisa dilakukan adalah membeli bahan-bahan tersebut dalam bentuk bubuk di swalayan atau di pasar.
2. Langkah Pembuatan
Apabila semua bahan telah terkumpul, yang dilakukan selanjutnya adalah proses pembuatan shichimi. Yang menarik dari pembuatan bumbu ini yaitu tidak ada proses penggorengan atau penggunaan minyak. Oleh karenanya, shichimi disebut sebagai bumbu yang menyehatkan.
Proses pembuatan shichimi sendiri antara lain:
-
Panaskan oven atau pemanggang hingga suhu di atas 140℃
-
Panggang kulit jeruk yang didahului dengan melapisi loyang dengan kertas roti. Kemudian letakan kulit jeruk di atas loyang tersebut dan masukan ke dalam pemanggang atau open Tunggu hingga kurang lebih 45 menit hingga 1 jam agar kulit jeruk benar-benar kering
-
Jika kulit jeruk sudah dingin, campurkan dengan nori, cabai kering, dan merica sichuan. Lalu, tumbuk campuran bahan-bahan tersebut hingga menjadi bubuk halus
-
Setelah itu, campurkan bahan-bahan yang tadi dihaluskan dengan bubuk jahe, biji wijen hitam dan putih, serta biji poppy.
-
Shichimi telah selesai dibuat. Untuk menjaga agar bumbu ini tetap awet taruh shichimi pada botol kedap udara dan simpan di tempat dingin juga gelap.
Shichimi togarashi bukanlah sekadar bumbu biasa. Selain membuat makanan terasa lebih sedap, shichimi juga bisa membuat tubuh lebih sehat. Oleh karena itu, tidak heran jika di negara asalnya shichimi begitu populer dan kerap ditambahkan ke berbagai hidangan.
Baca juga: Sudah Tau Ada Banyak Makanan Khas Jepang Halal? Tak Perlu Bingung!