Ajaibnya Mirin, Bumbu Masak Jepang yang Bisa Mengubah Makanan Jadi Lebih Enak!

WeXpats
2021/03/16

Kunci sebuah masakan terasa enak adalah karena bumbunya. Dengan menggunakan bahan-bahan tertentu, seseorang bisa membuat hidangan yang menarik untuk dimakan. Orang Jepang biasa menambahkan mirin sebagai penambah rasa dan meningkatkan aroma. Padahal bahan makanan ini sebenarnya alkohol dengan kadar 14% serta kandungan gula yang cukup tinggi sekitar 40% - 50%.

Dengan adanya alkohol di dalam mirin, beberapa golongan tertentu tidak bisa menikmati makanan berbahan ini. Misalnya saja kaum muslim yang melarang pemeluknya memakan atau meminum apapun dengan campuran alkohol. Oleh sebab itu, perlu selektif saat akan memesan makanan berkuah, bersaus, atau dalam kemasan instan. Bisa jadi terdapat kandungan mirin atau bahan alkohol lainnya. Maka, penting untuk memahami tulisan aksara Jepang supaya berwisata kuliner jadi lebih nyaman.

Daftar Isi

  1. Sebagai Penyedap Rasa Hingga Penghilang Bau Amis
  2. Kenali Perbedaannya dengan Sake
  3. Kontroversi Halal dan Haram Mirin
  4. Tak Kalah Sedapnya, Bahan Ini Bisa Menjadi Alternatif Mirin

Sebagai Penyedap Rasa Hingga Penghilang Bau Amis

Terlepas dari hukum yang melarang mirin untuk dikonsumsi sebagian orang, bahan makanan ini sangat bermanfaat menghilangkan bau amis. Itulah mengapa sering ditemukan campurannya pada masakan seafood atau saus-saus khusus, seperti soba-tsuyu, tare, dan tentsuyu.

Kandungan alkohol dalam mirin menjaga tekstur makanan saat dimasak. Risiko hancur bisa diminimalisir. Sebaliknya, alkohol justru membuat bahan makanan tampak mengkilat. Fungsi lain bahan makanan ini adalah memberikan cita rasa manis. Kandungan gula di dalamnya juga bisa mengeluarkan aroma khusus saat makanan disajikan. Jadi hidangan tercium lebih harum dan menggoda selera makan seseorang.

Bagi yang belum tahu mirin, wujudnya berupa cairan berwarna bening agak kekuningan. Biasanya dikemas dalam sebuah botol transparan. Untuk proses pembuatannya, beras ketan dikukus kemudian dicampur dengan ragi. Setelah itu, ditambah shochu, yakni semacam arak. Campuran ini dibiarkan selama 2 bulan agar proses peragian menjadi sempurna. Akhirnya, bahan tersebut diperas dan disaring untuk diambil airnya.

Kenali Perbedaannya dengan Sake

Popularitas mirin sejajar dengan sake bagi masyarakat Jepang. Hanya saja orang-orang di sana lebih sering menggunakan mirin untuk masakan. Contohnya pada menu yang paling familiar adalah sushi dan sashimi. Bagi yang masih tertukar antara keduanya, simak perbedaannya di bawah ini:

1. Bahan Pembuat

Mirin dikenal juga sebagai anggur beras khas Jepang dengan rasa manis. Julukan tersebut memang sesuai dengan bahan dasarnya, yaitu fermentasi beras dan ragi. Sedangkan sake terbuat dari beras putih dan air.

Proses pembuatan mirin pun lebih lama karena harus menunggu peragian hingga sempurna. Jika dibandingkan dengan sake, cara pembuatan sake lebih mirip bir. Pati beras diubah menjadi gula lalu difermentasikan sehingga menimbulkan kandungan alkohol di dalamnya.

2. Kadar Alkohol

Kandungan alkohol pada mirin umumnya 14%, tetapi ada juga yang saat dites mencapai 20%. Namun, angka ini masih kecil jika dibandingkan jumlah alkohol yang terdapat dalam sake. Sake yang beredar di pasaran mengandung alkohol mulai dari 15%, tapi untuk versi yang lebih tinggi bisa berkisar hingga 53%. Di sisi lain, kandungan gula dalam mirin lebih banyak daripada sake.

3. Warna

Warna mirin adalah kuning bening atau kuning pucat. Ada juga beberapa merek yang cairannya tampak kuning mengkilat di dalam botol. Kalau botolnya dibuka akan mengeluarkan aroma alkohol yang khas.

Dari segi warna, sake lebih bening bahkan seperti air putih biasa yang jernih. Jika orang yang belum tahu, mungkin akan menyangkanya sebagai air mineral. Aromanya agak kuat dan asam. Tapi untuk beberapa jenis sake yang sudah diolah ada juga yang mengeluarkan wangi buah-buahan.

4. Rasa

Dari rasanya, mirin lebih manis dibandingkan sake. Wajar saja karena kandungan gulanya mencapai 50%. Oleh sebab itu, sangat efektif menutupi bau amis pada bahan makanan. Berbeda dengan sake, rasa yang dihasilkan sangat unik. Bukan manis pada umumnya, melainkan rasa khas sehingga tak semua masakan cocok ditambahkan sake. Apalagi untuk makanan pedas kurang disarankan menggunakan sake.

Kontroversi Halal dan Haram Mirin

Di awal telah disebutkan kalau pemeluk agama Islam dilarang mengonsumsi makanan dan minuman yang memiliki campuran alkohol. Dengan demikian, sudah jelas bahwa makanan serta minuman yang mengandung mirin tidak boleh bagi mereka. Alkohol dikategorikan sebagai khamr sehingga hukumnya haram, walaupun tujuannya bukan untuk mabuk-mabukan.

Kini ada sebuah inovasi memasak yang menggunakan mirin, tetapi diuapkan kembali untuk menghilangkan kadar alkoholnya. Kalau sudah begitu, apakah hukumnya tetap haram? Bahan dasar yang digunakan masih mengandung alkohol sehingga tetap saja dilarang dikonsumsi.

Ini pun berlaku bagi mirin sintesis yang mulai banyak dijual. Hukumnya adalah haram karena menyerupai wujud aslinya. Apapun yang serupa dengan aslinya dan hukum awalnya dilarang, maka versi tiruannya pun memiliki hukum yang sama.

Tak Kalah Sedapnya, Bahan Ini Bisa Menjadi Alternatif Mirin

Mirin memang cocok dicampurkan ke berbagai macam resep. Masakan jadi lebih lezat dan cita rasa khusus akan keluar. Belum lagi aromanya yang menggoda hidung. Tapi tidak semudah itu juga menemukan bahan makanan ini di sejumlah tempat. Bagi yang kesulitan mencarinya atau tidak bisa mengonsumsinya, ada alternatif bahan lainnya dan menghasilkan rasa serupa:

1. Cuka Putih Suling

Nama lain cuka putih suling adalah distilled white vinegar. Bisa dibilang inilah pengganti mirin terbaik. Cuka ini dibuat dengan cara memasukkan oksigen ke dalam alkohol sehingga bakteri tumbuh. Asam asetat pun terbentuk, maka hasilnya cuka terasa asam. Secara tampilan, cairan cuka ini putih bening. Tidak memiliki rasa dan juga tidak berbau.

2. Cuka Putih Balsamic

Orang-orang sering menyebut cuka ini dengan nama balsamic saja. Warnanya gelap, teksturnya pekat, dan memiliki bau yang cukup kuat. Asalnya dari negara Italia. Ada yang membuatnya utuh dari anggur, ada juga yang sebagian menggunakan campuran. Rasanya begitu kaya dan agak manis. Biasanya disimpan dalam drum-drum kayu. Semakin lama waktu penyimpanan, maka rasanya semakin keluar dan harganya pun sangat mahal.

3. Cuka Apel

Dikenal juga dengan nama apple cider vinegar. Cuka ini dibuat dari fermentasi buah apel. Seringnya digunakan sebagai dressing pada salad atau untuk marinasi bahan makanan. Keberadaannya sangat mudah ditemukan dibandingkan dua cuka sebelumnya. Sebenarnya rasa cuka apel berbeda dengan mirin asli, tapi bisa juga mengeluarkan rasa makanan agar lebih kuat.

4. Jus Anggur

Jus anggur bisa menjadi pilihan bagi yang benar-benar menghindari alkohol. Minuman ini bisa menjadi bahan makanan. Bahan dasar pembuatnya berasal dari anggur berkulit hijau. Buah anggur tersebut bisa dijus dulu, lalu diperas diambil airnya. Ada juga yang menambahnya dengan air lemon untuk menciptakan rasa khusus pada makanan.

Rasa mirin yang khas memang tidak bisa digantikan begitu saja dengan bahan makanan lainnya. Fungsinya yang serba guna membuat orang Jepang harus selalu memilikinya di dapur. Mereka memastikan bahan ini selalu ada sehingga proses memasak jadi lebih memuaskan. Bagi kaum muslim, harus jeli saat memesan makanan di Jepang. Memang masakan ini tampak menarik namun bagi orang Islam dilarang untuk mengonsumsi alkohol.

Baca juga: Keistimewaan Momo, Buah Peach Jepang dan Cerita Unik di Baliknya

Penulis

WeXpats
Di sini kami menyediakan artikel yang mencakup berbagai informasi yang berguna tentang kehidupan, pekerjaan, dan studi di Jepang hingga pesona dan kualitas Jepang yang menarik.

Sosial Media ソーシャルメディア

Kami berbagi berita terbaru tentang Jepang dalam 9bahasa.

  • English
  • 한국어
  • Tiếng Việt
  • မြန်မာဘာသာစကား
  • Bahasa Indonesia
  • 中文 (繁體)
  • Español
  • Português
  • ภาษาไทย
TOP/ Kehidupan di Jepang/ Makanan & Belanja di Jepang/ Ajaibnya Mirin, Bumbu Masak Jepang yang Bisa Mengubah Makanan Jadi Lebih Enak!

Situs web kami menggunakan Cookies dengan tujuan meningkatkan aksesibilitas dan kualitas kami. Silakan klik "Setuju" jika Anda menyetujui penggunaan Cookie kami. Untuk melihat detail lebih lanjut tentang bagaimana perusahaan kami menggunakan Cookies, silakan lihat di sini.

Kebijakan Cookie