Negara sakura ini terkenal sebagai negara pengkonsumsi ikan tuna terbesar. Terbukti banyak olahan ikan tuna yang ada di Jepang. Mengingat tingginya warga Jepang, dalam mengkonsumsi ikan tersebut, sehingga terdapat budidaya ikan tuna di Jepang. Hal tersebut bertujuan untuk memenuhi kebutuhan warga Jepang akan ikan tuna.
Disamping itu, budidaya ikan tuna di Jepang bertujuan untuk mengurangi nilai impor ikan tuna dari negara lain. Pasalnya harga ikan tuna tersebut tergolong mahal. Dengan demikian, bila mengimpor ikan tuna secara terus menerus dapat meningkatkan anggaran belanja negara. Dengan demikian bisa menghemat anggaran belanja negara.
Daftar Isi
- Jepang adalah Negara Pemakan Tuna Terbesar
- Jenis Ikan Tuna yang Dibudidayakan di Jepang
- Alasan Jepang Budidaya Ikan Tuna
- Proses Budidaya Ikan Tuna di Jepang
Jepang adalah Negara Pemakan Tuna Terbesar
Adanya sashimi yang menggunakan bahan baku ikan tuna di Jepang, membuat Jepang termasuk negara pemakan ikan tuna terbesar di dunia. Semua kuliner khas Jepang menggunakan bahan baku ikan tuna sebagai bahan utamanya. Dikarenakan sering makan ikan tuna tersebut, membuat otak warga negara Jepang memiliki kecerdasan di atas rata-rata.
Dilansir dari sebuah media, warga negara Jepang memakan ikan sebanyak 34,4 kg per kapitanya. Data tersebut diambil pada tahun 2005. Khususnya untuk jenis ikan tuna sirip biru, jenis ikan ini dieksploitasi besar-besaran di Jepang. Dengan demikian membuat ikan jenis ini mengalami kelangkaan secara global. Oleh sebab itu, Jepang melakukan budidaya jenis ikan tersebut, walaupun tidak bisa diperoleh dalam waktu singkat.
Berdasarkan hal tersebut, cukup membuktikan bahwa Jepang memiliki predikat sebagai negara yang mengkonsumsi ikan terbanyak di dunia, khususnya jenis ikan tuna sirip biru. Terlebih dibuktikan dengan banyaknya jenis kuliner khas Jepang yang terbuat dari ikan tuna, seperti sashimi dan sushi. Warga Jepang menjadikan ikan dan nasi sebagai makanan pokoknya.
Menjadikan ikan sebagai makanan pokok warga Jepang, membuat banyak negara penghasil ikan mengekspor ikan tersebut ke Jepang. Tentunya hal tersebut membuat nilai impor Jepang untuk ikan semakin meningkat. Tentu saja hal tersebut berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Jepang. Dengan demikian melakukan pengembang biakan ikan tuna di Jepang menjadi sebuah solusi.
Artikel Pilihan
Jenis Ikan Tuna yang Dibudidayakan di Jepang
Ikan tuna sirip biru atau hon maguro merupakan jenis ikan tuna yang dikembangbiakkan di Jepang. Alasan tersebut dikarenakan Jepang mengkonsumsi ikan jenis ini secara besar-besaran. Dengan demikian, membuat Jepang mendapatkan kelangkaan untuk memperoleh ikan jenis ini. Terlebih secara global pun jenis ikan ini sudah tergolong langka.
Walaupun sebetulnya Jepang berada di bawah China sebagai negara yang mengkonsumsi ikan, khususnya ikan tuna sirip biru. Tercatat Jepang hanya mengkonsumsi 3,96 ton dibandingkan dengan China yang mencapai angka 11,5 milion ton. Meskipun memiliki angka yang jauh lebih kecil dibandingkan China, namun Jepang merasa bertanggung jawab untuk turut andil mengembang biakannya.
Ikan tuna sirip biru digemari oleh Jepang karena memiliki daging yang cukup tebal dan lembut. Dengan demikian sangat cocok untuk dijadikan sebagai bahan baku utama kuliner khas Jepang . Terlebih ikan ini pun bisa berpeluang untuk dijadikan komoditi ekspor terhadap banyak negara lainnya di dunia, terlebih ikan ini berharga sangat mahal.
Pasalnya ikan tuna sirip biru merupakan tergolong ikan langka tetapi banyak yang membutuhkannya untuk dijadikan sebagai pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat luas. Oleh sebab itu, Jepang melakukan budidaya ikan tuna sirip biru tersebut. Terlebih Jepang merupakan negara yang menjadikan ikan sebagai makanan pokok.
Alasan Jepang Budidaya Ikan Tuna
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, Jepang merupakan negara yang mengkonsumsi ikan yang cukup besar. Khususnya untuk jenis ikan tuna. Apabila ikan tuna tersebut tidak dibudidayakan maka persediaan ikan tersebut akan mengalami kelangkaan hingga beberapa tahun mendatang. Oleh sebab itu, agar menjaga ekosistem ikan tuna tersebut.
Disamping itu, melakukan pengembang biakan tersebut bertujuan agar mendapatkan ikan tuna yang berkualitas. Pasalnya, Jepang menggunakan ikan tuna mentah untuk dikonsumsi. Dengan demikian, harus memberikan vitamin dalam pemeliharaannya agar menghasilkan ikan yang tidak berbau amis. Sehingga ikan tersebut akan terasa lebih enak bila dimakan mentah.
Berbeda halnya bila Jepang melakukan impor ikan tuna dari negara lain, belum tentu akan mendapatkan ikan tuna yang berkualitas, bahkan berbau amis. Dengan demikian, tidak bisa dimakan secara mentah karena kesegaran ikan tersebut akan berkurang dan mengurangi citarasa kuliner Jepang yang dihasilkan. Pasalnya kualitas ikan dan rasa ikan tetap terjaga.
Nilai impor Jepang terhadap ikan-ikan tersebut terus meningkat. Namun di satu sisi, perekonomian Jepang sendiri sedang tidak stabil. Bahkan Jepang mengalami defisit atas impor ikan tersebut. Maka dari itu, melakukan budidaya ikan adalah salah satu cara agar dapat menjaga kestabilan persediaan ikan tersebut di Jepang.
Proses Budidaya Ikan Tuna di Jepang
Mengingat semakin langkanya ikan tuna di Jepang, maka dari itu, mengembang biakan ikan tersebut sangatlah penting. Adapun proses pengembang biakan ikan tersebut dilakukan dengan cara pembesaran anak ikan dari laut lepas dengan jumlah sekitar 1.500 hingga 2.500 ekor hingga menjadi ikan tuna yang siap panen. Berikut ini beberapa proses yang dilakukannya:
1. Menangkap Anak Ikan Tuna
Hal pertama yang akan dilakukan adalah menangkap ikan tuna dari lautan lepas untuk dipelihara dan dibesarkan. Dengan demikian, pengembang biakan tersebut bukan diawali dengan cara pembibitan. Pasalnya pemeliharaan ikan kecil tersebut dimaksudkan untuk mengurangi tingkat kematian anak ikan tuna yang kemungkinan besar dimangsa oleh pemangsa ikan tuna di laut lepas.
2. Membuat Jaring Terapung
Selanjutnya anak ikan tuna tersebut disimpan di dalam jaring apung atau keramba. Dengan demikian, ikan tersebut akan tetap terpelihara dengan menjaga habitat aslinya. Namun membuat jaring terapung tersebut bertujuan agar ikan yang dipelihara tetap terjaga keamanannya dan ikan tersebut akan merasa hidup di habitatnya tanpa membuatnya merasa terancam.
3. Membuat Kolam Khusus untuk Pembesaran Ikan Tuna
Nelayan di Jepang akan membuat kolam yang ditujukan untuk membesarkan ikan. Biasanya kolam tersebut berada di lautan lepas atau di tepi pantai. Dengan membuat kolam buatan, akan lebih mudah untuk pemberian pakan dan vitamin. Usia anak ikan tuna yang dipindahkan ke kolam ini telah berusia lebih besar dari ukuran semula.
4. Memelihara Ikan Tuna Hingga 2 Tahun
Ikan tuna tergolong ikan yang lama untuk dibesarkan. Bahkan bila ingin mencapai ukuran dewasa yang besar harus dipelihara hingga berusia 2 tahun. Alasan tersebut yang membuat harga ikan tuna tergolong mahal. Ukuran ikan tuna dewasa mencapai berat sebesar 5 kg. Dari usia anak ikan hingga dewasa memiliki angka kematian sekitar 3%.
5. Pemeliharaan Calon Indukan
Hal yang sangat penting dalam proses perkembangbiakan tersebut, yaitu memelihara calon indukan. Pasalnya ikan calon indukan berpotensi besar untuk berkembang biak agar menghasilkan benih ikan yang lebih banyak. Maka dari itu, ikan yang dijadikan sebagai calon indukan tidak akan dipanen ketika panen tiba.
Semakin langkanya jumlah ikan tuna, tidak akan sebanding dengan kebutuhan warga Jepang untuk mengkonsumsi ikan tersebut. Maka dari itu, melakukan budidaya ikan tuna di Jepang sangat penting untuk dilakukan agar persediaan ikan tersebut tetap stabil. Dengan demikian, kebutuhan warga Jepang akan ikan tuna dapat terpenuhi.